Oscar membuka pintu rumahnya dengan begitu lebar. Dia mempersilakan Dasha untuk masuk ke dalam rumahnya. Bagaimana rumah Oscar yang begitu luas, akan menjadi tempat untuk Dasha melakukan operasi plastik.
Mata Dasha tidak henti dibuat takjub oleh kemegahan dari rumah Oscar. Apalagi saat dia melihat bagaimana rumah Oscar yang di penuhi dengan barang-barang mewah nan mahal. Seperti rumah seorang sultan yang memiliki kekayaan yang melimpah. Rumah ini benar-benar nyaman untuk di tinggali oleh siapapun.Tidak terdengar suara apapun, rumah ini terasa begitu sepi dan sunyi. Padahal rumah Oscar memiliki luas yang sangat besar. Akan sedikit aneh ketika hanya ada Oscar yang tinggal sendiri di rumah ini. Mengingat rumah yang memiliki ukuran yang luas.Dasha melihat ke seluruh area bagian rumah Oscar yang besar tersebut. Dia menyaksikan bagaimana ikan-ikan menari di sebuah akuarium besar. Begitu juga dengan suara kicauan burung yang mulai terdengar di dekat rumah Oscar.Perjalanan Dasha tidak sampai di situ saja. Dia melihat berbagai benda yang ada di rumah Oscar. Salah satunya adalah benda-benda antik yang di simpan oleh Oscar dalam sebuah lemari besar. Benda-benda itu terlihat begitu mewah dengan lemari mahal yang dimiliki oleh Oscar."Kamu menyukai rumahku?" tanya Oscar."Sepertinya begitu. Tapi mengapa kamu tidak memiliki asisten rumah tangga. Apakah tidak merasa repot mengurus rumah sebesar ini?" jawab Dasha dengan pertanyaan juga."Sama sekali tidak. Aku tidak pernah merasa repot untuk mengurus semuanya. Aku bisa melakukan semua ini sendiri. Jadi tidak harus ada pembantu yang akan ku bayar. Aku tidak suka mengeluarkan uang lebih." ucap Oscar berjalan mendekat ke arah Dasha.Mata Dasha tidak henti tertuju pada setiap ruangan yang ada di rumah Oscar. Matanya pun kini mulai mengarah pada sebuah ruang kecil yang berada di sebuah kamar. Ruangan kecil itu terlihat begitu terang, itu yang membuat Dasha begitu penasaran dengan ruangan tersebut.Dasha yang penasaran dengan ruang kecil itu, berjalan mendekat ke arah ruangan tersebut. Oscar yang mulai tahu, Dasha akan menuju ke arah ruang kecil itu. Mulai bergerak untuk membuat Dasha tidak melihat ruangan itu. Ada beberapa hal yang mungkin akan membuat Dasha terkejut. Sehingga Oscar harus segera melarang Dasha untuk masuk ke ruang itu.."Aku pikir kamu tidak harus masuk ke ruang kecil ini. Bukan ruangan yang harus kamu ketahui." ucap Oscar menutup pintu ruang kecil itu."Mengapa demikian, alangkah baiknya aku tahu tempat itu. Sehingga mungkin saja aku akan semakin hapal dengan ruangan yang ada di rumahmu. Aku harap kamu bisa memberitahuku akan ruangan tersebut." pinta Dasha dengan sedikit paksaan."Bukan hal penting, jadi kamu tidak harus tahu akan ruangan tersebut." tegas Oscar."Bagaimana aku bisa percaya dengan dirimu, sementara kamu masih menyimpan rahasia. Aku mungkin saja akan ragu padamu yang masih tidak terbuka denganku."Oscar melihat bagaimana Dasha mulai kembali ragu untuk melakukan operasi plastik bersama dengan dirinya. Mungkin saja kesempatan untuk dirinya dalam mengembalikan wajah dari mantan tunangannya akan hancur begitu saja. Tidak ada salahnya bagi Oscar untuk memberitahu isi yang ada di dalam ruangan kecil tersebut. Di sana hanya ada beberapa photo dari mantan tunangannya, bukan hal yang penting bagi Dasha juga."Baik, aku akan mengizinkan kamu masuk ke dalam ruangan kecil ini. Tapi kamu tidak boleh menyentuh apapun yang ada di dalam ruangan kecil tersebut." pinta Oscar."Baik, aku mengerti semua permintaanmu."Oscar secara perlahan mulai membuka pintu pada ruangan tersebut. Dengan segera ruangan itu pun terbuka dengan begitu lebarnya. Ruangan dengan penerangan yang begitu tinggi, seketika membuat Dasha mulai merasakan kurang nyaman. Tetapi rasa penasaran yang tinggi dari Dasha akan ruangan itu. Seketika membuang ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Dasha.Ada ratusan bingkai photo di ruangan tersebut. Beberapa menempel di tembok, sementara yang lainnya berada di atas tiga laci besar. Ruangan itu benar-benar di penuhi oleh photo perempuan."Siapa yang ada di photo ini?" tanya Dasha.Oscar mendekati Dasha, dia mengambil salah satu photo tersebut. Menceritakan sosok perempuan tersebut."Dia adalah Rena. Mantan tunanganku dulu. Sayangnya kita berdua tidak berjodoh, sebab Rena terlebih dahulu dipanggil Tuhan."Dasha merasa bersalah telah membuat Oscar sedih dengan luka lama yang kembali dibuka oleh Dasha. Ia merasakan sakit yang dialami oleh Oscar tentu. Bagaimana pun juga, itu adalah luka yang cukup serius di alami oleh Oscar akan mantan tunangannya tersebut."Maafkan atas pertanyaan yang ku ajukan, aku tidak bermaksud untuk bertanya hal itu padamu." ucap Dasha.Oscar menatap wajah Dasha dengan penuh penghayatan. Dia melihat bagaimana wajah Dasha sepertinya cocok untuk Oscar rubah menjadi mirip seperti Rena. Sehingga obsesi Oscar akan Rena akan terpenuhi dengan melakukan bedah plastik pada wajah Dasha."Apa kamu tidak keberatan saat aku merubah wajahmu menjadi mirip seperti Rena?" tanya Oscar."Maksud kamu?" tanya Dasha terkejut."Aku ingin mengembalikan kenanganku dengan Rena. Tentu melakukan bedah plastik pada wajahmu adalah hal yang tidak salah. Aku ingin bisa kembali melihat wajah Rena setiap hari. Tentu hal itu bisa aku lakukan dengan melakukan bedah plastik pada wajahmu. Sehingga kamu akan memiliki wajah yang mirip dengan Rena." pinta Oscar dengan penuh harap.Dasha terkejut dengan keinginan dari Oscar tersebut. Mungkin saja mereka akan melakukan hubungan liar dengan obsesi Oscar akan mantan tunangannya. Itu bukan hal yang buruk, tapi apa mungkin Dasha bisa membawa dirinya seperti mantan tunangan Oscar?Sebelum pulang, hal penting tentu harus di lakukan oleh Dasha. Oscar mengajak Dasha untuk masuk ke dalam sebuah ruangan lainnya. Di mana di ruang itu, terdapat sebuah meja yang biasa digunakan oleh Oscar dalam melakukan persetujuan dengan beberapa kliennya. Mungkin saat ini adalah Dasha yang akan menjadi klien berikutnya. Dasha di persilakan untuk duduk di sebuah kursi yang sudah ada di hadapan meja kerja Oscar. Dasha pun segera duduk di kursi itu dengan tatapan wajah penuh misteri. Antara senang, atau masih ada keraguan. Dasha tidak bisa menggambarkan dengan baik perasaan yang dirasakan oleh dirinya saat ini. Itu benar-benar membuat semuanya serba membingungkan. Oscar mulai mengeluarkan beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Dasha. Dokumen itu akan menjadi bukti kuat bagi keduanya dalam melakukan kerjasama. Ini adalah kerjasama yang akan menguntungkan untuk kedua belah pihak. Dasha tentu akan berubah menjadi sosok orang lain yang akan membalaskan dendam pada Bintang. Begit
Entah bagaimana caranya, tapi Risma sukses membawa dua anak Dasha pergi bersama dengan dirinya. Risma menggunakan segala alasan untuk membuat kedua anak Dasha itu terakhir kali melihat wajah Dasha. Risma pun begitu bahagia bisa membawa dua anak Dasha bertemu dengan ibunya. Dasha yang sudah menunggu kedatangan dari Risma dan kedua anaknya. Terlihat sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kedua anaknya tersebut. Ia langsung memeluk Romeo dan Julian saat melihat kedua putranya itu berjalan mendekat ke arahnya. "Mama begitu kangen sama kalian berdua. Sudah lama Mama tidak bertemu dengan kalian berdua." "Romeo juga kangen sama Mama. Apalagi Mama Irina suka marah-marah. Romeo takut kalau Mama Irina sedang marah pada kamu berdua Ma." ucap Romeo dengan begitu polosnya. "Kemarin sore, dia memukulku dengan tangannya. Aku hanya menumpahkan segelas air teh miliknya. Tapi dia menganggap itu adalah hal yang terlarang. Sehingga dia begitu marah padaku." lanjut Julian. Dasha melirik ke arah Risma,
Dengan sebuah pakaian operasi yang telah dikenakan. Dasha sudah siap untuk melakukan operasi perubahan wajah. Ini sudah jadi keputusan final yang telah diambil oleh Dasha. Tidak ada penyesalan sama sekali dari dirinya, ia menganggap ini adalah sebuah keputusan terbaik yang bisa membuatnya membalaskan dendam pada Bintang dan Irina. Oscar sudah siap dengan dua orang temannya yang akan membantu proses operasi. Keduanya pun sama-sama sudah tidak sabar untuk menjalani proses operasi pada wajah Dasha. Sudah hampir beberapa bulan terakhir, mereka tidak menemukan pasien yang bersedia melakukan operasi plastik. Mengingat biaya yang dipatok untuk operasi plastik itu sendiri begitu mahal. Sehingga banyak orang yang mengurungkan niat mereka untuk bisa melakukan operasi plastik. Dasha sudah membuang semua rasa takut yang mulai melanda dirinya. Baginya, ini adalah keputusan terbaik dalam mendapatkan semua keinginan dari dirinya untuk membalas dendam pada Bintang. Sakit hatinya
12 jam waktu yang dibutuhkan oleh Oscar dan kedua temannya dalam melakukan bedah plastik pada Dasha. Mereka pun terlihat begitu antusias untuk menunggu hasil yang akan didapat oleh Dasha. Namun hasilnya tentu tidak akan terjadi secara instan. Butuh beberapa jam lagi untuk membuat proses jahitan di wajah Dasha akan sempurna. Viko merasa ini adalah proses operasi yang cukup membuatnya merasa tidak bisa tidur seharian. Bagaimana pun, obsesi dari Oscar akan Rena. Menciptakan kesulitan tersendiri bagi Viko dan temannya dalam membantu Oscar menyelesaikan proses operasi yang dilakukan pada Dasha. "Obsesi loe benar-benar gila sih Kar. Gue pikir sekarang loe puas dengan apa yang loe dapat dari perempuan ini." ucap Viko. "Dari zaman kita kuliah, sampai sekarang. Oscar adalah manusia gila yang terlalu terobsesi akan hal kecil. Sepertinya loe harus banyak mengurangi obsesi loe itu. Gue pikir ini akan menyiksa diri loe sendiri." balas Ridho. "Ini gila. Tap
Dengan wajah masih di perban, tentu ada beberapa kesulitan yang di alami oleh Dasha. Mulai dari makan dan minum. Sampai ketika dia ingin ke toilet, Dasha juga merasakan hal yang sama. Dia butuh bantuan orang lain untuk bisa melakukan itu semua. Tidak mungkin ia melakukan semua itu sendiri. Oscar adalah pria yang sedikit kurang ajar. Dia tidur dengan beberapa perempuan untuk melampiaskan hasrat yang tidak bisa dia kendalikan tersebut. Namun dia juga adalah seorang yang perhatian. Pria baik hati yang tidak pernah lupa untuk menolong seseorang yang membutuhkan uluran tangannya. Dasha tentu menjadi orang yang begitu butuh bantuan dari seorang Oscar. Perban itu benar-benar membuat Dasha kesulitan dalam segala hal. Dia butuh tangan Oscar untuk bisa melakukan semuanya secara lebih baik. Mengambilkan bubur untuk ia makan. Begitu juga dengan minuman yang harus diminum oleh Dasha. Semuanya butuh bantuan dari Oscar. Tidak ada rasa keberatan dari dalam diri Oscar.
Sebuah cermin sudah di pegang sedari tadi oleh Dasha. Dia sudah tidak sabar untuk menyaksikan wajah barunya. Mungkin wajah baru Dasha yang jauh lebih menarik, dari sebelumnya. "Mengapa aku gemetar seperti ini. Rasanya aku tidak sabar untuk melihat wajah baruku. Aku ingin melihat penampilan yang berbeda dari wajah lamaku." ucap Dasha. Oscar perlahan mulai mendekat ke arah tubuh Dasha dari belakang. Dia meletakkan kedua tangannya di bahu Dasha. Mulai berbisik dengan begitu lembutnya. "Aku pun sudah tidak sabar untuk segera melihat wajah itu. Aku rasa hari ini akan jadi hari keberuntungan untukku. Sebab aku bisa melihat wajah Rena kembali di wajahmu. Aku ingin mencium, meraba dan menyentuh wajah cantik itu. Biarkan aku merasakan semuanya itu." Dasha semakin tidak sabar dengan apa yang diucapkan oleh Oscar. Mungkin benar apa yang diucapkan oleh Oscar. Dasha akan memiliki wajah cantik seperti Rena. Itu jauh lebih baik lagi, mengingat Rena adalah seorang perempuan cantik dengan paras yang
Sudah tidak tahan rasanya bagi Oscar untuk tidak merasakan bentuk tubuh dari Dasha. Ia tidak sabar untuk bisa bercinta dengan perempuan yang saat ini memiliki rupa layaknya Rena. Beberapa perempuan telah tidur dengan Oscar. Tetap tidak satu pun dari mereka yang mampu memuaskan Oscar secara penuh. Hanya kekecewaan yang dirasakan oleh Oscar, begitu menyelesaikan kuda gembiranya. Wajah Rena kerap menghantui Oscar setiap dia menyemprotkan cairan kenikmatan miliknya. Itu yang membuat Oscar merasa menyesal. Dia merasa seperti telah mengkhianati Rena. Nyatanya sebelum kepergian dari Rena, Oscar berjanji untuk tidak melakukan hubungan dengan siapa pun. Tetapi siapa yang bisa menahan hasrat dari Oscar yang begitu besar. Dia mencoba mengendalikan dirinya, tetap sulit untuk dia bisa mengontrol dirinya sendiri. Hasilnya Oscar tunduk dengan nafsunya sendiri. Beberapa perempuan malam sudah berulang kali tidur di kamar luas milik Oscar. Malam ini Oscar merasakan peras
"Ahhhhhhhhhh" teriak Mama Oscar saat bertemu dengan Dasha. Kerasnya suara teriakan yang dilakukan oleh mama Oscar. Seketika membuat Dasha harus menutup telinga rapat-rapat. Dia sama sekali tidak nyaman dengan suara teriakan yang dikeluarkan oleh mama Oscar. Mama Oscar nyaris pingsan dengan pertemuan dirinya dengan Dasha. Dia berjalan mundur menghindari Dasha yang kebingungan berada di depan pintu rumah. Wajah Dasha yang berubah menyerupai Rena. Tentu menjadi perhatian lebih bagi mama Oscar. 3 tahun lalu Rena sudah meninggal dunia, tetapi kini dia kembali berada di rumah Oscar. Sungguh hal aneh terjadi. "Kamu pasti bukan Rena. Dia sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Jadi kamu bukan Rena. Kamu juga bukan hantu dari Rena." ucap mama Oscar menghindari Dasha. Dasha tentu kebingungan dengan sikap yang ditunjukkan oleh ibu dari Oscar. Memang dia bukan Rena, tetapi wajahnya kini sama persis dengan Rena. Tidak salah ibu Oscar berpikir orang yang berada
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir