Beranda / Romansa / Terjebak Ikatan Pernikahan / Menghapus Lelah dalam Dekapan

Share

Menghapus Lelah dalam Dekapan

Penulis: M ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-26 20:24:41

Hari itu, Alexander pulang dengan tubuh yang terasa amat berat. Setelah berhari-hari penuh dengan tekanan, teror yang tak kunjung usai, serta kelelahan fisik dan mental yang menggerogoti, ia hanya ingin satu hal: pulang ke rumah dan melupakan semua masalah yang menghantuinya di kantor.

Saat ia membuka pintu rumahnya, keheningan menyambutnya. Cahaya redup dari lampu-lampu rumah membuat suasana terasa hangat dan menenangkan. Alexander menarik napas dalam-dalam, mencoba mengusir rasa lelah yang menumpuk dalam dirinya. Langkah kakinya pelan namun pasti menuju ruang keluarga, tempat di mana ia tahu bahwa istri dan anaknya mungkin sedang beristirahat.

Tepat seperti dugaannya, di sofa yang nyaman, Sarah tampak tertidur lelap dengan Zacky yang terbaring di pangkuannya. Pemandangan itu seketika menghapus rasa lelah yang ia rasakan. Ada sesuatu yang ajaib dalam momen itu—kedamaian yang hanya bisa ia temukan dalam kehadiran keluarganya.

Alexander berdiri sejenak, menikmati pemandangan tersebut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertemuan Misterius

    Pagi itu, Amelia berjalan menuju kafe favoritnya setelah selesai kuliah. Ia merasa butuh tempat untuk duduk sejenak dan menikmati secangkir kopi sambil merenung. Sejak beberapa hari terakhir, pikirannya terus dipenuhi oleh Adrian dan perasaan yang ia miliki. Rasa cemburu dan penasaran menggerogotinya, terutama setelah pertemuan terakhir mereka di rumah Sarah.Saat Amelia hendak memasuki kafe, matanya tak sengaja menangkap sosok yang familiar di seberang jalan. Di sana, berdiri Adrian yang sedang berbicara dengan seorang pria. Amelia memperhatikan lebih dekat, berusaha mengenali siapa pria tersebut. Namun, pria itu memakai masker dan topi yang menutupi sebagian besar wajahnya, membuatnya sulit dikenali.Rasa penasaran menggelitik Amelia. Mengapa Adrian berbicara dengan seseorang yang tampaknya berusaha menyembunyikan identitasnya? Amelia merasa ada sesuatu yang janggal. Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk mendekati mereka."Adrian!" teriak Amelia, melambaikan tangan untuk menar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Jejak Misterius di Kantor

    Pagi itu, Alexander baru saja selesai sarapan bersama Sarah dan Zacky ketika ia menerima pesan dari James, asistennya yang selalu setia. Pesan itu singkat, namun cukup membuatnya terjaga sepenuhnya.*"Pak, saya mendapat informasi dari seorang saksi bahwa ada seseorang berpakaian hitam yang masuk ke ruangan Anda kemarin malam. Orang tersebut meletakkan sesuatu di atas meja Anda, sepertinya jas. Saya sudah meminta rekaman CCTV dan menyiapkan saksi untuk bertemu dengan Anda di kantor."*Mata Alexander langsung melebar membaca pesan tersebut. Perasaannya segera dipenuhi oleh rasa penasaran dan kecemasan. Siapa orang berpakaian hitam itu? Apakah ini ada hubungannya dengan teror yang ia terima akhir-akhir ini? Pikirannya langsung dipenuhi dengan berbagai kemungkinan, namun ia tahu satu hal pasti: ia harus segera pergi ke kantor untuk memastikan semuanya."Sarah, aku harus segera ke kantor," kata Alexander buru-buru sambil meletakkan cangkir kopinya.Sarah menatapnya dengan penuh kekhawatira

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertemuan Misterius Adrian

    Amelia baru saja selesai dengan shift malamnya di kafe. Rasa lelah mulai menjalar ke seluruh tubuhnya, namun ia tetap merasa tenang. Jalanan sepi, hanya ditemani cahaya lampu jalan yang remang-remang, memberikan suasana malam yang sunyi. Ketika hendak pulang, ia melihat sosok yang familiar berjalan cepat di seberang jalan. Pria itu adalah Adrian."Kak Adrian.. " ucap Amelia. Ada yang aneh dengan cara Adrian berjalan, langkahnya tergesa-gesa dan tampak cemas. Amelia merasa ada sesuatu yang tidak beres, nalurinya mendorongnya untuk mengikuti pria itu tanpa sepengetahuannya. Amelia mengambil keputusan cepat untuk tidak pulang langsung dan mengikuti Adrian dari kejauhan. Jantungnya berdebar-debar saat ia memastikan agar jarak mereka tidak terlalu dekat. Dengan langkah hati-hati, Amelia menjaga agar Adrian tidak menyadari kehadirannya."Mau kemana ya dia?."Adrian terus berjalan dengan kecepatan yang konstan, seolah-olah ia memiliki tujuan yang jelas. Amelia mengikuti tanpa suara, menjaga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pencarian di Tempat Kerja Adrian

    Pagi yang cerah menyambut Amelia saat ia memutuskan untuk pergi ke tempat kerja Adrian. Pikirannya masih dipenuhi dengan bayangan pertemuan misterius yang ia lihat semalam. Ia merasa perlu mendapatkan jawaban, dan satu-satunya cara adalah dengan menyelidiki Adrian lebih lanjut. Amelia berusaha menenangkan diri, menyusun rencana agar penyelidikannya tidak terkesan mencurigakan.Saat tiba di gedung perkantoran di mana Adrian bekerja, Amelia menyapa resepsionis dengan senyum ramah. "Selamat pagi, saya ingin bertemu dengan Adrian. Apakah dia sudah ada di kantor?" tanya Amelia dengan nada suara yang ceria, seolah-olah tidak ada yang aneh."Selamat pagi, Amelia," balas resepsionis dengan senyum ramah. "Tentu saja, Adrian sudah ada di kantornya. Anda bisa langsung menuju ke lantai tiga."Amelia mengangguk dan berterima kasih sebelum melangkah menuju lift. Di dalam lift, ia merasakan degupan jantungnya yang semakin cepat. Ia berusaha menenangkan diri, memastikan bahwa ia bisa berpura-pura bia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Perayaan Ulang Tahun Zacky yang Ke-1

    Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Ulang tahun Zacky yang pertama dirayakan dengan sangat meriah di kediaman Alexander dan Sarah. Rumah mewah mereka disulap menjadi tempat pesta yang elegan dengan dekorasi penuh warna. Balon-balon dan pita warna-warni menghiasi setiap sudut, memberikan suasana yang ceria dan penuh kegembiraan. Meja prasmanan dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat, sementara di tengah-tengah ruangan berdiri sebuah kue ulang tahun besar dengan hiasan berbentuk mainan dan karakter kartun yang menggemaskan.Para tamu mulai berdatangan, sebagian besar adalah pengusaha terkenal dan tokoh masyarakat yang memiliki hubungan bisnis dengan Alexander. Suasana di pesta tersebut sangat mewah dan penuh dengan percakapan bisnis di sela-sela tawa dan canda para tamu. Meski pesta ini diperuntukkan untuk Zacky, namun jelas terlihat bahwa acara ini juga menjadi ajang pertemuan bagi para orang penting.Elizabeth dan Richard, orang tua Alexander, datang lebih awal dengan senyum lebar di wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kebenaran yang Mulai Terungkap

    Setelah perayaan ulang tahun Zacky yang berlangsung meriah, kehidupan di rumah Alexander tampak berjalan normal seperti biasa. Namun, di balik senyum dan kehangatan keluarga, Alexander terus dihantui oleh teror yang belum terpecahkan. Meski ia tidak pernah mengungkapkan kekhawatirannya secara terang-terangan, terutama di depan Sarah dan Zacky, tekanan dari teror tersebut mulai membuatnya sulit tidur dan selalu waspada. Alexander mulai mendekati titik di mana ia harus menemukan siapa yang bermain-main dengan hidupnya. Pagi ini, ia duduk di ruang kerjanya, memandangi tumpukan dokumen di mejanya, tetapi pikirannya melayang ke arah teror yang terus datang menggunakan nama Daniel. Saat ia mencoba fokus bekerja, ponselnya berbunyi. Itu pesan dari James, asistennya.“Pak, saya mendapatkan informasi baru. Ada seseorang yang akan menemui Anda malam ini di sebuah tempat rahasia. Dia mungkin memiliki petunjuk tentang teror ini.”Alexander membaca pesan itu dengan cermat, dahinya mengerut. Ini m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kebenaran yang Menyakitkan

    Amelia menunggu dengan gelisah di kafe kecil tempat dia dan Adrian sepakat bertemu. Suasana malam yang seharusnya tenang terasa mencekam baginya, terutama setelah semua hal aneh yang ia lihat belakangan ini. Terlalu banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya, dan Amelia tidak sabar ingin mendapatkan jawaban dari Adrian. Tak lama kemudian, pintu kafe terbuka, dan Adrian masuk dengan langkah pelan. Wajahnya terlihat lelah dan penuh beban, seperti seseorang yang telah lama menyimpan rahasia besar. Amelia mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Adrian duduk di depannya. "Jadi, apa yang sebenarnya terjadi, Adrian?" tanya Amelia langsung tanpa basa-basi, suaranya tegas namun penuh kekhawatiran.Adrian menghela napas panjang sebelum menjawab. "Aku tahu ini sulit untuk dipercaya, tapi apa yang kamu lihat beberapa hari lalu memang benar. Aku bertemu dengan seseorang yang menghubungkanku dengan masa lalu yang kelam... masa lalu yang tidak pernah kusangka akan kembali menghantuiku."Amelia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Bayang-Bayang Masa Lalu

    Amelia kembali ke apartemennya setelah pertemuan intens dengan Adrian. Kepalanya penuh dengan pertanyaan dan kekhawatiran yang semakin besar. Saat dia berjalan masuk, ponselnya bergetar di saku. Dia mengambilnya dan melihat ada pesan dari Adrian."Maafkan aku, Amelia. Aku berharap bisa mengubah segalanya, tapi sekarang aku terjebak. Aku butuh waktu untuk memikirkan langkah selanjutnya. Tolong jaga dirimu dan jangan terlalu dekat dengan hal ini."Amelia menghela napas berat. Bagaimana mungkin dia bisa menjaga jarak jika segala hal yang terjadi terus menyentuh orang-orang yang dia sayangi, termasuk Sarah dan keluarganya? Dia merasa ada sesuatu yang sangat besar sedang bersembunyi di balik teror ini, dan Adrian menyembunyikan sebagian dari kebenaran.Setelah berpikir sejenak, Amelia memutuskan untuk menemui Sarah. Meski belum sepenuhnya yakin dengan langkahnya, dia merasa Sarah perlu tahu bahwa situasi ini semakin memburuk. Amelia berjalan menuju rumah Sarah dengan penuh ketegangan, dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07

Bab terbaru

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Akhir dari Dendam

    Kebahagiaan yang sempat Adrian rasakan saat kelahiran putrinya berubah menjadi kekhawatiran yang dalam. Ia tak bisa benar-benar tenang, mengingat betapa berbahayanya situasi antara Daniel dan Alexander. Adrian tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan siklus dendam ini adalah dengan menghadapi Daniel dan menemukan solusi yang benar-benar damai.Alexander juga menyadari ancaman yang belum sepenuhnya berlalu. Meski sempat tersentuh oleh kebahagiaan Adrian, pikirannya tak bisa lepas dari bayang-bayang pertemuan terakhirnya dengan Daniel. Dalam pertemuan itu, Daniel menunjukkan kemarahan dan kebencian yang mendalam, terutama setelah merasa dikhianati oleh Adrian. Alexander memahami bahwa dendam yang tersimpan dalam hati Daniel tak akan hilang begitu saja.Adrian akhirnya memutuskan bahwa ia harus berbicara langsung dengan Daniel. Ia mengatur pertemuan rahasia di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, berharap bisa melunakkan hati sepupunya itu. Sebelum pergi, ia menatap Amelia dan

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kehadiran yang Ditunggu

    Amelia duduk di kursi malas di rumah sakit, perutnya yang besar jelas menunjukkan bahwa ia sudah sangat dekat dengan waktu persalinan. Adrian duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Meski bibirnya tersenyum lembut, ada ketegangan yang jelas di wajahnya. Hari itu, hari yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, malah diwarnai kekhawatiran karena ancaman Daniel yang masih menggantung di udara."Semua akan baik-baik saja," bisik Adrian, berusaha menenangkan istrinya. "Kita fokus pada kelahiran bayi kita dulu. Jangan pikirkan hal-hal yang lain."Amelia mengangguk, meskipun ia tahu Adrian juga sedang memikirkan hal yang sama. Ia tahu suaminya tertekan dengan situasi yang melibatkan Daniel. Namun, saat ini, yang terpenting baginya adalah menyambut buah hati mereka.Tiba-tiba, Amelia merasakan rasa sakit yang tajam di perutnya, seperti ada kontraksi yang datang lebih kuat dari sebelumnya. Ia mengerang pelan, membuat Adrian segera panik.“Amelia, kamu baik-baik saja?” Adrian langsung

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Dendam yang Tak Terelakkan

    Malam itu, suasana rumah Alexander dipenuhi ketenangan setelah kelahiran anak keduanya. Namun, di luar sana, badai besar sedang mendekat. Daniel, yang masih dikuasai amarah dan dendam, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Adrian, adik sepupunya, memilih untuk melawan dan menghentikan niatnya.Sementara itu, di rumah sakit, Sarah telah dipindahkan ke kamar pemulihan bersama bayi perempuannya yang sehat. Alexander tak lepas dari sisi istrinya. Meski ia merasa lega karena anak keduanya lahir dengan selamat, pikirannya tetap terpecah dengan ancaman yang menggantung di atas kepala mereka—Daniel.“Alex,” bisik Sarah dengan suara lembut, menggenggam tangan suaminya. “Kamu kelihatan sangat khawatir. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi dengan Daniel?”Alexander mengangguk pelan. Ia tak ingin menyembunyikan apapun dari Sarah, meskipun ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masalah besar. Namun, Sarah mengenalnya terlalu baik untuk dibiarkan dalam kegelapan.“Daniel... dia... mara

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kelahiran dan Ketegangan

    Suara napas Sarah semakin cepat, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan. Pecahnya ketuban membuat semua orang di rumah panik, terutama Amelia yang tidak pernah melihat kakaknya dalam keadaan selemah ini. Amelia segera memegang tangan Sarah dengan erat, mencoba menenangkan kakaknya meski hatinya sendiri dipenuhi kekhawatiran. Sementara itu, Adrian sedang dalam perjalanan, berusaha secepat mungkin untuk menemukan Alexander."Adrian, tolong cepat kembali! Kak Sarah tidak sanggup lagi!" suara Amelia terdengar putus asa melalui telepon.Adrian mempercepat langkahnya, berpacu dengan waktu. Di tengah perjalanan, ia tak henti-hentinya mencoba menghubungi Alexander, tetapi ponselnya tetap mati. Rasa takut dan kekhawatiran merayap dalam dirinya. Ia tahu bahwa Daniel mungkin sudah melancarkan rencananya, dan jika Alexander tidak segera ditemukan, semuanya bisa berakhir buruk. Namun, saat ini, Adrian tidak hanya memikirkan Alexander, tapi juga Sarah dan bayinya yang aka

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Di Tengah Kegentingan

    Di ruang gawat darurat rumah sakit, situasi semakin tegang. Sarah yang berbaring di ranjang rumah sakit sudah tampak pucat pasi. Pecah ketubannya datang lebih cepat dari perkiraan, dan rasa sakit yang menyiksanya semakin hebat. Amelia menggenggam erat tangan kakaknya, mencoba menenangkan Sarah, namun ketegangan tetap terasa jelas di wajahnya."Amelia... aku tidak bisa... ini terlalu sakit," bisik Sarah dengan suara yang nyaris putus asa."Sabar, Sarah. Kamu kuat. Aku di sini bersamamu, dan Adrian sedang berusaha menghubungi Alexander," ucap Amelia dengan nada lembut, meski dalam hatinya ia sendiri mulai panik. Adrian, yang berdiri tak jauh dari pintu, terlihat mondar-mandir sambil terus menempelkan ponselnya di telinga, mencoba menghubungi Alexander berkali-kali."Kenapa teleponnya selalu mati?" gumam Adrian, frustrasi. Ia menghela napas panjang, matanya terarah ke arah Sarah yang sedang berjuang. Rasa tanggung jawab mulai menekan hatinya. Apalagi dengan firasat buruk yang terus mengg

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Persimpangan Takdir

    Malam itu, Sarah terbangun dengan rasa mulas yang menusuk di perutnya. Ia mengerang pelan, tangannya memegangi perut yang semakin membesar. Detik itu juga ia tahu bahwa ini adalah tanda bahwa waktu kelahiran anak keduanya telah tiba. Namun, Alexander belum juga kembali. Ia mencoba menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam, tapi kontraksi semakin kuat.Dengan tangan gemetar, Sarah meraih ponselnya dan segera menghubungi adiknya, Amelia. Sambil menunggu Amelia mengangkat panggilan, Sarah menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan."Amelia... aku butuh bantuanmu," suara Sarah terdengar panik saat Amelia akhirnya mengangkat telepon.Amelia yang mendengar suara panik kakaknya langsung terbangun dari tidurnya. "Sarah? Ada apa? Kau baik-baik saja?""Ini... aku rasa aku akan melahirkan, Amelia. Alexander belum juga pulang. Bisa kau datang ke sini dengan Adrian? Aku tidak kuat..."Mendengar suara lemah Sarah, Amelia langsung bergegas membangunkan Adrian yang masih te

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Mencari Solusi

    Setelah Daniel pergi, Adrian duduk termenung di ruangannya, memikirkan langkah berikutnya. Situasi semakin memburuk. Meski ia sudah mencoba berbicara dengan Daniel, semuanya malah semakin rumit. Kini, ia harus memikirkan cara untuk menghentikan Daniel sebelum balas dendam itu benar-benar menghancurkan semua orang, termasuk Amelia yang kini menjadi pusat perhatian di antara mereka.Amelia, yang selama ini selalu tampak ceria, belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan emosional. Adrian menyadari betapa sulitnya bagi Amelia untuk berada di tengah konflik yang ia sendiri mungkin tidak sepenuhnya pahami. Ia tak pernah membayangkan bahwa Amelia akan terjebak di antara dendam keluarga yang tak berkesudahan ini.Setelah beberapa saat berpikir, Adrian memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia ingin berbicara dengan Amelia tentang semua yang terjadi. Ada banyak hal yang belum Amelia ketahui, dan Adrian merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Di satu sisi, Adrian ta

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertikaian yang Memuncak

    Daniel berjalan bolak-balik di dalam ruangan gelap dengan wajah tegang. Pikiran tentang pengkhianatan Adrian terus membayangi. Adrian, yang seharusnya berada di sisinya, justru mulai menunjukkan sikap sebaliknya. Dan sekarang, Adrian bahkan meminta dia berhenti dari rencana balas dendam yang sudah lama dia susun. Suara langkah kaki Daniel menggema di ruangan itu, hingga akhirnya dia menghentikan gerakannya dan memandang Adrian dengan sorot mata marah."Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Adrian?" tanya Daniel dengan nada dingin yang menggigilkan. "Kita sudah sepakat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam pada Alexander. Kenapa sekarang kau memutuskan untuk mengkhianatiku?"Adrian, yang berdiri di sudut ruangan, menghela napas panjang. Wajahnya tampak lelah, dan dia menatap Daniel dengan tatapan tenang, tapi tegas. "Ini bukan soal pengkhianatan, Daniel. Ini soal menghentikan siklus kebencian yang tak ada gunanya. Apa yang kau harapkan dari semua ini? Kehancuran Ale

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Bayang-Bayang Masa Lalu

    Hari itu, Alexander kembali ke rumah dengan hati yang penuh beban. Pikirannya tak bisa lepas dari pesan-pesan di ponsel tua yang ia temukan di kantor lama Daniel. Jika benar Daniel masih hidup, apa tujuan dari semua ini? Apa yang sebenarnya sedang dia rencanakan? Di dalam hatinya, Alexander tahu ini bukan lagi sekadar balas dendam pribadi, ada sesuatu yang lebih besar, lebih gelap, yang terpendam di bawah permukaan.Sesampainya di rumah, Alexander disambut oleh Sarah yang sedang bermain bersama Zacky di ruang tengah. Melihat kebahagiaan di wajah istri dan anaknya sedikit meredakan kegelisahan yang menghantuinya."Kamu pulang terlambat lagi, Sayang," kata Sarah sambil tersenyum hangat. "Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"Alexander tersenyum tipis, mendekati Sarah dan mencium pipinya. "Banyak yang terjadi di kantor, tapi aku tidak ingin membebanimu dengan masalah itu."Sarah menatap Alexander dengan penuh perhatian, mengetahui bahwa suaminya sedang menutupi sesuatu. Namun, dia memi

DMCA.com Protection Status