Share

Kebenaran?

Kenzie telah membuka mata bahkan saat mentari belum terbit. Ia melihat Amanda masih terlelap dengan selimut tipis yang menutupi separuh tubuhnya. Sudut bibit Kenzie terangkat, dengan tangan mengusap lembut rambut sang adik. Ternyata benar, akan selalu ada hikmah yang bisa diambil dari peristiwa terburuk sekalipun. Seperti saat ini, jika dirinya dan Kenzo tidak bertengkar, belum tentu ia dan Amanda bisa tidur bersama.

Senyum Kenzie merekah indah, ia bersyukur atas apa pun yang terjadi dalam hidupnya. “Terima kasih atas nikmat yang kau berikan padaku, Tuhan,” ucapnya lirih.

Kenzie membuka pintu dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Beberapa hari ini cukup menguras emosi, hingga dirinya tak sempat untuk sekadar bernapas dengan tenang.

Tanpa bisa dicegah, bayang-bayang Kenzo menghantui Kenzie, padahal ia sudah berusaha keras agar lelaki itu menghilang dari hati dan pikirannya.

“Kenapa selalu ada dia, sih?” rutuk Kenzie sembari memuku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status