Share

Tega Mengusirku?

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-17 09:40:04

Alesha tidak tahu jika pergi ke Mansion Garvin membutuhkan waktu hampir 3 jam dari rumah kakek. Akses utama masuk ke dalam Mansion adalah memasuki gerbang utama—lalu melewati sebuah hutan. Alesha pernah melewati hutan itu hanya saja waktu itu sedang terburu-buru. Sehingga tidak sempat mengamati hutan yang sebenarnya sangat lebat dan menyeramkan. Utung saja saat Alesha perjalanan kabur tidak ada binatang yang menerkamnya.

Menguap beberapa kali—akhirnya mobil yang ditumpanginya sampai di Mansion Garvin. Kemanapun ia tidak lupa meminta ijin pada kakek, kakek menyuruh bodyguard mengantarnya. Ada dua bodyguard yang ikut dengannya. Mereka duduk di depan.

“Kalian menungguku?” tanya Alesha.

Mereka kompak mengangguk. “Tuan menyuruh kami menunggu Nona sampai kembali pulang.”

Alesha mengangguk. Ia turun dari Mobil. Padahal baru saja menginjakkan kaki di depan Mansion. Tapi hawa dingin langsung menembus kulitnya. Angin yang berhembus kencang membuat Alesha merinding. Jangan-jangan semesta tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Merawat

    “Sekarang minum obat.” Alesha mengambil butir-butir obat yang sudah disiapkan oleh Xavier. Sedikit tersenyum. Garvin mengambil obat itu dari tangan Alesha. Meneguknya perlahan dengan air. “Sudah. Aku akan pulang.” Alesha mengemasi barang-barangnya. Ia memang berniat pulang setelah memastikan Garvin baik-baik saja. Setidaknya mau makan dan minum obat. Tiba-tiba teringat dengan kata-kata Xavier. Garvin bukan hanya demam. “Ada lagi yang sakit?” tanya Alesha kembali menurunkan paper bagnya. Garvin menunjuk perutnya. “Boleh aku melihatnya?” Garvin melepaskan kaosnya. Alesha berdecak pelan. Sebenarnya bisa membukanya sedikit saja tanpa melepaskan. Tapi sudah terlanjur. Akhirnya Alesha bisa melihat lebam biru di perut kirinya. “Kau berkelahi?” Mengangguk. “Dengan siapa?” “Anak buahku. Aku harus memastikan kekuatanku.” Alesha pergi ke dapur mengambil air hangat untuk mengompres luka Garvin. Ia mengambil duduk di samping. “Apa sakit?” “Tidak.” Alesha menekan kompresnya pada luka G

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Pengganggu

    “Aku bisa sendiri.” Alesha menolaknya. Ia bangkit tanpa bantuan Garvin. Wanita itu benar-benar menyebalkan. Alesha dengan santai berjalan mendahului Garvin. Tapi dalam beberapa langkah, ia berhenti. Menoleh ke belakang kemudian tertawa pelan. “Aku hanya bercanda.” Alesha kembali. Kemudian mengambil tangan Garvin dan menariknya untuk berjalan bersama. “Mau bermain dengan anak-anakku?” “Anak-anak?” Alesha bingung. “Kau pernah menikah?” Tangan kanannya menggenggam tangan mungil Alesha. Rasanya sangat pas. Bahkan jari-jari mereka saling bertaut. Garvin suka—walaupun hal sederhana seperti ini yang ada di film romance kaum jelata yang menurutnya menjijikkan. Tapi Garvin mengakui sendiri jika hanya saling menggenggam tangan adalah hal yang indah. “Bukan—tapi sejenis peliharaanku. Mereka lucu-lucu mungkin kau akan suka.” Alesha berhenti. Mereka berada di ruang tamu. Ia menghadap Garvin, menyipitkan mata. “Come on, Garvin. Aku harus pulang. Jangan menahanku lagi.” Pintu dibuka. Alesha

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Rumpi

    Alesha sendiri merasakan perubahan dirinya. Mungkin karena dulu saat berada di Panti Asuhan terlalu terikat dengan peraturan. Gerak-gerik dan tingkah lakunya selalu terawasi, Alesha selalu bertutur kata sesuai dengan ajaran. “Jadi gini, Nona…” Marson mulai berbicara. Alesha mengangguk antusias. “Ehem.” Itu Orland yang bersiap mengacau. Meskipun menyetir ia masih bisa berbicara. “Orland aku tidak mengajakmu,” ucap Alesha pada Orland. “Ayo Marson. Teruskan.” “Jadi Nona. Tuan Garvin itu kejam.” “Aku sudah tahu,” balas cepat Alesha. “Tunggu jangan menyela, Nona. Aku belum selesai..” Alesha mengangguk. “Oke lanjut.” “Di bisnis gelap, Tuan Garvin sangat terkenal dengan kekejamannya. Siapapun yang berani menyentuh bisnisnya atau berusaha menjatuhkannya. Maka Tuan Garvin akan membalasnya dengan menghancurkan bisnis mereka sehancur-hancurnya tidak tersisa. Lalu untuk anak buahnya yang berhianat akan di tempatkan di penjara bawah tanah dan disiksa. Bukan hanya penghianat, tapi berlaku j

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Setor Nyawa

    “T-tidak—jangan!” Luna bahkan terbata-bata. Ia melangkah mundur dengan seiringnya Garvin yang semakin mendekat. “Kenapa kau lancang sekali? Kau pikir kau siapa hah?” Garvin mengambil sebuah pisau lipat kecil. Mengotak-atiknya di depan Luna. “Bagaimana jika pisau ini membuat ukiran di tubuhmu?” “Jangan… aku tidak akan melakukan hal seperti ini lagi. Aku mohon ampuni aku.” Luna berlutut. Ia sampai bersujud di kaki Garvin agar diampuni. “Beritahu aku siapa yang menjadi mata-matamu di sini.” Garvin berjongkok. Luna mendongak. Ia menunjuk salah satu bodyguard yang berjaga di depan. Bodyguard itu menunduk—setelah itu segera mengangguk. “Kau dibayar berapa olehnya?” tanya Garvin pada Bodyguard itu. “Apa uangmu masih kurang selama bekerja denganku?” “Tidak, Sir. Ampun saya salah. Tolong ampuni saya. Tidak seharusnya saja mau disuruh oleh wanita j@lang itu.” Memohon dan bersujud. Bodyguard itu sunggu ketakutan. “Kau tahu? Aku tidak pernah mengampuni penghianat ataupun mata-mata. Meskipu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Pemikiran Yang Wajar

    Garvin tidak memaska anak buahnya untuk menjadi pelampiasan kemarahannya. Mereka sendiri yang menawarkan diri—karena Garvin akan membayar mereka sebanyak 10 kali lipat gaji mereka sebagai bayaran. Kapan lagi mendapat bayaran setinggi itu. Salah satu dari mereka berdiri. “Saya masih kuat.” Untuk yang terakhir kalinya, Garvin menonjok dan menendang pria tersebut. Keringat membanjiri wajah beserta tubuhnya. Garvin berganti tempat. Kali ini adalah lapangan tembak. Bunyi-bunyi tembakan menggema di malam hari yang dingin. Kelelawar pun tidak berani untuk mendekat. Garvin tidak berhenti—ia terus menembak ke arah sasaran. Ia baru berhenti saat tangannya mulai merasa keram. “Kurasa sudah cukup untuk hari ini, Sir.” Christ membawakan air pada Garvin. “Mau kubunuh?” Garvin menatapnya tajam. Ia langsung merebut botol itu dari Christ. “Apa yang sebenarnya membuat anda begitu marah?” tanya Chirst. “Perkataan jal@ng itu terus berputar di otakku.” Garvin mengepalkan kedua tangannya. “Seharusny

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Like Dejavu

    “Senang bisa bertemu dengan keluarga Freddy.” Di ruang makan ada kedatangan tamu yang tidak pernah disangka. Kedatangan Ethan Freddy ke kediaman Abraham tentunya ada alasan khusus bukan? Alesha sendiri duduk dengan tenang di kursinya. Sesekali hanya tersenyum agar terkesan sopan. “Saya juga senang bisa bertemu dengan teman lama kakek saya,” balas Ethan. Sedari tadi tidak berhenti melirik Alesha. “Kedatangan saya ke sini ingin lebih kenal dengan Alesha, cucu anda.” Ethan ternyata langsung mengutarakan maksudnya. Hal itu membuat Alesha langsung mendongak menatap pria itu. Dibalas Ethan dengan senyum teduh. Abraham tertawa renyah. “Kau anak muda yang bergerak dengan cepat.” “Seperti itu,” Ethan tersenyum. “Saya cenderung langsung mengejar apa yang saya suka.” “Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?” tanya Abraham pada Alesha. “Pernah. Di pesta perusahaan tuan Sean, Kek.” “Kami sempat berkenalan sebentar dan menurut saya masih kurang. Saya ingin mengenal Alesha lebih jauh. Karena m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Penyusup

    Hampir tengah malam dan semua lampu padam. Mendadak semua penerangan di dalam Mansion mati. Tidak hanya penerangan, tapi semuanya. Listrik di Mansion mati—padahal tidak pernah sekalipun mati. Keributan yang terjadi di luar membuat seorang yang berpakain serba hitam melangkah dengan leluasa. Langkahnya begitu ringan menuju sebuah kamar seseorang. Ceklek Dengan mudahnya masuk ke dalam kamar. Ia menyeringai melihat seseorang tengah terlelap di tengah kekacauan. Ditangannya ada sebuah pisau. Tujuannya hanya satu membalas dendam dengan membunuh seorang bernama Garvin Carver Blackton. Sudah dekat. Ia menancapkan pisaunya tepat di dada Garvin yang masih terlelap. Sayang—Garvin tidak akan semudah itu dibunuh. Garvin terjaga meskipun sedang tertidur. Ia menggenggam pisau yang akan menusuknya. Pisau tajam itu berhasil membuat telapak tangannya mengeluarkan darah. Cucurannya darah segar langsung menetes “Siapa kau berani-beraninya menyerangku?!” Garvin bangkit sembari mendorong orang itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Tentang Anna

    Semua mobil berkumpul di depan sebuah rumah sederhana di pinggir hutan. Satu persatu mulai turun. Garvin menginjakkan kaki di mana katanya anak Wiliam berada. Rumah ini terlalu sederhana untuk ditinggali seorang anak dan istri. Garvin berdecih—bagaimana bisa baj*ngan itu membiarkan anak dan istrinya tinggal di tempat kecil seperti ini. “Waah aku tidak sabar melihat anak bajingan itu,” ucap Garvin. Ia melangkah mendekat. “DADDY!” teriak anak kecil saat melihat Garvin. Ia berlari dengan ceria mendekati Garvin. Belum sempat memeluk Garvin. Anak itu lebih dulu ditarik oleh ibunya ke belakang. “Jangan mendekat!” teriak wanita itu. Garvin menatap anak itu. Ia bergerak melepaskan kacamatanya. Benar—anak itu memang tidak asing baginya. “Paman? Paman kenapa di sini? Paman bersama kakak Princess?” tanya anak kecil itu. Ya—dia memang Anna. Pasien rumah sakit yang pernah bertemu dengan Alesha dan Garvin. Dihadiahi Alesha sebuah tarian ballet agar lebih semangat. Anna menatap sang Ibu yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19

Bab terbaru

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Ending

    Alesha menggeleng. Ia tidak sempat mempertanyakan hal itu karena ia keburu marah. “Eomma dan Appa ingin kamu mendengar penjelasan Garvin sendiri. Tapi keadaan kalian yang tidak baik. Eomma akan menjelaskannya. Eomma harap setelah mendengar ini—kamu bisa mempertimbangkan keputusan kamu.” Yeonji dan Alesha duduk di sisi ranjang. Yeonji menjelaskan apa yang terjadi dengan Garvin. Alesha menangis—ia mengusap air matanya. “Kenapa dia tidak bilang,” kesal Alesha. “Malam ini Garvin akan pulang. Dia bilang dia akan menemui kamu dua atau tiga bulan lagi.” Alesha bangkit. Ia mengambil ponselnya. Nomor Garvin sudah lama tidak aktif. Tapi ia masih menyimpan nomor Ellie. Mungkin saja—nomornya tidak ganti. “Hallo, Mrs.” “Apa Garvin sudah berangkat?” “Oh—10 menit lagi seharusnya berangkat ke Bandara. Anda bisa datang ke mansion tuan.” Panggilan ditutup. Alesha segera mengambil coat dan kunci mobil. “Eomma tolong jaga anak-anak.” Alesha segera berlari.Tak butuh waktu yang lama—Alesha akhirn

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Keputusan

    “Pergi. Aku butuh waktu sendiri.” Alesha pergi. Ia berjalan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia tidak lupa menutup pintu rapat agar Garvin tidak bisa masuk. Garvin tidak beranjak dari tempatnya. Ia hanya menatap kepergian Alesha dengan tatapan tajamnya. Jujur saja ia sangat ingin mendobrak pintu dan menarik wanita itu. Menciumnya, memeluknya dan mengurungnya sampai rindunya benar-benar terobati. “Aku tidak akan menyerah,” janji Garvin. Selama tertidur bersama anaknya—Alesha tidak terganggu sama sekali. Tidak ada bunyi apapun yang membangunkan dirinya dan anak-anaknya. Tdiurnya sangat nyenyak tanpa gangguan apapun. Pagi ini Alesha sudah siap pergi. Ia tidak melihat siapapun di lorong hotel. Ia bersama anak-anaknya masuk ke dalam lift. Mereka akan checkout dan kembali pulang. “Apa tidak ada orang lain yang menginap di lantai 4 selain kami?” tanya Aelsha pada petugas resepsionis. “Semua kamar sudah dibooking oleh seseorang. Kami tidak bisa menyebutkannya.” Alesha mengernyit. “Pria

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Lepaskan Aku

    Alesha membuka pintu. Kemudian mempersiapkan pakaian tidur untuk Alice. Mengganti pakaian putri kecilnya itu. Jake sudah besar—anak laki-laki itu sudah bisa melakukan banyak hal sendiri. “Mom bacakan dongeng.” Alice memeluk lengan Alesha. “Dasar anak kecil,” lirih Jake. “Kakak!”Tidak ada hari tanpa bertengkar. Alesha sampai pusing sendiri. Jake yang suka sekali menjahili adiknya. Alice yang suka sekali menempel dan mengejar kakaknya meski selalu dijahili. ~~TING TING Garvin masih bersabar untuk tidak mendobrak pintu kamar Alesha. Ia mengusap rambutnya kasar. Sampai tengah malam ia baru sampai di pulau ini. Ia sampai menyewa seluruh kamar lantai yang dihuni anak-anaknya agar mereka bisa tidur dengan tenang. TING TINGSedangkan di dalam kamar. Alesha nampak terganggu dengan bel yang berbunyi. Ia bangkit—ada apa? Pikirnya. Semoga saja bukan orang iseng di tengah malam seperti ini. ia juga membayangkan yang tidak-tidak. Bagaimana jika ada hantu. Alesha bergerak sangat pelan membu

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Menghindar

    Ketegangan terjadi di ruang tamu sebuah rumah. Kedatangan pria yang selama ini dinanti namun tidak kunjung tandang. Di saat penantian sudah habis—pria itu baru datang. Siapa lagi kalau bukan Garvin. Ia membawa begitu banyak mainan untuk anak perempuan dan anak laki-lakinya. Kedua orang tua Alesha (Yuna) mereka nampaknya masih kecewa pada Garvin. Mereka merasa Alesha ditinggalkan begitu saja oleh Garvin tanpa kabar apapun. “Saya ingin menjemput anak dan istri saya.” Garvin tidak ada keraguan mengatakannya meski ia tahu keluarga Alesha pasti marah padanya. “Kenapa baru menjemput sekarang? Apa yang kamu lakukan di sana?” tanya Juhwan. “Saya membangun bisnis. Saya keluar dari bisnis gelap. Saya membangun bisnis saya dari nol. Butuh waktu membangun bisnis dengan cara yang benar. Karena itu saya butuh mempersiapkan diri sebelum menjemput keluarga saya.” Yeonji menghela nafas. “Garvin, Yuna selalu menanti kamu. Saat kehamilannya yang ke dua. Dia sempat hancur dan terpuruk. Kalau memang

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Kecewa

    Garvin terbelalak tidak percaya dengan ucapan anaknya sendiri. Ia pikir Jake tidak akan marah. Ia pikir Jake akan selalu menerimanya. “Jake, maafkan Daddy.” “Bukan hanya aku. Tapi juga Mommy. Daddy membuat Mommy menderita.” Jake mundur beberapa langkah menjauh. “JAKE, ALICE KALIAN DI MANA?” teriak seseorang dari kejauhan. Yuna mencari-cari keberadaan anaknya. Ia pikir taman ini tidak terlalu luas. Tapi ternyata cukup luas juga hingga bisa membuat anaknya menghilang. Langkah Yuna semakin tidak menentu. Namun akhirnya ia bisa menemukan anaknya. Ia segera mendekat. Seiring langkahnya yang semakin dekat—ada seorang pria yang tidak lepas memandangnya. Yuna mendekati anaknya. Memeluk mereka berdua. “Kalian ke mana saja?” tanyanya. Ia kemudian berdiri. Kemudian matanya bertemu dengan seseorang yang selama ini ia rindukan. Seseorang yang setiap malam ia selalu kawatirkan. Seseorang yang setiap hari selalu ia doakan agar baik-baik saja. Yuna terpaku. Ia tidak bisa melangkah, berucap atau

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Pertemuan

    Yuna bersama anak-anaknya datang ke taman. Tujuan mereka adalah berolahraga santai. Jake itu kuat sekali berlari. Anak laki-laki itu mempunyai tubuh yang sangat sehat. Yuna berhenti saat sudah berlari tiga putaran. Ia berhenti dan memilih duduk di bangku taman. Alice duduk sambil memegang es krim. Anak perempuannya itu sangat suka dengan es krim. Sudah akut—tidak bisa disembuhkan. Makanan nomer satu kesukaan Alice hanyalah Es krim. “Mom ayo pulang,” Alice menarik tangan ibunya. Yuna menunduk ia menali tali sepatunya yang mulai mengendor. “Tunggu Alice. Mommy harus berolahraga sebentar lagi.” Ia berdiri—melakukan peregangan ringan. Melompat kecil dan merapikan topinya. “Jake, kamu jaga Alice di sini ya,” pesan Yuna sebelum pergi. Jake mengangguk. Yuna kembali berolahraga. Ia berlari—tanpa menghawatirkan anaknya lagi. Ia yakin Jake sudah pintar, anak laki-lakinya itu pasti sudah bisa menjaga adiknya. Beberapa menit berlalu, Yuna kembali ke kursi di mana anaknya berada. Namun saat

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Aku Akan Menjemputmu

    Di sisi lain ada seorang pria yang menatap sebuah foto kebersamaan seorang perempuan dan laki-laki. Ia mengepalkan tangannya. Ingin rasanya membanting semua yang ada di dalam ruangannya. Ia menahan amarahnya sekuat tenaga. “Kenapa kamu berdekatan dengan pria lain,” lirihnya memejamkan mata. Tok Tok“Sir sebentar lagi ada meeting,” ucap Ellie sebagai Asistennya. Ternyata ada banyak orang menunggunya. Salah satunya Ellie. Saat Garvin pertama kali membangun perusahaan, Ellie melamar menjadi sekretarisnya.Garvin mengangguk. 5 tahun berlalu, telah bayak yang berubah dari Garvin. Garvin yang sekarang bukanlah Garvin yang dulu. Jika dulu Garvin cenderung lebih emosi—sekarang ia akan lebih bersabar. Menunggu, diam namun di kepalanya tersusun strategi untuk mengalahkan lawan. Bukan lagi tentang bunuh membunuh. Garvin adalah seorang pengusaha sukses di bidang teknologi. Cara menghancurkan lawan bukan dengan membunuh namun merebut kepercayaan investor dan memenangkan tender. Di kelilingi ka

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Dia Bukan Daddy Kita

    “Dia bukan Appa, Alice. Dia bukan Daddy kita,” kata Jake yang sangat tidak suka jika Alice memanggil orang lain sebagai ayah. “Sudah kakak bilang dia bukan Daddy kita.” *Appa= AyahAlice menunduk. Ia memilih bersembunyi di pelukan Yuna. “Jake, jangan memarahi adikmu.” Yuna menatap Jake. “Alice masih belum mengerti. Nanti biar Mommy yang menjelaskannya.” Jake melengos. Ia menatap jendela yang menampilkan seseroang yang disebut Alice sebagai Appa. Alice meloncat dari kursi. Anak itu berlari ke arah seorang pria yang tengah berbincang di depan kafe. Pakaiannya rapi khas orang kantoran. “Appa!” Alice langsung memeluk pria itu. “Hai Alice,” sapa pria itu. Ia tersenyum. Mencubit pelan pipi Alice yang chubby. “Dengan siapa?” Alice menunjuk ke dalam kafe. “Mommy dan kakak.” Yuna melambaikan tangannya ringan sambil tersenyum. Pria itu adalah Jungwoo. Park Jungwoo, mantan calon suami yang dipilihkan orang tuanya dulu. Jungwoo terlihat sangat dewasa. Berbeda sekali dengan dulu. Pakaianny

  • Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam   Alice Princess Blackton

    5 tahun kemudian. Seorang wanita tengah bersiap-siap akan menampilkan sebuah balet. Ia menggunakan gaun berwarna pink dengan rok yang melebar di bawah. Dia Kim Yuna—anak dari mantan presiden Kim Juhwan. Yuna menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ia menatap rambutnya yang sedikit berantakan. Ia hanya merapikannya sebentar dan kemudian siap. Sudah 4 tahun lamanya ia membangun sebuah akademi balet. Melatih anak-anak yang mempunyai bakat di bidang balet. “Semuanya sudah siap?” tanya Yuna. Di usianya yang menginjak 32 tahun ia semakin bersinar. Bakatnya diakui, akademi yang dibangun menjadi akademi terbaik nomer 5 dari seluruh dunia. Beberapa anak didiknya keluar lebih dahulu. Perannya kali ini hanya menjadi seoran ibu. Ia memilih peran yang lebih sedikit agar anak didiknya bisa lebih banyak tampil. Sebuah lagu klasik mulai mengalun. Yuna keluar. Ia tersenyum ke arah penonton. Di bangku pentonton ada putra dan putrinya yang selalu menonton pertujunjukkannya. Selesai. Yuna membun

DMCA.com Protection Status