Share

BAB 11 Rintik Hujan

Author: Prisma
last update Last Updated: 2023-10-17 22:37:36

Hari itu, ketika Varisha datang kembali ke kantor Cakra, hujan turun dengan lebatnya. Rintik hujan menimpa jendela-jendela kantor, dan angin malam membawa aroma basah yang khas. Varisha memarkirkan mobilnya dengan hati-hati, tetapi saat ia keluar dari kendaraannya, hujan lebat langsung membasahi pakaiannya.

Varisha melangkah dengan mantap melalui koridor kantor yang sudah hampir kosong karena hampir semua karyawan sudah pulang. Varisha langsung menuju pintu ruangan Cakra. Dia mengetuk pintu dengan lembut.

“Masuk.” Varisha melangkah masuk setelah mendengar suara izin dari dalam.

Saat Varisha memasuki ruangan, Cakra terkejut. Ia dengan cepat bangkit dari kursinya ketika melihat pakaian Varisha yang sudah basah oleh hujan. Cakra memandangnya dengan khawatir.

"Kenapa pakaianmu sampai basah begini?" tanya Cakra, khawatir.

Varisha tersenyum lembut, mencoba meredakan kekhawatiran Cakra. “Tadi di depan tiba-tiba hujan, Pak.”

Cakra yang telah terlalu sibuk dengan urusannya sejak tadi tidak me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 12 Salah Paham

    Hujan semakin deras, Varisha merasakan dingin malam merasuk ke tubuhnya. Ia masih setia menunggu sambil terus menggosok tangannya yang dingin, mencoba menghangatkan dirinya. Sementara Varisha sibuk dengan pikirannya sendiri, dia tidak menyadari bahwa seseorang berdiri di sampingnya.Baru saat mobil berhenti di depannya dan Aryo, supir pribadi Arshaka keluar dari mobil membuat Varisha tersadar. Ia menoleh dan baru menyadari kehadiran Arshaka. Pria itu berdiri dalam diam dan menatapnya dengan tatapan tajam.Varisha ingin menghindari pandangan Arshaka, tetapi kehadiran pria itu telah membuatnya terjebak. Dia mencoba untuk terlihat acuh tak acuh, menatap hujan yang turun, berharap Arshaka akan pergi dan membiarkannya sendiri.Varisha memutuskan untuk kembali menerobos hujan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari kantor. Namun, sebelum ia bisa melangkah, Arshaka menahannya. Seolah-olah dunia berhenti berputar sejenak ketika Varisha merasakan sentuhan tangan Arshaka yang menyentuh

    Last Updated : 2023-10-18
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 13 Terjebak dalam Labirin

    Keesokan harinya, Varisha tiba di kantor jauh lebih awal dari biasanya, berharap bisa menghindari kemungkinan bertemu Arshaka. Sebelum masuk ke ruangannya, dia membenahi rambutnya dan melilitkan scarf lebih erat di sekitar lehernya untuk menutupi tanda yang Arshaka berikan padanya.Setelah sesi rapat pagi berlangsung, Varisha kembali ke ruangannya dan masuk dalam rutinitas kerjanya. Tumpukan pekerjaan menanti, dan dia berfokus untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut serta mempersiapkan jadwal untuk Ganendra selanjutnya.Ketika Varisha sedang sangat fokus dengan pekerjaannya, Arshaka tiba-tiba muncul di ambang pintu ruangannya, Varisha merasa hatinya berdebar kencang. Dia berusaha menyembunyikan ketidaknyamanannya di balik senyuman ramahnya, bertanya, "Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?"Arshaka terdiam di tempatnya, matanya menelusuri wajah Varisha dengan tatapan yang sulit diartikan. Varisha, menyadari tatapan itu, dengan cepat mencoba menutupi lehernya yang tertutup scarf.“Sudah m

    Last Updated : 2023-10-19
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 14 Hilang Kesadaran

    Varisha berusaha menjernihkan pikirannya dengan bekerja lembur di kantor yang sepi. Hanya cahaya redup dari lampu meja yang menerangi ruangannya saat dia merampungkan tugas-tugasnya. Ketika dia akhirnya mematikan komputernya, keheningan kantor begitu mengganggu.Langit sudah mulai gelap saat Varisha meninggalkan kantor. Hanya ada sedikit pencahayaan di sekitar jalan, dan keheningan membuat langkah kakinya terdengar berisik di koridor. Ruangan kantornya sepi, hanya berisi perabotan yang menjadikan malam semakin suram.Varisha merasa hatinya berdebar keras di dalam dada saat ia berjalan menuju mobilnya di tempat parkir kantor. Kedua matanya meraba-raba kegelapan yang mulai melanda, membuatnya merasa semakin terkurung dalam rasa ketidakpastian yang terus menghantuinya. Hingga akhirnya, langkahnya terhenti. Rasanya ada yang tidak beres. Seketika itu juga, ia berbalik untuk memastikan, tetapi hanya menemui kegelapan malam yang pekat.Namun, sesaat kemudian, rasa cemasnya terbukti bukanlah

    Last Updated : 2023-10-20
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 15 Kilatan Amarah

    Arshaka duduk di dalam mobilnya dengan pandangan tajam mengarah ke pintu masuk gedung perkantoran. Sejak pertemuan terakhirnya dengan Varisha, bayangan gadis itu merajalela di benaknya. Tidak ada yang bisa menjelaskan ketertarikan ini, tetapi ia merasa seakan dunianya terbelah menjadi dua bagian: satu yang berkaitan dengan dunia bisnis dingin dan tanpa belas kasihan, dan yang lainnya penuh warna dengan sosok gadis yang tak pernah bisa dia lepaskan dari pikirannya.Arshaka duduk di dalam mobil mewahnya, matanya terpaku pada pintu masuk gedung perkantoran yang tampak dari jendela. Waktu terasa berjalan sangat lambat, dan Arshaka merasa gelisah. Biasanya, ia hanya menunggu sebentar dalam pertemuan bisnisnya, tetapi hari ini adalah pengecualian.Saat akhirnya ia melihat Varisha, hatinya berdebar kencang. Gadis itu berlari, sepatu hak tinggi menyentuh tanah dengan cepat. Arshaka ingin keluar dari mobil, tetapi sesuatu menghentikannya. Ia melihat ekspresi ketakutan di wajah Varisha, seolah-

    Last Updated : 2023-10-21
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 16 Permainan Arshaka

    Ketika Varisha mengerjapkan matanya, pandangannya mulai menyesuaikan dengan cahaya ruangan yang cukup terang di ruang perawatan rumah sakit. Tubuhnya terasa kaku dan sakit di beberapa bagian. Aroma obat-obatan dan bau steril rumah sakit mencampuri udara, menciptakan suasana yang familiar meskipun tidak nyaman.Ketika dia mencoba untuk duduk, ia merasakan rasa sakit melintasi tubuhnya. Kilatan kenangan akan peristiwa semalam membanjiri pikirannya. Dia ingat dengan jelas betapa dia hampir diculik oleh sekelompok pria yang menculiknya dan pertemuannya dengan Bagas. Seorang perawat yang memasuki ruangan dengan senyum ramah segera mendekati tempat tidur Varisha. "Selamat pagi, kamu sudah mulai sadar. Bagaimana perasaanmu?" tanyanya sambil mengecek catatan medis Varisha.Varisha mengangguk perlahan. "Iya, apa yang terjadi, Sus? Siapa yang membawa saya ke sini?" tanyanya bingung.Perawat itu memberikan penjelasan singkat. "Seseorang membawamu ke sini dan tengah mendapat perawatan intensif s

    Last Updated : 2023-10-22
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 17 Menguji Kesabaran

    Saat Varisha hendak keluar dari ruang perawatan Arshaka, dia merasa seperti mendapat napak tilas dari salah satu adegan terburuk dalam hidupnya. Namun, sebelum dia bisa benar-benar meninggalkan ruangan itu, Cakra melangkah masuk, membuatnya tersentak dan terkejut.Cakra memasuki ruangan itu dengan langkah tenang, matanya jatuh pada wajah pucat Varisha, yang masih terlihat jelas di wajahnya. Wajah Cakra tidak menunjukkan banyak ekspresi saat dia memeriksa Varisha dengan tajam, mempertimbangkan luka dan memar yang masih tampak di tubuh gadis itu.“Bagaimana kondisimu?” tanya Cakra dengan ekspresi serius.Varisha mencoba tersenyum, meskipun terasa sulit. "Saya baik-baik saja, Pak. Ini hanya luka ringan."Cakra terdiam sejenak, Sekilas terlihat wajahnya yang tampak cemas melihat kondisi Varisha. Ia menggerakkan tangannya untuk menyentuh wajah Varisha yang memar, tetapi kemudian menariknya kembali. Ia tahu bahwa tindakan seperti itu akan terlalu pribadi."Kamu perlu beristirahat, Varisha,"

    Last Updated : 2023-10-22
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 18 Mencari Informasi

    Setelah pulang dari rumah sakit, Arshaka menghabiskan waktunya di ruang perawatan pribadinya. Terbaring di atas ranjang, ia merasa sedikit lega setelah mendapat perawatan yang layak. Cedera di tangannya masih terasa, tetapi ia yakin bahwa dengan istirahat yang cukup, semuanya akan sembuh.Arshaka memanggil asisten pribadinya, Leo, ke dalam ruangan. Dengan wajah serius, ia meminta kepada Leo untuk memastikan bahwa berita tentang insiden di rumah sakit tidak tersebar. Ia tidak ingin namanya terhubung dengan kejadian tersebut lebih jauh lagi. Leo dengan cermat mencatat permintaan Arshaka dan menjamin bahwa semua akan diurus dengan baik.Setelah Leo pergi, Arshaka menghubungi Rey, sekretaris pribadi yang selalu cakap dan andal dalam menangani segala urusan Arshaka. Arshaka memercayakan banyak hal padanya, terutama ketika ia membutuhkan informasi tertentu atau ingin menyelidiki suatu hal. Rey tiba di ruangan itu dengan cepat, mempersilakan dirinya duduk di kursi di depan meja kerja Arshak

    Last Updated : 2023-10-23
  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 19 Meminta Bantuan

    Varisha melangkah masuk ke ruang kerja Arshaka yang ada di rumah pria itu. Ruangan itu tampak jauh lebih mewah dan eksklusif dibandingkan dengan ruang kerja Ganendra yang pernah dilihatnya. Kain-kain mahal menutupi meja, lampu gantung bergaya mewah menggantung di atas, dan rak-rak penuh dengan berbagai buku referensi dan dokumen penting. Varisha merasa tidak nyaman, merasa sedikit terlalu rendah di antara semua kemewahan ini.Kedatangan Varisha hari ini merupakan hasil dari kesepakatan dengan Arshaka. Dia telah menyelesaikan urusannya dengan Ganendra dan bahkan sempat menemui Cakra untuk membahas perkembangan terkini mengenai Bagas, yang kini sudah kembali berada di penjara.Arshaka yang duduk di meja kerjanya melihat Varisha masuk dan mengalihkan perhatiannya kepadanya. Dia bertanya, "Apa urusanmu sudah selesai?” Varisha mengangguk pelan dan langsung bertanya, "Apa yang Anda butuhkan?"Arshaka memberikan senyuman yang terlihat beratapkan lapisan tanda tanya. "Saya ingin kamu menjadi

    Last Updated : 2023-10-23

Latest chapter

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 108 Kembali Ke tempat Semula (Tamat)

    Matahari pagi bersinar lembut memasuki ruangan, memberikan sentuhan hangat pada wajah Arshaka yang baru saja terbangun. Saat matanya terbuka perlahan, ia mencoba mengumpulkan ingatan tentang malam sebelumnya. Ruangan masih terasa hangat dan akrab, sementara aroma malam yang terakhir kali ia rasakan masih melayang di udara.Arshaka merasakan sesuatu yang tidak biasa di sekelilingnya. Pandangannya melesat ke lantai, di mana pakaiannya tergeletak dengan keadaan asal-asalan. Ia menyadari bahwa ia masih berada di sofa, terbalut selimut. Serpihan ingatan mulai menyusun diri dalam benaknya, dan tiba-tiba, semuanya menjadi jelas. Malam yang penuh gairah bersama Sophia, ciuman yang membara, dan sentuhan-sentuhan yang melibatkan jiwa dan raga mereka.Arshaka segera mengenakan pakaiannya dengan cepat, seolah-olah ingin melepaskan diri dari kenangan yang begitu intens. Tatapan matanya mengedarkan pandangannya di sekitar ruangan, mencari keberadaan Sophia. Namun, yang ditemukannya hanyalah selemba

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 107 Malam Perpisahan

    Arshaka merasa begitu lelah, hampir seperti semua energinya telah dihisap oleh rutinitas harian yang tak kunjung berakhir. Dengan langkah berat, ia melangkah menuju ruang tamu, melempar tubuhnya di atas sofa dengan begitu lepas. Langit Spanyol sudah menggelap, menciptakan suasana kesunyian sejenak sebelum malam tiba.Dia menutup mata, mencoba untuk melepaskan diri dari segala beban pikiran yang menyertainya sepanjang hari. Namun, ketika ketukan pintu mulai mengejutkan kedamaiannya, Arshaka menggeram kesal. Dia paling tidak suka diganggu ketika sedang lelah seperti ini. Beberapa detik berlalu, dan ketukan itu masih berlanjut tanpa henti, mengganggu istirahatnya yang begitu dia nantikan.Dengan perlahan, Arshaka membuka mata dan menarik napas panjang. Dia berusaha mengabaikan ketukan pintu itu, mengharapkan bahwa orang di luar akan menyadari bahwa dia membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Namun, semakin lama dia mencoba untuk mengesampingkan suara ketukan, semakin tak tertahankan men

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 106 Akhir dari Segalanya?

    Sudah satu bulan sejak Marissa menghilang bersama Sophia. Arshaka masih belum bisa menemukan mereka. Entah di mana Sophia membawa putrinya itu pergi. Rasanya sudah tidak ada lagi ketenangan dalam keluarga mereka. Setiap kali ia melihat Varisha menangis saat masuk ke kamar Marissa, perasaannya pun ikut tersiksa. Apa lagi ketika menemukan secarik kertas yang berisi tulisan tangan Marissa, rasa penyesalan dan bersalah selalu berkecamuk di hati mereka.“Rissa akan baik-baik saja, Ma. Rissa yang meminta Tante Sophia membawa Rissa. Mama dan Daddy harus bahagia. Oh ya, tolong jaga Mama dan adik-adik Rissa ya, Dad. Dan Mama jangan menangis terus. Rissa sayang kalian.”Varisha membaca tulisan itu setiap hari sambil berdoa dalam hatinya agar Tuhan mengembalikan Marissa padanya. “Kenapa akhirnya jadi seperti ini, Mas?” tanya Varisha dengan lirih sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. “Ini akan menjadi urusan saya, Sha. Saya akan mencari Rissa sampai ketemu. Sampai ke ujung dunia pun

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 105 Kembali Hilang

    Langkah Sophia tercekat di depan pintu ruang perawatan Varisha. Wanita itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat agar air mampu menahan air matanya yang sudah berada di pelupuk mata. Pemandangan di hadapannya terasa sangat menyesakkan hatinya. Sophia memang tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tetapi dirinya bisa tahu jika cinta mereka lah yang sedang berbicara. Ia melihat sendiri bagaimana sorot mata penuh cinta yang Varisha berikan pada Arshaka. Meskipun dirinya tidak bisa melihat sosok Arshaka dengan jelas, namun dirinya juga tahu jika pria itu merasakan yang sama.Air mata Sophia sudah tidak mampu terbendung lagi. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, mencoba menahan isak tangisnya agar tidak terdengar. Rasanya begitu sakit ketika melihat pria yang dicintainya mendekap tubuh perempuan lain yang sebenarnya lebih berhak atas pria itu. Sophia berbalik dan melangkah dengan berat, ia hanya ingin menjauh dari tempat itu. Namun, melarikan diri dari sana tidak semudah itu keti

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 104 Tak Sanggup Berpisah

    Bulir-bulir bening di mata Arshaka kembali menetes ketika masuk ke dalam ruang perawatan Varisha. Wanita itu terbaring lemah di ranjangnya, wajahnya sedikit pucat, namun senyumnya yang hangat masih terukir setia di bibir indahnya. “Hey,” sapa Varisha dengan lemah. Binar-binar kerinduan terlihat jelas di matanya ketika melihat wajah pria yang dicintainya mendekat ke arahnya.“Saya ingin memeluk dan menciummu,” ujar Arshaka secara jujur. Tetapi yang dilakukannya hanyalah memegang tangan Varisha dan meremasnya lembut.Varisha tersenyum lembut, dibelainya wajah suaminya dengan segala kerinduannya. Diusapnya sisa-sisa air mata di pipinya. “Bagaimana keadaanmu, Mas?” “Tidak lebih baik tanpa kamu, Sayang. Setiap hari saya selalu menunggu hari ini, hari di mana kita bisa bertemu lagi. Hari dimana saya bisa melihat wajahmu lagi,” lirih Arshaka lalu mencium tangan Varisha dengan penuh kasih sayang.Sebisa mungkin Varisha menahan air matanya agar tidak jatuh. Rasanya tidak ada hukuman yang leb

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 103 Pertanyaan Rissa

    Varisha menoleh ke arah pintu kamarnya saat Marissa masuk dengan raut wajah murung. Raut wajah yang seringkali Varisha lihat ketika Marissa baru saja bertemu dengan Arshaka dan Sophia. Sakit sekali rasanya melihat kesedihan yang terpancar dalam wajah putrinya itu. Namun, tidak ada yang bisa Varisha lakukan selain menabahkan hatinya dan terus memberi perhatian. Meskipun awalnya sulit karena Marissa tidak bisa menerima begitu saja penjelasan Varisha saat itu. Ketika sebulan setelah Marissa sembuh, Arshaka sudah tidak tinggal bersama mereka dan beberapa hari kemudian datang bersama wanita lain.“Kenapa Daddy tidak tinggal lagi bersama kita, Ma? Kenapa Daddy pergi?” tanya Marissa dengan lirih dan kecewa. “Daddy tidak pergi, Rissa. Daddy hanya tidak tinggal lagi bersama kita.” “Tapi kenapa, Ma? Kenapa Daddy tidak mau tinggal di sini?” tuntut Marissa dengan suara meninggi. “Daddy mau tinggal di sini, Rissa. Tapi dia tidak bisa,” teriak Varisha dalam hatinya. “Daddy tidak tinggal di sin

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 102 Tak Dapat Diingkari

    Operasi pencangkokan ginjal itu berlangsung dengan sukses dan lancar. Satu ginjal Sophia sudah berada di dalam tubuh Marissa.Sementara itu keadaan Sophia sudah berangsur membaik pascabedah. Kondisi tubuhnya cepat pulih. Begitu Sophia memperoleh kembali kesadarannya, Arshaka sudah berada di samping wanita itu. Varisha sendiri lah yang memintanya menemani Sophia kalau wanita itu sudah sadar. “Terima kasih, Soph. Terima kasih karena kau telah membantu anakku. Satu ginjalmu sudah berada di tubuhnya.”Sophia tersenyum dengan lemah. Ia sangat senang karena Arshaka lah orang yang pertama kali ia lihat setelah bangun. “Bagaimana keadaannya sekarang?”“Dia belum sadar. Tapi dokter mengatakan kalau dia akan segera pulih.”“Semoga ginjalku diterima baik oleh tubuhnya,” ujar Sophia dengan lemah.“Pengorbananmu tidak akan sia-sia, Soph,” balas Arshaka dengan tenang. Namun tetap saja pria itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Pilihan sulit yang Sophia berikan membuatnya tersiksa. Tetapi i

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 101 Pelukan Terakhir?

    Varisha kembali ke rumah setelah seharian menemani Marissa di rumah sakit. Besok adalah hari yang sangat-sangat ditunggu olehnya. Hari tercerah di mana Marissa akan menjalani tahapan baru dalam kehidupannya. Jadi, dirinya memutuskan untuk istirahat karena mertuanya dan Arini yang memaksanya. Awalnya Varisha menolak, tetapi sejak tahu dirinya hamil, Varisha berusaha untuk tidak memaksakan diri dan menjaga kondisinya. Tetapi entah mengapa, hari itu rasanya ia begitu gelisah. Apa lagi saat Arshaka masih juga belum pulang. Pria itu belum memberi kabar, ponselnya tidak aktif, dan Arshaka sama sekali tidak muncul di rumah sakit. Alhasil, Varisha kembali ke rumah dengan taxi. Varisha mencoba memejamkan matanya. Namun, semuanya terasa sia-sia. Pikirannya terlalu berisik, perasaannya tak karuan. Semuanya menjadi serba salah. Pandangannya beralih ke sampingnya, kosong dan dingin. Arshaka sama sekali belum pulang dan tidak dapat dihubungi. Rasa cemas mulai menghampirinya. Varisha langsung me

  • Terbelenggu Cinta CEO Kaya   BAB 100 Di Antara Pilihan Sulit

    Varisha terus memikirkan kata-kata Sophia yang sangat mengusik benaknya. Tidurnya menjadi tak nyenyak dan gelisah. “Ada apa, Sayang? Susah tidur?” tanya Arshaka yang langsung berbalik ke arahnya. Varisha tidak menjawab dan hanya mengangguk. Arshaka mendekatkan tubuhnya dan membawa tubuh istrinya ke dalam pelukan hangatnya. Kalau biasanya Varisha merasa nyaman dan mungkin langsung tertidur. Kali ini, pelukan itu seakan tidak mempan untuknya. “Kenapa? Masih mikir tentang pendonor Marissa?” tuntut Arshaka seolah menyadari kegelisahan istrinya.Pertanyaan Arshaka membuat Varisha semakin gelisah. “Kamu… kamu sudah tahu siapa yang mendonorkan ginjalnya untuk Marissa?” tanya Varisha sambil menahan suaranya yang gemetar.Arshaka menggeleng pelan. “Masih belum. Rey masih belum kasih kabar.” “Mas…” panggil Varisha lembut. “Iya, Sayang,” balas Arshaka.“Kalau misal suatu saat aku ninggalin kamu… apa yang akan kamu lakukan?” “Jujur dulu saya marah sekali saat kamu meninggalkan saya begitu s

DMCA.com Protection Status