Share

S2. 235 Cukup Main-mainnya

Meski penuh ketakutan, cepat-cepat Enrique mengangguk mengiyakan pernyataan Nicko. Bagaimanapun juga ia menilai kalau hidup masih jauh lebih bernilai walaupun harus cacat selamanya, dibandingkan mati muda.

Dengan memiliki kehidupan, setidaknya ia masih bisa memperbaiki dirinya dan tentu hidup lebih baik lagi.

“Hmm jadi kau tidak merasa menderita dengan apa yang menimpamu kali ini?” cibir Nicko.

Tentu saja pernyataan ini tidak disukai oleh Nicko sebab menurutnya Enrique masih belum mendapatkan balasan yang setimpal atas perilaku tidak sopan terhadap istri dan anaknya. Nicko justru menganggap Enrique masih menantangnya.

Nicko kembali mengangkat tangannya, kali ini kedua tangannya berada di depan dada dengan posisi atas bawah. Diantara kedua tangannya seperti ada bola api yang terlihat samar. Enrique yang melihat ini semakin ketakutan, wajahnya makin pucat dan keringat makin banyak yang mengucur.

Bola api diantara kedua tangan Nicko semakin lama semakin jelas dan kali ini Enrique merasak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status