Share

Bab 15

Penulis: Rinto Amicha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pram berangkat ke acara reuni dengan menggunakan pesawat. Ada sedikit rasa kecewa yang hadir dalam hatinya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini ia pun menghadiri acara ini sendirian. Biasanya ia akan datang ke kota itu berhari-hari sebelumnya. Ia akan menghabiskan waktunya untuk menjelajah kota terlebih dahulu, berbelanja dan berwisata. Namun kali ini ia tak ada semangat untuk berpiknik, karena sesungguhnya ia menginginkan melalui kegiatan itu bersama dengan gadis yang dicintainya. 

Ah... Mengapa sekarang jadi kangen ya? Namun ia kembali merasakan kekecewaan saat panggilan pada gawai nya tidak terhubung. Mungkin gadis itu sedang menyelesaikan urusannya dan tak ingin diganggu. Ada setitik rasa nyeri yang ia rasakan di sudut dadanya. Mengapa ia merasa bahwa hanya dirinya yang mencintai? Ia tak ingin berprasangka buruk pada kekasihnya, karena setahu Pram, Mila memang gadis pendiam yang terlihat sulit untuk mengungkapkan perasaanya. Namun yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 16

    Selepas acara pengenalan tadi, Mila minta ijin pada Papa untuk ke toilet."Disebelah sana," Rafin menunjukkan satu arah, yang segera di iyakan oleh Mila.Sesampai di sana Mila memasuki toilet yang terlihat sepi itu. Hanya terlihat dua orang lainnya yang juga sedang ada di sana. Mila segera melepaskan tangisannya, menghidupkan keran air sekeras mungkin untuk menyamarkan suara tangisnya.Hingga entah telah berapa lama ia berada di sana. Saat akan kembali ke dalam gedung, tiba-tiba ia bertemu dengan Pram. Keduanya hanya terdiam. Hanya pandangan mata yang saling mengisyaratkan rasa sakit yang sangat dalam. Ada sisa air mata pada kelopak mata Pram yang masih memerah."Siapa yang mengajakmu menikah terlebih dahulu. Aku atau Rafin. Tolong jawab aku dengan jujur, karena jawabanmu menentukan langkah yang harus ku ambil selanjutnya."Dan dengan

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 17

    Rafin masih meneruskan pekerjaannya hingga lebih dari waktu maghrib, dan hanya terjeda saat mandi. Ia sedari tadi hanya memakan roti tawar sebagai pengganjal perutnya. Oh iya, tadi Derry juga membawakannya martabak manis. Jadi pantas saja jika perutnya tak merasa lapar."Aku mau keluar sebentar," Mila berpamitan pada Rafin yang masih terlihat sangat sibuk."Mau kemana?" tanya Rafin sambil mengamati gaya berpakaian Mila. Ia menggunakan celana jeans dan kaos lengan panjang longgar dilapisi dengan jaket, hijabnya ia biarkan tergerai sebatas dada dan gadis itu masih menggunakan masker. Wuiihh ... Rapet bener. Batin Rafin."Cari mie instan. Kamu mau? Nanti aku beliin sekalian." Mila memberikan tawaran padanya."Gak, aku gak pernah makan yang begituan." Rafin menjawab dengan asal."Oh ... " Mila hampir sampai di pintu keluar saat Rafin berteriak padany

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 18

    RAINBOW CAKEPart 18Prosesi ijab kabul hanya dihadiri oleh kerabat dan keluarga dekat saja. Pandangan Kasto tiba-tiba berkabut saat ia telah usai menikahkan keponakan gadisnya dengan seorang pria kaya."Maafkan aku mas, aku adalah paman yang buruk untuk anakmu." Kasto mengucapkan itu dalam hatinya."Jika kau ada disini, kau akan tau, betapa anakmu kini sangatlah cantik, dengan balutan kebaya putih dan untaian melati yang menjuntai indah pada kepalanya, menambah elok parasnya yang berhijab."Mila mencium tangan suaminya tanda takzim, dan pria itu kemudian mencium kening Mila. Suasana berubah haru saat Mila memohon do'a restu pada Pamannya. Meskipun keadaan sulit ini berawal dari tingkah polah Pamannya, bagaimanapun juga, ia adalah pengganti orang tuanya.Mila mencium tangan pria paruh baya itu, memohon do'a restu agar ia mampu menjalan

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 19

    Hari ini adalah hari pernikahan Rafin dan Mila. Gedung yang luas dengan tatanan apik membuat suasana bertambah syahdu.Lampu dan bunga-bunga ditata begitu indah dengan dominasi warna putih, coklat dan emas. Membuat pelaminan terlihat sangat indah.Mila sedang dalam penanganan MUA terkenal. Gaun yang dipilih oleh Rafin, ternyata sangat indah saat dipakai lengkap dengan make-up dan asesoris lainnya. Penggunaan hijab sama sekali tak mengurangi kecantikan Mila. Ditambah lagi dengan wajah gadis itu yang lebih sering berpenampilan natural, sehingga sekalinya di make-up maka akan terpancar sekali kecantikannya.Hendra, Rio, Tommy dan Derry telah berada disini sejak pagi. Mereka sangat antusias dengan pernikahan bos muda itu. Hanya Pram yang tak terlihat di antara mereka.Tommy paham dengan kejadian pelik yang melibatkan tiga tokoh itu. Layaknya film cinta segitiga di layar

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 20

    "Sudah kuduga. Anakku tak akan semudah itu mati." Seorang pria berusia lima puluhan tersenyum bahagia, setelah membaca berita di sebuah surat kabar pernikahan akbar seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di dalam dan luar negeri.***Seorang pria muda sedang berselancar di internet saat ia menemukan sebuah berita tentang pernikahan akbar seorang pengusaha yang dikenalnya. Wajahnya berubah menjadi kaku, namun sebuah senyuman licik terpampang pada bibirnya."Jadi bajingan itu sudah menikah, bagus, aku akan lebih mudah dalam mengatur siasat."***Rafin kembali ke kamarnya karena tak menemukan keberadaan istrinya di manapun.Namun ternyata orang yang dicarinya sedang berada dikamar, terlihat duduk santai sambil membuka akun media sosialnya di atas pembaringan. Sambil sesekali tangannya mengambil camilan dari to

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 21

    Seorang pria lajang, berjalan sendirian di tepi pantai. Masih pantai yang sama sejak tiga hari yang lalu. Ia sama sekali tak peduli dengan lalu lalang orang yang silih berganti melewatinya. Pandangannya beredar ke setiap sudut pantai, namun tak ada yang mampu membuat hatinya tertarik. Deburan ombak yang keras dan angin pantai yang menderu seakan mewakili rasa sakit hatinya yang tak kunjung mereda.Tiba-tiba matanya menangkap sepasang manusia yang sedang menikmati makan siang mereka di sebuah restoran tepi pantai. Hatinya kembali bergemuruh. Kalau saja ia tak ingat posisi, pasti akan ia lempar pasangan itu dengan alas kaki yang ia kenakan. Namun nyatanya, hanya dengan melihat mereka saja sanggup membuat dirinya hilang tenaga. Luka itu masih sama, dan sakit itu juga masih terasa. Namun sudah tak ada lagi air mata. Entah karena sudah kering, atau karena hatinya yang telah semakin kuat.Ada setitik tanya yang membuatn

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 22

    Mila bangun lebih pagi di hari itu, ia merasa begitu bahagia. Entah karena apa, ia bahkan bingung mengartikan bunga-bunga yang terasa bermekaran di hatinya. Setelah ritualnya tadi malam, ia lantas tertidur dan kemudian terbangun karena mendengar suara adzan subuh.Entah ada ide dari mana, pagi ini ia berkeinginan untuk membuat kudapan berupa cake.Mila berkutat dengan adonan tepung dan gula halus sendirian. Karena tawaran bantuan dari Bibi Dini ia tolak. Bukan hal yang sulit bagi Mila untuk membuat cake, itu memang keahliannya.Ia hanya tinggal memberikan topping strawberry saat Oma menyapanya pagi itu."Wah, sejak kapan kalian disini?" tanya Oma yang membuat Mila menaikkan alisnya."Dari beberapa waktu yang lalu, dan Mila hanya sendirian Oma, kenapa Oma pakai kata kalian?" tanya Mila.Oma kemudian menunjuk seseor

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 23

    Kasto kembali menempati rumah lamanya, yang kini telah lengang. Masih ada barang-barang milik kedua keponakannya, masih ditempat yang sama seperti saat ia tinggalkan waktu itu. Ia merebahkan tubuhnya pada kasur yang telah usang di kamarnya. Sepi, lengang, sendirian. Entah apa yang saat ini ia rasakan. Haruskah ia bahagia atau malah merasa bersalah?Masih ingat dalam benaknya, bagaimana saat untuk pertama kalinya kedua gadis belia itu tinggal dalam rumah sederhana miliknya. Ada semacam trauma dan ketakutan saat bertemu dengan orang asing. Terutama si bungsu Riska. Sedangkan kakaknya yang sebenarnya tak bisa dikatakan sebagai anak sulung itu terlihat lebih tegar.Ada satu rahasia keluarga Amarta yang sampai saat ini masih ia simpan. Itulah satu-satunya peristiwa yang masih membuatnya di kejar-kejar rasa bersalah.Nafasnya ia buang dengan kasar, tiba-tiba ia ingat akan sesuatu. Maka di carinyalah sebuah

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 67

    "Tunggu," ucap Mila. Membuat Daffa segera menurunkan kecepatan dan menepikan mobilnya."Kenapa? Apa ada yang ketinggalan?" tanya pria itu kemudian."Jadi kalian berdua udah tau pada mau pergi kemana? Terus kenapa Azzam gak dikasih tau mama kita mau kemana hari ini. Kalau tau mau ke pantai kan bisa bawa baju ganti juga. Soalnya kamu pasti basah-basahan." Mila terlihat ngambek karena disini hanya dia satu-satunya orang yang tak tahu menahu tentang rencana piknik ke pantai kali ini."Kan kamu gak nanya ke aku, kita mau pergi kemana. Ya ku kira Azzam udah kasih tau kamu," jawab Daffa enteng, perlahan ia mulai menjalankan kembali kendaraannya. Pria tersenyum menyikapi kekonyolan yang terjadi pagi ini."Gak usah dibikin ngambek gitu lah, nanti beli baju di sana. Pasti ada." Selanjutnya hanya ada suara Azzam yang asyik bermain dengan mainan robot-robot yang ia bawa dari rumah."Kalian sudah sarapan?" tanya Daffa."Belum, tadi dia gak mau sarapan. Udah gak sabar pengen cepetan pergi, katanya

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 66

    Seorang wanita cantik, terlihat sayu. Tanpa polesan make up atau pakaian glamor seperti kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya. Ia tampak seperti tak memiliki semangat hidup, melamun dan diam. Dalam kamarnya terdengar alunan musik yang menenangkan. Wanita itu sesekali mengetuk-ngetukkan jarinya, tanda bahwa ia menikmati alunan irama indah itu.Wajahnya memang terlihat lebih tirus, namun kondisi ini sangatlah lebih baik dari sebelumnya. Seorang wanita lainnya masuk ke kamar membawa dua cangkir minuman berwarna pink dan sekotak cemilan. Anggita, wanita itu adalah seseorang yang telah berhasil membuat kegaduhan dalam rumah tangga Rafin dan Mila. Sementara hubungannya sendiri juga menjadi kacau berantakan karenanya.Waktu hampir tiga tahun ini adalah masa terberat dalam hidupnya, ia ditinggalkan oleh orang-orang yang penting. Butuh waktu lama untuk menerima keadaan ini. Apalagi karirnya juga redup akibat ulahnya sendiri yang suk

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 65

    Mila telah berada di dalam kamarnya, di sebelahnya terbaring Azzam yang sudah tertidur pulas. Di samping bantal bocah itu tergeletak mainan-mainan baru yang tadi ia dapatkan dari Daffa.Terlintas kembali saat terakhir tadi sebelum pria itu pergi."Besok ku jemput pagi, sekitar jam delapan ya." Dan Mila selalu hafal dengan karakter Daffa yang tak pernah bisa di bantah. Ia hanya cukup percaya pada pria itu bahwa dia dan Azzam akan aman bersamanya.***Hari ini Sutomo dan Dodit berniat untuk menghubungi orang yang berniat untuk menerima hasil kolamnya. Pagi ini langit sangatlah cerah, nyaris tak ada mendung ataupun awan yang menggantung. Dapat dipastikan bahwa siang nanti pasti cuaca akan sangatlah terik.Mereka berboncengan dengan mengendarai motor yang baru saja mereka beli tempo hari. Tujuan mereka adalah desa sebelah. Namun begitu, mereka akan memakan waktu yang la

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 64

    Kasto benar-benar merasa bahwa hatinya tak tenang. Ia seakan-akan selalu dikejar oleh dosanya sendiri. Kesibukan yang selama ini ia lakukan nyatanya sama sekali tak bisa mengalihkan kesalahan yang pernah ia lakukan tiga puluh tahun yang lalu. Ia pun bergegas mengambil air wudhu, berdiri menghadap kearah kiblat dan mengkhusyukkan diri. Mencoba untuk pasrah dan memohon ampun. Tak disadari, bahwa ternyata air mata telah menganak sungai membasahi pipinya.Rasa bersalah, menyesal dan ketakutan, mendera hatinya. Keserakahan nyatanya mampu membuat hatinya gelap. Rasa iri dengki telah membuat hatinya menjadi kotor dan memiliki rasa benci meskipun terhadap saudara kandung sendiri.Bahkan dengan jahatnya ia tega melenyapkan keponakannya sendiri. Air mata tak berhenti mengalir. Namun sesal kini tak ada lagi manfaatnya. Tak ada lagi gunanya. Memang sampai saat ini tak ada satupun kejahatannya yang terungkap. Bahkan saudara kandung ya

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 63

    Rafin begitu terharu menyaksikan ada raut ceria di wajah putrinya. Lantunan lagu selamat ulang tahun dan riuhnya suara tepuk tangan membuat suasana begitu meriah. Puluhan anak-anak dari panti asuhan juga terlihat ikut larut dalam suasana bahagia yang diciptakan keluarga itu. Berbagai kudapan khas ulang tahun, juga souvenir telah dipersiapkan untuk memanjakan anak-anak kurang beruntung itu.Saat tiba pada acara potong kue, Ara yang didampingi oleh Ny. Nara dan Riska membantu gadis kecil itu untuk memotong kue pertamanya. Tanpa mereka suruh, gadis mungil itu langsung berjalan mendekati papanya dan menyerahkan kue pertamanya. Pandangan Rafin mengabur, betapa bahagianya ia yang mendapatkan hal kecil itu. Bahkan Ara memberikan suapan pada sendok kecilnya, diiringi dengan sebuah kecupan lembut di pipi papanya.Tepuk tangan meriah mengiringi peristiwa mengharukan itu. Bahkan mama dibuat menitikkan air mata saat menyaksikan momen

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 62

    Riska nekat untuk pulang ke Indonesia, namun ia tak sendirian. Karena Ailin ikut dengannya. Awalnya Rafin sama sekali tak mengijinkan anak gadis itu kembali, apalagi alasannya hanya untuk merayakan ulang tahun Ara. Namun dengan segala upaya ia merayu mama agar berdiri dipihaknya. Dengan dukungan dari Tn. Wijaya juga, ia akhirnya bisa kembali dengan selamat dan penuh kemudahan.Ailin begitu tak menyangka jika keluarga Riska adalah orang hebat. Pelayan dan bodyguard berada dimana-mana. Mirip seperti rumah di drama-drama Korea yang sering ditonton.Begitu memasuki rumah, teriakan Riska mendominasi seluruh ruangan."Mamaaaaa," dan semua orang yang hadir disana pun menoleh dan menyunggingkan senyum."Sayang … , gimana kabarmu nak," tanya mama antusias, dan mereka berpelukan, saling mencium pipi melepaskan kerinduan karena selama dua tahun lebih mereka hanya bertemu melalui pangg

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 61

    Tommy dan Hendra akhirnya harus bolak balik ke kota terpencil ini untuk mendapatkan petunjuk. Walaupun mereka telah mengerahkan tenaga-tenaga terbaik, nyatanya selama dua tahun ini mereka sama sekali belum menemui titik terang.Bagi Hendra, penugasan kekota ini sangatlah membosankan, namun tidak untuk Tommy. Karena selama dua tahun ini, ia juga sedang mencari seseorang."Carilah perempuan lain saja Tom, itu menandakan bahwa kalian itu tidak berjodoh." Hendra dengan polosnya mematah kan hati sahabatnya.PLAKK!!!"Sakit! Bodoh!" ujar Hendra sambil mengelus kepalanya yang dipukul dengan menggunakan koran oleh Tommy."Kamu itu sahabatku bukan!?" tanyanya berapi-api."Agak," jawab Hendra asal-asalan."Agak? Agak apaan? Emangnya ada agak sahabat? Yang ada tu otakmu tu, agak miring! Bukannya ngasih semangat, malah bikin drop,

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 60

    Dua tahun kemudian ….Rafin malam ini merasakan begitu merindukan istrinya. Sepulang dari kantor ia langsung membersihkan diri dan mencari Ara. Tak lama kemudian terdengar celoteh dari bocah cantik yang selalu dapat mengembangkan senyumnya itu. Bulan ini Ara genap berusia tiga tahun. Ia tumbuh menjadi gadis cilik yang cantik, sangat mirip dengan ibunya. Mata dan juga bibirnya benar-benar mirip dengan Mila, Rambutnya yang bergelombang besar-besar dan panjang membuatnya terlihat cantik sempurna.Namun bentuk wajah dan hidungnya begitu mirip dengannya. Rafin bisa melihat wujud Mila dalam diri putrinya.Gadis kecil itu berlari dengan langkah kecil-kecilnya dan kemudian merangkul kakinya. Hal semacam ini adalah kebiasaan lucu Ara. Ia selalu menempel pada kaki papanya dan akan ikut kemanapun papanya melangkah. Mirip seperti binatang khas Australia, Koala.Seperti juga kali ini. B

  • Terjebak Cinta Waitress   Bab 59

    Seorang gadis terlihat sangat frustasi dan kecewa. Ia merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Kisah asmaranya dengan dua pangeran tampan semuanya berakhir kandas dan hancur berantakan, pikirnya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Nyatanya rencana hanya tinggal angan-angan saja. Semuanya gagal total.Ia adalah termasuk jenis wanita yang tidak dapat jauh dari pria. Selalu ingin dimanja dan disentuh. Apalagi tentang kebutuhan biologis, ia akan kacau jika dalam waktu seminggu tidak melakukan itu. Maka ia memutuskan untuk memiliki dua pria dalam hidupnya, Rafin dan Daffa. Sayangnya Rafin tak pernah mau diajak untuk berhubungan badan, pria itu terlalu kolot, dan malah mengajaknya menikah. Namun, hatinya belum terikat seutuhnya oleh pria itu.Ada rasa yang sering membuatnya tak bisa nyaman. Rasa yang membuatnya seakan menjadi wanita buruk yang tak pantas untuk disentuh. Namun untuk benar-benar meninggalkannya juga sa

DMCA.com Protection Status