Nicko tertawa-tawa dengan puas saat mendapati tubuhnya melayang-layang di udara. Ini kali pertamanya ia menyukai dan menyetujui ide dari suara misterius itu.Sejenak ia bersenang-senang dengan kostum barunya.“Ah aku benar-benar merasakan hidup yang berbeda kali ini,” kata Nicko kemudian ia kembali terbang dan berguling-guling menciptakan manuver yang indah.Kali ini Nicko merentangkan kedua tangan sambil berguling-guling, dan tubuhnya terasa begitu ringan. Bukan hanya itu, semua beban yang ada dalam pikirannya sejenak menghilang.“Mungkin ini karena aku tak menemukan kebahagiaan di masa kecil. Keluarga angkatku tidak bisa memperlakukanku dengan baik. Aku pun harus merasakan susah di masa itu,” pikir Nicko.“Hmm tampaknya kau sudah menikmati peranmu saat ini,” suara misterius itu kembali muncul.Nicko menoleh ke arah kanan dan tersenyum, seakan ia mengetahui kalau pemilik suara misterius itu ada di sampingnya.“Hmm yah, aku sudah bisa menerima keadaanku yang sekarang, dan aku akan mel
Nicko sebenarnya tak peduli, tapi ia ingat pesan suara misterius itu memintanya untuk menjaga pria berkostum bajak laut.“Aku tak kenal dengan lelaki ini, dan seharusnya tidak menolongnya. Tak ada gunanya juga aku membantu pria ini selain demi kepulanganku dan menemui istri dan anakku,” gumam Nicko.“Bagus, kau harus mencegahnya untuk meminum minuman yang diberikan oleh pria itu,” suara misterius itu kembali muncul di telinga Nicko.Nicko mendengkus kesal dan hanya bisa menuruti perintah suara misterius itu. Wlaau sebenarnya tangannya mengepal dan menggigit bibir tanda kesal akan perintah yang terus menerus ditujukan untuknya.“Sial! Aku benar-benar seperti di penjara,” batin Nicko.Nicko langsung menatap ke arah Tuan Leon yang baru saja melayangkan tamparan di pipinya, walau tamparan itu tak berasa apa-apa. Ia sama sekali tak merasakan panas pada kulit pipinya yang halus, alih-alih lelaki kurus itu justru menyunggingkan senyum misterius pada bos nya. “Apa-apaan kau? Baru sekali kuaj
Brak! Pria bertubuh pendek nan tambun itu langsung menggebrak meja begitu melihat tingkah laku anak buah rekan bisnisnya yang tidak sopan. Bagi Tuan Leon ini adalah sebuah penghinaan besar. Walaupun yang dikatakannya memang benar, tapi ia tentu tak mau mengakui hal ini.“Kurang ajar kau! Berani benar mengguruiku ha?” maki Tuan Leon pada Nicko. Nicko hanya terkekeh. Ia berdiri sambil melipat kedua tangannya. Wajahnya kali ini benar-benar terlihat menyebalkan, apalagi jika topeng yang menutupi wajahnya dibuka, tentu saja akan membuat siapapun yang melihat semakin emosi. “Memangnya kenapa? Apa Anda sama sekali tidak berani untuk melakukannya? Atau jangan-jangan Anda mungkin benar-benar mencoba untuk meracuni Tuan Walter bukan, atau mungkin Anda hanya seorang pengecut?” seru Nicko menantang, sambil dagunya terangkat ke atas. Semakin lama lelaki muda berkostum superhero itu semakin membuat Tuan Leon naik darah. Mata lelaki itu semakin membulat, dan pipinya tampak kembang kempis, persis
Nicko melirik ke arah Tuan Walter yang ada di sampingnya. Kemudian kembali melirik ke arah tiga Tuan Leon dan juga pengawalnya yang saat ini tampak tak bisa berkutik. Mereka semua terus melangkah mundur hingga tubuh mereka membentur dinding dan tak ada lagi celah untuk kabur.Nicko yang berperan sebagai pria bertopeng pun menyerahkan senjata api pada pria di sampingnya.“Kurasa Anda yang pantas untuk melakukan penghormatan ini, menjadi penguasa atas nyawa mereka,” bisik Nicko setelah menganalisa tentang karakter Tuan Walter.Ia tahu kalau pria seperti Tuan Walter adalah seseorang yang gila hormat. Ia pun sengaja menyanjung pria di sampingnya dan memberikan senjata api itu padanya.Tuan Walter hanya memandang dengan penuh kejutan pada Nicko. Mungkin ia bertanya apa maksudanya.“Anda bebas mengeksekusi mereka Tuan, bukankah itu akan menunjukkan betapa berkuasanya Anda?” bisik Nicko sambil menyerahkan senjata itu.Nicko menyunggingkan senyuman pada lelaki yang disebelahnya, kemudian meng
Pria yang nampak seperti katak menggembung itu pun terjepit, tak bisa bergerak kemanapun. Ia tampaknya tak punya pilihan selain jongkok dengan kedua tangan berada di belakang leher dan kedua mata mengarah ke lantai.“Kau benar-benar ingin menembakku Walter?” tanya Tuan Leon dengan terbata-bata.Tuan Walter hanya diam dan matanya tetap menatap tajam penuh kebencian ke arah pria yang ada di depannya.“Apa kau tak ingat tentang masa lalu kita? Bukankah kita sudah saling mengenal dan sama-sama memiliki impian untuk memperkuat bisnis kita?” tanya Tuan Leon mencoba mengingatkan.Memang mereka berdua sudah lama saling mengenal. Mereka berdua pernah terlibat dalam kenakalan remaja, boleh dibilang keduanya sama-sama memiliki masa lalu yang suram dan membawanya pada dunia hitam. Keduanya pun memiliki hubungan baik sebelumnya.Mendengar penuturan dan kisah masa lalu yang diucapkan oleh Tuan Leon, tangan Tuan Walter pun mulai sedikit bergetar. Nicko pun menyadari hal itu, hingga ia pun membisiki
Nicko mengernyitkan dahi dan memandang sosok perempuan bergaun merah muda itu. Sementara pipi perempuan di depannya itu mulai merona seperti udang rebus. Jelas perempuan ini salah tingkah.“Huh, apa-apaan dia,” pikir Nicko.Pemuda berambut cokelat ini sebenarnya tak peduli dengan apa yang terjadi pada perempuan di depannya itu. Ia hanya ingin tahu kenapa perempuan di depannya bersikap biasa saja. Ia sama sekali tidak merasa terkejut atau menunjukkan raut wajah senang telah kembali ke kehidupan yang normal, tidak terkungkung dalam dinding dimensi di alam lain.“Kenapa dia bersikap biasa saja, bukankah ia mengeluh kepanasan karena kulitnya melepuh saat perjalanan antar dimensi tadi?” pikir Nicko.Pemuda ini pun mencoba untuk memancing Karen untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya setelah kembali dari dimensi lain beberapa saat lalu.“Josephine mana?” tanya Nicko pada Karen yang pipinya bersemu merah.Perempuan bergaun merah muda itu pun menutup mulutnya menahan tawa.“Kau ini ya benar
Pertemuan Karen dengan Josephine kali ini bukanlah suatu kesengajaan. Kali ini ia memang ia berniat menenangkan diri dari padatnya kativitas selama ini. Memang semenjak hubungannya kandas dengan Jason, Karen lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja.“Aku bekerja keras mencari uang, menjauhkan diri dari segala kegiatan perkumpulan yang berguna, dan sudah saatnya aku bersenang-senang untuk diriku sendiri,” pikirnya saat tiba di Pulau Zambrud.Ia memang sengaja untuk menarik diri dari segala bentuk pertemuan. Ada sebuah ketakutan besar bagi dirinya untuk bertemu dengan kawan-kawannya yang lama. Ketakutan terbesarnya adalah sebuah ingatan akan Jason atau bahkan ia bertemu Jason sendiri.“Tidak …. tidak aku tidak bisa melakukannya,” jerit Karen di kala itu.Dalam pikirannya setiap teman yang dijumpainya akan bertanya mengenai hubungannya dengan Jason. Kalimat ‘Aku tak menyangka hubunganmu dengan Jason berakhir begitu saja.’ atau mungkin pertanyaan ‘Bagaimana mungkin hal itu terjadi
Saat Karen bertemu dengan Nicko untuk pertama kalinya hatinya memang merasakan ada getaran yang hebat. Bertemu orang sesukses Nicholas Lloyd memang impian yang luar biasa, dan sebuah kesempatan yang sangat langka. Namun melihat Josephine yang ada di samping lelaki itu benar-benar membuatnya risih.“Kenapa harus Jo yang mendampingi lelaki itu. Aku memiliki kecerdasan tapi kenapa harus Jo yang mendapatkan perhatian dan pernikahan yang bahagia. Ini benar-benar tidak adil,” pikirnya saat Jo memperkenalkan Karen pada Nicko.“Apa yang buat Josephine begitu hebat hingga mampu menggaet laki-laki seperti Nicko. Ini sungguh tidak adil. Apa di jaman seperti ini hanya wajah cantik saja yang dilihat?” batinnya bertanya-tanya.Karen sempat bersenang hati saat mendengar Josephine gagal menikah dengan Gerald. Tentu saja ini menjadi berita yang baik untuknya. Jo bukanlah seorang wanita yang istimewa, bersanding dengan Gerald pun sebenarnya ia tak pantas.Kini justru Josephine bisa bersanding dengan so
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt