Share

Malam Panas

Tubuh Rhea terhuyung ke samping dengan tangan menyentuh pipi yang terasa panas. Ia memejamkan mata, menahan gejolak emosi yang sudah mencapai puncak. Belum sempat bicara apa pun, Lidia sudah lebih dulu memaki. “Keterlaluan!” hardiknya.

Rasa perih dan asin menjalar akibat sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah. “Maaf,” lirih Rhea.

Hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan. Sebab, semua yang terjadi memang di luar prediksi. Ia tak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya, karena itu sama dengan menggali kuburan sendiri. Alhasil, Rhea menunduk pasrah menerima kemarahan Lidia, bersikap seakan Kenzo berada satu langkah di depannya.

“Sudah berkali-kali kukatakan, manfaatkan kesempatan ini! Tapi lihat, yang kau lakukan malah sebaliknya. Apa yang terjadi denganmu, Rhea?!” geram Lidia.

“Aku…aku tidak mungkin menolak keinginan Ken, Tante,” ucap Rhea pelan.

“Kenapa tidak mungkin?!” bentak Lidia.

“Karena aku mencintainya,” bohong Rhea.

Lidia membuang muka seraya menyilangkan tangan di depan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status