Share

Tak Termaafkan

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Wajah Kingston menggelap ketika mengetahui kenyataan sebenarnya. Alih – alih membawa Pandora ke rumah sakit. Dia melempar tubuh Pandora terseret beberapa meter usai melangkah masuk ke dalam mansion. Warna keemasan yang bercampur darah menjiplak jelas pada celana kain biru keabuan. Warna yang menunjukkan betapa Kingston takkan memaafkan kesalahan fatal yang Pandora lakukan.

Ratusan tahun lalu, kali pertama dia bisa menyelamatkan janin di rahim Arcadeaz. Itu tak akan berakhir sama terhadap janin yang hilang dengan sendirinya. Anggur akan menawarkan kematian, dan Pandora mendobrak hal yang tak seharusnya menjadi bagian terburuk dalam riwayat keputusan Kingston. Memilih gadis yang tak bisa diatur seperti Pandora hanya akan membakar habis kesabarannya.

Kingston takkan memberi ampun saat dia sendiri sudah tersulut amarah. Tidak ada rasa cinta selama ini, tetapi kebencian datang dengan mudahnya. Seolah menentang keberadaan garis yang sangat tipis di antara dua rasa demikian.

“Dari awal kau
Susi_miu

Vote, yuk.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Fury Destra Jihan
stay seterong panda
goodnovel comment avatar
Lilianna Sundari
sedih bgt panda. king jg salah. pnjam rahim panda tp sembunyiin yg bner gimana
goodnovel comment avatar
lilianasundari223
masih gemes sm kig yyg gk punya perasaan. kejam sangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Rantai yang Menjerat

    Gemerincing rantai saling menyambar ketika pergerakan kecil Pandora berlangsung untuk memahami situasi sejak kali pertama membuka mata. Sedikit masih dibayangi perasaan kacau, dia menarik lengannya kasar hingga gesekan menyakitkan kembali mengingatkan betapa seluruh tubuh Pandora seakan remuk redam tak tertahan oleh bekas hantaman yang bahkan dia tak ingat bagaimana Kingston melakukannya.Pandora mendesis dengan napas tercekat meneliti beberapa bekas lebam di tubuhnya, terutama pada bagian kaki yang terbentur keras. Dia kembali menarik lengan—tak bisa merampas kebebasan dari rantai yang saling terhubung di antara pilar ranjang. Bukankah Pandora sungguh tak pernah bercerita tentang bentukan ranjang yang mencekam, kini atmosfer semakin menjadi – jadi saat dia harus terbelenggu seperti ini.Tentang darah ....Warna merah menyakitkan itu berkecamuk hebat di benak Pandora. Dia sadar seseorang telah mengganti kain yang membalut. Harusnya Pandora masih mengenakan blazer, dalaman putih polos

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pengobatan

    Penyiksaan semalam rasanya tak jauh berbeda dari hari ini. Pandora sendiri kesulitan harus menutup tubuh telanjangnya saat sering kali selimut tebal itu tersibak karena berusaha ingin membebaskan jerat rantai hingga luka di pergelangan tangan menjadi luka yang terparah.Sungguh Pandora terjerumus tudingan menyakitkan Kingston. Dia pembunuh. Membunuh janin tidak bersalah. Membuat dirinya keguguran sebelum siap dan sebelum pernah bicara jujur pada ayahnya. Tapi ada satu hal yang coba Pandora mungkiri. Dia berpikir mungkinkah tuduhan itu adalah tuduhan utuh, atau justru hanya kebenaran separuh.Jika benar anggur merupakan angin yang membesarkan api terhadap masalah yang sedang dia hadapi, mengapa Pandora harus menerima itu bagian dari akal sehatnya? Dia memang memakan banyak anggur, bahkan di saat – saat sedang merasa waspada ketika menuju penghujung acara waktu itu. Namun pantaskah Kingston menjatuhkan segala kesalahan berdua, hanya padanya?Dari awal Kingston sudah menyerukan larangan.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pedang dan Kesempurnaannya

    Napas Pandora tercekat segera menunduk tak ingin berpas – pasan dengan manik mata spektrum yang berkilat marah. Dia mengetatkan jemari pada Helios, tidak peduli bagaimana pria itu berusaha melepas tautan yang masih melekat dan mungkin akan memancing hura – hara besar ketika Kingston dengan seringai sinis menjulang tinggi, lalu bersimpuh meletakkan salah satu tangannya di antara keputusan salah yang Pandora buat. “Tunanganmu ini aku atau bawahanku?” Ada ketegangan bergumul liar di benak Pandora begitu Kingston meminta Helios untuk meninggalkan kamar. Pandora terpaksa menghadap wajah yang sialnya tampan itu saat dia sendiri tak berdaya terhadap jemari yang menarik tulang rahangnya kasar. Pandora bersyukur belum menyematkan pasangan dari cincin bertata batu hijau yang masih tersarung sempurna di jari manisnya untuk benar – benar mengikat Kingston sebagai seorang tunangan. Kingston sendiri tak pernah menganggap Pandora ada. Tidak semestinya Pandora mematahkan perasaan ragu hanya karena

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Satu Semester Berlalu

    “Terima kasih, Helios. Hari ini kau tidak perlu menjemputku. Aku akan tidur di asrama.” Pandora tersenyum singkat kemudian melangkah masuk ke dalam kafe. Mencari – cari keberadaan Anna yang belum pula sampai setelah 30 menit lalu gadis itu mengirim pesan sedang dalam perjalanan. Sudah bukan hal baru, maka Pandora tak perlu menunggu Anna sekadar mengambil posisi duduk di pojokan usai memesan jus alpukat. Biasanya Pandora akan memilih anggur untuk dijadikan minuman lembut, tetapi kali ini dia tak berniat membuat perasaannya mencicipi bekas – bekas bayangan tentang kehidupan buruk yang Kingston tawarkan. Meskipun Pandora takkan bisa melupakan setiap detik kekejaman Kingston, bahkan saat pertemuan terakhir mereka—hari di mana pedang menjadi bukti kebencian keduanya saling membara. Dengan tangan berdarah – darah Kingston pergi keluar kamar. Pergi setelah mengatakan sesuatu yang amat menyakitkan. Lalu saat kembali. Kingston membawa segelas ramuan pahit, memaksa Pandora menegak habis dan me

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Klub Malam

    “Apa tidak ada pakaian yang lebih tertutup lagi, Ann?” Pandora melangkah tidak nyaman, sesekali menarik kain yang berkerut memperlihatkan kulit pahanya. Penampilan Pandora sudah sebegitu rapi—sedikit perlu memastikan bahwa dia tak akan menyesal mengambil keputusan ini setelah sering kali menolak ajakan Anna menikmati suasana klub malam. Masuk akal Pandora tak ngin Kingston tiba – tiba menerjang masuk ke kamar asrama saat dia sendirian di sana. Membuat keributan dan mengganggu beberapa mahasiswa yang memilih tinggal daripada mengeluarkan ongkos besar kembali ke kampung halaman. Pandora yakin saat dia berada di tengah keramaian Kingston akan sulit menemukan jejaknya. Sekali saja mungkin tak mengapa. Pandora tidak akan menyentuh minuman alkohol mana pun demi menjaga kesadaran dan akan mengajak Anna pulang secepatnya, meski tidak dengan kembali ke asrama. London .... Pandora sepakat akan ikut Anna pulang ke London setelah mengantongi izin dari Chris. Hanya beberapa hari saja. Lalu dia

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Benci dan Cinta

    “Setelah kematian Arcade, aku sama sekali tidak pernah melihatmu begini. Tapi sekarang ... kau menunjukkan hal yang sama seperti saat kau sedang cemburu padanya.” Ntah kali ke berapa Avanthe memperhatikan Kingston melepas empat anak panah secara bersamaan dengan bidikan tepat sasaran. Sesaat lalu dia berjalan di sekitar istana, tidak sengaja menangkap sekilas bayangan Kingston berdiri seorang diri di tengah kegelapan malam. Hanya beberapa perangkat percahayaan yakni api yang menyala – nyala di beberapa sudut lapangan. Agak terkejut sebenarnya Avanthe mengetahui Kingston sedang dikuasai amarah, tetapi Avanthe akan menyebut itu sebuah kecemburuan sebab mengenal kakak laki – lakinya. Tidak ada kemarahan yang sanggup membuat Kingston bungkam, jika bukan karena sesuatu yang lebih besar. “Hentikan semua ini.” Avanthe menyentuh pundak lebar Kingston saat dia benar – benar harus memberanikan diri untuk menyudahi semua yang sedang Kingston lakukan. “Kau hampir menghabiskan 1000 panah keraja

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Penawaran

    “Maaf, Kak Derrek. Kita tidak bisa berhubungan lebih. Kau kakak dari teman baikku, dan aku juga sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri.” Pandora bersyukur meski sudah menolak Derrek secara halus. Mendorong dada pria itu demi menghindari setiap keinginan Derrek ... pria itu masih bersedia menemaninya ke mana dia ingin, termasuk mendatangi satu persatu toko perhiasan di London seperti yang pernah dilakukan saat masih di Bristol. Napas Pandora berembus pelan menatap gedung bertingkat, yang lantai dasarnya dijadikan tempat jual beli perhiasan. Ini toko ntah ke berapa yang Pandora pilih setelah beberapa yang dia datangi selalu menolak, cenderung takut saat melihat cincin tunangan yang dia bawa. Semacam ada sebuah ancaman, yang membuat para pemilik toko tidak berani ambil risiko seandainya mereka memutuskan untuk membeli cincin pemberian Kingston. Sebenarnya Pandora sudah mencoba mengembalikan benda tersebut kepada Helios, tetapi tidak pernah sekali pun Helios mau menerima hal yang su

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Terjual

    Berulang kali Pandora mengetuk jari – jari tangan dengan posisi lengan menekuk di atas meja bar. Menunggu Raymond yang baru saja masuk ke lorong temaram setelah pria itu meninggalkannya seorang diri menatap sekeliling orang – orang separuh mabuk menikmati gelegar musik yang memekakkan telinga. Ada rasa takut di mana Pandora mulai memikirkan kontrak kerja yang telah dia tandatangani. Raymond mungkin setuju terhadap pernyataan Pandora tentang keputusannya untuk berhenti jika merasa tak cocok bekerja, tetapi Pandora tak yakin hal ini akan berjalan sebagaimana semestinya. Membayangkan dia sedang sendiri di antara keramaian yang mengerikan. Harusnya Pandora dengarkan apa kata Anna. Gadis itu sudah sering kali mengingatkan, bahkan melarangnya melakukan kesepakatan merugi. Namun Pandora membutuhkan uang itu. Tak memungkiri kejadian memilukan yang Kingston ciptakan menjadi mimpi buruk untuknya. Pandora selalu merasa terancam atas apa yang akan dia ucapkan pada pria masa depannya. Dia memili

Bab terbaru

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Season Dua

    Hallo, Kakak - Kakak pembaca. Long Time No see di sini. Bagi yang belum tahu kalau kisah Hores dan Avanthe sudah muncul dan sudah bisa dibaca. Kalian boleh langsung cari saja di pencarian dengan judul 'Passionate Devil: Selir yang Terluka'."Di hari kau memutuskan untuk berubah jahat. Kau tak pernah mengajariku cara melupakan pria yang pernah sangat kukenal." -Avanthe- (Season dua: Series Demigod).Perjuangan Avanthe menghadapi kebencian Hores setelah perang dan kematian Raja Vanderox. Dengan kehadiran putri kecil-nya, apakah itu bisa mengembalikan perasaan Hores seperti sedia kala?Terkadang benci dan cinta adalah dua hal paling tak berjarak. Yuk, ikuti keseruan kisah mereka.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Cinta dan Kebahagiaan (End)

    Ini waktunya ... sebuah perjuangan di mana cinta dan kerja sama adalah bukti paling nyata yang membawa Pandora pada titik mengagumkan. Pusat perhatiannya selalu terpaku kepada satu orang di sana; pria di atas podium dengan hak dan kerelasian terhadap kontribusi-nya sebagai seorang donatur. Kingston bicara setelah rektor memberikan sambutan pembuka hingga amanat. Sulit dimungkiri bahwa pria itu menjadi yang paling mencolok di antara civitas akademika dan siapa pun di sana. Sisiran rambut ke belakang, rapi, menambah kesan memuja. Sayup – sayup suara bisikan dari beberapa wisudawati terus menjalar sampai di pendengaran Pandora. Dia hanya bisa tersenyum tipis, dan mungkin tidak akan memberitahu Kingston, bahkan jika urusan pria itu selesai. Tidak akan memberitahu suaminya bahwa pria itu menjadi bahan gosip. Riuh tepukan tangan mengakhiri kesempatan Kingston ada di atas podium. Sorot mata spektrum itu sesaat menyorot ke arahnya. Senyum tipis, nyaris tidak terlihat, memancing Pandora memb

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Gagal

    “Terima kasih, Helios.”Akhirnya, Pandora bernapas lega setelah perjalanan menuju pulang dan macam – macam kegiatan yang menguras tenaga; dia baru saja menyelesaikan kegiatan akhir kuliah lapangan, tetapi rasanya itu semacam sebuah perpisahan besar. Ntah karena Pandora bersama Anna sepakat melakukan kegiatan praktik di perusahaan Kingston, sehingga seluruh staff penting maupun para pegawai memperlakukan-nya lebih daripada mahasiswi yang mencari ilmu. Pandora lebih yakin hal tersebut karena ulah Kingston. Pria itu tak segan menunjukkan sikap manis di hadapan semua orang. Tidak peduli gosip akan bertebaran, asal Pandora menyelesaikan studi dengan baik. Demikian sering Kingston jadikan alasan ketika Pandora berusaha membatasi kedekatan mereka saat pria itu secara mendadak tiba di kantornya.Langkah Pandora pelan menaiki undakan tangga teratas. Hal paling pertama dilakukan adalah memasuki kamar. Dia sudah sangat merindukan tiga bayi-nya yang berturut – turut menyajikan sebuah pemandangan

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Memandikan Bayi

    Pandora tidak tahu harus terpaku pada yang mana. Bayi-nya yang tenang saat dimandikan, atau suami-nya yang panas ketika sedang menggosok sabun nyaris tak berbusa di tubuh mungil Luca. Gerakan tangan Kingston luwes, menegaskan betapa pria itu mahir menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Dia telah, pernah, terbiasa memandikan Aceli sewaktu gadis kecil itu masih begitu bayi. Dan sekarang mempraktikkannya kepada anak sendiri, sementara Pandora ... sambil – sambil belajar dia menunggu Kingston selesai.“Handuk, Kucing manis.”Pandora mengerjap cepat setelah mengguncang dirinya keluar dari lamunan. Dia menyerahkan kain yang sama mungilnya di dekat tangan Kingston. Pria itu menerima dengan tenang; mengeringkan tubuh Luca, lalu membawa bayi mungil mereka keluar dari kamar mandi.“Kapan kau akan memberiku giliran?”Mengambil posisi duduk di pinggir ranjang sambil mengamati Kingston memoles minyak di beberapa bagian tubuh Luca, termasuk di puncak kapal yang lembut itu, membuat Pandora sedik

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menyusui

    Tengah malam suara tangis menggelegar menjadi salah satu hal paling baru yang pernah Pandora hadapi. Dia mengerjap sebentar untuk menatap langit – langit kamar temaram. Sesaat Pandora bergeser, begitu hati – hati tidak ingin membangunkan Aceli di tengah – tengah ranjang. Tubuhnya sudah bersiap akan bangun menuju keranjang bayi, tetapi satu cekalan hangat benar – benar baru menghentikan apa yang nyaris Pandora lakukan.“Biar aku saja, Kucing manis. Sebaiknya kau kembali tidur.”Sayup – sayup suara dalam Kingston diliputi langkah kaki meninggalkan ranjang. Bayangan tubuh pria itu terus berjalan, kemudian berhenti di satu titik persis perhatian Pandora tak terenggut di sana.Gerakan Kingston luwes mendekap bayi mungil mereka. Lekuk tubuh pria itu terlihat menyisir di depan meja. Kingston mungkin akan menunggu beberapa saat sampai susu perah yang disimpan di satu perangkat khusus untuk mengisi penuh ke dalam susu botol.“Bawa Luca ke sini, King.”Namun, Pandora merasa terlalu lama, sement

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Harmonis

    Hari di mana dia dipersilakan pulang, Pandora melangkahkan kaki pelan – pelan masuk ke dalam gedung mentereng. Dia sedikit terkejut ketika menemukan Chris sudah berdiri menyambut dengan hangat, lalu pria itu segera mendekat diliputi satu – satunya perhatian tertuju pada bayi mungil dan kebiasaan tidur yang begitu panjang.“Kenapa tidak memberitahuku saat kau akan melahirkan, Panda?”Mendapati Chris mengajukan pertanyaan sambil tersenyum kepada Luca. Pandora segera memindahkan perhatiannya lurus – lurus memberi Kingston isyarat. Apa yang harus mereka katakan?Kejujuran sudah dipastikan tidak akan terjadi, karena itu akan sanggup membuat Chris berpikir betapa Pandora benar – benar telah membahayakan nyawanya.“Saat aku akan melahirkan, semuanya terjadi secara tiba – tiba, Dad. Jadi baru bisa memberitahumu belakangan.”Pandora meringis usai menceritakan separuh kebenaran. Memang Luca ingin dilahirkan secara tiba – tiba. Tiba – tiba kontraksi dan tiba – tiba dia harus menghadapi peristiwa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bayi Luca

    Pintu kamar rawat terbuka perlahan; di mana Kingston terlihat membungkuk menurunkan tubuh Aceli dari balik punggung pria tersebut. Gadis kecil yang sepertinya malas berjalan, sehingga butuh sentuhan ajaib dari sang paman untuk membuat mereka terlihat harmonis.“Mommy Panda!”Pandora tetap menjatuhkan perhatian; mengamati derap langkah Aceli terburu mendekatinya. Kursi yang diseret menimbulkan suara gemerisik, kemudian wajah Aceli muncul setelah gadis itu menaiki kursi sekadar menunjang tubuhnya yang pendek.“Aceli sangat merindukan Mommy Panda.”Senyum menggemaskan itu tidak pernah berubah. Pandora hampir tertawa menanggapi ungkapan kalimat demikian, tetapi dia tak bisa bohong; perasaan haru yang mendesak sedikit mengguncang sisi emosional-nya. Pandora sangat – sangat merindukan Aceli. Sengaja merentangkan tangan untuk melihat bagaimana reaksi gadis kecil Kingston.Aceli antusias ingin merangkak ke atas blankar, kemudian tubuh kecilnya langsung ditangkap. Bukan Pandora. Kingston-lah s

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menuju Akhir

    Iris hijau Pandora sekelebat menerima siraman lampu terang, dia mengerjap beberapa kali untuk membiaskan diri. Lurus – lurus mengamati, baru kemudian keningnya bertaut menyadari dia sedang berada di satu tempat berbeda. Seingatnya, hal paling terakhir bisa dia lihat adalah wajah Kingston yang begitu khawatir. Ya, pria itu yang paling terakhir ada bersamanya. Dan tiba – tiba saat dia merasa dunia kembali memberi sebuah kesempatan. Kingston pula yang sekarang sedang menawarkan tatapan lembut. Melebihi sebuah kemurnian yang pernah Pandora miliki.. Sorot mata itu teduh. Teduh sekali ke satu titik, turun sedikit di samping Pandora.“King ...,” panggil Pandora, tidak tahu mengapa akhirnya membuat Kingston seperti tersentak. Barangkali Kingston sedang melamunkan sesuatu, tetapi reaksinya begitu tak terduga ketika pria itu diam, seolah berjuang mengumpulkan informasi, yang salah – salah tidak pernah dipikirkan sebelumnya.Untuk waktu cukup lama Pandora masih harus menunggu. Tak sadar di satu

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pertemuan Baru

    “Tuan ....”“Maaf, Tuan. Tubuh Anda tidak bisa menerima jarum suntik.”Kata – kata sang perawat menyeret perhatian Kingston untuk terguncang. Saat memikirkan bagaimana keadaan Pandora, itu membuatnya hilang cukup lama. Sekarang, setelah menyadari wanita yang ingin mengambil darahnya hanya melakukan hal sia – sia. Kingston tidak mengatakan apa pun, selain membiarkan kebekuan di urat nadi tangannya; yang tak terjamah, benar – benar bisa menerima benda asing menerobos ke dalam.Jarum tajam mulai berfungsi. Kingston terus terpaku pada aliran darah yang bergerak melalui selang. Darahnya akan diberikan kepada Pandora. Ini memang sebuah keputusan penuh tekad. Tidak tahu bagaimana selanjutnya. Kingston berharap darah yang dia donorkan tidak akan mempengaruhi tubuh Pandora. Itu adalah kemungkinan paling kecil. Kalaupun ada harga yang harus diterima. Hanya diharapkan Pandora tidak akan menua. Itu saja.“Anda mungkin akan sedikit merasa pusing, Tuan. Beristirahatlah sebentar.”Wanita yang baru s

DMCA.com Protection Status