Share

BAB 12

Author: LaSheira
last update Last Updated: 2025-03-25 14:34:54

"Jangan kembali sebelum 30 menit, kau tidak mendengar." Semakin ketus nada suara Argen memenuhi udara di dalam mobil.

"Baik. Maafkan saya." Pintu tertutup pelan. Laki-laki itu berjalan cepat menuju restoran 24 jam. Argen masih melihatnya sampai dia menghilang di balik pintu. Cahaya terang restoran membuat Argen bisa melihat apa yang dilakukan pengawalnya. Dia membuang muka memilih melihat ke arah lain. Tidak perduli apa yang dilakukan pengawalnya.

Cih, ini bukan karena aku menyukaimu, apalagi karena aku merasa bersalah. Aku hanya muak pada kakek yang sudah memukulmu dan membiarkanmu kelaparan bahkan sampai tengah malam begini.

Ketukan di kaca mobil membuat Argen terlonjak.

"Sudah kubilang jangan kembali sebelum 30 menit!" Argen berteriak marah sambil menurunkan kaca mobil. "Memang kau sudah selesai makan?"

Sialan kenapa aku malah bertanya lagi. Aku kan tidak perduli kau sudah makan atau belum.

Pengawal Argen menundukkan kepala. Sekilas dia mengulum senyum. Lalu menyodorkan gelas denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 13

    Setelah terjaga dari mimpi sesaat, Argen jadi nostalgia dengan kenangan masa SMU. Sepanjang dia melangkah menaiki lift untuk sampai ke apartemennya. Ingatan itu semakin bermunculan.Lampu di rumahnya sudah menyala. Pengawalnya menundukkan kepala untuk berpamitan."Selamat istirahat Tuan Muda, sampai jumpa besok.""Tunggu!"Langkah kaki pengawal itu terhenti. Dia berbalik, memperhatikan apa yang dilakukan tuannya. Argen membuka lemari mencari-cari sesuatu. Meraih sebuah kotak putih. Berjalan menuju pengawalnya, menyodorkan kotak dengan acuh ke pelukan pengawalnya dengan mendorongnya sambil membuang muka."Obati lukamu."Ini bukan karena aku merasa bersalah denganmu ya. Hatinya sedang menyangkal.Wajah pengawal itu terlihat terkejut, namun segera tersenyum."Terimakasih Tuan Muda.""Pergi setelah kau selesai."Tidak perlu berpamitan dan menunjukkan wajah penuh terimakasih, aku tidak berduli padamu. Argen meninggalkan pengawalnya masuk ke dalam kamar.Sudah hampir jam tiga pagi, dia mel

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 14

    Ale dan Argen baru saja dekat sebagai teman, apa adikku melewati batas. Pikiran Ale sudah dihantui prasangka. Ale berjanji akan menasehati Ana nanti dengan benar setelah Argen pulang."Aku dan dia lebih tampan siapa?" Sekarang telunjuk Argen menuding dirinya dan Ale bergantian.Gubrak, Ale hampir jatuh karena kaget mendengar pertanyaan Argen. Dia pikir anak itu akan marah atau tersinggung. Lha ini, sangat berbeda dengan imej yang selalu Argen tunjukan di dalam kelas."Kak Argen dan Kak Ale?." Ana melihat kakaknya dengan rasa penyesalan. "Tentu Kak Argen yang jauh lebih tampan, karena ketampanan Kak Argen makanya aku jatuh cinta pada pandangan pertama kan." Ana bicara sudah sambil lari mendekati pintu. "Karena itu aku melamar Kak Argen kan."Perasaan Ale sedang campur aduk sekarang. Antara sakit hati dan juga lucu."Wahhhh penghianatan ini namanya." Tangan Ale menyayat dadanya sendiri. "Hatiku rasanya sakit sekali. Aleana kau telah mengkhianati kakakmu. Katanya cuma aku Kak Ale yang a

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 15

    Aroma roti yang manis dan wanginya butter memenuhi udara di dalam dapur, menerobos di sela ventilasi, menandai sudah hampir sebagian besar roti telah selesai di panggang. Di dalam etalase kaca aneka roti dengan isian sudah berjajar menggoda. Cream keju yang gurih, manisnya coklat yang legit, isian kacang merah yang selalu menjadi primadona. Ada roti dengan cream stroberi yang manis dan segar, enak sekali dimakan untuk sarapan atau camilan di siang hari.Biasanya di jam pagi seperti ini para pembeli sudah mengantri sampai di pintu toko. Itu dulu, mungkin semenjak toko roti besar di sebrang jalan itu buka. Pemandangan itu seperti hanya tinggal kenangan saja.Para pelanggan setia bisa dihitung dengan jari sekarang. Walaupun begitu, karena janji pada orangtuanya, Ale akan berjuang mempertahan toko roti. Dua karyawan wanitanya tetap mencoba bersemangat melakukan pekerjaannya. Demi bos mereka.Kalau bukan karena Kak Ale, bos yang baik hati, aku pasti sudah berkhianat pergi dari toko yang se

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 16

    "Panggil saja saya dengan nyaman Tuan, Anda bisa memanggil saya Miria." Ini pertama kalinya Miria bertemu dengan satu-satunya teman Tuan Argen. Ada yang sedikit menyayat hati nuraninya saat melihat laki-laki di depannya. Sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan.Aku pikir, karena dia diakui sebagai teman oleh Tuan Argen, dia akan sedikit mirip dengan Tuan. Tapi ini. Suaranya lembut, tatapannya hangat. Dia pun terlihat menggemaskan ketika bicara takut-takut dengan suara bergetar.Plak! Ada yang menampar kesadaran Miria untuk tetap fokus."Ah, baik, Nona Miria. Anda juga bisa memanggil saya Ale.""Anda kan teman Tuan Argen saya akan tetap memanggil Anda dengan sopan." Menundukkan kepala. "Anda bisa memanggil saya dengan nyaman Tuan.""Saya merasa nyaman kok Nona Miria." Ale tertawa canggung.Sementara itu dua gadis yang sedang melihat dari tirai, sedang sikut-sikutan. Ana merasa lega, karena mereka adalah utusan Kak Argen."Ana, kenapa Kak Ale masih kelihatan tegang begitu, katanya me

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 17

    "Apa Anda juga akan bersikap baik, kalau." Gumam-gumam tidak jelas."Kau bilang apa?" Argen mendongak dari pekerjaannya saat mendengar gumaman pengawalnya."Saya ikut senang, karena Anda memiliki teman baik disamping Anda."Cih, kau pikir aku bodoh, bukan itu kan gumamanmu tadi."Apa kelemahanmu yang dipegang kakek?" Masih diam hanya menjawab lewat tatapan matanya. "Apa ada yang kakek janjikan padamu, katakan, aku akan menggantikannya mengabulkannya untukmu, tapi, jangan jadi anjing kakekku lagi." Argen bertanya langsung, tanpa basa basi."Maaf Tuan Muda, hanya Tuan besar yang bisa memberikan apa yang saya inginkan."Cih, membuatku kesal saja."Keluar, kau membuatku muak.""Baik."Pengawal itu menundukkan kepala. Terlihat gurat sedih ketika dia meraih handle pintu. Mendonggakkan kepala dibelakang pintu yang tertutup.Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Gumaman lirihnya yang hanya terdengar olehnya.***Disebuah bandara internasional. Seorang gadis sedang duduk, moodnya terlihat buruk. R

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 18

    Ale langsung duduk tegak dan tertawa mencairkan suasana yang tiba-tiba hening. Apalagi semua mata tertuju padanya. Apa dia tadi terlihat terhanyut karena teringat pada ibu dan ayah."Kak, Nona Miria, baik ya." Ana menyenggol lengan Ale sambil tersenyum menggoda. Yang di goda jadi salah tingkah sendiri."Tentang renovasi toko, kita bisa menerapkan sebuah konsep. Contohnya kita bisa memakai bunga Daisy sebagai tema karena sesuai dengan nama toko ini. Dia akan membuat konsep awalnya." Menunjuk salah satu staf. "Nanti Tuan dan Nona Ana bisa memberikan masukan juga."Ah, bunga Daisy, Ana pernah juga mendengar tentang bunga berwarna putih itu.Miria melanjutkan lebih detai tentang strategi marketing pemasaran produk. Memakai media sosial dengan mengundang influencer yang sudah memiliki banyak pengikut di media sosial. Memakai Tuan Argen secara terang-terangan. Akun sosial media Tuan Argen juga sangat ramai, semua produk yang dia pakai dalam foto hampir semua sold out dalam hitungan hari. Di

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 19

    Ale tertawa menyentuh tengkuknya. Wajahnya memerah. Saat Sekretaris Miria memalingkan wajah karena menahan tawa sambil memasukan roti dalam kotak membuat wajah Ale semakin merah. "Kenapa kau berteriak tadi bikin kaget saja." Apalagi Ale mendengarnya saat dia disamping toko."Maaf Kak, aku kaget melihat itu." Menunjuk buku -buku desain. Gambar pakaian pengantin tercetak besar. Terlihat indah dari pandangan di mana Ale berdiri. "Apa kalian membuat baju itu dari emas, kenapa mahal sekali." Ana menggeser buku besar yang baru saja dia lemparkan. Menjauhinya. Ale mendekat. "Kak." Ana menarik tangan Ale membisikkan sesuatu. "Harga baju pernikahannya lebih mahal dari harga tanah dan bangunan toko kita. Tiga kali lipat."Sekarang giliran tangan Ale yang gemetar menggeser buku.Kalian berdua menggemaskan sekali, apa kalian masih tidak menyadari, seberharga apa kalian bagi Tuan Argen. Miria meletakkan kotak rotinya. Mendekat, meraih buku desain."Pakaian ini memang didesain khusus untuk Anda No

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 20

    Suasana kerja disiang ini cukup kondusif. Argen hanya bertemu dengan CEO sebuah perusahaan brand kosmetik yang akan membuka stand ekslusif di Domaz Mall. Dan sekarang waktu bergerak menuju saatnya makan siang. Dia terlihat enggan saat masuk ke dalam lift lebih-lebih saat sudah ada di dalam mobil.Pengawal pribadinya membawa mobil keluar dari kantor pusat Domaz Group. Terlihat Argen melihat pesan masuk ke hpnya, lalu secepat kilat dia membalas pesan itu dengan panggilan telepon."Beraninya kau makan siang dengannya!" Pengawal Argen melihat kaca spion ketika ketukan suara Argen menggetarkan telinga yang mendengar. Terdengar beberapa kali yang ada di telepon meminta maaf. "Aku mau berangkat sekarang." Argen melihat hpnya geram. "Miria, sepertinya kau harus menukar nyawamu dengan makan siangmu hari ini, kau tahu sekesal apa aku sekarang." Setelah memberi ultimatum menakutkan, masih ada sepenggal kalimat yang Argen katakan. "Kalau kau kembali ke kantor dengan tangan kosong, bersiaplah!" Kl

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status