Oscar begitu perhatian saat Dasha sedikit merasa pusing berada di dalam pesawat. Oscar meminta Dasha untuk tidur di pangkuannya selama perjalanan dari Qatar menuju Jakarta. Oscar tidak ingin terjadi hal buruk pada Dasha. Perhatian dari Oscar pada Dasha, benar-benar dirasakan oleh Dasha dengan begitu besarnya. Dia bisa merasakan apa yang Oscar berikan pada dirinya. Perhatian lembut yang Oscar berikan pada Dasha, benar-benar membuat ia terkesan. Apalagi Oscar mulai mengelus lembut rambut dari Dasha. Itu adalah momen yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Dasha. Tangan pria itu benar-benar membuat Dasha merasa nyaman, tenang dan pastinya aman. Itu yang dirasakan oleh Dasha, saat Oscar mengelus lembut rambutnya. "Kamu kecapekan, makanya jadi sakit begini. Tapi setelah minum obat, nanti kamu akan sembuh secepatnya." ucap Erik terus mengelus lembut rambut Dasha. "Terima kasih Oscar, aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi padamu. Kebaikanmu benar-benar tidak bisa ku balas lagi. Aku hanya
Mata ibu Oscar seketika ditutup rapat oleh kedua tangan seorang perempuan cantik dengan rambut berwarna biru bercampur hitam. Perempuan itu pun membuat ibu Oscar tidak dapat melihat apapun lagi. Pandangannya kabur dibuat oleh kedua tangannya.Ibu Oscar sempat panik dibuatnya. Tetapi kepanikan yang dirasakan oleh ibu Oscar seketika hilang, saat perempuan itu mulai bertanya akan dirinya. "Coba tebak, siapa aku?" tanya perempuan itu sedikit tersenyum. Ibu Oscar mencoba mengingat suara dari perempuan itu. Sepertinya suara perempuan itu tidak asing di telinga ibu Oscar. Apalagi mendengar suaranya yang sedikit kebarat-baratan. Rasanya tidak asing di telinga ibu Oscar akan perempuan itu. Setelah berpikir cukup dalam, akhirnya ibu Oscar ingat akan suara yang masuk ke telinganya itu. Dia tahu, suara itu adalah suara dari Elisa. Dia merupakan pacar dari Oscar. Seketika dengan penuh keyakinan, ibu Erik pun menjawab. "Elisa! Aku yakin ini Elisa." Ibu Erik segera melepaskan tanga Elisa dari ke
Tiga kali ketukan pintu yang dilakukan oleh ibunya dan Elisa di pintu rumah Oscar. Tidak juga membuat Oscar keluar dari dalam rumahnya. Mereka berdua pun sudah tidak sabar untuk datang memberikan kejutan pada Oscar. Apalagi Elisa yang sudah lama tidak berjumpa dengan Oscar. Sudah merasa rindu melihat wajah Oscar yang tampan tersebut. Satu ketukan kembali dilakukan oleh ibu Oscar. Dengan sedikit kuat, mungkin Oscar akan segera keluar dari dalam rumah. Oscar tetap saja tidak membuka pintu rumahnya. Padahal ibunya sudah mengetuk pintu rumah Oscar dengan cukup kuat. "Mungkin Oscar sedang pergi ke luar Tante. Coba aku telepon dia terlebih dahulu." ucap Elisa mencari nomor telepon Oscar. Seperti biasa, Oscar tidak mengangkat panggilan telepon dari Elisa. Oscar memang tidak pernah mengangkat panggilan telepon dari Elisa. Dia merasa tidak begitu penting bagi Oscar untuk berbicara di telepon dengan Elisa. Sebab Oscar sama sekali tidak nyaman untuk mengobrol dengan Elisa yang terkadang egois
Uwe... Uwe.... Uwe.... Suara muntahan dari seorang Irina terdengar oleh Bintang yang berada di luar kamar mandi bandara. Tidak seperti biasanya yang tidak pernah mabuk perjalanan. Namun kali ini Irina mabuk perjalanan di saat yang tidak tepat bagi Bagi Bintang. Bintang mulai kesal menunggu Irina yang tidak kunjung keluar dari dalam toilet. Padahal dia sudah cukup lama menunggu Irina sedari tadi. Tetapi Irina tidak urung keluar dari dalam toilet. Meninggalkan sebuah pertanyaan besar dari diri Bintang. Mengapa Irina yang sudah sering berpergian ke mana-mana, masih mabuk perjalanan? "Yang... Masih belum selesai juga muntahnya?" tanya Bintang dengan suara yang begitu keras. "Baru nunggu sebentar saja sudah banyak omong. Sabar sedikit bisakan!" jawab Irina dengan nada tinggi. Bintang tentu saja terkejut dengan ucapan dari Irina. Ia sama sekali tidak menyangka Irina akan menjawab dengan nada yang begitu tinggi. Membentak Bintang seperti itu. Bintang pun mulai mengirimkan pesan pada Da
Oscar tidak langsung membangunkan Dasha yang tertidur lelap di mobil. Itu adalah efek dari obat yang diminum oleh Dasha tadi. Ia pun tidur dengan begitu pulasnya. Oscar pun menatap lirih wajah Dasha yang terlihat begitu lelah. Dia mengambil beberapa lembar tissue, sebelum mengelap wajah Dasha yang dipenuhi dengan keringat. Oscar begitu menyukai momen ini. Entah apa yang membuatnya suka, tetapi ini cukup membuat Oscar merasa memiliki sebuah hubungan yang kuat dengan Dasha. Oscar segera keluar dari dalam mobilnya, menyiapkan kasur untuk Dasha tempati. Mungkin ia akan lebih merasa nyaman saat berada di dalam kamarnya dengan kondisi kasur yang begitu rapi. Tidak ada yang harus dirapikan oleh Oscar, semuanya sudah terlihat begitu rapi. Ia segera kembali berjalan menuju mobil, untuk segera membawa Dasha masuk ke dalam kamarnya. Oscar pun sudah tidak sabar untuk segera membuat Dasha beristirahat di dalam kamarnya. Tidak ada suara di dalam mobil, menandakan Dasha yang masih tertidur. Osca
Wajah Bintang langsung dibuat terkejut saat dokter Ferry mengatakan jika Irina saat ini sedang dalam keadaan hamil satu minggu. Tentu kabar kehamilan dari Irina ini begitu mengejutkan Bintang. Ia sama sekali tidak menyangka, Irina akan hamil secepat ini. Apalagi kehamilan dari Irina benar-benar tidak direncanakan. "Apa memang bisa secepat ini, Dok? Mantan istri saya tidak secepat ini. Kamu menikah belum 3 ada 3 minggu. Tapi hebat juga, bisa langsung hamil." tanya Bintang dengan wajah kagetnya. "Kota tidak tahu proses hamil itu akan secepat apa. Tetapi memang ini adanya." jawab dokter Ferry. Irina memukul pundak Bintang dengan begitu kasarnya. "Kamu tidak percaya ini anak kamu. Mengapa kamu berbicara demikian!" Bintang sedikit kesakitan dengan pukulan yang diberikan oleh Irina di pundaknya. Apalagi itu pukulan yang sedikit keras. Ada rasa sakit yang cukup terasa di pundak Bintang. "Bukan begitu Sayang. Aku tidak menyangka kita bisa secepat ini diberikan amanah oleh Tuhan. Waktu it
Elisa seketika memeluk tubuh Oscar dengan begitu eratnya, tak kala Oscar membuka pintu rumahnya. Beragam kata rindu diucapkan oleh dirinya pada Oscar. Ia merasa sudah tidak bisa menahan lagi kerinduan yang ada di dalam hatinya akan Oscar. Sehingga pelukan hangat yang diberikan oleh Elisa pada tubuh Oscar. Seketika menjadi obat yang membakar kerinduan yang ada di dalam hati Elisa. Dari kejauhan, Dasha melihat bagaimana tubuh Oscar dipeluk dengan begitu eratnya oleh Elisa. Entah apa yang dirasakan oleh Dasha. Tetapi perasaannya cukup tidak nyaman dengan pelukan yang diberikan oleh Elisa pada tubuh Oscar. Dasha ingin marah, tapi ia segera sadar diri akan posisi dirinya yang bukan siapa-siapa bagi Oscar. Rasa marah yang bercampur cemburu itu, segera Dasha hilangkan begitu saja. Ia harus bisa lebih ikhlas ketika melihat bagaimana Oscar dipeluk oleh perempuan lain. Oscar mulai tidak nyaman dengan pelukan yang diberikan oleh Elisa. Dia segera mendorong dengan kasar tubuh Elisa. Menjauhkan
Oscar masih terlihat begitu marah dengan kedatangan dari Elisa. Sepertinya Oscar masih belum bisa membuka hatinya kembali pada Elisa. Kematian dari Rena yang penuh misteri, membuat Oscar penasaran akan dalang dari pembunuhan Rena. Oscar masih belum percaya, jika hanya sopir pribadi dari ibunya saja yang membunuh Rena. Oscar melihat ada keterlibatan dari Elisa saat itu. Tidak heran, Oscar merasa Elisa adalah dalang dari pembunuhan yang terjadi pada Rena. Oscar kembali melihat photo Rena yang masih ia simpan dengan baik di laci. Oscar melihat mantan pacarnya itu dengan wajah lirih. Sebab, Oscar tidak urung menemukan sosok pembunuh Rena. "Maafkan aku Rena. Aku belum bisa menemukan dalang pembunuhmu sampai saat ini. Aku masih tidak percaya, jika Pak Amin yang membunuhmu saat itu. Masih janggal rasanya untuk menerima dia dalang pembunuhan itu semua." ucap Oscar dengan suara lirihnya. Dari luar kamar Oscar, Dasha melihat bagaimana Oscar yang begitu bersedih. Dia sama sekali tidak terliha
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir