Dengan wajah masih di perban, tentu ada beberapa kesulitan yang di alami oleh Dasha. Mulai dari makan dan minum. Sampai ketika dia ingin ke toilet, Dasha juga merasakan hal yang sama. Dia butuh bantuan orang lain untuk bisa melakukan itu semua. Tidak mungkin ia melakukan semua itu sendiri.
Oscar adalah pria yang sedikit kurang ajar. Dia tidur dengan beberapa perempuan untuk melampiaskan hasrat yang tidak bisa dia kendalikan tersebut. Namun dia juga adalah seorang yang perhatian. Pria baik hati yang tidak pernah lupa untuk menolong seseorang yang membutuhkan uluran tangannya.Dasha tentu menjadi orang yang begitu butuh bantuan dari seorang Oscar. Perban itu benar-benar membuat Dasha kesulitan dalam segala hal. Dia butuh tangan Oscar untuk bisa melakukan semuanya secara lebih baik. Mengambilkan bubur untuk ia makan. Begitu juga dengan minuman yang harus diminum oleh Dasha. Semuanya butuh bantuan dari Oscar.Tidak ada rasa keberatan dari dalam diri Oscar.Sebuah cermin sudah di pegang sedari tadi oleh Dasha. Dia sudah tidak sabar untuk menyaksikan wajah barunya. Mungkin wajah baru Dasha yang jauh lebih menarik, dari sebelumnya. "Mengapa aku gemetar seperti ini. Rasanya aku tidak sabar untuk melihat wajah baruku. Aku ingin melihat penampilan yang berbeda dari wajah lamaku." ucap Dasha. Oscar perlahan mulai mendekat ke arah tubuh Dasha dari belakang. Dia meletakkan kedua tangannya di bahu Dasha. Mulai berbisik dengan begitu lembutnya. "Aku pun sudah tidak sabar untuk segera melihat wajah itu. Aku rasa hari ini akan jadi hari keberuntungan untukku. Sebab aku bisa melihat wajah Rena kembali di wajahmu. Aku ingin mencium, meraba dan menyentuh wajah cantik itu. Biarkan aku merasakan semuanya itu." Dasha semakin tidak sabar dengan apa yang diucapkan oleh Oscar. Mungkin benar apa yang diucapkan oleh Oscar. Dasha akan memiliki wajah cantik seperti Rena. Itu jauh lebih baik lagi, mengingat Rena adalah seorang perempuan cantik dengan paras yang
Sudah tidak tahan rasanya bagi Oscar untuk tidak merasakan bentuk tubuh dari Dasha. Ia tidak sabar untuk bisa bercinta dengan perempuan yang saat ini memiliki rupa layaknya Rena. Beberapa perempuan telah tidur dengan Oscar. Tetap tidak satu pun dari mereka yang mampu memuaskan Oscar secara penuh. Hanya kekecewaan yang dirasakan oleh Oscar, begitu menyelesaikan kuda gembiranya. Wajah Rena kerap menghantui Oscar setiap dia menyemprotkan cairan kenikmatan miliknya. Itu yang membuat Oscar merasa menyesal. Dia merasa seperti telah mengkhianati Rena. Nyatanya sebelum kepergian dari Rena, Oscar berjanji untuk tidak melakukan hubungan dengan siapa pun. Tetapi siapa yang bisa menahan hasrat dari Oscar yang begitu besar. Dia mencoba mengendalikan dirinya, tetap sulit untuk dia bisa mengontrol dirinya sendiri. Hasilnya Oscar tunduk dengan nafsunya sendiri. Beberapa perempuan malam sudah berulang kali tidur di kamar luas milik Oscar. Malam ini Oscar merasakan peras
"Ahhhhhhhhhh" teriak Mama Oscar saat bertemu dengan Dasha. Kerasnya suara teriakan yang dilakukan oleh mama Oscar. Seketika membuat Dasha harus menutup telinga rapat-rapat. Dia sama sekali tidak nyaman dengan suara teriakan yang dikeluarkan oleh mama Oscar. Mama Oscar nyaris pingsan dengan pertemuan dirinya dengan Dasha. Dia berjalan mundur menghindari Dasha yang kebingungan berada di depan pintu rumah. Wajah Dasha yang berubah menyerupai Rena. Tentu menjadi perhatian lebih bagi mama Oscar. 3 tahun lalu Rena sudah meninggal dunia, tetapi kini dia kembali berada di rumah Oscar. Sungguh hal aneh terjadi. "Kamu pasti bukan Rena. Dia sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Jadi kamu bukan Rena. Kamu juga bukan hantu dari Rena." ucap mama Oscar menghindari Dasha. Dasha tentu kebingungan dengan sikap yang ditunjukkan oleh ibu dari Oscar. Memang dia bukan Rena, tetapi wajahnya kini sama persis dengan Rena. Tidak salah ibu Oscar berpikir orang yang berada
Oscar telah pergi bekerja, masih sedikit beresiko untuk pergi dari rumah. Bermain ponsel, seperti sudah cukup membosankan bagi Dasha. Mungkin kegiatan yang bisa dilakukan oleh Dasha saat ini adalah membersihkan rumah Oscar yang begitu berantakan. Ada banyak debu yang menempel di jendela rumah Oscar. Belum lagi kolam renang mewah Oscar yang terlihat buruk oleh dedaunan yang berjatuhan begitu saja. Sepertinya Oscar tidak memiliki banyak waktu untuk membersihkan semuanya. Sehingga rumahnya seperti tidak berpenghuni. Tampak kotor dengan banyaknya kotoran yang ada di beberapa sudut rumah. Dasha mengganti pakaiannya dengan sebuah kaos serta celana pendek. Ia mungkin akan mulai membersihkan bagian paling mudah terlebih dahulu. Membersihkan kolam renang dari dedaunan yang jatuh. Banyaknya daun yang ada di kolam renang, menciptakan pemandangan yang cukup buruk. Airnya tidak terlihat bersih lagi, apalagi saat Dasha mencium air kolam. Rasanya seperti air yang tidak baik unt
Sebagai hidangan penutup, Dasha sudah menyiapkan beberapa potong puding yang disusun rapi di atas sebuah piring besar. Ia sudah tidak sabar untuk menunggu kedatangan dari Oscar. Mungkin beberapa menit lagi Oscar akan pulang dari rumah sakit. Menunggu kedatangan Oscar, sepertinya Dasha akan mengganti pakaiannya. Mungkin saja Oscar membenci dirinya dengan pakaian yang terlihat sudah kusut serta bau bumbu dapur. Pakaian yang sedikit menggoda, tentu bisa membuat Oscar semakin menyukai Dasha. Dasha berjalan ke arah kamarnya. Dia mulai melepaskan satu persatu pakaiannya. Tidak malu lagi bagi Dasha untuk telanjang di dalam rumah. Sepertinya sentuhan dari Oscar kemarin malam, benar-benar membuat Dasha menjadi sosok yang lebih berani lagi. Kini Dasha sudah telanjang bulat tanpa sehelai pakaian. Dia sudah tidak sabar untuk memilih pakaian yang tepat untuk membuat Oscar tergoda di malam ini. Malam kemarin Oscar sudah luluh dengan penampilan dari Dasha. Mungkin mal
Riska begitu asyik membalas pesan dari mantan pacarnya. Ia begitu bersemangat untuk membalas setiap pesan masuk ke dalam gawainya. Sepertinya Riska begitu kasmaran dengan pacarnya tersebut. Terlihat wajahnya yang sedikit memerah saat membalas setiap pesan yang dikirim oleh pacarnya. Padahal mereka sudah cukup lama berpacaran. Namun Riska tetap merasa dirinya dan pacarnya seperti baru kemarin pacaran..Riska meminum sedikit jus strawberry yang di pesan olehnya. Sebelum dia tersenyum dengan begitu lebar saat membaca kembali pesan yang dikirimkan oleh pacarnya. Riska benar-benar tidak bisa berkata-kata dengan apa yang dikirim oleh pacarnya. Ia merasakan kebahagiaan yang cukup besar dengan apa yang dilakukan oleh pacarnya tersebut. Makanan Riska yang sudah sedari tadi di pesan oleh dirinya. Perlahan mulai dingin ditiup oleh angin serta udara dingin yang ada. Makanan itu semakin kehilangan rasanya dengan udara yang ada di sekitar restoran yang dingin. Riska tidak pedul
Riska mulai menceritakan bagaimana keadaan dari dia anak Dasha dan Bintang. Mereka terlihat sering murung dengan kepergian dari Dasha. Keduanya pun sering terlihat tidak bersemangat untuk pergi ke sekolah. Sampai Irina sering memaksa keduanya untuk pergi ke sekolah dengan cara yang kasar. "Apa yang dilakukan oleh perempuan itu pada kedua anakku?" tanya Dasha dengan wajah panik. "Sebenarnya hal yang wajar. Tetapi dia terkadang terlalu memaksa kedua anakmu untuk berangkat. Sehingga dia menggunakan cara kasar untuk membuat kedua anakmu berangkat sekolah." jawab Riska dengan wajah pilu. "Cara kasar seperti apa?" tanya Dasha kembali dengan wajah semakin panik. "Terkadang aku menemukan bekas luka lebam di tangan anakmu. Dia menuturkan bahwa Irina telah memukul tangannya dengan gagang sapu. Itu yang dilakukan oleh Irina saat meminta kedua anakmu berangkat ke sekolah. Sepertinya dia menggunakan cara kekerasan untuk memaksa anakmu berangkat ke sekolah.
Desir angin yang berhembus lembut, perlahan menciptakan suasana haru. Dasha mencoba menutupi setiap bagian tubuhnya yang tidak terbungkus dengan baik oleh pakaiannya. Ia berharap Oscar tidak akan pulang lebih awal di malam ini. Sebab Dasha pergi tanpa berpamitan pada Oscar. Dasha seketika terkejut saat membuka pintu rumah. Dia melihat Oscar yang sudah berada di hadapannya. Dasha pun kaget dengan keberadaan Oscar, merasa tidak enak hati pada Oscar. Apalagi melihat wajah Oscar yang seperti marah akan Dasha yang baru pulang di jam yang menurut Oscar terlalu malam. "Dari mana saja kamu?" tanya Oscar dengan wajah tegasnya. Dasha menundukkan kepalanya, sesekali ia menoreh ke arah wajah Oscar yang semakin terlihat kesal melihat Dasha yang baru pulang ke rumah. "Aku habis pergi bersama dengan Riska. Melihat kondisi kedua anakku." jawab Dasha penuh ketakutan. Oscar tidak bicara lagi, dia melihat Dasha yang terlihat seperti sudah menangis. Mat
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir