“Bu.” Claude menatap ibunya dengan lembut, dia sudah beberapa hari tidak melihat ibunya. Dia pikir ibunya sudah tidak peduli lagi padanya karena telah membuat masalah yang besar.“Di mana Carlos?”“Ayah belum datang ke sini pagi ini, Bu.”“Jangan memanggilku ‘ibu’ aku bukan ibumu!” bengis Raline. Sekarang melihat Claude dia hanya merasakan kebencian yang begitu besar. Anak ini adalah anak yang sangat dia sayangi, tapi ternyata cerita dari kelahiran Cladue sayang menjijikan.“Bu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu bicara seperti itu? Aku tahu aku telah menyebabkan masalah, aku benar-benar meminta maaf.”Raline jijik mendengar kata-kata Claude. “Kau adalah putri haram Carlos, bukan putriku! Mulai hari ini kau bukan lagi bagian dari keluarga Stanley! Hidup atau mati, aku tidak memiliki urusan lagi denganmu.” Usai mengatakan itu Raline segera berbalik dan pergi tanpa ragu.Claude terkejut di tempatnya. Ternyata ibunya telah mengetahui rahasia yang telah disimpan oleh ayahnya. Sekarang Claude me
Setelah melakukan penelusuran selama beberapa jam, Axelsev mendapatkan pembunuh bayaran yang memasang bom dan merusak mobil Lyria.Dari yang laporan Sylvien, pembunuh bayaran yang ingin membunuh Lyria merupakan seorang mantan tentara.Untuk menangani pria itu, Axelsev tidak menggunakan hati sama sekali. Dia bahkan tidak repot-repot memberi waktu pria itu untuk bicara.Axelsev hanya memberi perintah pada Sylvien untuk mencabut kuku jari tangan pria itu. Dia benar-benar tidak akan mengampuni siapapun yang mencoba merenggut nyawa istrinya.Suara teriakan begitu nyaring terdengar di ruangan yang pengap dan lembab. Baru satu kuku yang tercabut, tapi pria itu merasa seperti dia akan mati.Tidak memberi pria itu waktu untuk merasakan rasa sakit yang berkurang, Sylvien mencabut kuku lainnya.“Tuan, tolong berhenti. Saya akan mengatakan apapun yang ingin Anda ketahui,” seru pria itu. Dia tidak tahan lagi. Dia tahu bahwa dia pasti akan mati, tapi dia ingin mati dengan cepat, bukan melalui siksa
Pagi ini Lyria mendapatkan pemberitahuan dari seorang pelayan yang berada di pihaknya bahwa Belleza memerintahkan kepala pelayan dan beberapa pelayan lainnya untuk memeriksa setiap sudut kamar Lyria.Tidak ada kamera pengintai di sana, Lyria memang sengaja melakukannya, tapi setelah pemeriksaan ini dia pasti akan meletakan kamera pengintai di sana.Belleza tampaknya akan segera menjalankan rencana liciknya. Lyria tidak tahu kapan pastinya, tapi itu tidak akan lama lagi.Lyria akan mengambil resiko seperti yang dia lakukan pada ibunya. Dia akan membiarkan kakeknya teracuni, dia yakin Belleza tidak akan cukup bodoh untuk membiarkan kakeknya tewas begitu saja. Belleza, wanita itu pasti ingin membuat kakeknya melihat dirinya sebagai wanita berdarah dingin yang tidak akan segan membunuh kakeknya sendiri demi kekayaan.“Sylvien, pasang kamera pengintai di dapur dan di ruang maka.” Lyria memberi arahan pada Sylvien. Sementara di kamarnya, dia akan meletakannya sendiri.“Baik, Nyonya.”Lyria
Kepala pelayan yang sudah dibayar oleh Belleza segera datang bersama dengan penjaga. Mereka semua membawa Malvis menuju ke rumah sakit.Setelah dokter menangani Malvis, dokter itu keluar dan memberitahu Belleza dan Lyria.“Dokter apa yang terjadi pada suamiku?” Belleza menanyakan hal itu alih-alih menanyakan bagaimana kondisi suaminya saat ini.Lyria tersenyum kecil. Belleza ini benar-benar tidak kenal usia, semakin tua dia maka semakin jahat dia.“Tuan Malvis mengkonsumi racun, dia hampir saja kehilangan nyawanya jika terlambat dibawa ke rumah sakit.”“Apa? Siapa yang begitu kejam meracuni suamiku!” Belleza berkata dengan marah. Wanita tua itu segera mengalihkan pandangannya pada Lyria. “Lyria, kau seharusnya bisa memberi penjelasan mengenai hal ini!”“Nyonya Mallory, apa maksud kata-katamu?”“Lyria, kau yang membuatkan sarapan untuk Kakekmu pagi ini! Kau benar-benar memiliki hati yang sangat hitam, bahkan kau meracuni Kakekmu sendiri!” tuduhan Belleza sangat serius dan tajam.Dokter
Pemberitaan mengenai Belleza yang mencoba menjebak Lyria dengan meracuni Malvis telah menyebar luas hingga ke penjuru negeri.Entah itu dari televisi, media sosial atau surat kabar semuanya memuat tentang kejahatan Belleza. Di media sosial lebih menggila daripada media lainnya.Beberapa orang Axelsev saat ini tengah membuka semua kebusukan yang dilakukan oleh Belleza dan Raline, mereka bahkan menyebutkan tentang kecelakaan dan percobaan pembunuhan terhadap Cellia yang dalam keadaan vegetatif.Sekarang semua orang mencaci, memaki dan mengutuk Belleza dan Raline yang berhati dingin. Dua wanita itu telah dibutakan oleh harta sehingga tidak memiliki belas kasihan sedikit pun.Lyria masih menjaga Malvis, ini adalah hari ketiga Malvis di rumah sakit. Lyria tidak akan menunggu lebih lama lagi, jadi dia menunjukan rekaman pembicaraan Belleza dan Raline.Wajah Malvis dipenuhi oleh rasa sakit, dadanya seperti ditekan sangat kuat. Pria itu tiba-tiba saja kesulitan bernapas. Kondisinya segera me
“Bersikaplah sedikit lebih ramah, wajah dingin kalian saat ini akan menakut-nakuti pengunjung klub malam ini.” Axion menggoda Axelsev dan Keane yang memasang wajah penuh permusuhan.Keduanya sedang memperingati semua pria yang ada di sana untuk melihat ke arah wanita mereka.“Tutup mulutmu!” Axelsev dan Keane bersuara bersamaan.Axion terkekeh geli. “Baiklah, tidak akan ada yang bisa aku lakukan dalam hal ini.”Dia mungkin juga akan seperti Axelsev dan Keane ketika tidak menemukan wanita yang tepat untuknya. Mungkin lebih mengerikan dia akan mengurung wanitanya di rumah saja.Sejak kedatangan tiga pria di sana, baik Asella, Astelle dan Lyria merasa kebebasan mereka terganggu. Ketika mereka akan minum, baik Axelsev atau Keane akan menghentikan mereka.“Jangan minum terlalu banyak, Lyria. Itu tidak akan baik untuk perutmu.” Axelsev mengingatkan Lyria.Lyria menghela napas pelan. “Sayang, sejak kau datang aku bahkan belum menghabiskan satu gelas pun.”Astelle tidak berani mentertawakan
Hari yang ditunggu telah tiba, pagi ini pesta pernikahan Lyria dan Axelsev akan dilaksanakan.Lyria telah berada di ruangan khusus tempat mengganti pakaian, di ruangan lain juga ada keluarga Axelsev yang sedang bersiap dibantu dengan para pelayan dan penata rias.Wajah Lyria telah dirias, wanita itu kini akan mengenakan gaun pengantinnya yang ditaburi berlian.“Tunggu sebentar!” Lyria menghentikan pelayan yang hendak menyentuh gaunnya. Lyria melihat ke lantai, ada bubuk putih yang datang entah dari mana.Lyria pernah mengalami trik seperti ini sebelumnya, pakaian yang akan dia gunakan untuk pertunjukan drama ketika dia masih sekolah pernah diberi bubuk yang akan menyebabkan seluruh tubuhnya menjadi gatal.Pada hari itu dia seharusnya menjadi pemeran utama dalam pertunjukan, tapi karena gatal-gatal pada tubuhnya, dia digantikan oleh Kaitlyn.Sekarang hal yang sama terjadi, Lyria tidak perlu menebak siapa yang melakukan hal menjijikan seperti ini karena saat ini musuh terdekatnya yang
Setelah pesta yang melelahkan, Lyria dan Axelsev kini berada di kamar presidensial yang telah disiapkan untuk mereka.Lyria meminta bantuan Axelsev untuk melepas gaunnya.“Apakah kau lelah?” tanya Axelsev. Dia melihat istrinya sedikit tidak nyaman tadi.“Tidak, Sayang.”“Aku melihatmu tidak nyaman tadi, ada apa?”“Kakiku terluka.” Lyria akhirnya memberitahu Axelsev.“Apa?” Axelsev segera berlutut di depan istrinya, dia memeriksa kaki istrinya dan itu sudah diperban.“Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa terluka?” tanya Axelsev. Pria itu berhenti sejenak membantu istrinya membuka gaun.“Ada pecahan kaca di sepatuku,” balas Lyria. “Aku telah meminta pelayan untuk memeriksa segalanya, tapi tidak ada yang menemukan pecahan kaca. Aku yakin pelayan yang memeriksa sepatuku merupakan seseorang yang sudah memasukan pecahan kaca di dalam sana.”“Aku akan memerintahkan Sylvien untuk memeriskanya.” Axelsev benar-benar ingin tahu siapa orang yang berani menyakiti istrinya.“Sayang, aku mencurigai