Share

48. Meragu

“Sampaikan salamku pada Nyonya Hart.” Kheil mendekatkan wajahnya untuk mengecup pipi Peony. Namun dengan segera Peony menghindar. Suasana hatinya masih berantakan setelah pertemuan dengan Nicholas tadi. Bahkan saat makan malam tadi di sebuah restoran mewah dengan Kheil—Yang tentu saja mereka berada di ruang VIP agar tidak terendus media—, Peony tidak menikmati makanan itu dengan baik. Ketika Kheil bertanya, Peony hanya membalas ia makan siang terlalu sore di kantor, sehingga membuat perutnya masih kenyang.

Kheil tidak curiga sedikitpun. Atau mungkin pria itu terlalu tidak peka. Entahlah. Peony malas memikirkannya.

Kheil menjauhkan diri setelah mendapat penolakan. Wajahnya terlihat dingin. “Kenapa kau menghindar?” tanya Kheil tak suka.

“Aku lelah dan ingin segera tidur.”

Helaan napas panjang keluar dari mulut Kheil. Pria itu mengusap lembut puncak kepala Peony. Kali ini tidak ada penolakan karena Peony terlalu lelah. Lelah hati tepatnya.

“Istirahatlah.”

Peony tak membalas. Ia sege
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status