Erick masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Tuan Allard. Ia mencoba untuk menepiskan pemikirannya sendiri, dan cepat-cepat ia tak mempedulikan lagi.Thiery Allard pun menghembuskan napas panjang, “Kakakku dan aku tak jauh berbeda, kita sama-sama memiliki tubuh yang tangguh. Wajahnya juga tampan, apalagi saat masih muda. Dia juga seorang perayu ulung, pandai untuk membujuk wanita. Ia selalu memanfaatkan kesempatan saat mencari bahan untuk kepentingan perusahaan farmasi. Kakakku selalu saja menggunakan kesempatan ini untuk bersenang-senang bersama wanita. Entah berapa banyak perempuan yang sudah tidur dengannya, aku tak pernah menghitung. Bisa jadi lebih dari dua puluh perempuan sudah pernah tidur bersamanya.”“Apa?”Erick Woolf tersentak kaget, dan ia berkata, “Kakakkmu sungguh luar biasa kuat saat masih muda?”Thiery Allard mengangguk dan berkata dengan lemah, “Jika tidak, mana mungkin ada seorang anak di luar nikah yang hidup di lingkungan keluargaku. Itu hanya yang ketah
Erick Woolf menunjukkan raut wajah yang lemas, dan sepertinya ia lelah tampaknya ada seusatu yang memang tengah disembunyikan olehnya. Sepertinya ini adalah hal yang terlihat memalukan.“Tuan Allard, mmm sejujurnya aku memiliki sebuah masalah yang serius. Saat ini aku kehilangan kemampuan sebagai seorang laki-laki. Aku tidak bisa menunjukkan kemampuanku, yah itu kau tahu kan,” katanya sambil mengangkat jari telunjuk perlahan sebagai isyarat lelaki yang berereksi. Aku sudah berulang kali mengunjungi dokter, dan tak satu pun ada yang bisa memberiku solusi. Aku sangat berharap Anda bisa membantuku.Diam-diam Sylvia mencuri dengar ucapan mereka, dan ia menutup mulutnya karena terkejut dengan pernyataan Erick Woolf. “Jadi dia impoten? Kasihan sekali,” pikir Sylvia.Setelah mengatakan hal itu, Erick pun lanjut bicara dengan tergesa-gesa, mungkin ia sadar kalau Sylvia mengetahuinya, “Katakan lebih lanjut tentang obat yang dikonsumsi oleh kakakmu itu. Seberapa kuat pengaruhnya, serta apa efek
Sylvia kaget bukan kepalang saat mendengar pernyataan ini. Hal ini benar-benar di luar dugaannya, bahkan ia sampai tak bisa bereaksi apa-apa.Sementara Thiery Allard justru menyambut ajakan ini dengan gembira. Pria itu sangat tidak sabar untuk segera bersama Sylvia.Sejak melihat Sylvia pertama kali, ia sudah mengharapkan hal yang indah-indah dengan wanita cantik ini. Namun saat ia tahu kalau Sylvia sudah bersuami, ia jadi sangat kecewa. Apalagi suami Sylvia adalah teman akrab rekan bisnisnya.Namun siapa sangka, ternyata rekan bisnisnya, Erick Woolf memberikan restu padanya. Sepertinya ini sebuah sogokan untuk Thiery karena ia memiliki masalah pada kejantanannya dan ingin mendapatkan obat yang dulu dikonsumsi oleh kakaknya.Thiery Allard tersenyum puas, dalam satu waktu ia bisa mendapatkan keuntungan sekaligus, seorang wanita cantik dan uang untuk obat kejantanan.Dalam hati Sylvia bimbang, ia tidak tahu harus senang atau tidak dengan hal ini. Walau sudah berpisah dengan Dominique, t
Nasib Sylvia sungguh buruk, dulu ia adalah seorang idola. Begitu banyak laki-laki yang menggilainya dan berebut untuk menikahinya. Namun kini ia seperti perempuan yang tak berarti. Suaminya Dominique sudah berada di dalam penjara, dan hubungannya dengan Enrique juga sudah kandas.Saat ini sahabat dari suaminya malah menyerahkan dirinya pada Thiery Allard. Mungkin nanti jika Thiery sudah bosan dengannya, ia bisa jadi akan diserahkan pada orang lain.Sekarang mau tak mau ia pun teringat akan keluarga Lloyd yang telah membuat hidupnya menderita. Sedikit banyak Nicholas Lloyd telah terlibat. Karena laki-laki itulah yang telah membuat dirinya kehilangan kehidupan yang mapan.Ia bukan tak mengenal pasangan muda Lloyd. Ia tahu kalau mereka berdua sangat serasi. Lalu Sylvia membandingkan dirinya dengan Josephine. Wanita muda itu sangat berbeda dengannya, walau sama-sama memiliki kecantikan di atas rata-rata.Saat ia seusia Josephine, ia memiliki nilai kecantikan yang sama dengan istri Nicko.
Pagi hari saat Nicko baru saja selesai sarapan pagi, ia dikejutkan oleh panggilan telepon yang tiba-tiba. Saat itu ia mendapatkan telepon dari seorang rekan bisnis keluarga Lloyd, yaitu Nona Camilla, putri dari keluarga Watson.Camilla Watson adalah putri dari seorang pebisnis ulung yang cukup akrab dengan keluarga Lloyd. Bisnis utamanya adalah koleksi barang antik dengan nilai tinggi.Saat itu Nicko mendengar perempuan itu bicara dengan lembut dan memperkenalkan dirinya, “Tuan Muda, perkenalkan saya adalah Camilla Watson, saya diutus oleh orang tua saya untuk membicarakan sesuatu dengan anda,” katanya dengan sopan.Nicko mengangguk, semalam ayahnya Phillip Lloyd sudah mengabari mengenai Camilla Watson kepadanya. Dulu bisnis keluarga Watson dipegang oleh Tuan Charlie Watson, tapi semenjak beliau sakit, Camillalah yang mengurus semuanya. Beberapa kali Camilla bertemu dengan Phillip Lloyd, dan saat mereka hendak mengadakan pertemuan kembali, Phillip Lloyd mengatakan semua urusan perusah
Nicko mengerutkan alisnya dan menatap Camilla dengan datar. Dalam hati ia sudah menduga kalau tidak ada yang gratis di dunia ini, pasti ada sesuatu yang diminta setelahnya. Mendapatkan kartu keanggotaan istimewa klub Diamond pasti bukan sembarangan, dan jika diuangkan, nilainya tentu sangat tinggi.“Katakan saja apa permintaanmu Nona!” perintah Nicko yang ingin tahu tentang apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh Camilla. Sepertinya hal ini cukup serius.Cepat-cepat Camilla pun berkata, “Tuan Muda, keluarga kami mengivestasikan lebih dari lima miliar di klub diamond, dan bagi kami nilai itu sangat fantastis. Aku merasa kalau keluargaku terburu-buru dengan hal ini. Aku datang kemari ingin meminta Anda untuk menganalisa apakah pilihan ini tepat atau tidak. Mungkinkah investasi ini memberikan keuntungan atau memberikan kerugian besar untuk kami,” kata Camilla.Saat mengatakan hal ini Camilla terlihat gugup. Nicko bisa menyimpulkan kalau Camilla sebenarnya lebih berhati-hati atau mungkin
Klub milik keluarga Watson bukan sembarang klub. Bukan cuma bangunan satu atau dua lantai saja seperti klub pada umumnya. Namun ini sebuah gedung dengan delapan lantai.Keluarga Watson selalu menggunakan angka delapan untuk setiap bisnisnya. Mereka percaya kalau angka delapan adalah nomor keberuntungan karena bentuknya yang tidak putus.Di lantai satu adalah lobi, lahan parkir dan juga kolam renang. Sedangkan tujuh lantai lainnya punya fungsi yang berbeda-beda. Nicko harus mengakui kalau ia kagum dengan pilihan keluarga Watson.Di sini tidak hanya menyediakan tempat hiburan malam, tapi juga sarana olahraga dengan pelatih personal yang berpengalaman, spa, salon dan sauna. Ada juga restoran dan ruang konferensi yang bisa digunakan untuk pertemuan.Camilla menekan angka delapan pada lift saat mereka masuk. Kali ini Nicko kembali dibuat kagum dengan keadaan lift yang begitu rapi dan mewah. Di setiap sisi lift terdapat cermin yang bukan hanya estetik, tapi bisa berfungsi sebagai pengaman b
Nicko turun dari lantai paling atas dan turun satu per satu untuk memeriksa setiap lantai dan fasilitasnya. Semuanya terlihat aman. Para karyawan bisa berlaku profesional dan memperlakukan tamu sebagaimana mestinya.Tak satupun dari mereka yang bersikap tidak ramah pada para pelanggan. Semua mendapatkan keramahan yang pantas dan tak dilebih-lebihkan. Walaupun mereka semua berbeda kelas keanggotaannya.Akhirnya Nicko tiba di lantai tiga, yang belum sempat ia lihat. Saat melihatnya, Nicko pun melihat kalau lantai tiga belum berfungsi secara maksimal.Setiap sudut memang harus diperiksa dengan benar. Jangan sampai ada kekeliruan yang mungkin akan menyebabkaan keretakan hubungan antara Watson dan Lloyd.Menganalisa prospek bisnis memang perlu ketelitian dan perhitungan yang matang. Kali ini ia memperhatikan desain dan fungsi dari lantai tiga. Di sini terdapat beberapa ruang konferensi, dan menurut Nicko ini kurang tepat.Desain dari lantai tiga tak jauh beda dengan lantai lainnya, minimal