Share

Bab 6. Hukuman

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-03-05 09:26:25

“Rey!”

“Ya, Pak,” sahut Reynhart. Tak perlu dijelaskan, dia tahu maksud Teofilano ketika hanya menyebut namanya.

“Tolong!” jerit Viana.

Meski ada yang mendengar, siapa yang berani menolong?

Viana tidak percaya, kaki tangannya diikat, mulut dilakban, dan dimasukkan ke bagasi mobil Teofilano.

Ya, itu Teofilano lakukan agar tidak terulang kejadian kemarin. Gara – gara Viana, dia dan sopir pribadinya—Dion, di interogasi sampai beberapa jam di kantor polisi. Karena Viana memberi keterangan kepada polisi bahwa dia pembunuh yang memutilasi korbannya setelah diperkosa.

Viana menangis. Semakin benci kepada Teofilano.

“Ah!”

Viana kesakitan Teofilano membuka lakbannya kasar, “Tidak bisakah pelan-pelan?!”

Teofilano memiringkan kepalanya, menatap Viana. Baru kali ini ada karyawan yang berani kurang ajar padanya. Kalau bukan karena wajahnya mirip Lauren, sudah dia lempar ke hiu sejak detik pertama.

Bicara ketus memang sudah tabiat Viana.

Teofilano membuka tali Viana, “Turunlah!”

Viana emosi, menatap rumah 2 lantai bercat putih berpagar kaca pada balkonnya.

Ini adalah mansion Lauren. Setidaknya 2 kali Viana ke sini, untuk mengantar makanan. Biasanya, dia hanya berhenti sampai depan gerbang, tapi kali ini dia menginjakkan kaki di halamannya yang luas seperti lapangan basket.

“Selamat pagi, Pak Teo.”

Viana mendengar suara asisten rumah tangga dan sopir pribadi Lauren menyapa Teofilano secara bersamaan, tapi tidak menyapanya.

Tidak masalah. Viana juga tidak minta disapa.

“Ah!”

Viana terkejut Teofilano menarik sikunya dan melemparnya ke ruang tamu.

Andai bisa, Viana ingin membunuh Teofilano.

“Kamu tahu kenapa aku menyelamakanmu dari gantung diri?” tanya Teofilano.

Viana berdecih, “Kenapa, kenapa Bapak menyelamatkan saya?! Apa Bapak baru sadar terbongkarnya perselingkuhan Bapak bukan murni kesalahan saya?!”

Teofilano tertawa, sebenarnya geram teringat Lauren sudah tidak ada disisinya lagi. Geram juga, kalau dia terlambat sedikit saja, nyawa Viana melayang. Dia mendekati Viana hingga perempuan itu berpikir akan dicium, seperti kemarin.

“Bukankah sayang kecantikanmu ini disia – siakan?”

Viana meludahi Teofilano, “Berapa kali harus saya katakan, saya bukan pelacur!”

Tawa Teofilano semakin keras, seiring marahnya.

“Rumi!”

Teofilano memanggil asisten rumah tangganya. Tak lama, wanita berbobot 80 kg itu datang.

“Ya, Pak,” sahut Rumi, takut melihat kilat emosi di mata Teofilano.

“Mandikan dia! Dandani dia seperti Lauren dan semprotkan parfum Lauren padanya!”

Di depan cermin, Viana jijik melihat dirinya saat ini. Dia sudah seperti kembar identiknya Lauren.

Matanya yang tadinya coklat berubah menjadi hijau, berkat soflenz. Rambutnya yang hitam lurus juga sudah berubah menjadi golden dan bergelombang karena Rumi mengecatnya.

Rumi belum usai memasang kutek di kaki Viana, “Bapak kayaknya suka sama Non Viana.”

Viana berdecih, “Jangan membuatku ingin muntah.”

“Serius Non. Bi Rumi tahu banget Bapak itu orangnya kayak apa. Nyonya Lauren, dan semua kita bawahannya nggak ada yang berani kurang ajar ke Bapak. Jangankan meludahi wajah Bapak seperti yang Non lakukan, bicara saja kita hati – hati. Tapi Bapak gak bunuh Non Viana, apa namanya kalau bukan suka?”

Bukannya suka, Viana malah makin jijik mendengar analisa Rumi.

“Bi, pliss! Aku gak mau dengar tentang dia lagi!” tegas Viana.

Pukul 4 sore Rumi baru usai menyulap Viana menjadi Lauren versi muda.

Rumi memandangi Viana, “Sebenarnya, kalau Bi Rumi boleh berpendapat, Non Viana jauh lebih cantik kalau nggak pakai make up. Entah kenapa Bapak suruh Bi Rumi mendadani Non seperti Nyonya, jadi lebih tua sekarang.”

Usia Viana saat ini 20 tahun, sementara Lauren 27 tahun. Saat memakai make up bold, Viana memang mirip Lauren.

Viana terpaksa memakai make up bold saat bekerja. Karena menurut aturan pemerintah, usia minimal boleh bekerja di club malam adalah 21 tahun. Sementara usianya baru 20 tahun. Jadi, hanya Diky—orang yang membawa Viana bekerja di KIC dan HRD yang tahu usia aslinya.

Dan semalam, Teofilano melihat versi aslinya itu. Viana memang jauh lebih baby face saat tidak pakai make up.

“Masih lama, Bi?” tanya Viana.

Bukannya ingin cepet – cepet bertemu Teofilano, tapi ini jamnya dia pulang kerja. Dia takut dicari suaminya.

Rumi puas melihat hasil nail artnya di kuku kaki dan tangan Viana.

“Nggak Non, tinggal parfum aja.”

Rumi menyemprotkan parfum Lauren ke tubuh Viana. Mulai dari belakang telinga, leher, bahu, belahan dada, siku depan, nadi, pusar, lutut belakang, betis, terakhir pergelangan kaki.

Viana melepas soflens dan menghapus semua make upnya,  sesaat setelah Teofilano mengunci pintu kamar, “Saya bukan Lauren!”

“Kalau Bapak butuh Lauren, susul aja di ke negaranya atau cari wanita yang mau Bapak dandani se—"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 7. Hancur Lebur

    Viana tidak melanjutkan kalimatnya karena Teofilano terlebih dulu membungkam mulutnya dengan mulut.Teofilano usai membersihkan diri. Dia mengancing ujung lengan kemejanya sembari memperhatikan Viana yang menangis di atas ranjang, “Terima kasih, Viana.”Teofilano tidak menyangka Viana masih virgin. Padahal perempuan ini sudah bersuami.Sebrengsek-brengseknya Teofilano, tahu cara menghargai wanita suci.Teofilano meletakkan cek di atas nakas, “Aku akan menambahinya nanti.”Viana menyobek cek senilai 500 juta yang Teofilano berikan padanya, “Aku benci kamu. Ku sumpahi kamu tertabrak mobil sampai mati!”Teofilano menghela nafas panjang, berusaha sabar, “Aku membuang benihku di rahimmu. Kamu masih mau mendoakanku yang buruk – buruk?”“Kamu brengsek! Aku benci kamu! Aku tidak mau mengandung anakmu!”Viana terus memukuli dada Teofilano. Hatinya luluh lantak. Kesucian yang harusnya dia jaga untuk suaminya malah direnggut pria lain. Dan kini terancam hamil. Pupus sudah harapan Viana untuk mem

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 8. Gagal Kabur Part 1

    Dikata seperti itu, Viana semakin meringkuk. Pun Teofilano. Siapapun yang melihatnya pasti tahu, posisi mereka saat ini seperti teknik spooning.Teofilano lelah setelah bekerja semalaman menyelesaikan kekacauan yang Viana buat. Tapi dia tidak bisa tidur.Teofilano kesusahan melepaskan diri dari Viana, karena perempuan ini menindih telapak tangannya dibawah pipi. Setelah perlahan – lahan sambil menahan nafas, akhirnya berhasil.“Lain kali, aku berjanji akan memelukmu lebih lama,” ucap Teofilano lirih, tapi cukup jelas di telinga Viana.Sebenarnya, Viana bangun dari tadi karena lehernya capek berada dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Tapi malu melakukannya. Bagaimana bisa dia menindih telapak tangan pria itu dibawah pipinya?‘Bodoh! benar – benar bodoh!’ Viana kecewa pada dirinya sendiri.Viana mematung, merasakan Teofilano mengecup dahinya.So as long as I live I’ll love you, will have and hold you, you look so beautiful in white.Viana ingin menangis merasakan kesialannya saat i

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 9. Gagal Kabur Part 2

    “Galih, aku bilang buka pintunya!” Viana naik pitam.Tak cukup Galih menabrak dan membuat kaki kanannya sedikit pincang, pria itu juga mengurungnya di dalam kamar tidur Lauren.Andai punya kekuasaan seperti Cintya, sumpah, Viana ingin memulangkan Galih ke negara asalnya. Dan akan dia buat pria berusia 27 tahun itu seumur hidup tidak bisa masuk negara Arama lagi, begitu pula Rumi.“Aku pasti buka, tapi besok,” sahut Galih, enteng.Dibanding dengan Rumi, Viana memang lebih dekat dengan Galih. Itu karena, sebagai resepsionis dia harus tahu jadwal kunjungan Lauren ke KIC, supaya tidak bentrok dengan Cintya.“Buka sekarang!”Brak! Brak! Brak!Viana menggedor pintu sekuat tenaga. Apapun yang terjadi, dia harus pulang malam ini. Viana takut diam-diam Galla menjemputnya di rumah kakek, meskipun kemungkinan itu hanya 1 persen.Telapak tangan Viana merah dan panas, terlalu lama menggedor pintu. Tapi hasilnya menghianati usaha. Viana berhenti karena Galih tidak menyahutinya lagi.Tubuh Viana mer

    Last Updated : 2025-03-07
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 10. Hamil

    “Ok,” sahut Galih, terpaksa.Viana menatap punggung Galih yang berjalan menuju garasi. Viana akui Teofilano sangat menyayangi Lauren. Terlihat dari mansion dan juga beberapa mobil koleksian Lauren. Sedan, hatchback, MPV dan Sport, semuanya ada.Dan mobil sedan putih itu kini di depan Viana. Viana menatap Rumi dan Olek bergantian sebelum masuk ke baris penumpang. Perlahan, roda bergerak meninggalkan mansion pagi ini.Viana segera menelpon sahabatnya—Cherry.“Cherry, kamu di kos?”“Ya,” sahut Cherry“Aku mau ke tempatmu,” kata Viana. Dia berencana minta tolong Cherry mengganti cat rambutnya.“Jangan lupa bawa ja—"Viana terlanjur menutup telpon karena tidak tahu masih ada yang ingin Cherry katakan. Tapi kurang lebih dia tahu, Cherry minta mahar jajan.“Lih, kalau lihat minimarket berhenti ya,” pesan Viana, yang langsung mendapat anggukan dari Galih.Viana mengambil 2 sachet semir rambut warna coklat ketika sepasang mata mengamatinya dengan tatapan tak biasa.“Semir rambut udah, jajan ud

    Last Updated : 2025-03-07
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 11. Gara-Gara Kabur

    Viana keluar dari kamar kos Cherry dengan suasana hati kurang baik. Entah kenapa sebal melihat Cherry yakin dirinya hamil.Viana membuka pintu mobil dan duduk dibelakang kursi pengemudi. Dia sedikit terhibur dengan kondisi jok mobil yang empuk, kabin senyap dan sejuk, serta setiran Galih yang halus saat menginjak rem, ganti haluan, dan menyalip kendaraan lain.Sangat berbeda dengan Galla. Viana mabuk setiap naik mobil pria itu. Galla suka ngerem mendadak dan ngebut di tikungan.“Kursus setir mobil dimana kamu?” Viana penasaran.“Di arena balap.”Viana mematung. Suara itu bukan suara Galih, tapi Teofilano!Beberapa jam lalu Galih minta maaf kepada Teofilano kalau dia terpaksa mengantar Viana pulang. Alasannya takut Viana bunuh diri. Kemudian Teofilano menanyai posisi Galih yang kebetulan tak terlalu jauh dari KIC.Teofilano menuju lokasi Galih dan menyuruh pria itu kembali ke mansion. Sementara dia, menggantikan posisi Galih.“Turunkan aku!” pinta Viana.Bukannya menurunkan Viana, Teof

    Last Updated : 2025-03-07
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 12. The Teknik

    “Check out jam 12. Bangunkan aku, kecuali kamu ingin kita menginap di sini lagi.”Selesai mengatakannya, Teofilano tidur sembari memeluk Viana. Dengan mata terpejam, diam-diam sudut bibirnya terangkat, gaya missionaris sudah dia coba, doggy style baru saja. Sepertinya lain kali perlu mencoba gaya spooning.Ya, posisi mereka saat ini memang seperti teknik spooning.“Terima kasih, Viana,” Teofilano sangat puas. Selain Viana enak dimakan, perempuan itu mau dia apakan saja. Tidak seperti dua istrinya, Lauren pemilih, Cintya monoton.Viana tidak menjawab, dia anggap Teofilano gila. Sebab orang waras tidak akan melakukan ini.Hati Viana hancur, tubuhnya remuk. Gara-gara gagal menutupi perselingkuhan Teofilano, dia dipaksa menjadi Lauren.Memang, Viana tidak disuruh mencuci baju, masak, nyapu ngepel lantai—seperti yang dia lakukan di rumah suaminya. Tapi melayani nafsu bejat Teofilano, jauh lebih melelahkan.Viana menoleh sejenak ke belakang. Memperhatikan Teofilano yang sudah memejamkan mat

    Last Updated : 2025-03-09
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 13. Mencari Kucing dalam Selimut

    “Kamu memang minta ditiduri, Viana!”Teofilano marah. Tidak menyangka, setelah semalam dia hajar, Viana berani memancing emosinya lagi. Perempuan itu meninggalkannya. Bahkan membawa mobilnya.Padahal, tujuan Teofilano membawa Viana ke Kana untuk mengajak perempuan itu ke suatu tempat.Usai membersihkan diri, Teofilano keluar kamar. Dia melihat Kim Seok, 40 tahun—manager King Palace Hotel berdiri di area restoran.Kim melempar senyum, “Selamat malam, Pak. Mau pesan sesuatu?”“Espresso double shot,” sahut Teofilano.“Baik, Pak. Untuk makanannya?”“Gak perlu.”Teofilano tidak bisa langsung makan setelah bangun tidur. Sebab itu dia hanya butuh kopi dan rokok. Sementara Teofilano terus berjalan mencari tempat duduk yang agak sepi, Kim bergegas menelpon bagian finance untuk memesan tiket pesawat di travel agen langganan mereka.King Palace Hotel adalah hotel milik Teofilano. Hotel ini dia dirikan bersama sahabatnya, Vincenzo dan Don Alberto. Hotel bintang 5 ini dibangun di kota Kana, kota ya

    Last Updated : 2025-03-09
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 14. Rindu

    Di lounge bandara khusus penumpang bisnis class, Teofilano tersenyum simpul melihat Linda di sampingnya. Dia tidak menyangka Linda mau ikut dengannya malam ini.“Kamu cantik dan smart, Linda. Aku suka kamu.”Linda menunduk. Malu sekaligus senang dipuji orang setinggi Teofilano. “Terima kasih, Pak.”Teofilano menawari Linda bekerja di club malamnya, KIC. Dengan kecantikannya dan semangatnya mencari uang, Teofilano yakin Linda bisa menghasilkan banyak uang untuknya.“Temani mereka minum dan ijinkan mereka menyentuhmu sedikit. Mereka akan mengeluarkan uang untukmu. Tapi kalau kamu mau dapat lebih, ajak mereka menghabiskan uang di tempat kita."“Ya, Pak,” sahut Linda, sembari menyusun rencana bagaimana caranya dia merayu orang-orang itu minum banyak. Sebab dia belum pernah melakukannya.“Tadi Bapak bilang komisi saya dihitung perbotol ya,” Linda memastikan.“Ya.”Di dalam pesawat Linda melirik Teofilano yang memejamkan mata. Sebagian kecil dari dirinya menghalu bagaimana rasanya pria tampa

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 58. Setelah 10 Juta Dollar

    “Terimakasih, Tuan Teo. Silahkan dihitung,” sahut Vonny.Teofilano meminta tolong Simon menghitungnya. Sementara dia, merokok setelah diberi lilin oleh Vonny.Vonny canggung, setelah menawarkan diri kepada pria muda itu. Rasanya ingin menghapus hari ini dari ingatan Teofilano.Berbeda dengan Teofilano, dia biasa saja.“Kapan Tuan Gustav pulang?” tanya Teofilano.“Seminggu lagi.”“Apa dia tidak marah kehilangan 10 juta dollar?”Vonny menertawakan kesialannya. Semua ini gara-gara Viana tidak mau ikut Teofilano. Kalau perempuan tak berguna itu nurut sedikit saja, tak perlu dia menguras tabungan seperti ini.“Apa anda akan mengembalikan uang saya, jika dia marah?”“Tidak.”“Seharusnya saya seret saja Viana ke depan anda.”Teofilano tertawa lalu menyesap rokoknya. Asapnya dia hembuskan ke samping, supaya tidak mengganggu Vonny.“Anda menyukainya?”“Saya suka uang.”Teofilano berbohong atau tidak memang beda tipis, sebab itu Vonny tidak percaya dan semakin penasaran.“Tadi anda bilang mengi

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 57. 10 Juta Dollar

    “Maaf, Nyonya,” tolak Teofilano dengan halus lalu pergi.Sejak dengan Viana, Teofilano tidak pernah menyentuh wanita lain. Rasanya aneh jika menerima tawaran Vonny.Vonny berpikir alasan Teofilano menolaknya karena usia, jika itu masalahnya, Teofilano salah besar. Meski sudah cukup umur, dia masih kuat meladeni anak muda seperti Teofilano. Dan urusan badan, dia tak pernah kuatir karena selama ini investasi banyak untuk itu.Vonny memang masih cantik dan berisi. Karena bokong dan buah dadanya terbantu implant, wajahnya tertolong operasi plastik.Vonny kembali meraih tangan Teofilano. “Tuan Teo, saya tidak akan mengecewakan anda.”Teofilano menyingkirkan tangan Vonny, masih sopan meski malu dilihat Simon—satpam Vonny. “Maaf, Nyonya.”Jika Galla tidak tersandung narkoba, Vonny bisa maju sendiri dengan uangnya. Tapi ini narkoba. Vonny tahu dimana dirinya tinggal, dia tinggal di negeri para mafia. Mafia-mafia itu tidak hanya ada di luar pemerintah, seperti Teofilano. Tapi juga di dalam pem

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 56. Permintaan Ibu Mertua

    Tapi, setelah Viana duduk di samping Vonny, dia baru menyadari kalau perempuan berusia 57 tahun itu ternyata meneteskan air mata.“Mama kenapa?”Vonny mengusap air matanya. “Barusan Tuan Teo bilang, Galla tertangkap polisi gara-gara pesta miras dan narkoba. Mama nggak mau putra mama dipenjara, Viana. Mama nggak mau.”Viana menatap Teofilano, berharap yang dia dengar tidak nyata. “Benarkah?”Sayangnya Teofilano mengangguk, Viana menutup mulut, mata coklatnya yang bening berkaca-kaca.Setahu dia Galla adalah pria baik. Rokok, alkohol, judi, perempuan, club malam apalagi narkoba, bukanlah hal yang biasa Galla sentuh. Tapi kenapa tiba-tiba konsumsi narkoba?“Apa dia dijebak? Jawab aku pak Teo, apa dia dijebak?!” tangis Viana pecah.Viana mendekati Teofilano, sedikit banyak dia curiga, jangan-jangan Teofilano yang menjebak Galla karena pria gila ini datang ke sini untuk menjemputnya. “Aku tidak akan mengampuni siapapun yang menjebaknya! Aku sumpahi tidak bahagia seumur hidup!”“Viana, Tuan

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 55. Setiap Ketemu Selalu ...

    Keringat Viana sebesar biji jagung, entah apa yang dia takutkan sekarang. Takut dengan profile Teofilano yang ternyata pentolan organisasi kriminal atau takut jatuh cinta pada pria brengsek itu!Viana pucat pasi Teofilano semakin dekat dan menyerangnya dengan tatapan penuh emosi. Dalam sekejab, dirinya dan Teofilano terkubur dalam restoran pizza yang luas ini.Ya, kini hanya ada dirinya dan Teofilano yang sudah membuang balok kayunya ke lantai.Viana terkejut Teofilano tiba-tiba merengkuh pinggangnya dan merampas bibirnya, setelah menyingkirkan penutup mulut. Viana mencoba melepaskan diri ketika jari-jari pipih Teofilano ikut berimprovisasi dengan membuka resleting jaketnya.“Mau apa kamu?!”“Aku mau tubuh resepsionisku!”Jari Teofilano kembali meraih resleting jaket Viana dan menurunkannya ke bawah.Tekanan darah Viana seketika tembus angka 200.Ternyata benar yang dikatakan Alice, buaya-buaya ini tidak tahu cinta, tahunya bercinta. Teofilano hanya menginginkan tubuhnya, bukan hatiny

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 54. Bersua Kembali

    Viana segera mengambil masker mulut dari jaket dan memakainya. Berharap cara ini bisa sedikit menyamarkannya sehingga terhindar dari mata Teofilano.“Oh my God! Oh my God! Mereka berkelahi lagi. Ya Tuhan, selamatkan kami," histeris oma-oma, mengagetkan seisi resto.Viana memicingkan mata, sepertinya kenal oma itu. Tapi lupa tempatnya.Dalam hitungan detik, kondisi di restoran ikut chaos. Banyak pelanggan yang sedang makan pizza kabur.Memang menakutkan berada dalam situasi gebuk-gebukan seperti ini. Dan Viana baru tahu rasanya sekarang.Meski pertikaian Teofilano dengan Tiger—ayah mertuanya pecah di toko buah, resto ini kena dampaknya. Karena tidak ada yang membayar pizza, semua kabur. Entah lupa karena panik atau aji mumpung, susah dibedakan.Tapi kaki Viana tetap berdiri di sini, menunggu pesanan yang sedang diproses. Dia tidak tega ikut-ikutan membuat resto ini rugi.Tindakannya itu dilakukan juga oleh beberapa orang yang masih antri, termasuk si remaja perempuan yang ternyata cuc

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 53. Apa Dia Sekejam Itu?

    “Kurang dari 1 jam?!” pekik Devdan tak percaya. “Jangan-jangan dia yang umpetin bini loe.”“Ngaco! Anak buah dia itu banyak dan dimana-dimana. Sekali kirim foto dan perintah, ratusan laporan masuk.”“Iya juga sih.” Devdan akhirnya juga paham. “Trus kalau Viana udah ketemu, kenapa muka loe masih bete?”“Sekarang gue pusing gimana caranya bayar Teofilano.”“Maksud loe?”Galla mengambil nafas sebelum menjawab pertanyaan Devdan. “Dompet gue disita sama Mama.”Devdan bertambah melongo sebelum akhirnya menertawakan kesialan sahabatnya. “Mampus, loe!”“Sialan loe!”Galla pusing. Tadinya dia mengajak ketemuan Jasmine karena ingin pinjam duit ke perempuan itu. Tapi, sampai Jasmine pulang mulutnya tidak bisa mengatakan sepatah katapun. Sebab tidak pernah hutang ke perempuan.“Kapan loe janji bayar?” Devdan ingin tahu meski tidak bisa membantu.“Hari ini.”Kepala Galla langsung cenat cenut.Hening. Mereka minum bir dengan pikiran masing-masing.“Gue sampe sekarang gak ngerti, kenapa loe masih pe

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 52. Impian Viana

    "Ok, nanti ku telpon jika ada perubahan.”“Jangan!”Tas Viana tertinggal di mobil Cintya. Ponsel dan dompetnya yang berisi identitas diri dan ATM ada di dalam tas itu.Viana menunggu Galla sembari membersihkan kamar yang seperti kapal pecah selama dia tinggal sebulan. Usai membersihkan kamar, dia berdiri di depan foto pernikahannya yang terpajang di dinding.“Aku bersyukur punya suami kamu. Kamu tampan, kaya, dan baik padaku. Aku tidak tahu kenapa kamu masih mau menerimaku setelah tahu aku selingkuh. Apa cintamu memang sebesar itu? atau karena hal lain?”Viana kembali sedih dihantui perasaan bersalah karena melihat Galla tak gemuk-gemuk. Ternyata Dari menikah sampai sekarang badan Galla memang tak berubah.“Aku takut kamu mengaku bahagia padahal sebenarnya tidak.”Semalaman Viana menunggu Galla dengan perasaan tidak enak. Mungkin bagi orang lain hal itu sepele, tapi bagi Viana sangat penting.Viana lebih suka Galla bilang tidak bahagia, supaya dia bisa memilih pergi atau memperbaiki d

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 51. Tuduhan

    Viana membersihkan diri. Merendam tubuhnya di dalam bathup yang penuh air hangat. Tangannya mengusap perut. Tidak percaya, dalam 24 jam, di rahimnya sudah ada benih Teofilano, Alessio dan Galla.‘Kamu toilet umum, Viana. Tempat orang membuat hajat. Jorok dan menjijikkan!”“Bukan! Aku bukan toilet umum,” tolak Viana segera.‘Kalau bukan toilet umum apa? Tempat penangkaran?”“Aku bukan tempat penangkaran.”‘Trus apa? Pelacur?’“Bukan, aku bukan pelacur, aku perempuan baik-baik.”‘Mana ada perempuan baik-baik sepertimu? Perempuan baik-baik itu hanya menampung 1 pria, bukan 3 pria. Jadi, kamu itu kalau bukan pelacur, toilet umum, ya tempat penangkaran satwa liar.’Viana tergugu mendapat intimidasi dari otaknya sendiri. Dirinya begitu kotor, jorok, dan menjijikkan saat ini. Cita-citanya menjadi perempuan baik-baik, meskipun miskin bisa menjaga diri, supaya dihormati suami.Tidak disangka, diporak porandakan Teofilano dan Alessio. Meski Galla tidak mengatakannya, Viana perasaan.Usai minum m

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 50. Gara-Gara Anan

    Anan adalah ayah biologis Jasmine.Anan terpaksa meninggalkan Jasmine di rumah sakit karena tidak sanggup merawatnya seorang diri. Istrinya meninggal setelah melahirnya, sementara dia tidak punya pekerjaan tetap, terpaksa jalan itu dia pilih.Tapi setiap hari Anan menyamar jadi marinir, dan bolak balik masuk rumah sakit untuk melihat siapa yang mengadopsi bayinya. Dia lega, pengadopnya keluarga kaya, pemilik PT Emas Laut.Anan selalu melihat Jasmine dari jauh. Ketika melihat putrinya pacaran dengan Galla, Anan melamar jadi tukang kebun di rumah pria itu, tujuannya supaya bisa lebih dekat dengan Jasmine. Sebab Jasmine sering menginap di rumah Galla.Sakit hatinya muncul ketika Galla menghamili Jasmine dan tidak mau tanggung jawab. Galla menyuruh putrinya aborsi. Bukan sekali, tapi 2x.Pertama ketika Jasmine masih kuliah. Kedua, 2 tahun lalu. Meski dia bukan ayah yang sempurna, tidak mau anaknya dibuat semena-mena.“Aku minta maaf tidak bisa menjagamu dengan baik,” aku Galla. Tanpa ceri

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status