Share

115. Merindu Noni

Aku buru-buru meninggalkan apartemen Adriana begitu tahu pak Anggoro akan menemui Adriana. Aku takut berpapasan dengan pak Anggoro saat keluar dari apartemen Adriana. Saat aku keluar dari lift, sekilas terlihat pak Anggoro baru turun dari mobilnya di depan lobby.

Aku menghindar dengan buru-buru menuju ke toilet dan masuk ke dalam bilik toilet sejenak. Setelah merasa aman, barulah aku keluar dari toilet dan menuju pintu keluar. Hatiku begitu lega setelah menjauh dari apartemen dan segera kembali ke kantor.

Sebelum masuk ke kantor, aku mampir di Cafe yang ada didekat kantor. Saat itu suasana di Cafe itu sangat sepi, hanya ada dua orang tamu di dalam Cafe. Di sudut Cafe aku melihat seorang gadis seumuran Noni sedang sibuk dengan laptopnya.

Di sudut lain, ada seorang bapak-bapak seusiaku yang sedang asyik dengan ponselnya. Kadang dia tersenyum sendiri sambil menatap ponsel yang ada di tangannya. Aku memilih duduk di dekat jendela agar bisa memandang keluar.

Aku membuka ponselku dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status