"Beli baju kerja yang bagus. Soalnya tadi bos gue suruh pakai baju kerja yang bagus. Dia bilang, asisten itu cerminan dari bosnya."
"Siap.""Tadi bos gue kasih uang dua juta.""Hah ... bos kasih uang buat karyawan yang baru mau masuk? Serius loe?"Alice mengangguk."Bos yang mencurigakan. Apa dia udah tua?""Enggak. Kayaknya sekitar umur tiga puluh tahun kali.""Ganteng?" Jordi tiba-tiba merasa tersaingi."Ganteng sih. Tapi gantengan loe. Yang membuat dada gue bergetar-getar," rayu Alice dengan semua rayuan maut yang bisa ia ucapkan agar hati Jordi melambung tinggi."Hihi ... tapi inget ya! Loe itu milik gue! Jangan macem-macem atau genit sama itu bos!""Siap Jor.""Kiss me, please. I miss you very much.""Nanti di apartemen ya. Jangan di sini!""Ya udah. Ayo kita ke apartemen. Gue udah gak tahan. Gue uda kangen mampus sama loe."Alice tersenyum sumringah. Ia pun sangat rindu dengan kekasih backstreet-nya itu.***Jordi sudah memesan m"Ah .. gila loe! Gue gak mau ah," tolak Alice."Supaya mama gue setuju sama loe. Kalau loe hamil, pastinya dia akan terima loe. Suka gak suka, dia harus terima," bujuk Jordi."Gue gak mau, Jor! Jangan buat jalur pintas begitu! Lagian gue baru mau mulai kerja. Di sana perjanjian kerjanya tuh ... gak boleh menikah selama satu tahun. Lah ... kalau hamil, gue bagaimana nanti?" protes Alice."Ya gak usah kerja lagi. Loe hidup sama gue dan gue akan penuhi semua kebutuhan loe."Jordi sama sekali tidak putus asa untuk membujuk Alice. Dia sudah tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Norita luluh selain membuat Alice hamil terlebih dahulu."Gue gak mau jadi benalu di dalam hidup loe," lirih Alice.Alice memiliki harga diri setinggi langit. Ia tidak mau menyusahkan orang lain sama sekali atas kehidupannya. Lebih baik ia mencari uang sendiri daripada harus bergantung kepada orang lain. Walaupun suaminya sendiri.Jordi membalikkan tubuh Alice. Ia me
Jordi terkekeh. Padahal ia ingin memberitahukan kepada semua orang yang berada di kantor bahwa Alice sudah memiliki pasangan. Tapi karena Alice sudah mencegahnya, Jordi jadi mengurungkan niatnya."Kalau di tempat lain yang gak kelihatan, boleh?" Jordi meminta persetujuan dari Alice."Hmm ... boleh."Sudahlah. Alice sudah tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Jordi. Ia sendiri menikmati semua sentuhan lembut dari Jordi atas tubuhnya. Yang terpenting adalah, kissmark itu tidak terlihat oleh orang lain. Jadinya Alice tidak akan pusing untuk menyembunyikan semua tanda yang diberikan Jordi atas tubuhnya."Ok, darling. I will."Jordi membuka kaos hello kitty yang sedari tadi ia gunakan. Terlihat sekali perut sixpack bak roti sobek di hadapan Alice.Alice meneguk salivanya sendiri. Terpesona akan keindahan tubuh Jordi yang pastinya bisa membuat para wanita tergila-gila terhadap apa yang sekarang Alice lihat.Jordi kembali mendekati tubuh Alice setel
Jordi rubuh di atas tubuh Alice. Rasa lelah sekaligus nikmat yang sangat dirasakan kedua insan yang berbagi kenikmatan bersama itu. Pakaian mereka sudah berantakan di atas lantai, dibuang Jordi secara random karena ingin lekas melepaskan semua halangan yang melekat dari tubuhnya dengan tubuh Alice.Alice memeluk erat tubuh Jordi yang masih berada di atasnya, lalu mencium pipi pria yang kelelahan itu. Alice sama sekali tidak menyangka, bahwa niatnya yang hanya untuk mengambil pakaian Jordi berubah menjadi pergulatan panas mereka untuk yang kedua kali.Terus terang, Alice juga sangat menikmati kebersamaannya dengan Jordi. Apakah ini yang namanya ketagihan?Begitupula dengan Jordi. Jika sudah bersama dengan Alice, ia sedikit sulit untuk menguasai dirinya. Pastinya ia menahan diri untuk menjamah tubuh Alice, tapi jika hanya berdua tanpa Alice cegah, maka Jordi pastinya tidak bisa menahan hasratnya sendiri. Jordi ketagihan dengan Alice.Ini adalah kali keduanya mereka
Ya ... akhirnya setelah perjalanan panjang di kamar mandi dan drama untuk pergi ke mall selesai sudah. Alice dan Jordi sudah berada di mall untuk memilih baju kerja Alice yang akan dipakai besok.Tentu saja mereka belum makan, karena takut terlambat untuk membeli pakaian. Mereka itu sampai ke mall pukul dua puluh lewat tiga puluh menit. Yang artinya mereka hanya memiliki waktu satu jam setengah untuk mencari pakaian. Jadi waktu makan tentunya terlewat.Sebenarnya Alice khawatir, takut Jordi sakit lagi. Tapi Jordi mengatakan bahwa ia masih bisa tahan lapar.Setelah mencari kesana sini, akhirnya Alice bisa mengumpulkan tujuh buah kemeja dan tiga buah celana panjang. Ya ... totalnya sekitar dua juta rupiah. Sesuai yang diberikan Nathan untuk Alice merubah penampilannya."Kita makan yuk. Gue lapar," ucap Jordi sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan. Cacing di dalam perut Jordi sudah berdisko ria."Ayo. Loe mau makan apa? Yang lembek-lembek ya. Perut loe
Rumah Hana ...Norita dan Alexander yang tidak enak dengan keluarga Tanuwijaya, yaitu keluarga Hana mendatangi rumah mewah itu. Mereka ingin menjelaskan duduk persoalannya kepada orang tua Hana tentang hubungan Jordi dan Hana."Jadi begini, Pak Tomo dan Bu Silvi. Saya datang kemari untuk membicarakan persoalan pertunangan Jordi dan Hana," ucap Alexander sebagai pembuka. Orang tua Hana itu adalah rekan bisnis dari Alex, jadinya ia lebih sedikit tidak formal kepada mereka.Hana tersenyum-senyum melihat kedatangan dua orang yang akan menjadi mertuanya itu. Ia mengira, pernikahannya akan dipercepat, sesuai dengan ucapan dari Norita sebelumnya."Hmm ... pertama saya mau ucapkan permintaan maaf.""Loh koq maaf, Pak Alex?" tanya Silvi bingung. Kenapa kabar bahagia harus dimulai dengan kata maaf. Hatinya menjadi tidak enak."Jadi begini, sebenarnya Jordi meminta kami untuk membatalkan rencana pertunangan mereka."Hana tercengang. Bukankah Norita mengatakan
Alex dan Norita tidak punya pilihan. Jordi anak mereka satu-satunya. Mereka tentu saja tidak mau kehilangan Jordi, padahal mereka mau memperbaiki masa kecil sampai masa sekarang dengan Jordi.Lebih baik mereka mengalah untuk kehidupan keluarga yang lebih baik. Norita juga sudah menyerah dengan ancaman Jordi. Nanti ... setelah Jordi tenang, Norita akan mencarikan wanita lain yang bisa membuang Alice dari hidup Jordi.Tidak apa sekarang Norita kalah, tapi ia akan menjadi pemenang dan tertawa terakhir. Sementara Alice ... gadis itu akan tersingkir dan meratapi hidupnya sendiri. Tunggu saja pembalasan dari Norita.Hana terlihat menangis. Ia tidak rela dengan batalnya pertunangan dengan pria yang sangat ia sukai itu. Ia kesal dan terus terang, di dalam hati Hana, ia menuduh Alice sebagai tersangka utama dan harus ia adili segera. Entah bagaimana caranya agar Alice dan Jordi berpisah. Hana tidak tahu.Tapi pastinya dengan semua akses keuangan yang Hana miliki, menyingk
Setelah Alex dan Norita masuk ke dalam mobil mereka ..."Pa, koq mama jadi takut sama Hana ya," Norita bergidik ngeri karena mendengarkan ide dari Hana."Hmm ... mungkin sebaiknya memang pertunangan itu dibatalkan ma. Sepertinya ... Hana ini tipe kriminal dan mungkin saja menyakiti orang lain." Alex juga meneliti Hana lebih dalam lagi.Memang Alex baru beberapa kali bertemu dengan Hana. Saat mereka bertemu, Hana terlihat sebagai gadis yang baik dan sopan. Tapi baru kali Alex melihat sifat Hana yang asli. Sangat menakutkan. Pantas saja Jordi tidak mau menikah dengan Hana.Jikapun Alex adalah Jordi, pastinya ia akan menolak langsung dan tidak ada pertimbangan lagi. Untuk apa ia mempertahankan wanita seperti Hana? Wanita yang sangat menakutkan."Mama juga pikir begitu, Pa." Norita mengakuinya. Ia merasa salah telah memaksa Jordi untuk menerima Hana sebagai calon pendampingnya nanti.Bahkan sekarang Norita berpikir, apakah sebenarnya kelakuan Hana yang mena
Jordi dan Alice sudah sampai ke rumah Alice. Jordi memarkirkan mobil sportnya di depan rumah Alice yang pastinya besok akan menjadi tontonan banyak tetangga karena mobil Jordi sangatlah mencolok.CEKLEK!Alice membuka pintu terlebih dahulu. Sekarang sudah pukul dua puluh dua lewat tiga puluh menit. Terlalu malam untuk pulang ke rumah."Kalian koq malam sekali pulangnya?" protes Ranti yang sedari tadi menunggu Alice dan Jordi untuk pulang ke rumah."Iya, Ma. Tadi Jordi lama banget liat ke sana ke sini. Terus kita makan dulu," ucap Alice berbohong."Ya sudah. Kalian mandi dulu. Habis itu tidur. Besok kan mau kerja." Ranti segera mematikan televisi yang sedari tadi menemaninya untuk menunggu Alice pulang."Iya, Ma."Alice segera meletakkan barang belanjaannya. Ia mencari pakaian dan selanjutnya mandi. Jordi juga membuka kopernya dan mengambil pakaian. Menunggu gilliran Alice selesai mandi."Gue tidur dulu yak," ucap Alice tersenyum. Berpamitan ti