Share

Ungkapan

Author: Danea
last update Last Updated: 2024-01-25 20:00:17

“Aku baru saja mengirimkan foto kebersamaan kita pada Kenzo, Tan,” ujar Rhea saat keduanya sudah selesai melakukan perawatan kuku.

“Bagus sekali. Sering-seringlah menunjukkan kedekatan kita untuk menarik perhatiannya,” sahut Lidia dengan mata berbinar.

“Tentu,” balas Rhea bersemangat.

Pukul tiga sore, mereka selesai dengan perawatan kuku dan wajah masing-masing. Berkali-kali Lidia memuji kecantikan Rhea, pun sebaliknya. Saat hendak meninggalkan salon, tanpa sengaja keduanya bertemu Bara, ia menggandeng seorang gadis yang asing dimata Rhea dan Lidia.

“Bara? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Lidia. Sementara Rhea memalingkan wajah, sengaja menghindari kontak mata dengan lelaki itu.

“Menemani kekasihku, Tante,” jawab Bara seraya melirik gadis yang masih setia mengapit jemarinya.

Pandangan Lidia seketika beralih, menelisik wajah gadis asing tersebut kemudian menggeleng. “Lima d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Cinta Om Duda   Mencintaiku

    “Biar aku bantu.” Suara itu mengejutkan Alea, menghentikan gerakannya yang kesulitan menyalakan mesin motor meski sudah dicoba berulang-ulang.Alea mundur, mempersilakan Gala melihat kendala apa yang membuat motornya tak menyala. Lelaki itu berjongkok, mengotak-atik sesuatu yang tidak Alea pahami. Tak berselang lama, Gala berdiri seraya menepuk kedua tangan, menghilangkan debu dan kotoran yang melekat.“Sudah selesai, silakan dicoba,” ujar Gala sembari mencuri-curi pandang pada wanita yang hanya berjarak beberapa senti darinya.Alea tak menyahut, ia hanya mengangguk sekilas seraya menekan starter motor yang kini sudah menyala seperti biasa. “Terima kasih,” ucapnya tanpa melihat Gala.Motor itu melaju tak lama kemudian, dan Alea telah hilang dari pandangan. Sementara Gala masih setia berdiri di tempatnya, menatap kepergian wanita yang dulu begitu antusias saat melihatnya, namun sekarang bersikap bak orang asing.&

    Last Updated : 2024-01-26
  • Terjebak Cinta Om Duda   Insecure

    Usai mengatakan itu, Kenzo berlalu dari hadapan Kenzie. Jujur, ia merasa sangat malu sekarang. Tak seharusnya dia bicara demikian. Tapi, mau bagaimana lagi, semakin ditahan rasanya semakin menyesakkan. Sedangkan Kenzie, wanita tersebut masih mematung di tempatnya, mencerna kata-kata Kenzo beberapa saat lalu. Dia mengira-ngira, apakah makna ucapan tersebut sama dengan yang ia pikirkan? Tak mau salah paham, ia menggeleng pelan. Sejenak Kenzie lupa akan rasa takutnya pada gelap. Hingga beberapa detik setelahnya, ia sadar dan berlari menyusul Kenzo.“Om, tunggu aku!” Kenzie menggunakan insting, berjalan di tengah gelapnya suasana. Saat itulah Kenzo menghentikan langkah, membuat Kenzie yang berjalan tergesa kontan menabrak punggung kekar miliknya.“Aw!” “Ceroboh!” Kenzo berbalik, mengusap kening sang istri. Situasi itu dimanfaatkan Kenzie untuk mencuri-curi pandang pada Kenzo. Meskipun tak begitu jelas, ia bisa melihat ciptaan Tuhan yang begitu sempurna tengah meniup keningnya. “

    Last Updated : 2024-01-27
  • Terjebak Cinta Om Duda   Terbuka

    Setelah benar-benar yakin sosok berjarak beberapa meter darinya adalah Melati, Alea menepikan sepeda motornya, mendekati wanita yang berada di seberang jalan sembari menatap ke belakang seakan seseorang tengah mengejarnya. “Tante Melati,” panggil Alea hati-hati. Melati yang terlalu fokus melihat ke belakang terlonjak saat mendapati seorang gadis berdiri di hadapannya. Ia tampak waspada. Namun, mendapati wajah familiar itu, Melati perlahan tenang. Rasa takut yang semula begitu kentara berangsur hilang, berganti dengan tatapan sarat permohonan. “Al…Alea,” lirihnya. “Ya, Tante, ini aku. Tante tenang ya, sekarang Tante aman,” jawab Alea lembut, berusaha menenangkan dengan mendekap tubuh ringkih tersebut. Tanpa pikir panjang, Alea segera membawa Melati bersamanya, usai memastikan wanita itu jauh lebih tenang. Ia yakin, Gala dan ibu Alzetta tengah mencari Melati saat ini. Sepanjang perjalanan, Alea tak henti melirik spion guna memastikan wanita di belakangnya dalam

    Last Updated : 2024-01-29
  • Terjebak Cinta Om Duda   Jatuh Cinta?

    “Karena aku mencintaimu, Rhe.”“Bulshit! Simpan saja ungkapan cintamu, aku tak mau mendengarnya!” sinis Rhea. “Lebih baik jelaskan apa yang perlu dijelaskan!” sambungnya. Alih-alih menanggapi ungkapan cinta Bara, Rhea malah meminta lelaki itu menjelaskan sedetail-detailnya perihal perjanjian pernikahan kontrak antara Kenzie dan Kenzo. Menurutnya, hal itu lebih menarik ketimbang membahas soal cinta-cintaan. Bara mendengkus kesal. Andai bisa, ia ingin menghapus perasaan tersebut. Sebab, mencintai Rhea butuh kesabaran setinggi langit dan seluas samudera. Lihat saja, usai bicara jujur, dia sama sekali tak mendapat respons yang berarti. Sepertinya di benak Rhea hanya ada Kenzo, Kenzo, dan Kenzo. Menyebalkan sekali!“Sebelum itu, aku perlu bertanya satu hal dan kau harus menjawabnya,” sahut Bara. “Satu pertanyaan!” balas Rhea malas. “Mengapa Kenzo? Aku tahu kau tidak benar-benar mencintainya,” tanya Bara seraya memicingkan mata. “Benar, kan?” tebaknya saat melihat perubahan raut

    Last Updated : 2024-01-30
  • Terjebak Cinta Om Duda   Maaf (1)

    “Apa ini, Lid?” tanya Brata saat melihat notifikasi m-banking sang istri. Buru-buru Lidia merampas ponsel dan menjauhkannya dari jangkauan Brata. Ia berusaha bersikap seperti biasa, namun tetap tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.“Bukan apa-apa, Mas,” jawab Lidia tenang. “Bukan apa-apa bagaimana? Sepuluh milyar itu nominal yang besar!” ujar Brata tak habis pikir. “Kau ini seperti orang miskin saja, meributkan uang sepuluh milyar!” cibir Lidia. Ia duduk di meja meja rias, menggunakan cream wajah dengan santainya.“Bukan begitu, Sayang, aku hanya ingin tahu, apa yang akan kau lakukan dengan uang sebanyak itu?”Lidia menghentikan aktivitasnya, menatap Brata tak suka. “Jangan campuri urusanku!” sinisnya. Brata menyugar rambut. Bukan perihal uang sepuluh milyar yang dia permasalahkan. Melainkan Lidia yang tidak terbuka, juga terkesan seenaknya. Memang apa yang Lidia lakukan tidak sepenuhnya salah, toh itu uangnya juga. Hanya saja, sangat disayangkan sebab tidak kompromi

    Last Updated : 2024-01-31
  • Terjebak Cinta Om Duda   Maaf (2)

    Keretakan rumah tangga Lidia dan Brata sedikit banyak mempengaruhi psikis dan psikologis Kenzo. Ia merasa cukup terguncang mendapati kenyataan tidak menyenangkan itu. Pasalnya, tak pernah terpikir dalam benaknya mereka saling mencurangi bahtera rumah tangga yang sudah terjalin bertahun-tahun lama-lamanya. Satu minggu setelah kejadian tersebut, Kenzo menjadi lebih pendiam dari biasanya. Ia memilih menghabiskan waktu di ruang kerja, menyibukkan diri dengan berbagai dokumen guna mengalihkan fokusnya. Tapi tetap saja, hal itu tidak lantas berhasil. Tak jarang, kenangan saat dirinya masih kanak-kanak tiba-tiba menghampiri, membuatnya kembali disadarkan oleh kenyataan, bahwa segalanya telah berubah. Keluarga yang dulu hangat dan membuatnya bangga kini sudah mati. Tok tok tok! Suara ketukan terdengar, saat itu jam yang menggantung menunjuk pada pukul sebelas. Dengan suara seraknya, Kenzo mempersilakan orang di balik pintu masuk. “Buka saja, tidak dikunci.” Derap langkah kaki mendekat. T

    Last Updated : 2024-02-01
  • Terjebak Cinta Om Duda   Karam

    “Kenapa?” tanya Kenzie dengan sedikit harap yang masih tersisa. “Aku sudah memutuskan untuk…” Kenzo menggantung ucapannya, menatap wajah Kenzie sekali lagi, sebelum akhirnya mantap dengan keputusan yang sudah dia pikirkan seminggu ke belakang.Kenzie menunggu lanjutan ucapan Kenzo dengan sabar. Pikiran dan perasaannya berkecamuk. Rasa tidak percaya diri akan berlanjutnya hubungan ke arah lebih baik tiba-tiba menjalar. Namun, ditepisnya pikiran itu segera, ia percaya Kenzo tidak mungkin mematahkan hatinya. “Untuk apa?” ujar Kenzie saat Kenzo tak kunjung melanjutkan kalimatnya. “Menikah dengan Rhea,” sahut Kenzo tegas. Tak ada keraguan di matanya saat berucap demikian. Membuat Kenzie sejenak terpaku di tempat. “Mana mungkin!” ujarnya beberapa saat kemudian. “Kenapa tidak?! Aku sudah tidur dengannya, kami pernah menghabiskan malam bersama beberapa kali,” balas Kenzo. “Kau itu terlalu naif dan gampang dibodohi, Zie,” tutupnya seraya terkekeh pelan. Deg!Kenzie menggeleng si

    Last Updated : 2024-02-02
  • Terjebak Cinta Om Duda   Damai?

    Bus tujuan Yogyakarta akan berangkat dalam beberapa menit. Kenzie sudah duduk di ruang tunggu, sembari menatap secarik kertas di tangannya. Beberapa jam lalu, ia membuat keputusan untuk lari sejenak, menjauh dari hiruk pikuknya kehidupan. Beruntungnya, Alea dan Amanda tak banyak tanya, mereka mengizinkan saat Kenzie mengatakan akan pergi beberapa waktu, dan meminta keduanya tak mencari. Akan tetapi, dia tak lantas pergi begitu saja. Bermodalkan uang pemberian Kenzo, ia memberi sejumlah uang pada kedua adiknya, guna membiayai kebutuhan mereka selama dirinya tak ada. Tak lupa, Kenzie juga berpesan untuk tidak memberitahu siapapun perihal keberadaannya. Meskipun mulanya keputusan tersebut mengundang tanya dan rasa penasaran, Kenzie cukup pandai memberi pengertian mengapa ia pergi seorang diri. Alhasil, di sini lah dia sekarang, duduk sendirian dengan selembar tiket di tangan. Ya, begitulah, kadang-kadang kita memang perlu waktu untuk menenangkan diri, dan berdamai dengan kenyataan

    Last Updated : 2024-02-03

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Om Duda   Extra Part

    “Ayahhhhhh,” teriak bocah perempuan berusia enam tahunan. Ia berlari menghampiri lelaki yang masih mengenakan kemeja dan dasi berwarna senada. Disertai senyum lebar yang memperlihatkan gigi kelincinya, bocah tersebut menghambur, memeluk kaki si lelaki yang jauh lebih tinggi darinya. Sontak, lelaki itu berjongkok, membalas pelukan sang putri sembari mencubit pipi gembulnya. “Anak ayah cantik banget, sih.” “Iya dong, kan anak ayah sama bunda,” jawab bocah tersebut membanggakan diri. Dari arah dapur, wanita berdaster dengan rambut dicepol asal menghampiri keduanya, kemudian mencium punggung tangan lelaki itu. “Sini aku bawain, Mas.” “Gak usah, Sayang, biar aku aja. Kasihan, seharian ini kamu udah capek ngurusin Queenza.” “Enggak kok.” “Gak papa, aku aja,” jawab lelaki itu seraya mengecup pipi sang istri. “Ada Queenza!!!” Wanita berdaster tersebut mendelik kesal sambil mencubit perut suaminya. Ya, sepasang suami istri itu adalah Kenzie dan Kenzo. Pernikahan mereka sudah menginjak

  • Terjebak Cinta Om Duda   Perjanjian Pernikahan

    Satu Minggu Kemudian, di Kediaman Mahardika“Om, aku takut,” ujar Kenzie seraya menghentikan langkah. “Apa yang membuatmu takut?” tanya Kenzo. Mereka telah berada di depan rumah kedua orang tua Kenzo. Namun tiba-tiba, rasa ragu, takut, khawatir, dan tidak percaya diri menyergap. Kenzie dilema, haruskah dia menemui mertua yang sudah jelas membencinya? Bagaimana jika hatinya kembali terluka? Apa ia siap? “Lain kali saja, ya.” Kenzie menatap Kenzo dengan pandangan berkaca-kaca, mencoba bernegosiasi agar setidaknya lelaki itu mau memberi jeda.“Sayang, percayalah, Mama dan Papa sudah bisa menerimamu, tidak seperti dulu.” Kenzo meyakinkan. “Tapi…aku tidak yakin,” cicitnya. “Ada aku,” balas Kenzo. “Kita masuk?” sambungnya lembut. Setelah mengalami pergolakan batin yang cukup menguras hati dan pikiran, Kenzie mengangguk pasrah. Ia menguatkan diri , memejamkan mata sejenak kemudian melangkah dengan yakin. “Tunggu!” Kenzo menahan Kenzie yang hendak berjalan lebih dulu. “Kenap

  • Terjebak Cinta Om Duda   Nol Kilometer

    Seorang wanita lekas terduduk, membuka mata dengan napas terengah disertai keringat dingin yang mengucur deras di dahi dan pelipisnya. Netra wanita itu mengerjap beberapa kali, mengamati sekitar dan berakhir pada benda bulat yang menggantung di dinding. Pukul lima sore, sudah lebih dari tiga jam dia tertidur. Tak biasanya hal ini terjadi, mengingat beberapa bulan ke belakang ia kesulitan untuk sekadar memejamkan mata.“Syukurlah, cuma mimpi,” gumamnya sembari mengelus dada, menenangkan diri dan mengusir segala pikiran negatif yang tiba-tiba menghampiri.Disaat bersamaan, suara dering ponsel terdengar. Sebuah nomor tak dikenal terpampang di layar, enggan menjawab namun suaranya mengganggu pendengaran.Alhasil, wanita tersebut menggeser layar dan menempelkan benda pintar itu ke telinga.“Halo.”“Hai Kak Ziezie, ini Gala. Kakak apa kabar?” sapa sang penelepon.Ya, wanita di balik setelan piama bermot

  • Terjebak Cinta Om Duda   Kenyataan Pahit

    Dua Bulan Kemudian“Lusa, kau harus menemaniku ke luar kota!” titah Kenzo tak mau dibantah.“Untuk apa?”“Urusan pekerjaan,” jawab Kenzo singkat.“Tapi, Tuan, aku sudah berjanji akan berlibur bersama kekasihku.” Gala menolak secara halus. Pasalnya, ia dan Alea sudah sepakat akan pergi ke suatu tempat weekend ini.“Cih! Aku tidak peduli dengan urusan siapa pun!” sungut Kenzo.“Kalau boleh aku memberi saran, sebaiknya carilah seseorang yang mau menemani kemanapun kau pergi, bukan…”“Siapa yang mengizinkanmu memberi saran, ha?!” potong Kenzo seraya mendelik.Gala nyaris tergelak melihat ekspresi marah Kenzo. Namun, tentu saja dia tak seberani itu, mengingat siapa Kenzo dan dimana mereka berada sekarang membuatnya harus menjaga sikap.“Tidak ada,” sesalnya seraya menundukkan kepala.“K

  • Terjebak Cinta Om Duda   Hari Bahagia

    Flashback On“Brengsek!”Kenzo segera menghubungi nomor tersebut, usai memastikan Lidia dan Brata tak berada di sekitarnya.“Halo, Tuan,” ucap suara di seberang layar.“Aku tidak mau tahu, cari dia sampai dapat!” titah Kenzo. “Kalau perlu, kerahkan semua anak buahmu!” sambungnya.“Ba…ik. Aku akan berusaha semaksimal mungkin.”“Kalau kau tak berhasil menemukannya, maka kepalamu yang akan jadi taruhannya!”Tut!Setelah ujaran bernada ancaman itu terlontar, Kenzo mematikan sambungan teleponnya kemudian menggulir layar. Ia mengotak-atik benda pintar tersebut beberapa saat, hingga senyum puas terbit kala membaca pesan balasan dari seseorang.“Malam ini kau akan masuk perangkapku, Bara!” gumamnya.Tanpa berlama-lama, Kenzo menyambar jaket dan kunci motor, memacu kendaraan roda dua itu dengan kecepatan sedang, sampai akhirnya tiba di sebuah klub malam.Bergegas turun dari motor dan melangkah masuk, Kenzo memintas sekeliling, mencari-cari keberadaan Bara di tengah lautan manusia. Suara dentu

  • Terjebak Cinta Om Duda   Tertangkap

    “Permisi!”Seorang wanita mengenakan kemeja merah muda dan celana jeans hitam mengetuk pintu beberapa kali. Sambil menunggu pemilik rumah, matanya memintas segala arah, melihat dedaunan kering yang mengganggu penglihatan, juga beberapa bunga dalam pot yang tampilannya menyedihkan—hidup segan mati tak mau.Dalam hati ia bertanya-tanya, tumben sekali penampakan rumah ini seperti tak berpenghuni? Pasalnya, dia tahu betul sang pemilik sosok yang rajin dan menyukai tanaman.Lamunannya buyar kala mendengar suara derit pintu, diikuti wanita berseragam SMA menyembul dari baliknya.“Eh, Kak Anggita, silakan masuk, Kak,” ajak Alea ramah seraya membuka pintu lebih lebar.Anggita tersenyum tipis sembari mengikuti langkah Alea. Rumah minimalis ini tampak sepi, mungkinkah Alea tinggal seorang diri?“Silakan duduk. Maaf masih berantakan, aku sama Kak Manda belum sempet beres-beres, baru pindahan,” ucap Alea memecah hening sekaligus tanya di benak Anggita.Pindahan? Memang mereka darimana? Begitulah

  • Terjebak Cinta Om Duda   Epik

    Di tengah persiapan pernikahan yang cukup melelahkan, Rhea juga harus menghadapi drama orang tua yang tak berkesudahan. Rianti dan Yudha terus saja berdebat, meributkan hal-hal yang membuat Rhea muak. Disaat bersamaan, dia pun mendapat terror dari orang tak dikenal. Sungguh, kepalanya serasa mau pecah.“Mami, Papi, stop! Apa sih yang kalian ributkan?!” pekik Rhea saat kedua orang tuanya kembali bertengkar. Seharian ini dia disibukkan dengan berbagai hal, darah siapa yang tidak naik ketika baru menginjakkan kaki, melihat pemandangan tidak menyenangkan. Ya, apalagi jika bukan pertengkaran. “Masuk, Rhea! Tidak usah ikut campur!” titah Yudha. Berbeda dengan Yudha yang tak mau Rhea ikut campur, Rianti malah sebaliknya. Ia meminta sang putri duduk. “Duduk! Mami perlu bicara.”Dengan wajah masam, Rhea mendaratkan bokongnya di sofa panjang, menatap keduanya malas. “Mami dan Papi akan bercerai!” ucap Rianti. “Ri!” bentak Yudha. “Aku sudah tidak tahan hidup berdampingan dengan la

  • Terjebak Cinta Om Duda   Damai?

    Bus tujuan Yogyakarta akan berangkat dalam beberapa menit. Kenzie sudah duduk di ruang tunggu, sembari menatap secarik kertas di tangannya. Beberapa jam lalu, ia membuat keputusan untuk lari sejenak, menjauh dari hiruk pikuknya kehidupan. Beruntungnya, Alea dan Amanda tak banyak tanya, mereka mengizinkan saat Kenzie mengatakan akan pergi beberapa waktu, dan meminta keduanya tak mencari. Akan tetapi, dia tak lantas pergi begitu saja. Bermodalkan uang pemberian Kenzo, ia memberi sejumlah uang pada kedua adiknya, guna membiayai kebutuhan mereka selama dirinya tak ada. Tak lupa, Kenzie juga berpesan untuk tidak memberitahu siapapun perihal keberadaannya. Meskipun mulanya keputusan tersebut mengundang tanya dan rasa penasaran, Kenzie cukup pandai memberi pengertian mengapa ia pergi seorang diri. Alhasil, di sini lah dia sekarang, duduk sendirian dengan selembar tiket di tangan. Ya, begitulah, kadang-kadang kita memang perlu waktu untuk menenangkan diri, dan berdamai dengan kenyataan

  • Terjebak Cinta Om Duda   Karam

    “Kenapa?” tanya Kenzie dengan sedikit harap yang masih tersisa. “Aku sudah memutuskan untuk…” Kenzo menggantung ucapannya, menatap wajah Kenzie sekali lagi, sebelum akhirnya mantap dengan keputusan yang sudah dia pikirkan seminggu ke belakang.Kenzie menunggu lanjutan ucapan Kenzo dengan sabar. Pikiran dan perasaannya berkecamuk. Rasa tidak percaya diri akan berlanjutnya hubungan ke arah lebih baik tiba-tiba menjalar. Namun, ditepisnya pikiran itu segera, ia percaya Kenzo tidak mungkin mematahkan hatinya. “Untuk apa?” ujar Kenzie saat Kenzo tak kunjung melanjutkan kalimatnya. “Menikah dengan Rhea,” sahut Kenzo tegas. Tak ada keraguan di matanya saat berucap demikian. Membuat Kenzie sejenak terpaku di tempat. “Mana mungkin!” ujarnya beberapa saat kemudian. “Kenapa tidak?! Aku sudah tidur dengannya, kami pernah menghabiskan malam bersama beberapa kali,” balas Kenzo. “Kau itu terlalu naif dan gampang dibodohi, Zie,” tutupnya seraya terkekeh pelan. Deg!Kenzie menggeleng si

DMCA.com Protection Status