Share

Bab 82 : Melahirkan

Satu bulan sejak kejadian mengerikan itu, Divya sudah mulai kembali dengan rencananya. Ia telah mendatangi kelas sebanyak delapan kali dan masih belum menemukan benih potensi sebagai pengrajin dalam dirinya. Namun gadis itu sama sekali tidak menyerah, dia akan terus berusaha hingga mencapai titik kesuksesan ditengah kemelut kecemasan yang terus mendera pikirannya setiap menit.

Ponselnya berdering saat tangan lentik itu mempercantik tanah liat diatas meja putar di ruangan Ghazi sendiri. Ia membunuh waktu dengan terus belajar, hingga sang suami kembali dari bengkel.

Divya lekas mencuci tangan dan menyahut benda persegitu itu. “Iya, Iv?”

“Gue mau lairan, Divya!” teriak Ivy dari seberang saluran. Divya panik. Dia lekas bangkit dari duduknya dan berjalan ke sana kemari masih dengan sambungan telepon yang terhubung.

“Jadi gimana? Sudah ke dokter?”

“Belum. Aku bersembunyi di toilet, Div. Ketubanku sudah pecah,” tutur Ivy.

“Astaga! Itu bahaya. Tunggu sebentar, Iv. Aku akan menelepon ambulans
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status