Setelah selesai mandi, Sylvester kembali berbaring di atas ranjang. Pria itu dilarang oleh Starla untuk menyentuh pekerjaan. Seperti yang dikatakan oleh Carter, ia harus beristirahat dengan baik.
“Apa yang ingin kau makan untuk makan malam? Aku akan memasakannya untukmu.”
“Tidak perlu.” Sylvester tidak ingin Starla mengalami kecelakaan di dapur. “Biarkan koki yang menyiapkan makan malam.”
“Apakah masakanku sangat buruk?” Starla pikir itu karena rasa masakannya buruk, tapi tadi Sylvester menghabiskan bubur yang ia buat.
“Aku hanya tidak ingin kau terluka.”
“Aku akan lebih berhati-hati.” Starla tidak menyangka jika alasan Sylvester tidak ingin dia yang memasak makan malam adalah karena pria itu mengkhawatirkannya.
“Baiklah, lakukan saja.”
Senyum cerah tampak di wajah Starla. “Jadi, apa yang ingin kau makan untuk makan malam?”
“Ap
“Tinggalkan aku sendirian.” Reverie berkata pada Gilbert yang mengikutinya sampai ke apartemennya. Reverie menghabiskan waktu cukup lama melintasi jalanan tanpa arah.“Biarkan aku menemanimu, Reverie.”“Gilbert, tolong. Aku ingin sendiri.” Reverie butuh ketenangan. Ia tidak bisa membiarkan orang lain melihatnya dalam keadaan rapuh seperti ini.“Baiklah, aku akan pergi. Jika kau membutuhkanku segera hubungi aku. Reverie, jangan lakukan sesuatu yang bodoh.”“Aku tahu.” Reverie tadi memang berpikir tentang kematian, tapi jika dia mati maka orangtuanya akan hidup dalam penyesalan. Reverie tidak bisa melakukan hal kejam seperti itu pada orangtuanya, jadi seberat apapun jalan hidupnya dia harus tetap hidup, demi orangtuanya.Gilbert membiarkan Reverie masuk ke dalam apartemennya, pria itu baru meninggalkan pintu setelah beberapa saat.Ia tidak langsung kembali ke rumahnya, tapi pergi ke k
Demam Sylvester sudah sepenuhnya hilang, saat ini pria itu sudag kembali seperti semula. Ia bersiap untuk kembali bekerja setelah satu hari libur.Pagi ini Starla secara khusus menyiapkan sarapan untuk Sylvester. Ia memastikan bahwa Sylvester tidak akan melewatkan makanannya lagi.“Apakah kau akan pergi ke rumah sakit hari ini?” Sylvester sudah selesai sarapan.“Ya.”“Mobilmu masih diperbaiki, jadi kau harus menggunakan salah satu mobilku.”Starla tidak punya pilihan lain selain menggunakan salah satu mobil Sylvester. “Baik.”“Kabari aku jika kau sudah sampai di rumah sakit.”“Ya.”“Aku akan pergi bekerja sekarang.” Sylvester berdiri dari tempat duduknya, begitu juga dengan Starla. Sebelum pergi Sylvester memeluk tubuh Starla sebentar lalu mencium bibir Starla lembut. Setelah puas ia melepaskan bibir Starla dan mengelusnya perlahan.&ldqu
Reverie terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya. Ia menekan kepalanya dengan kedua tangannya, mencoba mengusir rasa sakit itu.Ia minum terlalu banyak lagi semalam. Ia mungkin akan benar-benar menjadi pecandu jika dia terus mempertahankan gaya hidup seperti ini.Reverie melihat ke sekelilingnya, ia berada di kamarnya sendiri. Bagaimana cara dirinya kembali ke kamar ini? Bukankah kemarin ia berada di dapur?Reverie tidak mengingat apapun semalam, dia pikir dia mungkin berjalan sendiri menuju kamarnya.Setelah menyesuaikan dirinya, Reverie turun dari ranjangnya. Ia pergi membasuh wajahnya dan menatap dirinya di cermin. Ia tampak sangat kacau. Matanya terlihat sembab, ia terlalu banyak menangis kemarin.Perut Reverie terasa tidak nyaman. Wanita itu merasa mual dan akhirnya memuntahkan isi perutnya. Efek mabuknya kali ini benar-benar parah.Usai berurusan dengan perutnya yang tidak nyaman, Reverie pergi ke dapur. Alangkah baiknya jika ada Starla, sahabatnya itu akan membu
Sylvester mengerutkan keningnya saat dia melihat memar di wajah Starla. “Bagaimana kau mendapatkan memar di pipimu?”“Hanya sebuah kecelakaan kecil.”“Jelaskan bagaimana kecelakaan itu terjadi? Kau sebaiknya mengatakan yang sebenarnya atau aku akan bertanya pada Daniel.”Tidak ada gunanya menutupi, jika Sylvester bertanya pada Daniel maka pria itu akan menemukan kebenaranya.“Ibu tunanganmu datang, dia yang menyebabkan wajahku seperti ini.”“Bagaimana dia melukaimu?”“Dia menamparku.”Sylvester diam sejenak, Julia lagi. Wanita itu tampaknya sangat suka menyakiti miliknya. Baik, karena wanita itu terus mencari masalah, dia tidak keberatan untuk menagih utang wanita itu sedikit demi sedikit.“Apa yang Daniel lakukan sampai wanita itu bisa menyakitimu?”“Ini bukan salahnya. Aku meminta Daniel untuk membelikan makan siang di kantin rumah sakit, jadi dia tidak ada di dekatku. Pengawal yang lain berjaga di depan parkiran rumah sakit.” Starla menjelaskan. Pengawal lain harusnya berada di de
“Bagaimana keadaan ibumu, Ruby?” Alyssa bertanya pada Ruby yang saat ini sedang makan malam dengannya di kediaman keluarga mereka.Dua hari lalu Alyssa menjenguk Julia, dia merasa iba pada calon besannya itu.“Ibu sudah lebih baik, Bibi.”“Syukurlah kalau begitu.” Alyssa lega mendengarnya.“Bagaimana hasil penyelidikannya?” tanya Ramone pada Jhon.“Itu hanya kecelakaan,” balas Jhon. Ajudan putranya telah menyelidiki dan tidak ada unsur kesengajaan sama sekali.Alarm di tempat itu telah rusak, jadi berbunyi dengan sendirinya. Sementara orang-orang yang ada di dalam ruangan ingin menyelamatkan diri mereka sehingga mereka berlari dengan panik.Orang yang pertama kali menabrak Julia juga melakukannya karena memiliki gangguan kecemasan.Sylvester yang mendengar kata-kata Jhon mentertawakan pria tua itu di dalam hatinya. Dalang dibalik kejadian yang menimpa wanita simpanannya ada tepat di depan matanya, tapi dia tidak mengetahuinya. Pria seperti ini mencoba untuk melawannya? Sylvester benar
“Kakek, aku tidak pernah berpikir bahwa Kakek akan melakukan hal semenjijikan itu terhadapku!” Sylvester menatap kakeknya dingin, dia merasa sangat kecewa pada kakeknya karena pria yang ia hormati itu akan melakukan hal yang begitu rendah dengan menjebaknya agar tidur dengan Ruby.Sylvester tidak perlu menebak terlalu jauh, kakeknya yang telah menyarankan agar ia membawa Ruby ke kamar tamu, jadi pasti pria itu yang sudah merencanakan segalanya.“Sylvester, apa yang sedang kau katakan?” Vendros tidak menyukai kata-kata Sylvester terhadap ayahnya.“Ayah sebaiknya bertanya pada Kakek tentang apa yang sudah dia lakukan semalam.” Sylvester membalas sinis.Vendros dan Alyssa tahu bahwa Sylvester dan Ruby tidur bersama semalam, tapi sepertinya hal lain terjadi malam itu sehingga putra mereka terlihat marah seperti ini.“Sylvester, untuk apa kau meributkan hal itu. Bukankah semalam kau sangat menikmatinya bersama dengan Ruby. Bahkan pagi ini Ruby masih belum bangun dari tidurnya karena kau sa
Ruby menjadi lebih percaya diri sekarang. Saat jam makan siang dia meninggalkan kantornya dan pergi ke perusahaan Sylvester untuk mengajak calon tunangannya itu makan siang bersama. “Nona Ruby, silahkan menunggu di ruang tunggu. Tuan Sylvester akan menemui Anda di sana.” Grey memberitahu Ruby. “Apakah Sylvester tidak ada di ruang kerjanya?” “Tuan tidak ingin siapapun mencemari ruangannya.” Wajah Ruby menjadi kaku. “Apakah kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah calon tunangan Sylvester. Kami bahkan sudah menghabiskan malam bersama, bagaimana mungkin aku termasuk orang yang akan mencemari ruangan Sylvester.” “Saya hanya menjalankan tugas saya, Nona Ruby. Jika Anda ingin menunggu di ruang tunggu silahkan, jika tidak mau maka Anda tahu jalan keluar gedung ini.” “Kau hanya seorang asisten, tapi kata-katamu sangat arogan. Aku adalah calon majikanmu di masa depan, kau seharusnya lebih hormat padaku!” Grey mungkin akan lebih hormat pada Ruby jika dia tidak tahu asal usul wanita di depanny
“Aku dengar dari Daniel, Ruby datang menemuimu?” Sylvester bertanya pada Starla. “Apa yang wanita itu katakan padamu? Apakah dia menyakitimu?”“Dia hanya mengatakan bahwa dia dan kau bercinta dua hari lalu. Dia memperlihatkan lehernya padaku. Sylvester, kau sepertinya sangat menikmati bercinta dengan Ruby.”“Apakah kau cemburu, hm?”“Cemburu?” Starla tertawa kecil. “Kenapa aku harus cemburu?”Jawaban Starla membuat Sylvester tidak senang. Benar, jika Starla cemburu maka wanita itu pasti tidak akan suka melihatnya bersama wanita lain. Lagipula cemburu hanya untuk seseorang yang memiliki perasaaan cinta, sementara Starla tidak memiliki perasaan seperti itu terhadapnya.“Apakah Ruby ada mengatakan sesuatu yang lain?”“Tidak ada.” Starla tidak ingin mengadu pada Sylvester, lagipula pada akhirnya tetap Ruby yang akan menang. Sylvester pasti akan lebih membela Ruby daripada dirinya mengingat hubungan saling menguntungkan di antara keduanya.“Baiklah kalau begitu. Dia tidak menyakitimu, kan?