Oscar melihat waktu di jam mahal yang dikenakan di tangan kanannya. Sepertinya dia memiliki acara yang harus dia hadiri saat ini juga. Tidak heran, Oscar terlihat begitu antusias untuk bisa segera pergi dari butik tersebut. Mengingat sudah ada janji untuk makan siang di sebuah restoran yang terkenal sibuk di kota Paris. "Kamu suka Crepes dan Galattes?" tanya Oscar. "Crepes mungkin aku pernah makan, tapi Galattes. Itu nama yang cukup asing bagiku. Maaf jika aku sedikit norak." jawab Dasha sedikit lesuh. "Aku sudah reservasi sebuah restoran terkenal yang ada di kota ini. Mereka menyajikan Crepes dan Galattes yang lezat. Nama restorannya, Breizh Café. Restoran Crepes dan Galattes yang paling terkenal seantero Paris." ucap Oscar. Mendengar namanya saja sudah membuat Dasha penasaran. Dia tentunya saja tidak menolak ajakan dari Oscar untuk pergi ke restoran mahal tersebut. Apalagi Oscar mengatakan jika restoran itu terkenal akan jam sibuknya. Tentu hal itu membuat Dasha semakin tertarik
Sorot lampu restoran mulai mengarah pada Dasha dan Oscar. Mereka terlihat begitu bahagia ketika mereka menjadi pusat perhatian di restoran. Orang-orang melihat mereka yang mulai masuk ke dalam restoran. Seorang pelayan perempuan mulai membawa keduanya menuju meja yang telah di persiapkan dengan baik oleh pihak restoran. Ruangan VIP yang tentunya mahal sudah dipesan oleh Oscar menjadi tempat makan dirinya dan Dasha. Oscar pun terlihat begitu bahagia saat melihat ekspresi Dasha yang tersenyum melihat suasana yang ada. Sebuah meja dengan dua kursi, sudah siap untuk dipakai oleh Dasha dan Oscar. Kursi itu cukup nyaman untuk diduduki. Begitu juga dengan mejanya yang begitu kokoh. Mereka menikmati suasana yang ada di restoran yang begitu terasa nyaman. Ruangan itu cukup memberikan dekorasi yang cukup baik. Dasha dan Oscar pun begitu nyaman berada di restoran dengan segala fasilitas mewah yang tersedia. Dia sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan sebuah perlakuan yang istimewa, hingg
Bintang menarik tangan Irina saat akan meninggalkan kamar hotel. Ini untuk kesekian kalinya, Irina meninggalkan Bintang sendiri di kamar hotel. Sementara Irina justru senang-senang bersama dengan teman-temannya untuk belanja pakaian mahal. "Mau pergi ke mana kamu hari ini?" tanya Bintang dengan raut wajah tegas. Irina melempar dengan keras tangan Bintang. Menunjukkan ekspresi marah yang begitu besar akan pertanyaan dari Bintang pada dirinya. "Bukan urusanmu!" Bintang mendekat ke arah Irina, mulai berjalan memutari Irina. Dia bertepuk tangan sambil terus memutari Irina yang terlihat kalang kabut dibuat oleh Bintang. "Bukan urusanmu..... Tapi aku ini suami kamu. Apa kamu lupa akan hal itu. Aku adalah suami kamu Irina. Aku berhak tahu, kemana kamu akan pergi. Paham!" ucap Bintang dengan tegasnya. "Aku mau jalan-jalan di sekitar lokasi museum Louvre bersama teman-temanku. Aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Sebelum aku benar-benar menjadi istrimu. Istri yang baik untukmu, Bi
Bintang langsung mengirim pesan pada Dasha akan meja yang sudah dia pesan. Dasha yang berada di dekat tempat kasir segera mencari keberadaan dari Bintang yang berada di meja nomor 9. Sepertinya itu adalah meja yang cukup sulit untuk di cari. Mengingat jam makan siang di hari ini di penuhi oleh pelanggan yang datang ke restoran itu dengan begitu antusiasnya. Dasha mulai mencari, sebelum akhirnya dia melihat lambaian tangan yang dilakukan oleh Bintang. Dasha pun segera mendatangi meja yang sudah dipesan oleh Bintang tersebut. Dia sudah tidak sabar untuk mencicipi makanan yang disebut Bintang sebagai makanan yang istimewa. Kedatangan dari Dasha langsung di sambut Bintang dengan sebuah senyuman manis. Dia memberikan sebuah penyambutan yang cukup hangat. Hingga Dasha semakin merasa nyaman dengan apa yang diberikan oleh Bintang pada dirinya. "Apa aku boleh duduk sekarang?" tanya Dasha. "Tentu saja boleh, silakan." Bintang menarik kursi untuk Dasha. Bintang terlihat begitu mengagumi kec
Oscar terlihat begitu terkejut saat Bintang mulai melakukan tindakan yang cukup agresif pada Dasha. Dia melihat dengan jelas, bagaimana Bintang yang berani menyentuh wajah Dasha sebelum mereka berpisah dari satu mobil yang sama. Oscar benar-benar ingin melempar wajah Bintang yang seorang mata keranjang itu. Oscar semakin dibuat tidak karuan saat melihat Bintang yang tidak ragu untuk menggenggam tangan Dasha dengan begitu lembutnya. Meletakkan tangan itu di atas dadanya. "Terima kasih untuk makan siang hari ini. Aku harap akan ada makan siang berikutnya lagi." Dasha kurang nyaman dengan keberanian dari Bintang akan rasa cintanya pada Dasha. Ia segera melepaskan tangannya di dada Bintang. Khawatir hal buruk akan terjadi pada dirinya saat ada orang yang mengenali mereka melihat kejadian tersebut. Tentu akan jadi celaka bagi mereka berdua. Apalagi ini baru di mulai untuk Dasha. Ia masih ingin bermain rapi, tidak diketahui oleh siapapun. "Sama-sama Bintang. Tapi aku harus segera pergi k
Dasha membuka jendela kamar hotel, merasakan udara dingin yang semakin menusuk ke tulang. Ia pun begitu bahagia bisa melihat keindahan dari kota Paris di malam ini. Dengan teh hangat yang Dasha bawa dalam sebuah cangkir besar. Ia mulai merasakan sensasi berbeda saat butiran salju mulai menghujam tubuhnya. Butiran salju yang terbawa oleh hembusan angin yang kuat di malam ini. Dasha pun begitu bahagia bisa menikmati suasana malam yang indah tersebut. Semakin lama, rasanya semakin nikmat untuk dirasakan. Bagaimana butiran salju yang mulai membasahi wajah Dasha, kini semakin membuatnya merasa tenang. Dingin, tetapi Dasha begitu menikmati butiran salju yang menempel di wajahnya. Oscar yang baru menyelesaikan semua tugasnya. Mulai datang dengan secangkir kopi hangat di gelas yang sama dengan Dasha. Dia berdiri di samping Dasha untuk melihat bagaimana indahnya Paris dari ketinggian 60 meter. Melihat setiap gedung yang begitu cantik dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip."Apa kamu tidak m
Pesta meriah di selenggarakan oleh kedutaan besar Indonesia di Paris. Seluruh diaspora Indonesia yang ada di Paris pun berkumpul. Mereka diundang untuk bisa menghadiri perayaan yang dibuat oleh pihak KBRI Paris. Tidak hanya diaspora saja yang datang ke lokasi perayaan itu. Melainkan wisatawan asal Indonesia yang sedang berlibur di Prancis, juga diundang untuk datang ke pesta tersebut. Semua orang Indonesia pun merasa bahagia bisa datang ke acara yang dibuat oleh pihak KBRI Paris. Tidak terkecuali pasangan pengantin baru Irina dan Bintang. Serta Oscar dan Dasha yang juga hadir dalam acara yang digagas oleh pihak KBRI Paris tersebut. Mereka mengaku senang dengan undangan dari pihak KBRI. Sehingga akan terjalin relasi yang cukup kuat sesama diaspora Indonesia yang ada di Paris. Gaun merah menyala di kenakan oleh Dasha dengan begitu anggunnya. Dengan sebuah dompet berwarna senada. Serta rambut yang dibuat seperti konde kecil. Dasha semakin terlihat seperti seorang putri kerajaan. Dia t
Oscar begitu perhatian saat Dasha sedikit merasa pusing berada di dalam pesawat. Oscar meminta Dasha untuk tidur di pangkuannya selama perjalanan dari Qatar menuju Jakarta. Oscar tidak ingin terjadi hal buruk pada Dasha. Perhatian dari Oscar pada Dasha, benar-benar dirasakan oleh Dasha dengan begitu besarnya. Dia bisa merasakan apa yang Oscar berikan pada dirinya. Perhatian lembut yang Oscar berikan pada Dasha, benar-benar membuat ia terkesan. Apalagi Oscar mulai mengelus lembut rambut dari Dasha. Itu adalah momen yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Dasha. Tangan pria itu benar-benar membuat Dasha merasa nyaman, tenang dan pastinya aman. Itu yang dirasakan oleh Dasha, saat Oscar mengelus lembut rambutnya. "Kamu kecapekan, makanya jadi sakit begini. Tapi setelah minum obat, nanti kamu akan sembuh secepatnya." ucap Erik terus mengelus lembut rambut Dasha. "Terima kasih Oscar, aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi padamu. Kebaikanmu benar-benar tidak bisa ku balas lagi. Aku hanya
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir