Share

BAB 79 – Memancing Kemarahan

Saat Alana pulang, dia mendapati pemandangan yang sangat tidak biasa. Alana sampai tidak memercayai apa yang dia saksikan. “Mikha?” panggil Alana. Kucing itu menyahut dengan ngeongan pelan sambil menatap Alana dengan mata jernihnya.

Braden mendongak, terkejut. Pemuda itu sedang duduk malas-malasan di sofa sambil menonton televisi, dengan Mikha yang duduk di sebelahnya dan bersandar dengan malas padanya. Braden bahkan sesekali mengelus sisi leher Mikha.

“Kenapa kau baru pulang? Lihat dia. Dia kesepian!” ujar Braden dengan agak sengit.

Alana duduk di sebelah Mikha dan menggendong kucing itu. “Sayangku, maafkan Kakak.” Kata Alana sambil mengeluskan puncak kepala Mikha ke pipinya. “Kau merindukan Kakak? Kakak juga rindu padamu.”

Mikha mendengkur dengan senang. Setelah puas melihat keadaan Mikha yang baik-baik saja, perhatian Alana kini sepenuhnya beralih pada Braden. “Bukankah kau membenci kucing? Bagaimana mungkin kalian terlihat akur bersama?”

Braden melotot kesal. “Itu karena kau tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status