Share

BAB 180

Author: LaSheira
last update Last Updated: 2025-04-19 22:13:48

Masih akhir pekan.

Bagi sebagian orang saat membuka mata di akhir pekan rasanya ada yang tampak lain. Udara yang masuk ke paru-paru juga lebih menyegarkan. Bahkan tubuh yang biasanya langsung tersugesti untuk bangun, bisa menggeliat malas beberapa kali. Menarik selimut sambil menguap lagi, menjadi semacam kebahagiaan tersendiri di akhir pekan.

Di sebuah kamar, di atas tempat tidur. Tirai sudah tersibak, langit pagi yang masih redup tertangkap mata.

Miria mengerjapkan mata, masih dengan kepala menempel di bantal sambil badannya tertelungkup di tempat tidur. Bagi Miria, akhir pekan juga artinya adalah bermalas-malasan, selama ini seperti itulah dia mengisi akhir pekan.

Tapi sekarang, dia mengerjapkan mata kaget. Badannya terasa pegal saat dia bangun dari tiduran secara tiba-tiba. Aaaaa, ada yang terasa aneh dibagian bawah tubuhnya. Gadis itu tersadar, sekarang dia tidak sedang ada di kamarnya yang biasa.

"Sayang! Ale!"

Aku kan sudah menikah! Dasar Miria gila!

Gadis itu segera bangun de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 181

    Dia mengikuti Ana yang sambil memilih barang, meminta pendapatnya "Kak yang mana?" Tunjuknya yang satu warna merah yang satu warna kuning.Mana kutahu, memang itu apa?"Merah boleh juga."Biasanya kalau merah rasanya lebih manis kan. Yang ditunjuk Ana adalah paprika. Gadis itu memasukkan ke dalam keranjang sesuai dengan pilihan Argen. Begitu seterusnya, Ana menunjukkan benda-benda yang bahkan namanya tidak di ketahui Argen. Dan laki-laki itu hanya asal tunjuk memilih saja supaya terlihat keren.Mereka berjalan menuju tempat buah sekarang. Kalau ini Argen juga tahu nama-namanya. Saat dia sedang melihat-lihat buah Anggur berbagai jenis dan warna laki-laki itu tidak menyadari kalau Ana berjalan menjauhinya dengan langkah cepat."Kakek!" Ana menjerit memanggil. Sebenarnya gadis itu tidak terlalu percaya dengan penglihatannya, makanya dia ingin memastikan. Dari kejauhan tadi, dia seperti melihat kakek. Dan benar saja, ternyata benar kakek, bibi pengurus rumah dan paman pengawalnya. "Ya T

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 182

    Yang duduk di ruang tamu."Katakan, kenapa kakek datang ke mari?""Sudah dibilang kakek melihat-lihat supermarket.""Cih.""Cucu kurang ajar! Memang salah kalau kakek melihat-lihat supermarket.""Apa kakek merindukanku?"Kakek mendengus, anehnya dia tidak membantah."Kakek kesepian? Siapa suruh tinggal di pinggir pantai jauh begitu." Argen melirik kakeknya.Bukankah kau sendiri yang memilih hidup seperti ini. Kau beruntung Kek, masih punya bibi menyebalkan itu kan. Argen yang sampai kapan pun masih saja benci pada bibi pengurus rumah."Aku hanya ingin melihat cucu menantuku, aku sama sekali tidak rindu padamu." Kakek menemukan alasan yang secara tidak sengaja terpikirkan baru saja ini. "Jadi mulai sekarang, aku akan sesekali datang melihatnya.""Cih."Argen melihat Ana yang sedang ada di dapur, padahal dia tidak bisa apa-apa di sana, masih saja menggangu Ale. Bibir Argen tersenyum melihat Ana, istrinya bukan hanya merubahnya, namun juga membuat laki-laki dingin seperti kakek yang hidu

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 183

    Siang hari di toko Daisy.Seminggu telah berlalu dari pernikahan Ale dan Miria. Pasangan yang unik dan tidak ada duanya. Dalam kurun waktu seminggu banyak hal yang terjadi. Ana yang mulai mempersiapkan ujian akhir, dia dan Rene menghabiskan hari untuk belajar, dan menyelesaikan laporan yang tertunda.Pengangkatan Gara sebagai wakil direktur, sudah diumumkan secara resmi. Kakek membiarkan Argen melakukan apa yang dia inginkan sesuai janjinya. Ibu yang masih malu bertemu Argen hanya bisa menggunjingkan masalah ini di kalangan para wanita. Ibu tidak habis pikir, kenapa Argen bisa menyukai kakaknya seperti itu. Jabatan Gara yang sekarang, bukan posisi biasa, namun seperti Argen sedang mengajari Gara bagaimana caranya memimpin Domaz Group.Ale dan Miria tidak malu menunjukkan romantisme. Ben menatap Miria dengan mata memicing tajam saat kedatangan Miria untuk pertama kali setelah menikah, namun hari berikutnya tatapan itu mengendur. Karena bos Ale terlihat bahagia. Mau tidak mau dia men

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 184

    "Kak, menurutmu kenapa adik nona sekretaris sering datang ke toko Daisy?" Juwi ingin menguji sedikit saja tingkat kepekaan Ale.Juwi berhenti melihat ke arah taman, lalu mundur tiga langkah dari Ale. Ale juga ikut berhenti mengintip, sepertinya tidak akan terjadi hal gawat pada dua karyawannya itu."Kenapa lagi, tentu saja karena aku kakak iparnya kan, dia mau akrab denganku." Menepuk dadanya bangga.Juwi menghela nafas, sambil bergumam dasar orang tidak peka."Untung Kakak tampan dan baik hati ya, punya istri yang agresif lagi." Juwi angkat tangan menyerah dengan kepolosan Ale. Masak nggak peka juga, kalau Damar adik nona sekretaris datang setiap hari karena Melisa. Juwi jadi ingin menggoda Ale sekarang. "Jadi nona sekretaris yang langsung menyerang duluan ya Kak."Wajah Ale langsung merah. Dia menutup wajahnya karena malu."Apa sih, kau ini bicara apa lagi. Sudah bubar sana, mulai kerja!"Juwi terkikik melihat ekspresi wajah Ale. Gadis itu tahu dan paham sekali. Konsep hubungan suam

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 185

    Malam di tepi danau kota. Ramai, ada yang sudah duduk sambil menikmati Jamilan, atau hanya sekedar jalan-jalan.Tapi, kenapa semua orang ada disini."Heh! Apa yang kalian lakukan disini!" Argen menyalak marah, menuding wajah semua orang. Dia berfikir akan pergi kencan berdua romantis dengan Ana sambil melihat kembang api yang berpijar di langit malam. Tapi malah, kenapa semua orang ada disini. Bahkan Gara dan Rene juga."Kak, apa yang kau lakukan disini?" Melihat Gara yang bahkan terlihat sudah dengan persiapan matang. Tangannya memegang dua tas besar."Aku mau mengajak Rene melihat kembang api, sambil makan camilan." Menjawab malu, meletakkan tas yang dia pegang. Bahkan Gara jauh lebih terkejut, saat melihat Argen dan yang lainnya. Karena hari ini, sudah dia siapkan semuanya, sesuatu yang akan jadi momen berharga untuknya dan Rene.Argen berganti melihat Rene."Saya mengajak Nona Ana, karena saya pikir nona pasti senang melihat kembang api bersama Anda." Rene menjawab terbata. Saat t

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    186

    Matahari terbit dan tenggelam. Terkadang panas terik memanaskan suhu bumi, sering juga mendung yang membuat orang malas untuk keluar. Enak bergelung selimut di tempat tidur sambil bermanja dengan pasangan. Beberapa kali juga hujan deras. Ujian kampus sudah berakhir, Ana mendapatkan nilai yang memuaskan. Rene jangan ditanya, kerajinannya kuliah, sejalan dengan kecerdasan otaknya. Domaz Group telah memilih orang yang tepat untuk mendapatkan beasiswa pendidikan. Terlepas awalnya kuliah Rene hanya untuk berada di samping Ana.Begitulah, siang dan malam berganti setiap hari.Di apartemen milik Argen.Percikan air menyentuh kaca di kamar mandi, saat Ana sedang mengeringkan rambut dengan handuk. Menyiprat, membentuk pola tidak beraturan. Pantulan wajahnya terlihat di kaca yang berembun. Dia menunduk dan menepuk kedua pipinya dengan kedua tangan. Wajah merona merah, juga segar karena sehabis mandi.Namun, terlepas dari itu, Ana tidak memungkiri, bahwa kebahagiaan yang ada di dalam hatinyalah

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 187

    Selama ini atas izin Argen, Ana beberapa kali bertemu kakek, menemani kakek makan siang, atau berjalan-jalan ke suatu tempat. Bahkan kakek juga sudah datang ke toko Daisy, kakek menyukai roti beruang toko Daisy."Wahh, sepertinya sekarang kau sudah jadi cucu kesayangan kakek ya." Argen mendengus, lalu mencium kepala Ana. Ana tertawa saja menanggapi perkataan Argen, sambil mengusep-usel wajahnya di dada Argen. "Dia saja tidak pernah datang ke pernikahan cucunya yang dia akui, apa mungkin dia mau datang ke pernikahan kakakku."Karena Kak Argen sering tidak suka Ana bicara tentang kakek terlalu jauh, Ana jadi menceritakan sekenanya pertemuan dengan kakek. Dan Ana merasa, kakek ingin dekat dengan cucu-cucunya pun belum pernah ia katakan pada Kak Argen.Mungkin karena sudah tua, kakek jadi merasa sering kesepian ya?"Bagaimana kalau kakak undang saja kakek, perkara dia mau datang atau tidak biar kakek yang putuskan."Aku juga akan mengundang kakek diam-diam di telepon. Ana membuat rencana,

    Last Updated : 2025-04-19
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 188

    Miria tidak merasa ada perubahan yang aneh dalam tubuhnya, selain siklus datang bulan yang terlambat kondisi tubuhnya tetap normal. Hingga dia tidak merasa aneh ataupun curiga. Tapi dia memang menghabiskan makanan dan minuman kesehatan yang dikirim Tuan besar dengan rutin. Sayang katanya, sudah harganya mahal, kalau tidak diminum. Apa itu menjadi pemicu kesuburan rahimnya ya? Miria terpikirkan itu sekarang."Sayang, jangan-jangan kau benar hamil?" Ale tidak bisa menutupi perasaan bahagia yang tiba-tiba menyeruak keluar. "Aku akan jadi ayah!" Bola matanya sudah berbinar, dengan kesimpulannya sendiri.Miria mencium bibir Ale, supaya laki-laki di depannya berhenti bicara."Jangan senang dulu." Wajah Ale langsung berubah saat Miria bicara begitu."Kenapa? Kau tidak senang?"Apa Miria tidak senang mengandung anakku? Gumam Ale."Bukan begitu sayang." Menyentuh pipi Ale dengan kedua tangan. "Kita kan belum yakin, aku tidak mau kamu kecewa, kalau aku tidak hamil nanti aku tidak mau kamu sedi

    Last Updated : 2025-04-19

Latest chapter

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status