Share

41. Jadi... Kapan?

“’Melakukan’ membuat cucu untuk Nicholas dan Nyonya Hart, Summer…” bisik Kheil parau.

“A-APA—Hmmppp!”

“Jangan berteriak. Aku takut Ibumu berpikir kalau kita sedang ‘melakukannya’,” bisik Kheil kembali. Sebelah tangan sudah membungkam bibir Peony.

Tanpa aba-aba, pria itu mengangkat Peony sampai Peony memekik. Refleks ia mengalungkan lengannya pada leher Kheil.

Pria itu melangkah pasti menuju sebuah pintu yang berada tak jauh dari ruang tamu. Karena apartemen ini tidak terlalu besar dan memiliki denah yang sama persis dengan apartemen yang Kheil tempati di sebelah, sepertinya Peony tidak perlu repot-repot memberitahu pada Kheil di mana letak kamarnya.

“S-seharusnya kau tidak perlu mengantarku. Aku bisa jalan sendiri pelan-pelan. Tuan Clement mengatakan kakiku tidak parah. Hanya butuh berhati-hati saat melangkah,” seru Peony mengingat ucapan dokter yang memeriksanya.

“Masalahnya kau bukanlah orang yang pandai ‘berhati-hati’, Bocah. Aku tidak mau mengambil resiko.”

“Kheil! Sudah ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yohanis Hanis
top markotop....suka dengan ceritanya. Tuan Leight(kheil) arogan manja..........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status