Share

Bab 98

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 22:53:58

Begitu mendengar kekhawatiran Susan mengenai acara reuni teman-teman satu universitasnya dulu, Ivan jadi tidak ingin terlihat buruk dimata teman-temannya.

Bohong jika acara reuni hanya untuk saling mengetahui kabar, mengenang masa-masa kebersamaan. Rata-rata acara reuni adalah ajang untuk pamer kesuksesan, keberhasilan, harta dan pasangan.

Sebab tidak ingin Susan mendapat malu, Ivan akan tampil sebaik mungkin.

Oleh sebab itu, ia meminta Delon untuk membawakan mobil sport yang ada di rumah kedua orang tuanya dan meminta Renata untuk memilihkan pakaian terbaik.

"Ivan katakan sekarang, Lamborghini ini milik siapa!?" desak Susan tidak sabaran. Keduanya masih dalam perjalanan menuju hotel.

Sebelumnya, Susan harus dibuat terkesima dengan skill mengemudi Ivan yang tidak terlihat seperti amatiran. Seolah-olah, Ivan sudah terbiasa mengemudikan mobil mewah.

Tentu hal tersebut membuat Susan takjub sekaligus heran.

Pada saat ini, rahang Ivan mengeras, "Kalau aku bilang ini adalah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 99

    Suasana hati Susan langsung buruk kala melihat kemunculan mantan laknatnya tersebut. Niat hadir ke acara reuni sebab hendak temu kangen dengan teman-teman lamanya, juga ingin menghilangkan jenuh dan setres, tapi sepertinya malah akan membuatnya tambah setres. Susan mendecak kesal kala baru sadar bahwa Rasya kemungkinan besar akan ikut acara reuni ini, apalagi saat tahu dirinya juga hadir. Di saat ini, Susan juga menyadari bahwa bukan hanya teman-teman yang dulunya akrab dengannya, yang pernah sekelas, juga ada orang-orang asing yang dulu hanya sebatas kenal saja di kampus. "Entah sebuah kebetulan atau kita memang ditakdirkan bertemu kembali di acara reuni kali ini, Susan?" Tiba-tiba Rasya kembali angkat bicara. Tanpa sudi menatap Rasya, Susan melipat tangan di depan dada dan berkata, "Seharusnya tadi aku tidak usah datang saja kalau tahu kamu juga ikut acara reuni ini," Mendengar itu, Rasya tergelak. "Tidak usah sok mau menghindar segala dariku, Susan karena sepertinya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 100

    Rasya mendecih, "Guru miskin sepertimu sama sekali tidak pantas bersalaman denganku. Perbedaan kasta diantara kita itu sangat lah jauh, mengerti! Bisa-bisa tanganku menjadi gatal!" Ivan tergelak, menurunkan tangannya kembali. Tidak masalah! Demikian, ia jadi tahu harus bersikap seperti apa dengan pria itu. Sementara Susan membeliak, menatap Rasya seraya menggeleng. Ia mencium bau-bau Rasya akan mencari masalah dengan Ivan. Semua orang tidak tahan untuk tidak terkikik. Bagi mereka, kejadian itu benar-benar menghibur. Lupakan ketegangan yang baru saja terjadi antara mereka bertiga yang menjadi hiburan awal bagi semua orang sebab tiba-tiba Susan dan Ivan dipersilahkan duduk. Begitu pula dengan Rasya yang bergabung di meja yang sama. Terang saja hal itu membuat Susan tidak suka, menyuruh Rasya pindah, tapi yang lain menahannya. Alhasil, Susan membiarkan Rasya berada satu meja dengannya dan ia menganggap seolah pria itu tidak ada. Tak lama kemudian, Susan dibuat lupa dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 101

    Susan menatap teman-teman lamanya satu persatu dengan tajam. Lalu, ia mendengus dingin, "Kalian menghina Ivan, itu sama saja dengan kalian menghinaku!" Mendengar nada yang begitu menggelegar keluar dari mulut Susan, semua orang kompak terkejut. Susan membela suami miskinnya? Susan tidak terima mereka menghardik Ivan? Terang saja mereka menjadi bingung sekaligus heran. Namun, mereka tidak akan menyerah untuk menyadarkan Susan. Mereka tidak setuju jika Susan memiliki suami seorang guru miskin. Benar-benar tidak rela! "Sadar lah, Susan! Apa yang kamu harapkan dari suami miskinmu ini! Percaya pada kami, dia tidak akan bisa membuatmu bahagia!" "Benar, Susan. Kamu itu dari keluarga terpandang, seorang CEO, tidak pantas mendapatkan pria biasa sepertinya! Memangnya kamu tidak malu apa?!" "Keluargamu pasti juga tidak sudi memiliki menantu miskin seperti Ivan. Tentu dia akan menjadi aib bagi keluargamu!" "Kami semua peduli padamu, Susan. Kami ingin kamu sadar bahwa keputusanmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 102

    Ucapan Ivan yang begitu menohok, terdengar menjengkelkan di telinga membuat mereka menjadi semakin tidak suka dengan pria itu. Berani sekali guru miskin itu memperingati mereka? Kalau saja Susan tidak membelanya, mereka sudah pasti akan langsung memberi pelajaran kepada Ivan. Tanpa mempedulikan orang-orang yang tengah mengirimkan sinyal permusuhan, Ivan meraih tangan Susan dan menggenggamnya erat. Berniat menguatkan. Demi meyakinkan semua orang, Susan membiarkan Ivan melakukan hal tersebut. Di saat ini, Susan malah tersentuh dengan pembelaan Ivan barusan. Pada saat bersamaan, jantungnya tengah berdegup kencang. Juga merasa tenang dan damai. Ya Tuhan. Perasaan apa yang sedang aku rasakan ini? Kenapa hatiku menghangat saat dibela Ivan? Pikir Susan. Kala memikirkan hal itu, mata Susan melebar. Jangan-jangan... Akan tetapi, Susan buru-buru menghalau pikirannya. Belum siap sekarang. Juga tidak sepenuhnya yakin. Setelah itu, Susan baru sadar bahwa ia mengutarakan unek-un

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 103

    Hal tersebut membuat Susan dan Ivan mengurungkan niat hendak pergi, berbalik badan, tampak Rasya tengah menatap keduanya dengan memasang ekspresi wajah buruk. Yang barusan berseru lantang menahan mereka berdua tak lain adalah pria itu. Sambil mendengus dengan gigi gemeretak, mulut Rasya kembali bicara, "Karena aku akan menantang duel minum suami keremu itu, Susan!" Sontak saja, Susan terperanjat! Mencerna perkataan Rasya dalam sepersekian detik, lantas menggeleng. "Kamu sudah gila, Rasya! Kamu menantang Ivan duel minum?" seru Susan hendak memastikan ia tidak salah dengar yang langsung diiyakan oleh mantannya tersebut. Susan seketika langsung murka. Disaat yang sama, menjadi cemas sebab sudah pasti Ivan akan kalah. Bagaimana tidak, Ivan adalah seorang guru yang mana pernah minum-minum. Apalagi ini diajak duel minum? Jelas akan langsung mabuk berat! Tepar! Ivan sendiri tengah balik menatap Rasya dengan memicingkan mata. Pada saat yang sama, rahangnya mengeras, tampak mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 104

    Kini pelayan hotel tengah mengangkat meja ke atas panggung, kursi dan menaruh botol-botol minuman langka yang mahal harganya. Mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk duel minum antara Rasya dan Ivan. Rasya menjatuhkan diri di salah satu kursi itu lebih dulu, lalu mengangkat botol-botol minuman itu, memamerkan kepada para tamu. Juga ia menjelaskan harga, kualitas, sejarah dan lain sebagainya. Pada intinya, minuman-minuman itu sangat mahal dan langka. Hanya bisa dibeli dan diperuntukan oleh orang-orang kaya. Setelah itu, suara para tamu bergemuruh riuh disertai tepuk tangan. Dibawah cemoohan dan sorakan penuh penghinaan, Ivan melangkah tenang menuju ke arah panggung. Sementara Susan deg-deg an melihat Ivan maju ke depan. Tiba-tiba, ia ditarik paksa oleh Davina untuk duduk menonton duel minum yang sebentar lagi akan berlangsung. Terpaksa, Susan duduk di kursi dengan gelisah. Tak siap menyaksikan Rasya mempermalukan Ivan di atas sana! Kini Ivan telah duduk di kursi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 105

    Ivan dan Rasya telah duduk di kursi masing-masing. Saling menatap tajam. Pelayan mulai menuangkan isi botol ke dalam dua sloki yang ada di hadapan mereka berdua dengan takaran yang sama. Duel minum pun dimulai! Dibawah seruan bergemuruh, tepuk tangan, Ivan dan Rasya mulai meraih sloki masing-masing dan menenggaknya. Dua sloki itu sama-sama tandas isinya, lalu mereka berdua kembali mengulangi hal yang sama. Sorak-sorai terus membahana, memuji sekaligus menyemangati Rasya. Sedangkan Ivan tentu saja dicecar ejekan dan cemoohan. Meskipun mereka sempat dibuat terkejut sebab Ivan tidak langsung mabuk. Tidak lama kemudian, mereka berdua telah menenggak beberapa kali sloki. Sudah beberapa kali pula pelayan menuangkan isi botol ke dalam sloki keduanya masing-masing ketika isinya telah habis. Namun, dari keduanya masih baik-baik saja. Di saat ini, Rasya baru tercengang. Begitu pula dengan yang lain. Kini para tamu menjadi kasak-kusuk, sebab begitu keheranan dengan Ivan. "Bagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 106

    Ivan dan Rasya meraih botol masing-masing, lantas menenggak minuman itu dari botolnya langsung. Seketika ruangan itu kembali dipenuhi seruan, teriakan dan tepuk tangan. Sebab Ivan telah berhasil membuktikan diri tadi dengan tidak langsung mabuk setelah menenggak minuman beberapa sloki, para pendukung Ivan mulai berani menyemangatinya. Namun, semua orang harus dibuat terkesima, geleng-geleng kepala, melihat Ivan yang menenggak minuman dari botolnya langsung tanpa ragu, mulus dan terlihat santai. Bagaimana mungkin seorang guru miskin tahan minum dengan cara seperti itu? Bukannya cara minum seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang biasa dan jago minum? Kini perhatian semua orang mendadak fokus pada Ivan sepenuhnya, disertai kasak-kusuk, keheranan, bahkan ada pula yang menyebut Ivan keren. Beberapa menit kemudian, mereka berdua telah menandaskan isi botol minuman masing-masing. Tentu saja Rasya masih terlihat baik-baik saja. Namun masalahnya Ivan pun demikian. Ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 162

    Ketika Susan pulang, Ivan langsung menyambut dengan hangat, mesra, romantis dan penuh perhatian. Begitu pula sebaliknya, jika Susan pulang lebih dulu, maka dia pun akan melakukan hal yang sama. Tentu saja, semenjak keduanya pulang dari berbulan madu, mereka berdua langsung berubah menjadi pasangan suami istri sungguhan, yang saling cinta dan sayang. Semenjak itu, sikap dan perlakuan Susan kepada Ivan berubah sembilan puluh derajat. Susan mulai sering membuatkan minuman, memasak sekaligus menyiapkan untuk Ivan. Susan, telah melakukan tugas sebagai seorang istri sebagaimana mestinya! Walaupun di apartemen ada pembantu, tapi Susan tidak membebankan sepenuhnya. Di sisi lain, ia ingin melayani sang suami dengan tangannya sendiri, dengan menyesuaikan kesibukan pekerjaannya. Sebenarnya, wanita yang dulu terkenal judes dan galak itu memang suka memasak, pun sudah melakukan tugas itu sejak awal menikah. Tentu, hal itu ia lakukan demi terwujudnya sandiwara. Namun kali ini tidak

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 161

    "Nona Monica... " ucap Ivan sekaligus terkejut, "ada apa Nona kemari? Menemuiku?" Kini, Monica telah berdiri di hadapan Ivan sembari menatap pria itu penuh arti. "Ada hal yang mau aku bicarakan padamu, Van!" ucap Monica setelah terdiam sebentar dengan gelisah. Mendapati kegelisahan di wajah wanita itu, Ivan tahu bahwa Monica sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana mungkin wanita itu baik-baik saja, Ayahnya dibunuh oleh pengkhianat keluarganya! Tidak hanya itu, rumah sekaligus markas keluarganya telah dikuasai. Monica diusir. Ivan paham betul mengenai situasi dan kondisi seperti itu. Di dunia bawah, jangankan itu, di mana pun, pasti tidak terlepas dari yang namanya pengkhianatan. Lebih mengerikannya lagi adalah pengkhianatan dari orang dalam. Apalagi di dunia bawah, tidak jarang, cara-cara licik dan kotor terus digunakan! Meski Monica adalah seorang perempuan, tapi pasti Monica telah dipersiapkan sebelumnya untuk menghadapi segala situasi dan kondisi seperti itu. Sete

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 160

    Tanpa menoleh ke arah Ayahnya, Ivan berkata, "Apa saja yang dilakukan oleh Ayah bersama Kakek Rahardian dalam upaya membuatku dan Susan bersatu?" "Ayah meminta Rahardian untuk mempercepat pernikahan kalian, lalu Ayah juga menyuruhnya untuk membuat kalian berdua supaya segera berbulan madu." "Hanya itu saja?" "Hanya itu, Van. Ayah tidak melakukan hal lainnya!" jawab Graha penuh keyakinan. Lalu, ia kembali menatap Ivan yang masih mencerna perkataannya, "Jika kamu tidak percaya, kamu bisa—" "Aku percaya padamu, Yah," sela Ivan. Graha begitu tersentak mendengarnya. Sungguh? "Termasuk Ayah dan Kakek Rahardian yang tidak ada sangkut pautnya atas pertemuanku dengan Susan. Pertemuanku dengan Susan itu murni karena takdir. Dan aku percaya bahwa apa yang dilakukan oleh Ayah dan Kakek Rahardian itu hanya untuk mewujudkan harapan kalian dulu!" Graha menggeleng tidak percaya begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ivan. Graha buru-buru mengondisikan diri dan berkata, "Terima kasih, Van k

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 159

    Tanpa berani menatap kedua mertuanya, Susan berkata, "Maafkan aku, Ayah, Ibu, mengenai kalian yang tidak bisa datang sebagai orang tua Ivan di pesta pernikahan kami. Aku sendiri saja tidak tahu dengan rencana Ivan itu. Juga, tidak tahu jika ternyata Ivan adalah pewaris keluarga Graha, anaknya Ayah dan Ibu... " "Itu bukan salahmu, Susan. Jadi, berhenti lah merasa bersalah. Meski kami sedih tidak bisa menghadiri pesta pernikahan kalian, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kami begitu bahagia karena Ivan telah menikah denganmu," sela Rosalinda yang dibenarkan oleh Graha. Ivan yang mendengar itu juga tiba-tiba merasa bersalah, ia tahu betul bahwa pasti kedua orang tuanya sangat sedih sebab tidak bisa menghadiri pesta pernikahannya. Ivan, dengan menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar angkat bicara, "Maafkan aku, Ayah, Ibu, jika apa yang aku lakukan itu membuat kalian merasa sedih dan kecewa." "Tidak apa, Van. Kami sudah tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting, ka

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 158

    Sesampainya di rumah bak istana, keduanya langsung disambut para bodyguard dan pelayan di depan rumah itu yang membungkukan badan dengan hormat begitu mereka berdua turun dari mobil. "Selamat datang kembali, Tuan Muda!" "Selamat datang di kediaman keluarga Graha, Nona Susan!" Kini Susan tengah terpana, menggeleng penuh takjub dengan penyambutan serta rumah bak istana milik keluarga Graha. Sementara itu, Ivan tiba-tiba merasa cemas. Bagaimana jika Susan mengetahui fakta bahwa sebenarnya keduanya dulu hendak dijodohkan oleh kedua belah pihak keluarga masing-masing? Apa kira-kira reaksi Susan setelah tahu bahwa ia dulu menolak perjodohan? Susan akan marah atau tidak? Namun, Ivan buru-buru membuang jauh kekhawatirannya. Berharap Susan tidak akan marah! Tiba-tiba... "Ivan! Susan!" "Kalian sudah sampai!" Suara yang terdengar begitu menggelegar itu membuat perhatian keduanya teralihkan, lalu kompak menoleh ke arah sumber suara. Dari dalam rumah, muncul Tuan Graha dan Nyon

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 157

    Pukul lima sore, Basuki telah sampai. Kini, keduanya duduk saling berhadap-hadapan di sebuah cafe yang dipilih Ivan. Tujuan Ivan meminta asisten pribadi Ayahnya untuk bertemu karena mau menanyakan jadwal Ayahnya setelah kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa belakangan ini. Begitu mendengar bahwa jadwal sang Ayah yang lebih sering bertemu dengan Kakek Rahardian dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya membuat Ivan penasaran. Apa yang Ayahnya itu bicarakan dengan Kakek Rahardian? "Apa yang mereka bicarakan, Pak Bass? Sehingga sering bertemu akhir-akhir ini?" tanya Ivan setelah terdiam sebentar. "Saya tidak tahu, Tuan Muda." Jawab Basuki sambil menggeleng. "Tidak mungkin anda tidak tahu!" Tiba-tiba, rahang Basuki mengeras, "Mungkin membahas soal bisnis, Tuan Muda. Atau hanya sekadar bertemu sebab keduanya adalah teman sekaligus partner bisnis. Selain itu, juga berolahraga bersama sebab Tuan Besar sudah pulih total." Tidak puas dengan jawaban Basuki, Ivan menat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 156

    "Aku belum memberitahu Susan bahwa Ivan anakmu adalah pria yang dulu akan dijodohkan dengannya." "Bagus lah jika demikian," balas Graha. Lalu, terdengar gumaman sebentar di sebrang sana sebelum akhirnya Graha kembali bicara. "Apakah Ivan sudah pernah mengajakmu bicara empat mata? Menyinggung soal pertemanan diantara kita?" Rahang Rahardian mengeras, "Belum pernah, Graha. Kami masih bersikap layaknya seorang Kakek dan cucu saja. Sebagai menantu di keluargaku. Ivan juga terus memposisikan dirinya sebagai orang biasa yang berprofesi sebagai guru. Tapi, sepertinya Ivan sudah tahu kalau aku itu adalah temanmu. Hanya saja, dia berpura-pura tidak tahu." Lengang sejenak di ujung ponsel. "Biar lah Ivan yang menanyakan tentang perjodohan itu sendiri kepadaku, Bang. Kalau pun tidak, hal itu malah bagus. Toh, mereka berdua sudah sama-sama saling mencintai, sudah menikah dan sebentar lagi akan memiliki anak." Graha kembali menyahut setelah terdiam beberapa saat. Perkataan Graha langs

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 155

    Sebelumnya, Susan berencana memberitahu Kakeknya mengenai Ivan yang tidak semiskin yang semua orang kira. Ternyata, Ivan yang dianggap sebagai suami yang hanya numpang hidup pada istri dan keluarganya mempunyai uang 500 miliar serta Lamborghini yang merupakan harta warisan dari Kakek Neneknya. Demikian, setidaknya di mata orang-orang, Ivan tidak akan dianggap parasit lagi. Namun, kini Susan telah mengetahui bahwa Ivan terpaksa berbohong mengenai hal itu sebab masih menyembunyikan identitas aslinya, ditambah fakta yang begitu mencengangkan. Tidak lain dan tidak bukan adalah Ivan yang merupakan anak dari keluarga konglomerat kaya raya dan terpandang di negara Ferania! Terang saja Susan ingin cepat-cepat memberitahukan hal itu kepada Kakeknya. Akhirnya Susan pun meminta ijin dan Ivan memperbolehkannya. Namun reaksi dari Kakeknya malah membuatnya kaget bukan main. Malahan, membuatnya semakin pusing, hingga rasanya mau pingsan. Bagaimana tidak, Kakeknya malah lebih dulu mengetah

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 154

    Susan telah menanyakan sekaligus memastikan semua hal yang memenuhi benaknya kepada Ivan. Begitu pula dengan Ivan yang telah memberitahu semua kebohongan dan rahasianya kepada sang istri. Sudah tidak ada yang ditutup-tutupi lagi. Meski demikian, kini Susan masih saja terdiam seperti orang linglung. Tengah mencerna fakta bahwa Ivan adalah suaminya yang miskin bergaji kecil, tapi ternyata kaya raya! Susan masih merasa hal tersebut bagai mimpi! Di saat ini, Ivan meraih kedua tangan Susan dan menatapnya dengan senyum tidak berdaya. Hal tersebut membuat Susan tersadar, balik menatap Ivan dengan sayu. "Bersiap lah, sayang sebab aku akan membawamu ke hadapan kedua orang tuaku. Aku akan mengenalkanmu pada mereka," ucap Ivan, "Dan perlu kamu ketahui bahwa itu adalah permintaan dari Ayah dan ibuku langsung yang ingin segera melihatmu!" Mendengar itu, Susan terperangah. "T-tuan Graha dan Nyonya Rosalinda memintamu untuk segera membawaku? Kedua orang tuamu sudah tahu jika aku adala

DMCA.com Protection Status