Share

Bab 128. Permintaan Zayden

“Kau mau, kan?” Zayden kembali bertanya, karena dari tadi Aara hanya terdiam tanpa menjawab ajakannya.

Namun kemudian, senyum Zayden langsung mengembang ketika dia melihat Aara yang mengangguk. Pertanda bahwa dia menyetujui ajakannya. “Terima kasih, karena kau tidak egois dan tetap memikirkan perkembangan baik putra kita. Kalau begitu sekarang istirahatlah, aku akan keluar dan membiarkanmu untuk tidur,” ujarnya.

Zayden kembali membungkuk, dia mengelus perut Aara lagi. Dan membuat Aara terkejut akan hal itu, karena Zayden tadi berjanji untuk melakukannya sekali saja. Namun, saat Aara akan menjauhkan tubuhnya. Tiba-tiba dia mengurungkan niatnya itu, setelah mendengar apa yang Zayden katakan. “Nak, istirahat ya. Papa juga mau istirahat, baik-baik di dalam.”

Cup!

Zayde mengecup singkat perut Aara dan membuat mata Aara langsung melebar karenanya.

Zayden kembali menjauhkan tubuhnya dari Aara, dia lalu berdiri dan mulai melangkah pergi dari sana.

Ketika Zayden benar-benar keluar dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status