Share

156. Aku Menyerah

Author: Zuroidaa
last update Last Updated: 2024-01-20 22:50:42
"Selamatkan aku Mark dan bayi kita. Ini anak kamu Mark jadi tolong aku," Nayla berlari menuju arah Mark sambil mengendong putrinya yang masih bayi.

"Nayla, ikutlah pengawalku. Aku akan mengalahkan Paman dan Stuart." Mark menyuruh Nayla ke luar dari kediaman Stuart karena dia tidak mau Nayla dalam keadaan bahaya lagi.

Nayla sudah ada di dalam mobil dan di selamatkan anak buah Mark. Mark masih membereskan anak Paman dan Stuart yang masih berada di kediamannya.

"Sebutkan dengan cara apa kalian harus mati? kalian berdua membuat hidupku sengsara sampai aku harus merubah wajahku?" Mark menodongkan pistol ke kepala Stuart dan pamannya karena mereka sudah di borgo tangannya dan kakinya di ikat.

"Aku menyerah, Mark. Jangan bunuh aku, ampunilah aku. Aku masih sayang nyawaku," kata Pamannya.

"Stuart, bagaimana dengan kamu? Apa kamu menyerah?"

"Aku menyerang sekarang juga. Bunuu aku saja sekarang karena aku tidak mau kamu menyiksanya," jawab Stuart.

"Rasakan tamparan ku ini, aku tidak mau kamu ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    157. Hukuman Untuk Stuart

    "Stuart, apa kamu takut singa?" tanya Mark."Tidak! Aku tidak takut singa. Aku hanya tidak suka dengan hewan itu karena berisik dan buas." Stuart menutupi rasa takutnya tapi kaki dan tangannya bergetar."Bagiamana jika malam ini kamu tidur dengan singa ini? Dia hanya memakan daging sapi dan ayam bukan daging manusia?" Mark tertawa melihat Stuart kaki dan tangannya bergetar ketakutan."Sialan kamu Mark! Kurang ajar! Bunuh saja aku mati di tangan lebih berharga daripada aku mati ketakutan karena singa." Stuart berteriak dan singa itu mulai lepas kendali.Singa itu mencakar Stuart dan Mark menyuruh anak buahnya yang menjadi pawang untuk menjinakkannya."Sakit! Tubuhku di cakar oleh singa ini. Mark kamu kurang ajar," teriak Stuart."Kamu jangan berlari karena singa itu akan menganggap kamu mangsanya. Aku senang membuat penjara yang sangat luas untuk kamu dan singa itu berkelahi," kata Mark."Kalian kendalian singa itu dan cepat buat dia menurut. Hukuman untuk Stuart hari ini sudah cukup."

    Last Updated : 2024-01-21
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    158. Paman Rasakan Pembalasanku

    "Aku sudah menghukumnya dan di akan tetap hidup walaupun kaki ya hilang satu," kata Mark."Mark sangat mengerikan tapi aku puas karena dia pantas menerima ini semua." Nayla takut dia menutup matanya lalu memeluk Mark."Ayo ke atas dan jangan ada di ruangan bawah tanah ini lagi. Kamu sudah menghukum Stuart dan sekarang giliranku menghukum Pamanku." Mark mengajak Nayla kembali ke mandiinnya dan dia tidak memperbolehkan Nayla lagi ke ruangan bawah tanah di lain waktu.Mark setelah menghukum Stuart, dia mengunjungi penjara Pamannya Benjamin. Benjamin saat itu ketakutan dia melihat Mark yang sorot matanya tajam seperti ingin membunuh seseorang."Paman, apa kabar? Apa kamu ingat wajahku?" Mark masuk ke dalam penjara Pamannya."Mark apa mau kamu? Apa kamu mau membunuhku saat ini juga?" Benjamin Paman Mark mulai ketakutan."Paman Rasakan Pembalasanku ini. Aku tidak akan membunuh kamu tapi aku akan..." Mark mengeluarkan pistolnya dan dia mengarahkan pistol itu ke kepala pamannya."Apa kamu mau

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    159. Nayla Aku Rindu

    "Coba kamu katakan sekali lagi, Paman meninggal? Itu tidak mungkin." Mark bangun dari tempat tidurnya lalu dia menuju penjara bawah tanah tempat Pamannya di kurung."Ya Tuan, Anda harus segera melihatnya," jawab Dokter."Baiklah! Ayo cepat dan kamu jalannya yang cepat Dokter." Mark menarik tangan Dokter pribadinya itu agar jalannya lebih cepat.Mark sudah sampai di tempat pamannya di kurung. Dia memeriksa denyut nadi pamannya memang tidak ada. Mark mencoba memegang tubuh Pamannya."Paman bangun! Kalau kamu tidak bangun aku akan melemparkan kamu ke kadang singa." Mark berteriak sangat dekat di telinga pamannya."Apa? Jangan bunuh aku Mark." seketika pamannya hidup kembali dan dia mendengar Mark mengancamnya akan melemparkannya ke kadang singa."Ya Tuhan, keajaiban ini. Paman Anda tadi denyut nadinya tidak ada dan wajahnya pucat seperti mayat tapi tidak hidup lagi. Mungkin tadi dia koma atau sedang terjadi apa-apa, syukurlah dia masih hidup." Dokter bingung karena baru kali ini melihat k

    Last Updated : 2024-01-24
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    160 Putri Kecil Yang Lucu

    "Paman lepaskan mereka, kenapa kamu bisa ke luar dan menyusup ke depan kamarku?" Mark panik karena Sandra itu keempat anaknya."Mark, bagaimana ini? Mark selamat keempat anakku." Nayla pingsan karena dia ketakutan anaknya di ancam."Papa... tolong! Aku takut sama orang ini." ketiga putranya menangis dan bayi Nayla yang di gendong pengaruh itu juga menangis."Dialah kalian! Kalau tetap berisik aku akan membuat kalian bungkam dan mengirim kalian ke kakek nenek kalian di surga." Paman Mark mengancam ketiga putranya dan bayi Mark yang kecil saat itu juga menangis.David dan beberapa orang kesana karena mendengar suara keributan. Paman Mark mengarahkan pistol milik anak buah Mark yang dia rampas tadi ke kening anak sulung Mark. Sebelum mengarahkan dua tembakan mengarah ke kaki dan tangan Pamannya sehingga dia jatuh ke lantai."Nak, akhirnya aku menyelamatkan kalian. Penjarakan Paman ruangan yang tanpa lampu dan ingat rahasiakan apapun yang terjadi ini dari orang luar rumah," kata Mark pada

    Last Updated : 2024-01-25
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    161. Nayla Kamu Harus Selamat!

    "Mark, tolong aku! Aku di tembak." Nayla pingsan di dalam mobil sendirian karena ditembak oleh pria itu."Hahaha.. bodoh sekali kamu Tuan Mark. Istri kamu aku tembak dan dia pasti akan mati." pria itu menembak Nayla lalu melarikan diri."Nayla, kamu harus selamat. Kurang ajar! Hey kamu jangan lari." Mark mengejar pria itu."Tuan bagaimana Nona Nayla?" tanya David."David, cepat selamatkan Nayla! Aku yang akan mengurusi satu orang itu. Harus aku yang membunuh dengan tanganku karena dia berani menyentuh Nayla,"suruh Mark."Tuan, saya akan selamatkan Nona! Kejar pria yang menembak Nona." David segera menolong Nayla dan dia segera membawa Nayla menuju rumah sakit.Mark murka dia mengejar pria itu sampai dapat. Pria itu Mark tembak kali tangannya dari kejauhan. Mark memukuli pria itu juga dan dia menyuruh anak buahnya mengurung pria itu sampai meninggal."Cepat bawa dia ke ruangan bawah tanah bersama Paman dan Stuart. Patahkan tangan dan kakinya juga," suruh Mark pada anak buahnya yang mem

    Last Updated : 2024-01-26
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    162. Penyiksaan

    "Nayla, apa itu kamu? Apa kamu sudah bisa kesini? kenapa kamu memakai kursi roda?" Mark kaget saat Nayla masuk bersama David ke ruangan rawatnya."Mark, aku tidak apa-apa. Kamu menurut-lah! Terimah kasih sudah menjagaku sampai kamu tidak tidur demi aku. Kamu butuh istirahat karena kamu itu manusia, tidurlah! Lalu kita akan pulang bersama," jawab Nayla dan dia tersenyum yang manis agar Mark bisa melihat dirinya baik-baik saja."Kamu sudah membaik dan kamu sudah sadar, baiklah! Aku akan menuruti apa kata dokter tapi kamu juga harus menjalani perawatan sampai sembuh total." Mark sangat senang melihat Nayla tersenyum karena pertanda dia baik-baik saja."Aku akan kembali ke kamar rawatku dan kamu harus cepat sembuh, Mark." Nayla mendekat sambil David mendorong kursi Nayla.Nayla memegang tangan Mark dan dia berpamitan kembali ke kamar inap. Mark menatap kepergian Nayla dan ada rasa tenang saat Nayla sudah sadar."Nayla, aku harap kamu akan bahagia bersamaku dan aku akan membuat mereka yang

    Last Updated : 2024-01-27
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    163. Bunuh Diri

    "Apa mau kamu? Lepaskan aku! Aku tidak mau lama-lama di neraka ini," teriak Stuart."Hei kalian! Lepaskan buaya dan biarkan mereka menikmati rasa takut itu seperti apa," perintah Nayla."Tidak! Jangan buat buaya jelek seperti mereka memakan aku," teriak Paman Benjamin."Tidak! Nayla dan Mark maafkan aku! Aku tidak mau seperti ini." Stuart saat itu sedang dihadapkan dengan buaya yang di lepas.Meskipun mereka berada di sangkar besi tapi para buaya itu tetap mencoba membuka sangkar besi itu. Kaki Stuart yang sudah hilang sebelah dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pamannya saat ini sudah lumpu dan pria yang menembak Nayla malah kencing di celana akibat ketakutan."Ampun Nona! Ampun Tuan! Sudah saya tidak mau di makan buaya." Pria yang menembak Nayla itu pingsan."Baru segini saja pingsan. Dasar pria lemah! Kalian belum ingat apa yang dirasakan Nayla berpisah dariku akibat ulah kalian," ucap Mark."Mark, please! Tolong jangan bunuh aku! Aku tidak mau mati dengan tubuhku di makan para bu

    Last Updated : 2024-01-28
  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    164. Pemakaman Paman dan Stuart

    "Kalian cepat kesini! Paman Benjamin juga bunuh diri juga. Kalian masuk dan pindahkan jenazah Paman juga. Bawah mereka ke rumah sakit dan suruh orang untuk memalsukan, kalau mereka bunuh diri akibat lari dari musuh mereka," suruh Mark."Baiklah! Tuan, apa saja yang harus kita lakukan. Mereka meninggal di hari yang sama tapi di jam yang berbeda?" tanya anak buahnya."Kalian bilang pada David untuk mengurusi semua ini dan tidak perlu bertanya padaku. Paman dan Stuart juga harus di makamkan karena aku tidak mau membalas dendam ke jenazah mereka," jawab Mark.Mark tidak tahu ada perasaan iba untuk Pamannya dan Stuart karena mereka mati bunuh diri. Tapi rasa sakit yang dia derita akibat mereka yang membunuh kedua orang tuanya seketika itu sirna. Mark sudah bisa melepaskan dendamnya karena Stuart dan Pamannya sudah meninggal dunia."Papa dan Mama, mereka sudah meninggal akibat bunuh diri. Aku tidak membunuh mereka dengan tanganku sendiri tapi dendamku sudah sirna. Aku tidak mau larut dengan

    Last Updated : 2024-01-29

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    192. The End

    "Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    191. Keempat Anak Mark dan Nayla

    "Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    190. Pesta Perayaan

    "Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    189. Tetaplah Bersamaku (Kamu Duniaku)

    "Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    188. Penyakit Paranoid Sembuh

    "Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    187. Pengobatan Mark

    "Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    186. Kamu Harus Sembuh Mark

    "Nayla, kamu sedang berlibur di Bali dengan suami kamu?" tanya wanita yang menghampiri Nayla lalu memeluknya."Kinara, kamu di Bali juga? Apa kamu berlibur?" tanya Nayla sambil tersenyum senang."Nayla aku berlibur dengan calon suamiku. Maaf ya aku nanti akan tunangan dulu, nanti aku akan undang kamu dengan Tuan Mark," jawab Kinara."Wow bagus dong! Kamu akan tunangan. Dengan pria yang hadir di pernikahanku waktu itukan?" "Ya Nayla! Aku baru mau nikah di umur 30 tahun malu sih tapi tidak masalah. Kamu dengan siapa itu Nayla? Kenapa kamu akrab sekali?" "Dia orang tua kandungku dan ceritanya panjang sekali. Aku anak pungut dan orang tuaku dari Amerika," Nayla menjawab dengan wajah yang serius.Saat Nayla menjawab pertanyaan Kinara, kedua orang tuanya yang bule itu datang menghampirinya. Mark juga keempat anaknya dan David."Kinara, kamu juga ada disini? Kamu teman istriku yang baik, syukurlah! Kamu bisa jadi teman istriku di Bali," kata Mark."Tuan Mark, selamat pagi! Aku datang bersa

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    185. Lengkap Sudah Kebahagiaanku

    "Papa mentang-mentang Mark menantu Papa sekarang lebih sayang dia daripada anak sendiri." Nayla seperti anak kecil yang memonyongkan bibirnya karena cemburu dengan kedekatan Mark dengan papanya."Nayla, kenapa kamu begitu? Papa membela aku memang benar aku menantunya," ucap Mark."Aku tidak marah karena kalian sepertinya akan saling menyayangi. Huh jadilah menantu yang baik untuk Papaku Mark," sahutnya."Kamu harus menghabiskan waktu dengan Papa dan Mama, Nayla. Aku tahu karena kamu itu anak satu-satunya mereka yang telah kembali," saran Mark."Iya Sayang, lengkap sudah kebahagiaanku. Papa dan Mama ada sama aku, kamu dan anak-anak juga." Nayla memeluk kedua orang tuanya meskipun dia sudah berumur 30 tahun dia tidak malu karena saat ini Mark sudah berumur 45 tahun."Dasar seperti anak kecil saja kamu, Nayla. Sudahlah! Memang benar kebahagiaanku sudah lengkap. Papa dan Mama sudah tiada sekarang ada mertua pastinya tetap saja seperti orang tua sendiri," sahut Mark."Nak, kita yang paling

  • Terjebak Hasrat Sang Konglomerat    184. Dia Anak Orang Orang Kaya

    "Nayla, aku senang kamu bertemu dengan kedua orang tua kamu. Papa dan Mama selamat datang di Indonesia dan maaf karena saat kalian datang aku kadang terlalu sensitif karena takut istriku ditipu," kata Mark memecah suasana haru Nayla dan kedua orang tuanya."Mark, mendekat padaku sekarang! Cepat kesini karena aku ingin kita seperti ini," Nayla menarik Mark dan mereka berempat saling berpelukan."Sudahlah! Jangan seperti ini, dokter masih menunggu kita," kata Mark."Dokter, maafkan aku! Aku senang karena bisa bertemu dengan kedua orang tuaku," kata Nayla."Selamat akhirnya kedua orang tua dan anak bisa bertemu. Saya tidak tahu kenapa bisa Anda berpisah dan baru bertemu tapi saya senang," jawab Dokter."Kita izin pulang dulu Dokter, terimah kasih banyak." Mark dan Nayla pamit pulang.Liburan di Bali kali ini begitu menyenangkan Nayla bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena mungkin itu sudah takdir Tuhan. Mark dan Nayla serta kedua orang tua kandungnya memutuskan segera pulang ke ru

DMCA.com Protection Status