Share

S2.215 Pamitan

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-24 23:22:07

Dengan berat hati, Denise pun mengemas barang bawaannya ke dalam koper. Lalu ia pelan-pelan memperhatikan seisi kamar di perkemahan. Berat rasanya untuk Denise meninggalkan kamar ini.

Ia sangat menyukai perkemahan musim panas kali ini.

Tak henti-hentinya anak kecil itu menangis sambil sesekali melirik ke arah ibunya yang menunggu di depan pintu sambil menggerakkan kakinya. Sylvia memang terlihat tidak sabar untuk menunggu anaknya.

“Sepertinya percuma, Ibu tak akan peduli dengan keinginanku,” pikir Denise sambil melirik ke arah pintu.

Ia pun akhirnya melanjutkan langkahnya menuju pintu kamar dan mengikuti ibunya. Denise hanya diam dan menunduk mengikuti ibunya.

Sesekali ia melirik ke arah jendela dan mendapatkan teman-temannya tampak bersanda gurau, dan ia pun semakin menangis. Cepat-cepat Denise mengusap air matanya karena tidak ingin terlihat oleh ibunya.

Namun tanpa disadari olehnya kedua teman karibnya justru melihat ke arah Denise yang sekarang sedang berjalan membawa koper. Saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   S2.216 Denis Dibully

    Denise menoleh ke belakang sejenak, dan ia menghembuskan napas panjang. Punggung dari kedua temannya sudah tak terlihat lagi. Sepertinya mereka sudah berbelok menjauh dan kembali menuju area bermain seperti sebelumnya.Denise ingin kembali dan bermain bersama dengan mereka, tapi mengingat apa yang dilakukan oleh Sylvia terhadapnya beberapa waktu lalu membuatnya berpikir ulang.“Tidak … aku tidak boleh pergi menyusul mereka, aku tak mau membuat ibu marah,” Denise bicara sendiri dan menyeret kopernya menuyusul ibunya.Namun tiba-tiba dua orang anak lelaki keluar dan menghadangnya. Denise tak begitu mengenal dua anak lelaki yang menghadangnya, bahkan nama pun masih sering tertukar.Yang diingat Denise hanyalah mereka memiliki fisik yang ukurannya lebih tinggi dibanding dirinya. Kedua anak itu tampak berdiri berkacak pinggang dan menghalangi jalan Denise untuk menyusul ibunya. Mereka adalah Kevin dan Billy. Kedua anak ini memang tak akrab dengan Denise, dan beberapa kali memang bersikap k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Tentang Harga Diri   S2.217 Tak Peduli

    Langkah kaki yang terdengar jelas itu sangat dikenal oleh Denise. Itu adalah suara langkah ibunya. Wanita yang melahirkannya itu memang menggemari sepatu bertumit tinggi.Segera Denise menoleh ke arah wanita itu dan berharap kalau Ibunya akan memberi pertolongan padanya.“Ibu, tolong bantu aku,” pinta Denise sambil menunjukkan wajah yang memelas.Sylvia melirik sejenak ke arah dua anak yang ada di sekitar putranya. Kedua anak lelaki itu mendadak pucat dan menunduk, tak ingin bertatapan mata dengan wanita berpakaian minim itu. Namun apa yang terjadi selanjutnya sungguh tidak disangka-sangka.“Denise, kenapa kau masih di sini? Kita akan terlambat! Untuk apa kau berhenti lama-lama di sini?” tanya Sylvia dengan nada tinggi.Sylvia sepertinya tidak menghiraukan perkataan Denise saat itu. Ia langsung menarik tangan putranya tanpa peduli dengan apa yang terjadi pada anaknya.“Ibu, aku tidak bermaksud memperlambat, tapi mereka tiba-tiba datang dan menanyakan kenapa aku pergi. Aku mengatakan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • Tentang Harga Diri   S2.218 Telepon dari Enrique

    Enrique duduk di tepi sofa miliknya. Ia sudah tiba di Westcoast Town, beruntung ia masih memiliki penthouse yang pembayarannya sudah lunas, setidaknya di sini ia tidak perlu menjadi gelandangan dan bisa mencari pekerjaan.Ia pun memperhatikan siaran televisi dan melihat berita tentang kehancuran dirinya yang sudah sangat fatal. Ia pun kembali teringat akan Nicko yang telah membuatnya merasakan pengalaman tak menyenangkan ini.Dia langsung mengambil ponselnya dan melihat apa yang ada dalam memori galerinya. Foto saat bersama Sylvia dan juga membaca berita tentang berita yang sekarang sedang viral.Semenjak Enrique dipecat oleh Nicko ia hanya memikirkan satu hal, yaitu bagaimana caranya agar Nicko bisa merasakan kesusahan yang ia rasakan. Ia ingin Nicko bercerai dengan Josephine yang kecantikannya memang sudah terkenal.Sebetulnya jika dibandingkan dengan Josephine, Sylvia tidak ada apa-apanya. Josephine berusia lebih muda dan tubuhnya terlihat begitu kencang dan langsing. Sylvia memang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • Tentang Harga Diri   S2.219 Hadiah

    Daisy tak bisa tenang saat berada di Jade Center. Sejak tadi ia berdiri di sana dengan tidak nyaman. Pikirannya terus melayang kemana-mana. Rasa penasaran terhadap apa yang disampaikan Enrique begitu besar. Ia masih memikirkan apa yang dimaksud dengan kejutan besar dari Enrique."Kira-kira hadiah apa ya yang akan diberikan oleh Enrique, apa uang, perhiasan, properti atau mungkin hal lainnya?" tanya Daisy dalam hati.Kemudian ia pun menggeleng kepala memberi peringatan diri sendiri untuk tidak membayangkan hal yang tidak-tidak atau nanti akan kecewa.Daisy memang mata duitan, tiap mendengar kata hadiah, pasti pikirannya sudah kemana-mana. Tentu saja hadiah yang akan diberikan oleh Enrique sangatlah menarik dan berkelas.Terakhir kali ia mendapatkan hadiah dari putrinya Josephine, sebenarnya bukan hadiah, tapi Daisy memintanya dengan tipu muslihat. Daisy mengatakan pada putrinya tentang penderitaan suaminya hingga Jo memberikan kartu atm miliknya dengan maksud yang itu bisa dipakai pen

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Tentang Harga Diri   S2.220 Meminta Bantuan Daisy

    Melihat hadiah berkilauan yang diberikan oleh Enrique, Daisy pun berseri-seri. Ia tak berhenti untuk memperhatikan pergelangan tangannya yang kini tampak berkilauan oleh perhiasan barunya. Sementara Enrique hanya tersenyum sengit mengingat rencana yang akan ia lakukan setelah ini.Daisy memang dikenal sebagai wanita tamak dan mata duitan. Yang ada di pikirannya hanya uang, harta dan kemewahan. Ia tak pernah peduli dan berpikir panjang tentang apa yang akan diterima olehnya setelah ini.Dalam penilaian wanita berambut pirang ini yang paling utama dalam memilih menantu adalah uang dan kekuasaan. Namun bukan cuma sekedar uang dan kekuasaan saja, tapi seorang menantu yang baik adalah mereka yang rela menghabiskan uang untuk kesenangannya.Jika hanya soal uang dan kekuasaan, tentunya Nicholas Lloyd adalah sosok yang paling ideal sebagai seorang menantu. Hartanya melimpah, dan siapa yang tak kenal dirinya, ditambah lagi dia banyak melakukan kegiatan amal. Sayangnya Daisy tak mencicipi sedik

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Tentang Harga Diri   S2.221 Sisi Lain Edmund

    Siang ini Joesphine tengah duduk di meja makan bersama suaminya dan juga Ian. Nicko sengaja tidak pergi ke kantor karena memikirkan anaknya Ian yang telah ditinggal oleh Rodgie.Sejak pemakaman ayahnya, Ian memang sulit sekali untuk makan. Bahkan ia tak memiliki semangat untuk hidup. Ia lebih sering menangis mengingat-ingat tentang ayahnya.Josephine sendiri sibuk untuk membujuk putranya untuk menikmati makan siangnya. Jo dan Nicko tahu kalau kehilangan seseorang yang dicintai memang sangat berat.Saat mereka sedang memusatkan perhatian pada Ian yang belum menyentuh makanan sama sekali. Saat itulah ponsel Nicko berbunyi dan mendapati pesan dari Corrie, perawat yang disewa oleh Catherine untuk mengurus Edmund.“Jo, Correy menghubungiku, aku akan menjawab teleponnya dulu,” pamit Nicko sambil menunjukkan layar ponselnya.Selain Josephine dan Chad ada Correy yang juga mengetahui tentang kekuatan milik Nicko. Ilmu jari naga yang dikuasainya mampu untuk memberikan kesembuhan pada setiap pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Tentang Harga Diri   S2.222 Sambutan untuk Nicko

    Tanpa ragu dan menoleh meminta persetujuan sang istri dan berkata pada Correy yang meneleponnya kalau ia akan datang ke sana sekarang.“Baiklah Tuan Muda, saya akan menunggu kedatangan anda dengan senang hati. Saya akan menyampaikan hal ini pada Tuan Edmund.Nicko pun mengakhiri panggilannya dengan Correy dan kembali pada istrinya. Saat bertelepin dengan Correy ia memang sedikit menjauh karena tak ingin Josephine kepikiran akan keadaan ayahnya.Namun saat Nicko berbalik, ia mendapati istrinya juga meletakkan ponselnya dengan malas.“Jo, apa yang terjadi?” tanya Nicko.Dengan napas yang berat Jo pun berkata, “Aku baru saja mendapatkan telepon dari Ibu, dan Ibu mengatakan padaku kalau sedang butuh bantuanku. Ibu berencana untuk mendirikan sebuah bisnis penginapan.””Bisnis penginapan?” tanya Nicko yang sedikit curiga.Bagaimana bisa Daisy berpikiran untuk memiliki bisnis penginapan, sementara ia sendiri tidak punya banyak uang untuk menjalani bisnis. Darimana Daisy bisa mendapatkan uang

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Tentang Harga Diri   S2.223 Hebatnya

    Saat mendengar pujian yang dilontarkan oleh Nicko, Lily pun datang dan mendekatinya. Gadis itu tersenyum sambil melambaikan tangannya.“Tuan Han Junior, Anda tak perlu merasa sungkan terhadapku, jika memang Anda membutuhkan bantuan, jangan segan-segan untuk mendatangi saya. Saya akan berusaha untuk memenuhinya semampu saya, dan panggil saja saya Nicko tak perlu ada embel-embel Tuan Muda.”“Tuan, jangan seperti itu. Bukankah hal itu tidak sopan?” balas Tuan Han Junior.Ini bukan tentang status sosial Nicko, tapi sudah merambah pada ilmu yang dimiliki oleh Nicko. Tak sembarang orang bisa mendapatkan anugrah ilmu jari naga. Ilmu yang begitu hebat membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hanya orang-orang pilihan saja yang mampu menguasainya.“Tuan Muda, anda begitu tersohor dan memiliki anugrah yang luar biasa, mana mungkin aku memanggilmu Nicko saja.”Nicko melihat Tuan Han tampak bersikeras untuk memanggilnya dengan sebutan tuan Muda. Pria paruh baya itu sepertinya tidak ingin dibantah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status