Oscar masih terlihat begitu marah dengan kedatangan dari Elisa. Sepertinya Oscar masih belum bisa membuka hatinya kembali pada Elisa. Kematian dari Rena yang penuh misteri, membuat Oscar penasaran akan dalang dari pembunuhan Rena. Oscar masih belum percaya, jika hanya sopir pribadi dari ibunya saja yang membunuh Rena. Oscar melihat ada keterlibatan dari Elisa saat itu. Tidak heran, Oscar merasa Elisa adalah dalang dari pembunuhan yang terjadi pada Rena. Oscar kembali melihat photo Rena yang masih ia simpan dengan baik di laci. Oscar melihat mantan pacarnya itu dengan wajah lirih. Sebab, Oscar tidak urung menemukan sosok pembunuh Rena. "Maafkan aku Rena. Aku belum bisa menemukan dalang pembunuhmu sampai saat ini. Aku masih tidak percaya, jika Pak Amin yang membunuhmu saat itu. Masih janggal rasanya untuk menerima dia dalang pembunuhan itu semua." ucap Oscar dengan suara lirihnya. Dari luar kamar Oscar, Dasha melihat bagaimana Oscar yang begitu bersedih. Dia sama sekali tidak terliha
Bintang rasanya sudah tidak sabar untuk bercinta dengan Irina. Dia merasa malam ini adalah malam yang begitu tepat untuk mereka berdua bisa bercinta. hasrat dia saat ini begitu besar. Bagaikan sebuah arus sungai deras yang mengalir dengan begitu cepatnya. Bintang melihat bagaimana Irina sedang bersolek di depan cermin. Ia baru saja selesai mandi, mungil malam ini Irina pun ingin menjamu Bintang dengan sebuah jamuan yang istimewa. Hingga Irina bersolek dengan begitu cantik untuk membuat Bintang terkesan. Bintang pun berjalan mendekat ke arah Irina. Dia memeluk tubuh istrinya itu dari belakang. Bintang pun mulai menjalankan aksinya untuk membuat Irina terangsang di malam ini. Bagaimana dia mulai menciumi setiap bagian sensitif dari tubuh Irina. Dari bagian leher, sampai bagian lainnya yang mungkin bisa Bintang jamah. Bukannya terangsang, Irina justru merasa gerah dengan apa yang dilakukan oleh Bintang. Tidak ada sedikit pun rasa ingin bercinta dari Irina di malam ini. Ia hanya ingin
Oscar langsung menyentuh tangan Dasha yang berada di atas meja. Dia mengelus lembut tangan Dasar itu dengan sebuah tatapan tajam. Dasha yang sudah hapal betul dengan apa yang diinginkan oleh Oscar. Sudah tidak sabar untuk segera memberikan pelayanan terbaik yang Oscar inginkan. Dasar dan Oscar yang duduk saling berseberangan. Terlihat begitu kuat dalam menatap. Bagaimana mata Oscar tidak henti menatap wajah cantik Dasha di malam ini. Apalagi pakaian tidur tipis yang dikenakan oleh Dasha. Semakin membuat Oscar merasa begitu terangsang dengan apa yang ditampilkan oleh Dasha. Oscar terpesona akan kecantikan yang ada pada Dasha. Dasha dengan kaki nakalnya mulai menjalankan aksi yang bisa membuat Oscar semakin terangsang. Kaki kanan Dasha digunakan untuk membuat tongkat sakti dari Oscar segera berdiri tegak seperti sebuah keadilan yang diharapkan oleh masyarakat. Kaki kanan dari Dasha itu benar-benar melakukan tugasnya dengan begitu baik. Sehingga perlahan Oscar pun semakin terangsang de
Dasha langsung berkeringat dengan begitu banyaknya saat baru beberapa langkah dari rumah Oscar. Itu belum jauh, tapi Dasha sudah begitu kelelahan. Mungkin ini efek dari Dasha yang tidak pernah melakukan olahraga seperti joging. Tidak hanya berkeringat, Dasha juga sudah mulai merasa lelah. Padahal Dasha baru berjalan 300 meter dari rumah Oscar. Jarak rumah Oscar ke taman sendiri sekitar 2 kilometer. Tentu masih ada 1,7 kilometer yang harus di tempuh oleh Dasha. Namun dia sudah begitu kelelahan dengan rute yang harus dilalui oleh dirinya. Sehingga Dasha pun harus meminta bantuan pada Oscar untuk menuntun dirinya menuju taman. Di mana Oscar masih cukup kuat untuk menuntun Dasha. "Kamu memang jago olahraga di ranjang saja. Sementara olahraga seperti ini, kamu sudah tidak kuat. Apa perlu kamu latihan berlari lagi?" ucap Oscar mengejek Dasha. Dasha sedikit kesal dengan ejekan yang dilontarkan oleh Oscar. Ia pun bersemangat untuk membuktikan pada Oscar, jika dirinya tidak hanya jago olahr
Tidak ada sedikitpun raut wajah lelah yang di tunjukkan oleh Oscar. Dia sama sekali tidak terlihat capek, atau sekedar merasa lelah usai menggendong Dasha. Ia terlihat biasa saja, bahkan nyaris terlihat bugar. Dasha yang sedikit merasa bersalah pada Oscar, tentu meminta maaf. Ia tidak menyangka akan membuat Oscar sedikit repot dengan tingkahnya. Dasha benar-benar merasa tidak enak hati pada Oscar. Sebab Oscar harus membawa dirinya dengan jarak 700 meter. Itu bukan jarak yang pendek, tapi cukup jauh untuk ukuran jalan kaki. Belum lagi Oscar harus menggendong Dasha. Beban dia menjadi dua kali lipat saat lebih besar. Itulah yang membuat Dasha semakin meras tidak enak hati pada Oscar. Oscar sama sekali tidak mempersoalkan apa yang terjadi. Bagi dirinya, ini adalah hal yang biasa saja. Tidak ada yang harus dipersoalkan, ia benar-benar merasa terbantu dengan apa yang terjadi pada Dasha. Sehingga ia bisa semakin lebih kuat lagi. Kekuatan dari tubuh Oscar semakin terasa lebih besar saat men
Dasha yang sudah lelah, memilih untuk tidak hadir dalam sebuah acara yang Oscar hadiri. Ia ingin beristirahat saja di rumah, meregangkan otot-otot dia yang sedikit tegang, kaget diajak berjalan jauh di pagi ini. Oscar sudah cukup rapi dengan setelan semi formalnya. Wajahnya semakin terlihat tampan dengan sebuah kaos berbalut jas berwarna navy. Oscar benar-benar menunjukkan sisi maskulin yang begitu Dasha sukai. Ia melihat pria itu sebagai cerminan dari pria idaman dari dirinya di masa mendatang. Tidak ingin terlalu lama memandang wajah tampan dari Oscar. Dasha segera menghentikan pujian yang dia berikan pada Oscar. Rasanya itu sudah cukup untuk Dasha berikan. Jika ia terus memberikan pujian pada Oscar, bukan tidak mungkin hal buruk akan terjadi. Dasha segera kembali ke dalam rumah, mungkin tidur sejenak bisa membuat tubuhnya kembali merasakan kenyamanan yang hilang selama dia berolahraga tadi. Baru beberapa langkah menuju pintu rumah, Dasha langsung dikejutkan dengan kedatangan dar
Bintang sudah tidak sabar untuk mendapatkan makanan yang akan dibawa oleh Dasha. Tentu Bintang merasa ini adalah perhatian yang cukup besar yang ditunjukkan oleh Dasha pada dirinya. Bintang pun semakin yakin, akan Dasha yang memiliki rasa pada dirinya. Sehingga permintaan dia untuk dibuatkan makan siang oleh Dasha, dituruti dengan sepenuh hati. Ini adalah bagian dari rencana Dasha berikutnya. Bukan tidak mungkin, jika Dasha akan semakin membuat Bintang jatuh ke dalam pelukannya. Rasanya membuat Bintang jatuh cinta, begitu mudah. Dia begitu gampang untuk terpesona pada orang baru. Tidak salah, jika Bintang berselingkuh dengan Irina saat masih menjadi suami Dasha. Ternyata Bintang memang seorang pria mata keranjang. Dasha hapal betul bagaimana Bintang menyukai ayam rica-rica yang sering dibuat oleh Dasha. Menu itu pun menjadi menu yang dibawa oleh Dasha untuk makan siang bersama dengan Bintang. Dasha siap membuat Bintang semakin terpesona pada dirinya dengan ayam rica-rica yang dibuat
Makan siang kali ini, benar-benar membuat Oscar merasa tidak bersemangat. Entah mengapa, dia kurang suka dengan keputusan dari Dasha untuk membawakan makanan untuk Bintang. Sementara Oscar hanya makan dari apa yang disediakan oleh rumah sakit. Oscar sedikit khawatir dengan Dasha yang mungkin saja sedang bermesraan dengan Bintang di ruang kerja Bintang. Satu hal yang begitu dibenci oleh Oscar akan Dasha dan Bintang. Apalagi Oscar tahu, bagaimana Dasha memiliki maksud tersendiri untuk membuat Bintang luluh pada dirinya. Tentu berbagai cara akan Dasha lakukan untuk membuat Bintang jatuh ke pelukannya kembali. Oscar melempar sendok makannya, dia mulai tidak bisa konsentrasi untuk makan kembali. Selera makan dari Oscar perlahan hilang begitu saja. Padahal menu yang dibuat oleh koki rumah sakit adalah menu yang Oscar sukai. Tetapi entah mengapa Oscar begitu tidak bernafsu seperti biasanya. "Apa yang salah denganku, mengapa aku terus memikirkan Dasha. Apa yang harus aku khawatirkan. Dia t
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir