“Aku tidak menyukainya.” Sylvester menjawab dingin. Ia tahu bahwa ia memang benar-benar memiliki kemungkinan menyukai Starla, tapi bagi pria seperti dirinya akan lebih baik jika dia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Starla karena itu akan terlalu merepotkan untuknya.Dalam pertempuran antara keuntungan dan cinta, orang-orang dari kalangan atas akan lebih memilih keuntungan.Lucian tidak yakin dengan kata-kata Sylvester, tindakan dan cara Sylvester memandang Starla sudah terlalu berlebihan bagi seorang pria yang hanya menganggap wanita sebagai penghangat ranjangnya.Hanya ada dua kemungkinan, Sylvester menyangkal perasaannya sendiri atau Sylvester masih belum menyadari perasaannya terhadap Starla.“Jika kau tidak menyukainya maka artinya kau benar- benar terlalu perhatian pada penghangat ranjangmu.”“Kau terlalu usil terhadap hidupku.” Sylvester menanggapi sinis.Lucian tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan Sylvester. Ia mengalihkan topik pembicaraan segera. “Bagaimana keadaa
“Hari ini pergi dengan Ruby untuk mencoba pakaian yang akan kalian kenakan di pertunangan nanti.” Alyssa menatap putranya dengan lembut.“Bu, aku sibuk.” Sylvester tidak begitu memedulikan tentang persiapan pertunangannya dengan Ruby. Ia telah menyerahkan sepenuhnya pada keluarganya dan Ruby.“Sylvester, jangan keterlaluan.” Alyssa bersuara pelan. “Ibu tahu kau selalu menyempatkan dirimu untuk melihat wanita peliharaanmu di rumah sakit. Kau tampaknya tidak sesibuk seperti yang kau katakan.”“Kalian sepertinya tidak lagi menghargai privasiku.” Sylvester membalas dengan wajah kaku. Bagaimana lagi ibunya tahu tentang dia yang menyempatkan diri untuk mengunjungi Starla di rumah sakit jika bukan karena ibunya atau yang lainnya mengirimkan orang untuk memata-matainya?Sylvester tahu bahwa orangtuanya sering melakukan itu, tapi untuk kali ini ia merasa terganggu.“Apa yang kami lakukan semua karena kami menyayangimu.”Sylvester ingin membalas kata-kata ibunya, tapi dia tidak ingin membuat ib
Grey mengunjungi penjara selagi Sylvester bersama dengan Starla. Orang-orangnya sudah mendapatkan istri dan anak sopir yang menabrak mobil Starla.Sopir itu dibawa ke kantor kepala polisi dan ditinggalkan berdua saja dengan Grey di sana.“Tuan, kenapa Anda ingin bertemu dengan saya?” Julius bertanya dengan sedikit gugup.Grey mengarahkan layar laptop pada Julius. “Lihat ini.”Mata Julius terbelalak ketika melihat anak dan istrinya yang terikat dengan mulut tersumpal. “A-apa yang kau lakukan pada istri dan anakku?”“Mereka akan mati jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya.” Grey berkata dengan wajah datar.Hati Julius dipenuhi oleh rasa teror saat ini. “Tuan, tolong lepaskan anak dan istriku. Jangan sakiti mereka.” Terlihat sekali bahwa Julius adalah kepala keluarga yang menyayangi anak dan istrinya.“Kau menyentuh seseorang yang tidak seharusnya kau sentuh, dan kau meminta untuk tidak menyakiti anak dan istrimu?” Grey mendengkus sinis. “Bagaimana dengan perasaan ibu dari wanita yan
Hari-hari berlalu, Starla sudah tidak lagi berada di rumah sakit. Bekas luka di wajah Starla juga sudah memudar, hanya dengan sedikit olesan tipis maka wajahnya akan kembali seperti semula.Setelah cukup lama tidak mengunjungi toko bunga ibunya, Starla akhirnya bisa pergi ke sana. Ia ditemani oleh pengawal baru yang menggantikan Nick.“Lihat betapa jalangnya putrimu. Ckck, dia telah menjadi penggoda sepertimu untuk menikmati hidup mewah!”Suara sinis seorang wanita terdengar di telinga Starla. Ia mempercepat langkah kakinya dan menemukan ibunya saat ini sedang berhadapan dengan Clarisa.“Apa yang kau lakukan di sini, Nyonya Clarisa?!” Starla mendekat dengan wajah marah.“Ah, akhirnya kau datang, Starla.” Clarisa tersenyum jijik. “Kita bertemu lagi.”“Tidak ada yang menerima kau di sini, cepat pergi!” Starla bersuara sinis.“Sekarang aku sudah tahu dari mana asal kesombonganmu, Starla.” Clarisa bersuara licik. “Bagaimana perasaanmu menjadi wanita simpanan Sylvester? Apakah kau merasa s
“Bu, Ibu sudah bangun.” Starla bersuara pelan. Ia tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari jemari sang ibu.Dokter mengatakan bahwa syok yang menyerang ibunya cukup berbahaya, jika saja ibunya terlambat ditangani maka ibunya mungkin tidak akan bisa diselamatkan.“Starla.” Fleur membalas lemah.“Apakah Ibu haus?” Starla bertanya dengan cepat. Ia berdiri untuk menekan tombol memanggil dokter.“Ya.”Starla mengambilkan minum untuk ibunya lalu membantu ibunya untuk duduk dengan lembut.“Apakah sudah cukup, Bu?”“Ya.”Starla membaringkan kembali tubuh ibunya. “Apakah Ibu merasa tidak nyaman?”“Ibu merasa pusing.”“Tunggu sebentar, dokter akan segera datang untuk memeriksa Ibu.”Fleur menganggukan kepalanya. Ia menatap putrinya dengan perasaan bersalah. Putrinya pasti telah banyak sekali menangis karena mencemaskannya.Dokter datang beberapa saat kemudian dan memeriksa kondisi Fleur, untuk saat ini Fleur masih harus dirawat di rumah sakit untuk pemulihan.“Starla, beritahu Ibu apa y
“Ayo buka mulutmu.” Starla membujuk Sylvester untuk mengisi perutnya. Di tangannya ada semangkuk bubur yang ia siapkan secara khusus untuk Sylvester.“Aku tidak lapar.”“Kau belum makan apapun, perutmu kosong.” Starla bersuara lembut. Ia benar-benar mengkhawatirkan Sylvester, seperti yang dikatakan oleh Carter, pria itu benar-benar mengabaikan kesehatannya padahal dia sudah jatuh pingsan.“Untuk apa kau peduli pada bajingan sepertiku, Starla? Pergi, aku tidak membutuhkanmu!” Sylvester bersuara dingin.Starla merasa tertusuk lagi, tampaknya kata-kata dan tindakannya dua hari lalu benar-benar membuat Sylvester tersinggung.“Aku akan pergi setelah kau menghabiskan makananmu,” balas Starla. “Ayo makanlah sedikit saja.” Ia mengarahkan sendok ke mulut Sylvester, tapi Sylvester menepis tangan Starla sehingga menyebabkan mangkuk yang Starla pegang jatuh. Bubur yang cukup panas di dalam mangkuk jatuh ke lutut dan mengalir ke kaki Starla.Starla meringis, ia segera mengambil tisu dan membersih
Setelah selesai mandi, Sylvester kembali berbaring di atas ranjang. Pria itu dilarang oleh Starla untuk menyentuh pekerjaan. Seperti yang dikatakan oleh Carter, ia harus beristirahat dengan baik.“Apa yang ingin kau makan untuk makan malam? Aku akan memasakannya untukmu.”“Tidak perlu.” Sylvester tidak ingin Starla mengalami kecelakaan di dapur. “Biarkan koki yang menyiapkan makan malam.”“Apakah masakanku sangat buruk?” Starla pikir itu karena rasa masakannya buruk, tapi tadi Sylvester menghabiskan bubur yang ia buat.“Aku hanya tidak ingin kau terluka.”“Aku akan lebih berhati-hati.” Starla tidak menyangka jika alasan Sylvester tidak ingin dia yang memasak makan malam adalah karena pria itu mengkhawatirkannya.“Baiklah, lakukan saja.”Senyum cerah tampak di wajah Starla. “Jadi, apa yang ingin kau makan untuk makan malam?”“Ap
“Tinggalkan aku sendirian.” Reverie berkata pada Gilbert yang mengikutinya sampai ke apartemennya. Reverie menghabiskan waktu cukup lama melintasi jalanan tanpa arah.“Biarkan aku menemanimu, Reverie.”“Gilbert, tolong. Aku ingin sendiri.” Reverie butuh ketenangan. Ia tidak bisa membiarkan orang lain melihatnya dalam keadaan rapuh seperti ini.“Baiklah, aku akan pergi. Jika kau membutuhkanku segera hubungi aku. Reverie, jangan lakukan sesuatu yang bodoh.”“Aku tahu.” Reverie tadi memang berpikir tentang kematian, tapi jika dia mati maka orangtuanya akan hidup dalam penyesalan. Reverie tidak bisa melakukan hal kejam seperti itu pada orangtuanya, jadi seberat apapun jalan hidupnya dia harus tetap hidup, demi orangtuanya.Gilbert membiarkan Reverie masuk ke dalam apartemennya, pria itu baru meninggalkan pintu setelah beberapa saat.Ia tidak langsung kembali ke rumahnya, tapi pergi ke k