Acara perjamuan telah berlangsung. Malvis menyumbangkan barang untuk dilelang dan itu telah dimenangkan oleh seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Malvis.Sekarang yang dilelang adalah sebuah kalung yang pernah dimiliki oleh seorang putri dari era Victoria. Tawaran dimulai dan penawaran semakin lama semakin meningkat.Dari sejarahnya kalung itu diciptakan oleh seorang perancang perhiasan untuk wanita yang sangat ia cintai, dan wanita itu adalah seorang putri istana yang tidak pernah bisa dia miliki.Dengan kalung di mana liontinnya terletak di dekat jantung sang putri, dia menyatakan bahwa dia tidak pernah meninggalkan wanita itu dan selalu berada dekat dengannya.Orang-orang yang menawar sekarang menyukai cerita dari kalung itu, selain itu permata yang digunakan sebagai liontin juga merupakan permata langkah berwarna darah yang sangat indah.Jika mereka memberikan kalung itu untuk pasangan mereka maka pasangan mereka pasti akan sangat bahagia.Lyria juga menyukai kalu
Lyria melirik jam di tangannya. Dia memiliki janji dengan ibu mertuanya untuk memilih gaun pengantin pada jam makan siang, dan waktunya hampir tiba. Untuk hal yang satu ini dia harus terlibat dalam pemilihannya karena memerlukan ukuran tubuhnya.Sementara untuk hal-hal lainnya ibu mertuanya telah mengurusnya. Ibunya hanya menanyakan beberapa hal padanya salah satunya adalah dekorasi seperti apa yang diinginkan oleh Lyria.Mertuanya benar-benar sangat perhatian padanya, alih-alih menentukan sendiri wanita itu malah meminta pendapatnya.Lyria benar-benar sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia tidak bisa menentukan sendiri. Dia juga tidak bisa mengundurkan rencana pesta pernikahannya dengan Axelsev karena hal itu telah dibicarakan dengan keluarga Axelsev.Wanita itu berdiri dari tempat duduknya. Dia segera keluar dari ruangannya. Sylvien dan Alan berada di ruangan yang sama dengan ruangan sekretaris. Dua pria tampan itu menjadi primadona di ruangan sekretaris kakek Lyria.Ketika L
Pukul sepuluh malam Lyria memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya. Dia masih ditemani oleh Sylvien dan Alan.Di butuhkan setidaknya setengah jam untuk sampai di kediaman Malvis yang terletak di tempat elit di ibukota. Jalan-jalan yang dilalui ke sana pun sangat sepi karena tidak banyak orang yang tinggal di sana.Saat jalanan menurun, Alan segera memperlambat laju kendaraan dengan menginjak rem perlahan, tapi pria itu akhirnya merasakan sesuatu yang salah.“Nyonya rem mobil tidak berfungsi.” Alan memberitahu Lyria dengan tenang. Dia tidak merasakan ada yang salah pada mobil yang ia kemudikan pada awalnya, rem masih berfungsi dengan baik sebelumnya.“Apakah kau bisa mengatasinya?” tanya Lyria dengan tenang.“Saya bisa mengatasinya, Nyonya. Hanya saja itu akan sedikit nyaman.”“Tidak apa-apa, aku bisa bertahan.”Sylvien melihat ke belakang, untuk melihat apakah ada yang mengikuti mereka atau tidak, tapi yang mengejutkan bagi Sylvien adalah dia menemukan bom telah direkatkan dengan k
“Bu.” Claude menatap ibunya dengan lembut, dia sudah beberapa hari tidak melihat ibunya. Dia pikir ibunya sudah tidak peduli lagi padanya karena telah membuat masalah yang besar.“Di mana Carlos?”“Ayah belum datang ke sini pagi ini, Bu.”“Jangan memanggilku ‘ibu’ aku bukan ibumu!” bengis Raline. Sekarang melihat Claude dia hanya merasakan kebencian yang begitu besar. Anak ini adalah anak yang sangat dia sayangi, tapi ternyata cerita dari kelahiran Cladue sayang menjijikan.“Bu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu bicara seperti itu? Aku tahu aku telah menyebabkan masalah, aku benar-benar meminta maaf.”Raline jijik mendengar kata-kata Claude. “Kau adalah putri haram Carlos, bukan putriku! Mulai hari ini kau bukan lagi bagian dari keluarga Stanley! Hidup atau mati, aku tidak memiliki urusan lagi denganmu.” Usai mengatakan itu Raline segera berbalik dan pergi tanpa ragu.Claude terkejut di tempatnya. Ternyata ibunya telah mengetahui rahasia yang telah disimpan oleh ayahnya. Sekarang Claude me
Setelah melakukan penelusuran selama beberapa jam, Axelsev mendapatkan pembunuh bayaran yang memasang bom dan merusak mobil Lyria.Dari yang laporan Sylvien, pembunuh bayaran yang ingin membunuh Lyria merupakan seorang mantan tentara.Untuk menangani pria itu, Axelsev tidak menggunakan hati sama sekali. Dia bahkan tidak repot-repot memberi waktu pria itu untuk bicara.Axelsev hanya memberi perintah pada Sylvien untuk mencabut kuku jari tangan pria itu. Dia benar-benar tidak akan mengampuni siapapun yang mencoba merenggut nyawa istrinya.Suara teriakan begitu nyaring terdengar di ruangan yang pengap dan lembab. Baru satu kuku yang tercabut, tapi pria itu merasa seperti dia akan mati.Tidak memberi pria itu waktu untuk merasakan rasa sakit yang berkurang, Sylvien mencabut kuku lainnya.“Tuan, tolong berhenti. Saya akan mengatakan apapun yang ingin Anda ketahui,” seru pria itu. Dia tidak tahan lagi. Dia tahu bahwa dia pasti akan mati, tapi dia ingin mati dengan cepat, bukan melalui siksa
Pagi ini Lyria mendapatkan pemberitahuan dari seorang pelayan yang berada di pihaknya bahwa Belleza memerintahkan kepala pelayan dan beberapa pelayan lainnya untuk memeriksa setiap sudut kamar Lyria.Tidak ada kamera pengintai di sana, Lyria memang sengaja melakukannya, tapi setelah pemeriksaan ini dia pasti akan meletakan kamera pengintai di sana.Belleza tampaknya akan segera menjalankan rencana liciknya. Lyria tidak tahu kapan pastinya, tapi itu tidak akan lama lagi.Lyria akan mengambil resiko seperti yang dia lakukan pada ibunya. Dia akan membiarkan kakeknya teracuni, dia yakin Belleza tidak akan cukup bodoh untuk membiarkan kakeknya tewas begitu saja. Belleza, wanita itu pasti ingin membuat kakeknya melihat dirinya sebagai wanita berdarah dingin yang tidak akan segan membunuh kakeknya sendiri demi kekayaan.“Sylvien, pasang kamera pengintai di dapur dan di ruang maka.” Lyria memberi arahan pada Sylvien. Sementara di kamarnya, dia akan meletakannya sendiri.“Baik, Nyonya.”Lyria
Kepala pelayan yang sudah dibayar oleh Belleza segera datang bersama dengan penjaga. Mereka semua membawa Malvis menuju ke rumah sakit.Setelah dokter menangani Malvis, dokter itu keluar dan memberitahu Belleza dan Lyria.“Dokter apa yang terjadi pada suamiku?” Belleza menanyakan hal itu alih-alih menanyakan bagaimana kondisi suaminya saat ini.Lyria tersenyum kecil. Belleza ini benar-benar tidak kenal usia, semakin tua dia maka semakin jahat dia.“Tuan Malvis mengkonsumi racun, dia hampir saja kehilangan nyawanya jika terlambat dibawa ke rumah sakit.”“Apa? Siapa yang begitu kejam meracuni suamiku!” Belleza berkata dengan marah. Wanita tua itu segera mengalihkan pandangannya pada Lyria. “Lyria, kau seharusnya bisa memberi penjelasan mengenai hal ini!”“Nyonya Mallory, apa maksud kata-katamu?”“Lyria, kau yang membuatkan sarapan untuk Kakekmu pagi ini! Kau benar-benar memiliki hati yang sangat hitam, bahkan kau meracuni Kakekmu sendiri!” tuduhan Belleza sangat serius dan tajam.Dokter
Pemberitaan mengenai Belleza yang mencoba menjebak Lyria dengan meracuni Malvis telah menyebar luas hingga ke penjuru negeri.Entah itu dari televisi, media sosial atau surat kabar semuanya memuat tentang kejahatan Belleza. Di media sosial lebih menggila daripada media lainnya.Beberapa orang Axelsev saat ini tengah membuka semua kebusukan yang dilakukan oleh Belleza dan Raline, mereka bahkan menyebutkan tentang kecelakaan dan percobaan pembunuhan terhadap Cellia yang dalam keadaan vegetatif.Sekarang semua orang mencaci, memaki dan mengutuk Belleza dan Raline yang berhati dingin. Dua wanita itu telah dibutakan oleh harta sehingga tidak memiliki belas kasihan sedikit pun.Lyria masih menjaga Malvis, ini adalah hari ketiga Malvis di rumah sakit. Lyria tidak akan menunggu lebih lama lagi, jadi dia menunjukan rekaman pembicaraan Belleza dan Raline.Wajah Malvis dipenuhi oleh rasa sakit, dadanya seperti ditekan sangat kuat. Pria itu tiba-tiba saja kesulitan bernapas. Kondisinya segera me