Share

Bab 72 : Rencana Isaak

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-11 14:09:10
Oriaga tak percaya sang sahabat tiba-tiba muncul di rumahnya seperti ini. Apalagi karena memiliki nama panggilan Ori, Isaak dengan tidak tau sopan santun memanggilnya dengan nama anti KW. Sejak dulu Isaak memang terkadang sangat menyebalkan.

"Apa ini adik ipar?" Tanya Isaak.

Pria itu mengurai pelukan lantas bertanya sambil memandangi wajah Kirana.

"Uncle Isaak, ini aku Kirana."

Mendengar jawaban Kirana, Isaak pun memandang Oriaga berpura-pura kebingungan. Pria itu memang memiliki sebuah rencana di kepala. Lagipula bagaimana bisa Isaak salah mengira Kirana adalah Shanaya jika Leonel sudah mengirimkan foto Shanaya kepadanya.

"Ah... anak Masayu?" Balas Isaak. " Maaf aku pikir kamu istri Ori, karena dia bilang sudah menikah dengan gadis yang 20 tahun lebih muda darinya," imbuh Isaak lalu tertawa-tawa.

Kirana sendiri hanya bisa tersenyum canggung, gadis itu memutuskan pamit untuk pergi ke kamar saat menyadari ekspresi wajah Oriaga berubah.

"Apa yang .... "

Belum juga Oriaga menyelesaikan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Putri Dhamayanti
Gmn Isaak, shana mirip banget seruli ya??
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pasti Isaak seneng banget ketemu shana
goodnovel comment avatar
Sari 💚
Astaga, yang satu bucin sama istrinya, yang satu lagi otw bucin sama putrinya kwkwkw. Tapi kenapa yah Isaak pisah dari Seruli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 73 : Masih Tidak Bisa Luluh

    Mendengar pujian Isaak ke Shanaya tentu membuat Oriaga kesal. Dia tahu Isaak sedang menjalani proses perceraian, sebagai sesama pria Oriaga meyakini, meski Isaak berkata tidak memiliki perasaan pada sang istri, tapi tetap saja proses perpisahan tak mudah untuk dilalui. Oriaga berpikir harus bicara empat mata dengan Isaak nanti, menanyakan tujuan dan alasan kenapa bisa datang ke Indonesia lalu hendak tinggal sementara di rumahnya."Shana, kamu tidak boleh dekat-dekat orang ini, berbahaya!" Ucap Oriaga.Terang saja tak hanya Isaak, Shanaya dan Pak Wira yang belum beranjak dari sana pun kaget. Pak Wira bahkan sampai buru-buru pergi agar tidak perlu mendengarkan kalimat-kalimat posesif lainnya dari mulut Oriaga. "Astaga! Memang aku ini harimau? Atau ular beracun?" Sahut Isaak mendengar larangan Oriaga ke Shanaya."Bukan, tapi kamu buaya," ketus Oriaga. Dia berpaling dan menggandeng tangan Shanaya menuju lift.Sambil berlalu pergi Oriaga lanjut berkata,"Aku akan meminta pelayan mengantarm

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 74 : Apa Tujuanmu?

    Masayu duduk di kursi lalu meraih gelas berisi air di hadapannya. Dia sama sekali tak menoleh ke Isaak yang setelah mengeluh kelaparan lantas menekuk tangan ke depan dada. Masayu tidak ingin terlihat salah tingkah di depan Isaak, dia pun meraih ponsel kemudian berlagak sibuk dengan benda itu. “Apa kamu sudah memiliki kekasih?” “Apa?” Pertanyaan Isaak yang tiba-tiba membuat Masayu salah tingkah. Dia memang pernah memiliki perasaan ke teman kakaknya ini, tapi tak menyangka masih saja grogi padahal dia sudah tak muda lagi. “Kenapa kamu kaget? Apa kamu memilih menjadi janda selama ini karena menungguku menjadi duda?” Masayu tak bisa berkata-kata dan hanya megap-megap bak ikan kehabisan oksigen, dia tak percaya setelah sekian lama tidak bertemu, hal yang dilakukan Isaak adalah menggodanya seperti ini. Beruntung pelayan yang Masayu perintah untuk pergi bertanya ke kamar Oriaga sudah kembali. Pelayan itu mengatakan kalau sang tuan akan turun sebentar lagi. Dan benar saja, Oriaga dan S

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 75 : Mencurahkan Isi Hati

    Sebelum masuk ke kamarnya, Oriaga memastikan Isaak turun ke lantai dua. Dia memandang heran sahabatnya itu yang masih bisa melambaikan tangan sambil tersenyum seolah tanpa dosa, padahal menurutnya Isaak baru saja menceritakan sebuah rahasia besar."Lahir di keluarga ini adalah sebuah kutukan," ucap Oriaga. Dia balik badan menuju kamar setelah punggung Isaak tak terlihat lagi. Sedangkan Isaak berjalan buru-buru seraya menyugar rambut ke belakang. Isaak mengumpati dirinya sendiri karena sudah mengarang cerita.Ya.Perihal melakukan seks dengan Masayu memang bukanlah sebuah kebohongan yang Isaak buat-buat. Namun, kalau sampai membuat wanita itu hamil lalu melahirkan Andra dan Kirana jelas itu mustahil."Isaak, dasar pria gila bagaimana kalau Oriaga memintamu menikahi Masayu setelah ini." Isaak bicara pada dirinya sendiri lalu berbelok menuju kamarnya. Namun, tak dia sangka, Andra yang baru saja pulang melihatnya yang berjalan sambil komat-kamit. "Paman Isaak?" "Mati aku! Siapa lagi?" I

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 76 : Hari Ini Sedikit Berubah

    Shanaya terlihat sudah berbaring di atas ranjang saat Oriaga masuk ke kamar. Menyadari gadis itu pasti sangat lelah, Oriaga pun memutuskan untuk tidak mendekat lebih dulu. Dia pergi ke kamar ganti, mandi, mengecek pekerjaan sekitar tiga puluh menit kemudian baru mendekat ke arah ranjang untuk berbaring di samping Shanaya. Oriaga menarik selimut Shanaya yang sedikit melorot, dia berbaring menghadap istrinya itu lantas memainkan helaian rambut Shanaya menggunakan telunjuk. "Kenapa lama sekali? Apa yang kamu bicarakan dengan Paman Isaak?" Oriaga kaget, tapi tak lama dia menyunggingkan senyuman karena Shanaya mencurukkan kepala ke dadanya."Aku sudah selesai bicara dengannya sekitar satu jam yang lalu, tapi mengecek pekerjaan dulu." Oriaga membalas sambil menepuk pelan punggung Shanaya. "Kamu harus menjaga kesehatan, karena sudah hampir pergantian musim. Jika perlu konsumsilah multivitamin." Oriaga mengangguk pelan dan kembali memulas senyum. Perbedaan umur yang cukup jauh ternyata t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 77 : Menuruti Suami

    Aston terharu, matanya bahkan berkaca-kaca karena Oriaga ternyata mengajaknya ke sebuah showroom mobil yang cukup terkenal di kota mereka. Aston tak menyangka, bahkan masih merasa dirinya sedang bermimpi. Bagaimana bisa ada orang yang dengan enteng berkata padanya —“Pilih saja satu mobil yang kamu suka!”“Apa Anda bercanda?” Tanya Aston sambil memasang muka melongo saat Oriaga selesai membuka mulut."Ck ... apa kamu pernah melihatku bercanda?"Oriaga mengerutkan kening, hingga Aston pun mengalihkan pandangan ke karyawan showroom — yang tentu saja menganggap dirinya sangat beruntung. "Saya tidak mau sampai Anda berubah pikiran ya, Pak!" Aston mencari penegasan dari Oriaga. Dia akhirnya berjalan mendekat ke salah satu mobil dengan riang saat Oriaga menganggukkan kepala."Kamu lolos ujian karena bertahan lebih dari tiga bulan menjadi sekretarisku. Jadi anggap ini hadiah."Oriaga menarik sudut bibir kemudian memilih masuk ke ruang tunggu. Pria itu merogoh ponsel dari kantong celana untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 78 : Rasa Sakit Yang Didengar Oleh Langit

    Wajah Aston yang semringah berbanding terbalik dengan wajah Oriaga yang tampak masam. Hal ini membuat Aston berpikir kalau Oriaga merasa terpaksa membelikannya mobil seharga dua ratus lima puluh juta.Hingga saat tiba di ruang kerja sang atasan, Aston pun berkata, "Pak, kalau Anda merasa harga mobil pilihan saya tadi terlalu mahal, maka saya akan mengembalikan setengah dari harganya."Oriaga yang kebetulan sedang memunggungi Aston pun memutar tumit. Keningnya berkerut tipis mencoba memahami maksud ucapan sekretarisnya ini.“Tapi mohon boleh dicicil lima tahun,” imbuh Aston."Kenapa kamu bicara seperti itu? Apa kamu sedang meremehkan aku?"Nada bicara Oriaga yang dingin membuat Aston kaget. Dia hanya bisa menelan ludah, menggeleng kemudian berbisik di dalam hati."Apa bukan karena harga mobil? Lalu kenapa dia tiba-tiba begini?"Aston yang sedikit banyak paham akan sifat Oriaga pun tak banyak bicara lagi. Dia undur diri untuk memeriksa kesiapan ruang rapat yang akan atasannya hadiri seb

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 79 : Makan Siang Bersama

    "Pak, saya tidak menyangka Anda akan mengajak saya makan di tempat semewah ini." Aditya merasa sungkan, apalagi dia tahu kalau restoran yang dia datangi saat ini merupakan salah satu restoran termahal yang ada di kotanya."Tidak perlu sungkan, sebagai pegawai dan atasan kamu pasti tahu kita belum pernah membicarakan masalah pekerjaan dengan tenang dan semestinya," balas Oriaga. Aditya menganggukkan kepala, di melirik Aston yang terlihat menikmati makanan siang sambil mendengarkan perbincangan sang atasan dan temannya. Aditya merasa ada yang janggal, kenapa Aston bersikap sangat santai, tanpa tahu bahwa sebuah kunci mobil baru sudah berada di tangan temannya itu."Mulai besok, aku ingin kamu mencari tahu siapa orang yang mengikuti istriku."Aditya baru saja menyuapkan makanan ke dalam mulut saat Oriaga memberinya perintah, sehingga dia pun harus buru-buru mengambil serbet untuk mengusap bibir sebelum menjawab."Baik, Pak! Apa ada detail yang Anda butuhkan? Kalau ada maka silahkan jang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 80 : Kena Marah

    “Oom!” Shanaya berjalan cepat mengejar Oriaga yang sedang kesal. Setelah membuat Isaak melarikan diri karena takut dibawa ke rumah sakit, Oriaga pun masuk ke dalam lift menuju kamar tanpa mengatakan apapun ke Shanaya. “Sayang, kenapa marah?” Tanya Shanaya yang terus berusaha membuat Oriaga bersuara. Gadis itu berjengket kaget saat suaminya malah membuang jas yang sejak tadi berada di tangan ke lantai. Shanaya pun buru-buru memungut jas itu lantas berjalan cepat, dia menahan pintu kamar yang hampir tertutup sambil melihat Oriaga masuk ke kamar ganti. Pria itu melonggarkan dasi dengan kasar, sedangkan Shanaya sendiri tidak tahu kenapa Oriaga bisa semarah ini. “Sayang, maaf! Aku benar-benar tidak memiliki maksud apa-apa, aku hanya takut Paman Isaak benar-benar terkena serangan jantung.” Shanaya menutup mata dan mengatupkan bibir rapat-rapat setelah bicara. Dia memeluk erat jas milik Oriaga di depan dada karena pria itu tiba-tiba mendorongnya sampai tersudut ke tembok. Shanaya menela

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status