Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Bab 53 : Meluapkan Emosi

Share

Bab 53 : Meluapkan Emosi

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-25 07:55:28
Shanaya tiba-tiba merasakan sebuah kebencian, dia berjalan menuju kamar ganti untuk mengambil jaket dan tas. Tanpa meminta izin ke Oriaga, Shanaya memesan taksi online lalu turun. Gadis itu tak menyadari Oriaga melihatnya yang masuk ke dalam lift menuju bawah.

Shanaya dengan berani mencari keberadaan Masayu. Dia masuk ke ruang kerja wanita itu tanpa permisi. Shanaya menatap penuh kebencian Rini kemudian menyambar kantong plastik berisi uraian dari bungkusan guna-guna yang diberikan oleh Ariani.

"Apa yang kamu lakukan? Beraninya masuk ke ruanganku tanpa permisi!" Bentak Masayu.

Namun, Shanaya tak peduli. Dia keluar dari sana tanpa bicara dan menggenggam erat barang yang membuatnya berada dalam masalah. Shanaya keluar dari rumah dan berjalan cepat menuju gerbang di mana sebuah taksi online yang dia pesan sudah menunggu.

Penjaga rumah utama sampai bingung. Penjaga itu sudah bertanya berkali-kali tapi Shanaya diam dan langsung masuk ke dalam taksi tanpa pamit.

Oriaga sendiri memutuskan kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Putri Dhamayanti
aishhh udah salah tp gak merasa salah....ariani geloo sia
goodnovel comment avatar
Sari 💚
ckckck memang sejahat itu. Semoga pria itu Ori
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
untung ORI udah sampai di situ jadi dia tau yang sebenarnya, dan dia tau bahwa ibu tiri Shana memang jahat banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 54 : Kebusukan Ibu Tiri

    Shanaya diam tak membalas doa buruk Ariani tentang pelakor yang akan merebut Oriaga. Hingga pria yang sejak tadi berada di luar masuk ke dalam dan menghampiri keduanya.Ariani dan Shanaya sama-sama terkejut. Mereka pikir Ricky yang datang tapi ternyata bukan.“Ka-ka-kamu, sejak kapan datang?” Tanya Ariani ketakutan. Dia bahkan mundur sampai kakinya terbentur meja.Shanaya sendiri bergegas membuang muka, mengusap pipinya yang basah lantas bertanya bersama siapa Oriaga datang ke rumah sang ayah.“Aku membawa mobil sendiri.”Perasaan bersalah seketika menyelimuti hati Shanaya. Oriaga seharusnya istirahat karena baru saja melakukan perjalanan jauh, tapi malah datang ke rumah ayahnya malam-malam begini. Shanaya sendiri enggan berbesar hati dengan menduga Oriaga datang untuk menyusulnya. Dia seketika tak berkutik saat tatapan mata sang suami tertuju pada benda laknat di atas meja —yang menjadi biang keributan di rumah utama.“Apa kamu datang untuk marah ke ibu tirimu?”Oriaga melempar perta

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 55 : Tak Akan Pulang Tanpamu

    Masayu yang mendapat perlakuan kurang ajar dari Shanaya semakin emosi jiwa. Dia memikirkan bahwa gadis itu sudah berani melawan. Masayu mengungkapkan rasa kesalnya ke Kirana yang baru saja pulang dari acara bersenang-senang dengan teman-temannya. Namun, putrinya itu tampak tak mendengarkan dan tiba-tiba malah mengumpat.“Kenapa kamu itu? Apa kamu tidak mendengarkan Mama?”Kirana mengepalkan tangan lalu memandang benci Masayu kemudian berkata,”Apa yang Mama alami tidak lebih menyebalkan dari pada yang akan aku alami.”“Apa maksudmu?”“Elkan akan kembali kuliah, di saat Shanaya juga akan mulai aktif lagi. Gadis itu benar-benar, kenapa hidupnya selalu beruntung. Bukankah orang melarat seharusnya sial?” Amuk Kirana.Masayu geleng-geleng kepala, tak habis pikir karena masalahnya dan Kirana bersumber dari gadis yang sama. Masayu tahu Kirana sangat menyukai adik ipar Isaak itu dan dia pun setuju saat Kirana mengatakan ingin mengejar Elkan, tapi setelah sekian lama sang putri bahkan tak sedik

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 56 : Membuat Takut Seluruh Penghuni

    Oriaga ternyata bangun lebih awal. Setelah membersihkan diri dia turun ke bawah membuat semua pelayannya kaget termasuk Pak Wira. “Kumpulkan semua orang yang ada di rumah ini di halaman depan dalam waktu sepuluh menit!” Titah Oriaga. Dia berjalan menuju tempat itu diikuti pak Wira yang memerintahkan seorang pelayan membawakan kursi. Semua pelayan seketika menghentikan pekerjaan, bahkan koki yang sedang memasak untuk sarapan harus mematikan kompor dan ikut bergegas keluar. Masayu yang belum waktunya bangun tidur pun kaget mendengar perintah Oriaga dari Rini. Wanita itu seketika membelalakkan mata. “Apa kakak akan menghukum Shanaya? Atau aku?” Tanyanya. Kirana yang keluar dari kamar buru-buru menghampiri Masayu dan Rini. Sama halnya seperti sang mama dia juga terkejut dan khawatir sang paman akan murka. Kejadian mengumpulkan orang seperti ini sudah lama tidak terjadi di rumah utama. Berbeda dari mama dan saudara kembarnya, Andra yang baru saja pulang subuh tadi terlihat keluar dan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 57 : Berdua Seharian

    Shanaya mendekat pelan sambil memandangi wajah Masayu, pak Wira, Andra dan beberapa pelayan terutama Rini yang masih berlutut di depan Oriaga. Menyadari semua orang menatap ke arah belakang tempatnya duduk, Oriaga pun menyadari Shanaya pasti sudah bangun. “Ada apa ini?” Shanaya menghentikan langkah kaki tepat di samping Oriaga lalu menoleh pria itu dan bergumam pelan.Bukannya balas menoleh ke Shanaya, Oriaga malah menatap tajam semua orang dan memberi peringatan. “Jika kalian sudah tidak betah bekerja, silahkan bilang ke pak Wira! Ambil pesangon yang aku berikan lalu angkat kaki dari sini. Aku tidak sudi menerima pekerja yang berhati busuk dan memiliki niat jahat. Apalagi ke istriku.” Kalimat Oriaga membuat Shanaya terperanjat, bukannya senang Oriaga membela seperti ini, Shanaya malah takut seluruh penghuni semakin membencinya. “Aku ingin lihat apa kalian bisa menemukan bos sepertiku di luar sana? Selain gaji bulanan, aku juga membiayai pendidikan anak kalian, aku memberi keluar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 58 : Menyukai Bayi, Tapi

    Pak Wira bisa membayangkan betapa kesalnya Oriaga saat ini. Setelah sarapan, sang majikan bahkan tak meminta pelayan segera mengambil piring dan peralatan makan. Bukan kebiasaan Oriaga yang cinta akan kebersihan kecuali sesuatu yang buruk terjadi, hingga Pak Wira memikirkan bagaimana kalau Oriaga sampai marah dan bertengkar hebat dengan Shanaya, karena gadis itu membela Masayu atau Rini.Namun, baru saja kakinya menapaki anak tangga terakhir, Pak Wira harus memutar tumit. Dia bergegas turun ke bawah saat melihat Oriaga dan Shanaya berjalan menuju perpustakaan pribadi sambil menautkan bibir satu sama lain. “Dasar pengantin baru, bukannya Tuan seharusnya sudah kadaluarsa?” Pak Wira menggerutu, dia sedikit panik dan menoleh ke belakang saat ada dua pelayan berpapasan dengannya di anak tangga. “Mau ke mana?” Pertanyaan Pak Wira membuat dua bawahannya bingung, tapi salah satunya berusaha menjawab, meski sedikit gentar."Kami mau membersihkan lantai tiga.” “Jangan dulu! Jangan naik ke la

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 59 : Marah

    Oriaga malah tersenyum miring mendengar pertanyaan Shanaya. Dia merasa wajar jika istrinya sampai berpikir seperti ini, karena mereka belum begitu dalam mengenal satu sama lain. Hal yang sering mereka lakukan adalah bercinta, bukan berdiskusi dan bicara dari hati ke hati. “Aku dulu juga tidak mau memiliki anak dengan Oliv, jadi apa yang kamu pikirkan itu tidak benar.” Shanaya mengangguk lantas membuang muka ke arah luar jendela. Dia tak menyangka Oriaga bisa bersikap begini. Shanaya pun semakin yakin kalau memang tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Oriaga bahkan tidak sadar kalau pilihannya itu sedikit melukai perasaannya sebagai wanita.Namun, Shanaya berusaha untuk bersikap biasa, apalagi saat sampai di rumah sakit dan melihat dua keponakan kembarnya. "Dia cantik sekali, Mba." Shanaya memuji bayi perempuan Rahma sambil menepuk-nepuk lembut bedong si bayi. Rahma hanya membalas dengan senyuman, dia mengalihkan tatapan dari Shanaya ke Oriaga lalu mengucapkan terima kasih."

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 60 : Mengejutkan Isaak

    Shanaya masih saja bersikap dingin ke Oriaga. Bahkan mengaku sedang datang bulan saat Oriaga mendekat padahal hanya bermaksud untuk mengajaknya bicara. Shanaya seolah menghindar, hingga Oriaga yang tak bisa melampiaskan hasrat dan rasa sesal pun uring-uringan. Oriaga yang terkenal tegas dan galak semakin menjadi-jadi hari itu. Aston bahkan takut jika hal yang buruk terjadi pada sang atasan. Aston yang hendak menyampaikan kalau Aditya ingin menemui Oriaga merasa sejak tadi belum mendapatkan momen yang tepat. [ Apa kamu sudah memberitahu pak Oriaga? ]Aston buru-buru menutup pintu ruang kerja Oriaga dan menjauh saat mendapatkan pesan dari Aditya. Jemari pria itu menari di atas layar dan malah mencurahkan isi hati. [ Sudah kamu lakukan saja pekerjaanmu dan laporkan saja semua besok. Suasana hatinya sedang kurang baik, aku bahkan takut jika dia terkena darah tinggi. Sejak datang ke kantor Pak Oriaga terus marah-marah ]Aditya heran sekaligus bingung dengan situasi macam apa yang sedang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 61 : Cukup Keras Kepala

    Shanaya sendiri setelah selesai mengikuti kuliah sebenarnya ingin buru-buru pergi ke rumah sang ayah. Namun, langkah gadis itu harus terhenti karena Elkan lebih dulu menghalangi. "Apa benar kamu sudah menikah?"Pertanyaan pemuda itu agaknya membuat Shanaya merasa kurang nyaman. Dia pun memilih menghindar, tapi Elkan masih mengejar dan bahkan mencekal pergelangan tangannya."Aku sudah menikah, jadi jangan menyentuhku seenaknya!" Shanaya melempar tatapan tajam. Dia tak peduli jika Elkan tersinggung karena sikapnya. "Jadi kamu cuti kuliah untuk menikah?" Shanaya melepas cekalan Elkan secara kasar, dia sama sekali tak peduli jika mahasiswa lain melihat dan menganggapnya bersikap kurang sopan."El, bukankah aku sudah bilang jangan pernah mendekatiku lagi!"Shanaya menunjukkan sikap dingin seperti ini bukan tanpa alasan. Elkan yang menjadi incaran para mahasiswi beberapa kali membuat dirinya berada dalam masalah. Ya, Shanaya tidak akan mungkin lupa pernah ditinggal sendirian di gudang yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status