Share

Terjebak Nikah
Terjebak Nikah
Penulis: Meyyol

Surat Cinta

Penulis: Meyyol
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-27 12:47:57

Rashika baru saja pulang dari kampusnya. Hari itu ia sangat senang karena mendapatkan hasil terbaik dari ujiannya minggu lalu. Ia berniat untuk menemui sang nenek dan memberitahukan nilai tersebut.

Namun, saat akan melangkah menuju kamar Sang nenek, langkahnya terhenti saat mendengar teriakan keras.

"RASHIKA!"

Rashika terkesiap dan merasa merinding mendengar teriakan Sang ayah yang begitu keras dan lantang kali ini. Perlahan Rashika membalikkan badannya.

Tuan Thakur melangkah mendekati putrinya itu, diikuti oleh asistennya yang selalu berdiri di sebelah kiri.

"Aa-ayah," ucap Rashika tergagap.

Sorot mata Tuan Thakur bak penyihir yang hendak bersiap menyihir Rashika menjadi batu. Kumisnya berderik bak ular derik di padang pasir.

"Kenapa Aa-ayah menatapku begitu?" Tanya Rashika mencoba memberanikan diri menatap sorot mata Tuan Thakur.

Sang nenek yang saat itu sedang berada di kamar terkejut mendengar suara putranya yang seperti Rahwana. Wanita tua itu pun bergegas ke luar untuk memeriksanya.

"Ada apa ini? Kenapa suaramu sampai menggema ke kamarku?" Ucap Sang ibu sambil memasang kacamatanya.

Nyali Tuan Thakur sedikit menciut tatkala saat berhadapan dengan Sang ibu.

"Maaf, Ibu, kalau suaraku mengganggu indera pendengarmu," ucap Tuan Thakur dengan tersenyum kecut. Namun, senyumannya itu hilang saat pandangannya beralih pada Rashika.

"Tentu saja sangat mengganggu! Apa lagi masalahmu kali ini?" Pungkas Sang ibu karena sudah pasti putranya itu mempunyai maksud tertentu.

"Aku sangat marah karena cucu Ibu ini," jawab Tuan Thakur sambil menunjuk ke arah Rashika.

Sang nenek lalu duduk di sofa. "Apa? Apa yang dia lakukan? Kau selalu marah tanpa sebab padanya setiap hari ...setiap hari," ujar wanita tua itu dengan menggerutu.

Tuan Thakur beralih menatap Rashika. "Apa kau hanya akan berdiri saja?" Tanya ayahnya itu dengan garang.

Dengan cepat Rashika duduk di samping neneknya. Ia masih tidak mengerti kenapa ayahnya terlihat begitu marah.

Tuan Thakur lalu duduk di kursi singlenya sambil menatap tajam ke arah Rashika. Rashika tampak takut sehingga ia menundukkan pandangannya. Sang nenek melihat hal itu ia mendengus melihat sikap putranya yang terlalu keras terhadap cucunya itu.

"Kenapa kau menatapnya begitu? Jangan sampai kedua bola matamu itu ke luar karena memplototinya terlalu lama," celetuk Sang nenek.

Tuan Thakur mengalihkan pandangannya seketika. Ia lalu meminta sesuatu pada Asisten yang berdiri di sampingnya. Terlihat pria paruh baya itu melemparkan sepucuk surat ke atas meja.

Rashika dan Sang nenek terlihat bingung.

"Apa itu?" Tanya Nenek pula.

"Ibu, minta pada cucu Ibu itu untuk membacanya. Bacalah dengan keras!" Pinta Tuan Thakur dengan senyuman sumringahnya.

Nenek menatap Rashika. Rashika mengangguk dan mengambil surat tersebut. Rashika perlahan membuka surat tersebut dan membelalakan kedua matanya. Mulutnya menjadi terkunci dan ia tampak gugup.

"Apa? Siapa yang mengirimkan surat ini? Aku bahkan tidak tahu siapa pengirimnya?" Rashika bertanya-tanya di dalam hatinya. Ia pun mulai panik, ayahnya yang otoriter itu pasti akan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya.

"Aa-ayah ... ii-ini ...?" Ucap Rashika terbata-bata.

"Baca dengan keras!" Bentak Tuan Thakur dengan lantang hingga membuat tubuh Rashika bergetar takut seketika.

Pandangan Rashika beralih pada tulisan-tulisan di atasnya. Mulutnya mulai terbuka untuk membacakan isi surat tersebut.

**Kau laksana seorang bidadari yang turun dari langit. Kecantikanmu telah menggoyahkan imanku**

"Astaga! Kata-katanya sangat norak, siapa yang menciptakan kata-kata sebodoh ini?" Ucap Rashika di dalam hati di sela-sela bacaanya.

**Aku ingin menjadikan dirimu sebagai belahan jiwaku, pandampingku dan teman hidupku.

Aku jatuh cinta sejak pertama kali melihatmu. Aku akan datang menemuimu di ....**

BRAAAKKK!

Bacaan Rashika menjadi terhenti saat mendengar sang ayah menggeplak meja. Ia semakin takut kalau sampai ayahnya mulai merencanakan sesuatu di luar keinginannya.

"Ibu dengar sendiri, 'kan? Cucu Ibu ini telah berbohong. Selama ini dia hanya berpura-pura tidak mempunyai kekasih," pungkas Tuan Thakur menghentikan bacaan Rashika.

"Tapi, Ayah, ini bukan suratku," ujar Rashika mencoba menjelaskan. Ia tidak ingin disalahkan karena memang surat itu bukan untuknya.

"Diam!" Bentak Tuan Thakur dengan keras. "Kau masih saja berbohong ... kalau itu bukan surat cinta untukmu, kenapa surat itu ada di dalam bukumu?" Lanjut Tuan Thakur sambil melemparkan buku berwarna pink ke atas meja.

Rashika kembali terbelalak. "Bukankah buku itu milik Neha? Itu berarti ... surat ini adalah milik Neha," ucap Rashika di dalam hatinya.

"Ayah, itu bukan bukuku ... buku itu milik Neha," jawab Rashika dengan cepat.

"Sudahlah! Jangan berbohong lagi!" Sergah ayahnya itu. "Ayah sudah tidak percaya lagi padamu," lanjutnya pula.

"Kalau Ayah tidak percaya, Ayah bisa melihat nama Neha di buku itu. Itu buku milik Neha, Ayah. Aku meminjamnya dua hari yang lalu," ucap Rashika tetap bersikeras.

Sang nenek melirik pada Tuan Thakur dengan tajam. Asisten Tuan Thakur, Randeep mengambil buku itu kembali dan mencoba memeriksa nama pemilik buku tersebut.

Tuan Thakur melirik pada Randeep, Randeep tampak terdiam sejenak setelah mengetahui nama pemilik buku tersebut. Tuan Thakur lalu menyambar buku tersebut dari tangan Randeep.

"Tidak peduli itu buku milik siapa. Ya, mungkin saja itu memang buku temanmu dan kau mencoba menyembunyikan surat cintamu di dalamnya. Kau takut kalau Ayah sampai menemukan surat itu, 'kan?" Ujar Tuan Thakur menuding Rashika dengan asumsinya pula.

"Ayah!"

"Sudah cukup! Kali ini kau tidak bisa mengelak dari keinginan ayah yang terakhir kalinya," sergah Tuan Thakur sambil berdiri.

"Apa maksud Ayah?"

"Ayah tidak ingin kau salah dalam memilih laki-laki untuk menjadi suamimu. Laki-laki yang akan menjadi menantuku haruslah laki-laki yang jelas asal usulnya, punya masa depan yang cerah ...tidak laki-laki yang hanya bermodal kata-kata manis dan kampungan seperti dalam surat itu," papar Tuan Thakur dengan jelas.

"Kalau kau ingin segera menikah, kau bisa memberitahukannya kepada Ayah. Ayah bisa mencarikan laki-laki yang cocok untuk menjadi suamimu," lanjut tuan Thakur kembali.

Rashika beralih menatap Sang ayah yang seenak jidatnya membuat keputusan.

"Aku belum ingin menikah Ayah ... dan kalau aku ingin menikah pun, aku hanya akan menikah dengan laki-laki yang aku cintai," sela Rashika yang tidak terima dengan perkataan ayahnya.

Raut wajah Tuan Thakur tampak sumringah. "Nah! Itu bagus! Kalau begitu, ayah akan segera menyiapkan rencana pernikahanmu dengan laki-laki pilihan ayah. Ayah yakin kau pasti akan jatuh cinta padanya."

"Ayah bukan begitu maksudku," Rashika sampai kehabisan kata-kata menghadapi sikap ayahnya yang tidak peduli dengan perasaannya.

"Kenapa Ayah tidak mengerti, aku tidak akan menikah sebelum meraih cita-citaku," rungut Rashika dengan kesal.

"Ah! Peduli apa dengan cita-cita kalau pada akhirnya kau hanya akan bekerja di dapur," oceh Tuan Thakur selepas kepergian Rashika.

Tuan Thakur lalu tersenyum-senyum membayangkan rencana pernikahan Rashika. Ia bahkan tidak menyadari kalau Rashika mendengus kesal dan beranjak pergi ke kamarnya.

***

Rashika melemparkan tasnya sembarangan. Rencananya semula ingin memberitahu Nenek soal nilai ujiannya pun menjadi buyar karena tuduhan Sang ayah tadi.

Ia menghempas tubuhnya ke atas ranjang sembari menekan nomor ponsel Neha, sahabatnya.

"Hello!" Sahut Neha nun jauh di sana.

"Hello!" jawab Rashika dengan nada kesal. "Neha, kau harus menjelaskannya kepada ayahku, karena dirimu aku dalam masalah sekarang," tuding Rashika cepat sehingga membuat Neha mengerutkan dahinya.

"Aa-apa? Apa maksudmu?" Jawab Neha yang tidak mengerti apa-apa.

"Surat cinta monyetmu itu, kau menyelipkannya ke dalam buku yang aku pinjam padamu dan sekarang surat itu ditemukan oleh ayahku. Pria tua itu mengira kalau surat itu adalah untukku," semprot Rashika dengan menggerutu mengingat sikap ayahnya beberapa menit yang lalu.

Neha terkejut mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Bagaimana bisa ayahmu menemukan surat itu? Aku benar-benar lupa kalau surat itu ada di dalam buku yang kau pinjam, tapi harus bagaimana lagi ... itu juga bukan kesalahanku," jawab Neha pula.

"Astaga, Neha! Aku benar-benar dalam masalah sekarang," ucap Rashika dengan kesal.

"Hei, tenanglah! Kita akan cari solusinya nanti," ucap Neha mencoba menenangkan perasaan Rashika.

"Aku tidak bisa tenang, ayahku yang over itu akan segera mengatur pernikahanku. Kau bisa bayangkan bukan, bagaimana perasaanku saat ini?" Tukas Rashika sambil mendudukkan badannya.

"Iya, aku mengerti. Tapi kau cobalah untuk menenangkan diri dulu," ucap Neha kembali.

Rashika yang masih terbawa perasaannya yang kesal terus berceloteh. "Aku sudah katakan padamu waktu itu, kan. Pemuda yang memberimu surat cinta itu sangat norak, itu terlihat jelas dari kata-katanya," ucap gadis itu tanpa henti bicara.

"Hei, kau membaca suratnya?" Tanya Neha merasa malu.

"Tentu saja,"

"Tapi, bagiku itu sangat romantis. Kata-katanya sangat manis, 'kan?" Ucap Neha sambil tersenyum-senyum membayangkan kembali setiap untaian kata-kata puitis di dalamnya.

"Diam kau! Gara-gara surat bodoh ini sekarang aku terjebak," tuding Rashika sehingga membuat tawa Neha menciut.

"Pokoknya kau harus membantuku kali ini," tukas Rashika dan mematikan panggilan telponnya.

***

To be continue

****

Hello semua, salam kenal. Ini karya pertamaku di sini, moga suka dengan ceritaku ya.

Bab terkait

  • Terjebak Nikah   Rencana Tuan Thakur

    Malam harinya, Rashika tidak dapat tidur dengan tenang setelah perdebatannya dengan Sang ayah tadi sore. Ia mencoba berbaring dan memejamkan matanya agar dapat tidur dan bangun esok hari, karena besok merupakan hari di mana Neha akan menjelaskan segalanya kepada ayahnya.Di sisi lain,Tuan Thakur sedang bercengkerama dengan Sang ibu di ruang keluarga. Tuan Thakur membicarakan perihal rencananya untuk menikahkan Rashika dengan seorang pemuda kenalannya."Aku sudah memikirkan hal ini dengan matang, Ibu. Rashika pasti bahagia kalau menikah dengan pemuda ini." Ucap Tuan Thakur mencoba meyakinkan ibunya.Nyonya Savitri menghela napas dan melepaskan kacamatanya. "Itu kalau menurutmu Rashika akan bahagia, tapi yang menjalani pernikahan tetaplah Rashika. Hanya dia yang bisa merasakan, apakah dia bahagia atau tidak." Balas Nyonya Savitri yang merasa kurang setuju dengan rencana putranya itu.Tuan Thakur terdiam sejenak. Ia berpikir keras untuk mencari cara agar mendapatkan dukungan atas rencana

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Terjebak Nikah   Bertemu Calon

    Rashika melangkah dengan tergesa-gesa menyusuri gerbang kampus. Ia celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya, Neha."Rashika!"Rashika berbalik saat mendengar suara yang memanggil namanya. Dari arah perpustaskaan, tampak Neha melambaikan tangannya memanggil nama Rashika.Rashika pun bergegas menghampiri Neha untuk membagi permasalahan yang begitu rumit dalam hidupnya."Ya ampun! Kenapa wajahmu seperti itu? Kau marah atau sedih saat ini?" Tanya Neha melihat raut wajah Rashika yang ditekuk. Ia juga terlihat cemas dan khawatir."Ayo kita duduk di sana! Kau bisa membagi masalahmu denganku." Ajak Neha sambil meraih tangan sahabatnya itu.Neha membawa Rashika duduk di bawah pohon yang rindang, di mana di bawahnya terdapat bangku-bangku tempat para mahasiswa lainnya duduk-duduk dan bersantai."Sekarang katakan! Apa rencana bandot tua itu?" Tanya Neha tanpa berpikir lebih lama.Rashika menatap Neha setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkannya. Neha baru menyadari dari kosa katanya ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Terjebak Nikah   Masalah Baru Lagi

    Rashika dan Neha berjalan mendekati meja pria yang melambaikan tangannya kepada mereka. Ada rasa canggung dan kesal terbesit dibdalam hati Rashika setelah mengetahui kenyataan pria tersebut."Paman Thakur sudah buta, dia memilihkan pria untuk menjadi suamimu yang usianya hampir sama dengannya?" Oceh Neha dengan pelan di sela-sela langkah mereka.Rashika menatap Neha tanpa berkata apapun."Oh ya ampun, Rassshh aku rasa kau benar-benar cocok dengannya," ledek Neha sembari cengingisan."Sudah tutup mulutmu! Jangan membuat aku tambah kesal." Rutuk Rashika semakin mendekati meja pria tersebut.Saat Rashika dan Neha hampir sampai, Kabir Singh berdiri sembari menyambut kedatangan Rashika."Salam!" Ucap pria itu dengan Ramah.Rashika menempelkan kedua telapak tangannya. "Salam!" Balasnya tersenyum kecil. Neha juga memberi salam pada Kabir."Silakan duduk!" Kabir mempersilakan Rashika dan temannya itu untuk duduk. Dengan perasaan campur aduk, Rashika duduk di kursi yang agak jauh dari Kabir. Ne

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Terjebak Nikah   Kekasih Pura Pura

    Di tengah kebingungan Rashika memikirkan rencana untuk besok, ia kembali dibuat terkesiap."Oh, astaga! Bagaimana aku lupa?" Ucap gadis itu terhenyak."Kenapa?" Tanya Neha melihat reaksi Rashika yang memelas.Tanpa menjawab pertanyaan Neha, Rashika mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dengan terburu-buru. Ia mencari nomor seseorang dan segera memanggilnya."Hello, Rashika!""Hello, Tuan Kabir, maaf aku mengganggumu," ucap Rashika canggung."Tidak apa-apa, Rashika. Apa ada yang penting sehingga kau menelponku? Padahal baru beberapa jam yang lalu kita bertemu." Ucap Kabir sembari menggoda Rashika."Bukan begitu, Tuan. Aku hanya ingin meminta sesuatu,""Katakan saja! Apa yang bisa aku lakukan?" Tanya Kabir Singh pula.Rashika bergidik mendengar setiap perkataan lelaki itu. "Astaga, perkataannya begitu berlebihan, lagipula aku tidak akan meminta dia untuk menjadi suamiku," celetuk Rashika di dalam hatinya."Begini Tuan, pertemuan kita tadi bisakah anda merahasiakannya dari ayahku? Anda ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Terjebak Nikah   Sudah Bau Tanah

    "Aku tidak mau menjadi kekasih pura-puranya," cetus Sidarth hingga membuat Rashika terperangah. Ia tidak terima dengan ide gila Neha. Ia pikir akan menjadi kekasih Neha, hingga membuat dia sumringah."Apa kau bilang?" Sergah Rashika."Hei, hentikan! Kenapa kalian jadi bertengkar?" Sergah Neha kembali menengahi kedua orang itu.Mereka saling bergidik merasa jijik satu sama lain."Sid, tolonglah! Dengarkan aku kali ini, aku tidak akan meminta pertolonganmu kalau hal ini tidak ada kaitannya denganmu." Lanjut Neha mencoba menjelaskannya kepada Sidarth."Apa? Memang apa hubungannya denganku?" Tanya lelaki itu bingung.Braaakkk!Sidarth tersentak saat Rashika menggeprak meja dengan sedikit keras."Ini semua terjadi karena surat cinta bodohmu itu," tuding Rashika sudah mulai muak.Sidarth tampak terkesiap mendengarnya. "Surat cinta?" Ucapnya semakin bingung. Ia teringat surat cintanya beberapa hari yang lalu."Tapi aku mengirimkan surat cinta pada nona Neha, bukan padamu." Lanjut Sidarth kemu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • Terjebak Nikah   Ratu Drama

    Keesokkan harinya,Siang itu Rashika tengah bersiap-siap untuk bertemu dengan Kabir Singh. Ia merasa deg-degan karena harus bertemu lelaki tersebut bersama kekasih pura-puranya juga."Mudah-mudahan Sidarth tidak mengacaukan rencanaku," gumam gadis itu sambil menyisir rambutnya.Setelah selesai berdandan, ia melangkah pergi ke luar kamar. Rashika memelankan langkahnya saat menuruni anak tangga, ia celingak celinguk mencari keberadaan sang ayah. Ia tidak ingin ayahnya itu tahu bahwa ia pergi ke luar hari ini.Kalau sampai ayahnya tahu ia akan seperti penjahat yang sedang diinterogasi nanti. Akan banyak pertanyaan yang akan ditujukan padanya.Setelah memastikan bahwa ruang tengah dalam keadaan sepi, ia pun mempercepat langkahnya untuk meninggalkan rumah."Astaga hari ini Neha tidak bisa menjemputku, aduh bagaimana aku akan pergi?" Gumam Rashika saat sampai di teras rumahnya.Gadis itu pun berlari cepat menuju pintu gerbang. Walaupun serba berkecukupan, Rashika tidak pernah pergi memakai

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Nikah   Kau Tidak Pantas

    "KABIR SINGH!" Teriak Sidarth dengan nada tinggi memanggil nama tersebut.Mendengar namanya disebut, Kabir Singh pun berdiri dari tempat duduknya."Hei, kau memanggilku?" Sahut Kabir Singh berdiri dengan tegak.Sidarth mengalihkan pandangannya kepada sumber suara tersebut. Ia pun menjadi ciut saat melihat sosok Kabir Singh itu. Tampak seorang pria paruh baya dengan lencana Tentara-nya berdiri menatap ke arahnya."Bb-bukankah? Dia yang menyenggolku tadi?" Gumam Sidarth setelah memperhatikan wajah lelaki itu dengan seksama.Sidarth teringat saat berada di luar caffe tadi, ia secara tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki paruh baya, namun saat itu lelaki tersebut memakai jaket kulit sehingga Sidarth begitu berani membentaknya tadi.Dengan langkah gemetar, Sidarth berjalan perlahan mendekati meja Kabir Singh. Sedangkan, Kabir Singh sendiri masih belum mengalihkan pandangannya dari Sidarth.Kabir Singh duduk kembali ke kursinya, Sidarth meremas-remas jemari yang berkeringat karena m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Nikah   Rashika adalah Cintaku

    Mendengar ucapan Kabir Singh yang terdengar sungguh-sungguh, Sidarth pun bangkit dari kursinya."Jadi kau akan tetap merebut cintaku dariku, Tuan?" tanya Sidarth dengan nada tinggi sehingga pembicaraan mereka mengalihkan pandangan semua orang yang ada di caffe.Kabir Singh terperangah karena dirinya dan Sidarth menjadi pusat perhatian semua orang sekarang.Sidarth mulai memasang wajah memelas. "Kau ingin merebut cintaku?" Tanya Sidarth dengan mimik muka menangis. Kabir Singh pun mengangguk perlahan walau pandangan semua orang mulai tajam ke arahnya.Sidarth sontak berbalik sambil mengetok meja. Ia lalu berbalik kembali menatap Kabir Singh."Kenapa kau ingin memisahkan aku dan cintaku hanya karena pekerjaanku, Tuan?Apa kau tahu Tuan, selama ini aku berjuang demi Rashika. Aku bekerja siang dan malam untuk membahagiakannya, tapi dengan mudahnya kau mengatakan aku tidak bisa membahagiakan cintaku. Nyawaku pun akan kuberikan pada cintaku, huhuhu." Pungkas Sidarth dan mulai menangis dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14

Bab terbaru

  • Terjebak Nikah   Sah Menjadi Suami Istri

    Pendeta hendak memulai upacara pernikahan, namun sebelum itu pendeta meminta kepada kedua mempelai untuk saling bertukar kalung bunga."Silakan, pakaikan kalung bunga terlebih dahulu, agar ritual ini dapat berjalan dengan lancar dan diberkati oleh Dewa," ucap pendeta itu.Pelayan wanita Kabir Singh memberikan kalung bunga pada Sidarth dan Rashika. Sidarth menatap lama pada gadis itu. Nasib saat ini benar-benar telah mengujinya. Tidak ada dalam pikirannya akan menikah secepat ini dan dengan cara seperti ini pula."Ya, Dewa, kenapa jantungku berdegub kencang seperti ini?" Tanya Sidarth di dalam hatinya."Sid, ayo, pasangkan kalung bunga itu, waktu yang baik terus berjalan." Kata Kabir Singh menyentuh lengan lelaki itu.Tanpa harus menunggu lama, Sidarth mendekati Rashika dan perlahan memasangkan kalung bunga tersebut ke leher gadis itu.Kabir Singh tampak sumringah melihatnya. Ada rasa bangga tersendiri baginya karena telah membantu menyatukan dua hati tersebut.Kini tanpa pikir panjang

  • Terjebak Nikah   Pernikahan Yang Mendadak

    Sidarth menelan salivanya mendengar perkataan Rashika. Ia bergidik ngeri dan membayangkan detik-detik lehernya digorok oleh pria si bujang lapuk itu."Aaauuhh," teriak Sidarth dengan nada pelan. "Kau telah menipuku, kaulah yang menyeretku dalam masalah ini." Lanjut lelaki itu pula dengan nada merengek."Itu juga kesalahanmu. Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan dengan lelaki itu waktu di caffe, sehingga dia berani memaksaku untuk menikah denganmu dengan cara seperti ini," balas Rashika dengan raut wajah jengkel.Sidarth membelalakan kedua matanya. "Apa? Apa yang telah kulakukan? Aku tidak mengatakan apa-apa padanya, justru aku telah membantumu sampai sejauh ini," balas Sidarth pula.Rashika pun membalas balik dengan membelalakan kedua matanya kepada lelaki yang duduk di sampingnya itu pula. "Kau bukan membantuku tapi kau justru yang menjebakku, sekarang bagaimana bisa aku menikah denganmu? Kaulah yang bersalah dalam hal ini," tukas Rashika bersikeras dan terus menyudutkan Sidarth."J

  • Terjebak Nikah   Mendiang Sidart

    "Aku telah belajar tentang arti cinta sesungguhnya dari kalian berdua, untuk itu sebelum aku kembali ke perbatasan aku ingin melakukan sesuatu untuk kalian," lanjut Kabir Singh yang semakin membuat Sidarth dan Rashika penasaran."Apa itu, Tuan?" Tanya Sidarth pula."Menikahkan kalian berdua," lirih Kabir Singh hingga membuat keduanya tersontak kaget."Apa?" Pekik Sidarth dan Rashika secara bersamaan.Kabir Singh menoleh ke belakang menatap Sidarth dan Rashika. Lelaki paruh baya itu merasa heran saat melihat ekspresi kedua orang itu."Kenapa kalian histeris seperti itu?" Tanya Kabir Singh heran, namun ia kembali tersenyum dan berkata, "ternyata kalian memang serasi, berteriak saja bisa bersamaan begitu." Celetuknya.Sidarth dan Rashika saling melirik satu sama lain. Mereka berdua tampak bingung dan begitu shock mendengar rencana dari Kabir Singh."Bb-bbukan apa-apa, Tuan. Hanya saja aku sangat terkejut," tanggap Sidarth tersenyum kecut. Ia melirik tajam ke arah Rashika."Yah, aku henda

  • Terjebak Nikah   Menikahkan Kalian Berdua

    Rashika memberikan upah seperti yang ia janjikan waktu itu. Sidarth tersenyum girang saat menghitung jumlah uang yang ada di tangannya."Malam ini akan menjadi malam yang spesial dalam hidupku," celetuk Sidarth sembari melempar senyuman kepada Rashika.Rashika mencibir jengkel sekaligus memutar bola matanya memandang ke arah lain."Aku akan menghubungi nona Neha terlebih dahulu," ujar Sidarth lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku."Terserah kau saja tapi yang harus kau ingat adalah kau jangan macam-macam dengan sahabatku atau aku akan membuat perhitungan denganmu. Kau mengerti!" Cetus Rashika dengan tatapan tajamnya.Sidarth menelan salivanya. "Kenapa kau suka sekali mengancamku? Padahal aku sudah membantu menyelesaikan masalahmu sampai hari ini," ujar Sidarth menatapnya pula.Rashika terdiam sejenak.Sidarth melangkahkan kakinya mendekati Rashika. "Selain mengancamku kau juga suka mengaturku," lanjut Sidarth semakin mendekati Rashika. Tatapan lelaki itu tampak seperti orang ber

  • Terjebak Nikah   Sama-sama Menguntungkan

    Wajah Tuan Thakur tampak sumringah mendengarnya. Itu adalah kabar yang ia tunggu-tunggu dari Kabir Singh sejak tadi."Tapi, aku tidak bisa menikahinya," lanjut Kabir Singh sehingga membuat senyuman lebar Tuan Thakur tadi jadi menciut."Aa-aapa?" Tanggapnya gagap.Tuan Thakur tampak terdiam beberapa saat. Seleranya untuk melanjutkan pembicaraan menjadi hilang setelah mendengar hal itu.Kabir Singh pun tidak ingin membuat Tuan Thakur bertanya-tanya di dalam hatinya terkait penolakannya. Lelaki itu melanjutkan perkataannya lagi."Aku mempunyai alasan tersendiri kenapa aku tidak bisa menikahi Rashika, Tuan." Ucap Kabir Singh yang membuat wajah Tuan Thakur semakin masam."Aku tidak suka menerima alasan apapun. Penolakan berarti suatu penghinaan terbesar dalam hidupku," tukas Tuan Thakur terdengar lantang.Kabir Singh dapat mengerti dengan kekecewaan Tuan Thakur. "Aku dapat mengerti dengan kekecewaan anda, Tuan. Aku minta maaf akan hal itu," ucap Kabir Singh.Tuan Thakur sontak mengacungkan

  • Terjebak Nikah   Tidak Bisa

    Sidarth mengantarkan Rashika menuju rumah Neha. Di dalam hati, Sidarth sangat bersemangat untuk bertemu dengan gadis pujaan hatinya, Neha.Sidarth menepikan motor besarnya di depan rumah gadis itu. Rashika berpegangan pada kedua bahu Sidarth agar bisa turun dari atas motornya."Ya, sudah. Terima kasih. Kau bisa pergi sekarang!" Ucap Rashika mengusir lelaki itu."Oih, kenapa kau mengusirku? Aku 'kan ingin bertemu dengan nona Neha, kami ingin membicarakan rencana kencan kami malam ini." Celetuk Sidarth mematikan mesin motornya.Rashika menaikkan alisnya dan menatap Sidarth dengan tajam. "Hei, tugasmu itu belum selesai." Pungkas Rashika dengan tegas.Rashika berdiri sambil melipat kedua tangannya ke dada. "Kalau Tuan Kabir Singh sudah menelponku dan memastikan bahwa dia benar-benar membatalkan perjodohannya maka, kau baru bisa pergi berkencan dengan sahabatku." Tukas Rashika dan menunjuk wajah Sidarth."Apa? Perjanjiannya 'kan bukan seperti itu," balas Sidarth tidak ingin kalah."Yang be

  • Terjebak Nikah   Rashika adalah Cintaku

    Mendengar ucapan Kabir Singh yang terdengar sungguh-sungguh, Sidarth pun bangkit dari kursinya."Jadi kau akan tetap merebut cintaku dariku, Tuan?" tanya Sidarth dengan nada tinggi sehingga pembicaraan mereka mengalihkan pandangan semua orang yang ada di caffe.Kabir Singh terperangah karena dirinya dan Sidarth menjadi pusat perhatian semua orang sekarang.Sidarth mulai memasang wajah memelas. "Kau ingin merebut cintaku?" Tanya Sidarth dengan mimik muka menangis. Kabir Singh pun mengangguk perlahan walau pandangan semua orang mulai tajam ke arahnya.Sidarth sontak berbalik sambil mengetok meja. Ia lalu berbalik kembali menatap Kabir Singh."Kenapa kau ingin memisahkan aku dan cintaku hanya karena pekerjaanku, Tuan?Apa kau tahu Tuan, selama ini aku berjuang demi Rashika. Aku bekerja siang dan malam untuk membahagiakannya, tapi dengan mudahnya kau mengatakan aku tidak bisa membahagiakan cintaku. Nyawaku pun akan kuberikan pada cintaku, huhuhu." Pungkas Sidarth dan mulai menangis dengan

  • Terjebak Nikah   Kau Tidak Pantas

    "KABIR SINGH!" Teriak Sidarth dengan nada tinggi memanggil nama tersebut.Mendengar namanya disebut, Kabir Singh pun berdiri dari tempat duduknya."Hei, kau memanggilku?" Sahut Kabir Singh berdiri dengan tegak.Sidarth mengalihkan pandangannya kepada sumber suara tersebut. Ia pun menjadi ciut saat melihat sosok Kabir Singh itu. Tampak seorang pria paruh baya dengan lencana Tentara-nya berdiri menatap ke arahnya."Bb-bukankah? Dia yang menyenggolku tadi?" Gumam Sidarth setelah memperhatikan wajah lelaki itu dengan seksama.Sidarth teringat saat berada di luar caffe tadi, ia secara tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki paruh baya, namun saat itu lelaki tersebut memakai jaket kulit sehingga Sidarth begitu berani membentaknya tadi.Dengan langkah gemetar, Sidarth berjalan perlahan mendekati meja Kabir Singh. Sedangkan, Kabir Singh sendiri masih belum mengalihkan pandangannya dari Sidarth.Kabir Singh duduk kembali ke kursinya, Sidarth meremas-remas jemari yang berkeringat karena m

  • Terjebak Nikah   Ratu Drama

    Keesokkan harinya,Siang itu Rashika tengah bersiap-siap untuk bertemu dengan Kabir Singh. Ia merasa deg-degan karena harus bertemu lelaki tersebut bersama kekasih pura-puranya juga."Mudah-mudahan Sidarth tidak mengacaukan rencanaku," gumam gadis itu sambil menyisir rambutnya.Setelah selesai berdandan, ia melangkah pergi ke luar kamar. Rashika memelankan langkahnya saat menuruni anak tangga, ia celingak celinguk mencari keberadaan sang ayah. Ia tidak ingin ayahnya itu tahu bahwa ia pergi ke luar hari ini.Kalau sampai ayahnya tahu ia akan seperti penjahat yang sedang diinterogasi nanti. Akan banyak pertanyaan yang akan ditujukan padanya.Setelah memastikan bahwa ruang tengah dalam keadaan sepi, ia pun mempercepat langkahnya untuk meninggalkan rumah."Astaga hari ini Neha tidak bisa menjemputku, aduh bagaimana aku akan pergi?" Gumam Rashika saat sampai di teras rumahnya.Gadis itu pun berlari cepat menuju pintu gerbang. Walaupun serba berkecukupan, Rashika tidak pernah pergi memakai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status