Share

Kuda Poni

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah janji telanjur dinobatkan sebagai hal terpenting di sini. Seandainya kata – kata terucap bisa ditarik kembali, maka Pandora tidak akan pernah memberikan Aceli harapan, seperti iris mata yang menatap Pandora dengan binar.

“Kakak Panda, mau, kan?”

“Ya. Tentu saja.”

Sudut bibir Pandora melekuk getir. Dia mungkin akan memaafkan Kingston atas nama Aceli, tetapi untuk benar – benar menerima pria itu secara utuh. Pandora masih membutuhkan waktu yang panjang.

“Terima kasih, Kakak Panda.”

Satu tindakan manis Aceli saat melingkarkan lengan di leher Pandora secara tidak langsung menariknya berpaling ke arah Kingston. Perhatian yang tertuju begitu lekat, hingga tatapan memuja yang terlalu dalam sedikit membombardir perasaan Pandora. Dia bertanya – tanya mengapa harus dengan demikian Kingston menunjukkan ketertarikannya.

“Aceli mau makan kue?”

Cara yang tepat untuk menghindari segala jenis deburan dada dan menjernihkan biang gelisah adalah mengakhiri sentuhan dari Aceli.

Pandora memberi sat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
yaniyani
suka bgt aku
goodnovel comment avatar
yaniyani
duh gemes ya klo dah deket gitu
goodnovel comment avatar
Fury Destra Jihan
di maafin dech daddy king
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Whitewhile

    Kita harus pergi .... Ketika Kingston mengucapkan kata – kata tersebut, seharusnya Pandora sudah mengerti ... dia tidak akan diberi kesempatan panjang sekadar menghindar. Sudah melontarkan banyak penolakan, tetapi pria itu ahli dalam bernegosiasi. “Sudah musim semi, Pandora.” “Kau akan menikah denganku sebentar lagi.” “Aku akan mengizinkanmu bekerja, selama kau masih sangat marah. Tapi itu hanya saat kau masih marah. Aku tahu kau belum memaafkanku. Tidak masalah dan aku tidak keberatan. Paling tidak kau mau menuruti permintaan Aceli.” Semua terucap saat – saat Aceli tidur di pangkuan Pandora. Sementara Anna telah berpamitan masuk ke asrama lebih dulu setelah Kingston menahan Pandora untuk bertahan di dalam mobil. Tidak ada alasan bagi Anna mencampuri urusan penting itu. Sebaiknya memang demikian sehingga yang terjadi adalah bagaimana Pandora dan Kingston mencari solusi bersama. “Kalau kau tahu aku masih marah, maka biarkan aku turun.” Kingston mungkin sering mengamati Pandora me

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menyatakan

    Nyaris tengah malam secara mendadak tenggorokan Pandora terasa gersang. Dia bangkit dengan gerakan hati – hati. Dua orang mengapit tubuhnya. Aceli di sisi kiri, sementara Kingston berada di bagian sisa. Ada pula boneka Panda samar – samar membayang di kaki ranjang. Membuat Pandora tidak bisa menahan senyum setiap kali membayanginya.Sesaat lalu Aceli dengan tutur kata yang polos membocorkan beberapa kenyataan pada Pandora. Bahwa ujung telunjuk Kingston sering tercucuk jarum ketika menyatukan bagian terputus dari lengan dan badan boneka. Gadis kecil itu juga menunjukkan rekaman video yang berguncang tidak jelas, walau cukup untuk menggambarkan kebenaran tentang pamannya.Dan yang berikut ... Pandora menerima informasi selama dia tinggal di asrama. Aceli punya kesempatan lebar tidur bersama Voleski, sementara yang paling mengejutkan—Kingston siaga membawa boneka Panda ke kamar pribadi. Akan dipindahkan ke tempat asal ketika kesibukan tidak menyita waktu.Sedikit yang tidak bisa Pandora

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bahan Rebutan

    Suara embusan napas bertubi – tubi mengganjal untuk menarik kesadaran Pandora sampai titik di mana dia membuka mata pelan – pelan. Otot bahu di hadapannya mencuak ketika beban terangkat tinggi menawarkan pemandangan tidak biasa. Kingston sedang memunggunginya. Berkeringat penuh hingga kondisi tubuh bertelanjang dada tidak bisa meminimalisir kulit perunggu itu menjadi sangat licin.Pria dengan kulit yang eksotis. Semalam, Pandora ingat Kingston tidak pernah melepaskannya setelah pengakuan ajaib yang tak pernah dia bayangkan akan didengar secara langsung. Dan memastikan hal tersebut bukan sekadar kata – kata membujuk rayu. Karena itulah alasan, paling tidak Pandora sedikit mulai tenang selepas dituntut untuk merasakan semua itu dengan gamblang.Untuk waktu yang lama dia masih mengamati Kingston. Otot – otot di tubuh pria itu sudah terbentuk sangat padat. Genggamannya yang mantap pada ganggang besi dan urat – urat tangan bermunculan tidak sedikit—tanpa sengaja membuat Pandora menggigit b

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Lomba

    “Selama aku di asrama, kau harus menjaga Whitewill-ku dengan baik ....” Pandora menatap lurus – lurus ke arah Kingston. Sekian jengkal jarak mengamati betapa pria itu sangat sibuk dengan kegiatan bersama kudanya sendiri. Kuda throughbred persis kepunyaan Pandora, tetapi memiliki warna cokelat pekat—nyaris mencolok pada campuran gelap kehitaman. Dan tentu begitu disayang – sayang. Pandora yakin Kingston tidak mencerna betul – betul permintaan yang dia katakan barusan. Alih – alih berpaling, pria itu baru saja meletakkan alat kikir dan pemotong kuku kuda. Terlihat fokus menatap lekat – lekat pada kaki kuda peliharaannya. Itu mungkin menjadi pemeriksaan paling terakhir untuk memastikan bahwa semua bagian bermasalah sudah ditangani. Kingston hanya perlu bangkit—setengah membungkuk menghadap kuda yang dipanggil Grolius untuk mengukur kesimestrisan ketika Grolius berdiri dengan mantap. Senyum Kingston memang sesuatu yang sedang tidak diberikan kepada yang lain. Namun dari sisi samping te

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Papan Selancar

    Kingston tidak mengatakan apa pun lagi untuk membantah. Tetapi yang tidak pernah Pandora harapkan. Pria itu tertegun menatap ke arahnya. Ada sesuatu dalam diri Kingston yang nyaris tidak bisa diduga. Pandora tidak bisa memastikan. Sorot mata pria di hadapannya terlalu lamat, sedikit menyerahkan rasa ragu Pandora sekadar meloloskan senyuman secara langsung.Dia segera menunduk. Pelan – pelan mengusap surai putih Whitewill yang menjuntai ke samping. Menuntut kudanya untuk meninggalkan Kingston. Pria itu akan segera menyusul ketika suara Grolius mengudara lebih keras dari waktu – waktu biasa. Menghentak cukup kuat sehingga wajah tampan itu muncul di samping Pandora, yang dia lirik sebentar tanpa mengucapkan sesuatu untuk meminimalisir reaksi terhadap tatapan Kingston sebelumnya.“Mau berselancar, Pandora?”Tawaran Kingston terdengar menarik. Pria itu baru saja menegaskan hal – hal yang bertingkat – tingkat memancing rasa penasaran Pandora. Dia ingin sekali melakukannya, tetapi juga harus

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Sedikit Kejujuran

    “Aku pernah ke Kanada memerankan sebuah drama untuk pernikahan Mr. dan Mrs. Witson. Mungkin Kanada bukan pilihan yang buruk.” Pandora bergumam, membayangkan kembali peristiwa di hari itu. Ketika dia menjadi pemeran utama dalam pentas yang ditangani Mr. Lee. Peran untuk menggambarkan sebuah kisah kehidupan yang pelik, tetapi Pandora sangat meragukan struktur perjalanan di dalamnya. Dia melihat begitu banyak cinta bertebaran dari pasangan pengantin. Dengan kehidupan bergelimang dan sikap yang saling ditauikan, sepertinya mungkir diterima kalau – kalau mereka telah melewatkan hal terburuk dalam hidup. “Aku mau lagi seandainya Mr. Lee menerima proyek seperti waktu itu, yang akan menguras tiga bulan kami untuk berlatih.” Pandora berpaling dan menengadah ke arah Kingston. Tidak mengerti atas dasar apa hal itu dilakukan. Namun respons Kingston menjadi suatu tindakan penting baginya saat ini. Pria itu hanya diam, sedikit terpaku menelusuri setiap lekuk wajah Pandora, yang mengharuskannya seg

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Kedekatan yang Lekat

    Sedikit perih ....Sudah cukup menggambarkan luka gores di tubuh Pandora. Bekasnya panjang dengan darah telah mengering di sekitar pergelangan dan mata kaki, tetapi dia tidak menganggap itu adalah sesuatu yang serius. Kingston-lah yang berlebih – lebihkan segala hal hingga memintanya memanjat di punggung lebar dan merekat di sana seperti anak trenggiling yang menaiki induknya setiap kali berpergian.Kulit Kingston hangat ... itu yang Pandora sukai ketika menempel maupun meletakkan dagu di garis bahu. Merasakan setiap hentakan kaki Kingston memercikkan secuil guncangan dan dia akan berpegangan erat.Mereka menyusuri bibir pantai. Sebuah ide klasik mencari cangkang kerang sebagai koreksi tambahan. Begitu pula Pandora sedang mengusahakan satu yang paling cantik untuk diberikan kepada Aceli.Namun sepanjang Kingston menjadi kakinya. Pandora rasa menjelikan mata saja tidak cukup. Dia tidak leluasa mengamati dari jarak dekat, meski sebenarnya kasihan acap kali pria itu harus membungkuk demi

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Ms or Mrs Nolan?

    Pelan Pandora melebarkan kelopak mata ketika sesuatu yang nyaris tidak memiliki sentuhan menjelajah di sekitar wajahnya. Dia mengerjap untuk kemudian menemukan Kingston sedang fokus mengamati, dan membiarkan bulu sayap terus bergerak di sekitar hidung dan kening. “Sudah jam tujuh, Kucing manis. Bangun ....” Pria itu berbisik sangat sayup dengan kesimpulan yang sudah diambil, barangkali sudah bisa menebak seperti apa reaksi Pandora selanjutnya. “Jam tujuh?” “Ya ....” Untuk itu Pandora dapat merasakan ranjang berderak ketika Kingston sedikit mundur ke belakang, tak lagi mengapit tubuhnya dengan kedua kaki menekuk memberi tekanan di atas kasur. Suatu gerakan yang secara serius menyeret kesadaran Pandora mencuak ke permukaan. “Jam tujuh ....” Dia sedikit bergumam. Ada jeda sebelum melotot lebar. “Kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi!” Pandora menatap nyalang ke arah Kingston. Meneliti bagaimana pria itu telah rapi mengenakan kemeja biru muda dan dasi hitam sebagai pelengkap.

Latest chapter

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Season Dua

    Hallo, Kakak - Kakak pembaca. Long Time No see di sini. Bagi yang belum tahu kalau kisah Hores dan Avanthe sudah muncul dan sudah bisa dibaca. Kalian boleh langsung cari saja di pencarian dengan judul 'Passionate Devil: Selir yang Terluka'."Di hari kau memutuskan untuk berubah jahat. Kau tak pernah mengajariku cara melupakan pria yang pernah sangat kukenal." -Avanthe- (Season dua: Series Demigod).Perjuangan Avanthe menghadapi kebencian Hores setelah perang dan kematian Raja Vanderox. Dengan kehadiran putri kecil-nya, apakah itu bisa mengembalikan perasaan Hores seperti sedia kala?Terkadang benci dan cinta adalah dua hal paling tak berjarak. Yuk, ikuti keseruan kisah mereka.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Cinta dan Kebahagiaan (End)

    Ini waktunya ... sebuah perjuangan di mana cinta dan kerja sama adalah bukti paling nyata yang membawa Pandora pada titik mengagumkan. Pusat perhatiannya selalu terpaku kepada satu orang di sana; pria di atas podium dengan hak dan kerelasian terhadap kontribusi-nya sebagai seorang donatur. Kingston bicara setelah rektor memberikan sambutan pembuka hingga amanat. Sulit dimungkiri bahwa pria itu menjadi yang paling mencolok di antara civitas akademika dan siapa pun di sana. Sisiran rambut ke belakang, rapi, menambah kesan memuja. Sayup – sayup suara bisikan dari beberapa wisudawati terus menjalar sampai di pendengaran Pandora. Dia hanya bisa tersenyum tipis, dan mungkin tidak akan memberitahu Kingston, bahkan jika urusan pria itu selesai. Tidak akan memberitahu suaminya bahwa pria itu menjadi bahan gosip. Riuh tepukan tangan mengakhiri kesempatan Kingston ada di atas podium. Sorot mata spektrum itu sesaat menyorot ke arahnya. Senyum tipis, nyaris tidak terlihat, memancing Pandora memb

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Gagal

    “Terima kasih, Helios.”Akhirnya, Pandora bernapas lega setelah perjalanan menuju pulang dan macam – macam kegiatan yang menguras tenaga; dia baru saja menyelesaikan kegiatan akhir kuliah lapangan, tetapi rasanya itu semacam sebuah perpisahan besar. Ntah karena Pandora bersama Anna sepakat melakukan kegiatan praktik di perusahaan Kingston, sehingga seluruh staff penting maupun para pegawai memperlakukan-nya lebih daripada mahasiswi yang mencari ilmu. Pandora lebih yakin hal tersebut karena ulah Kingston. Pria itu tak segan menunjukkan sikap manis di hadapan semua orang. Tidak peduli gosip akan bertebaran, asal Pandora menyelesaikan studi dengan baik. Demikian sering Kingston jadikan alasan ketika Pandora berusaha membatasi kedekatan mereka saat pria itu secara mendadak tiba di kantornya.Langkah Pandora pelan menaiki undakan tangga teratas. Hal paling pertama dilakukan adalah memasuki kamar. Dia sudah sangat merindukan tiga bayi-nya yang berturut – turut menyajikan sebuah pemandangan

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Memandikan Bayi

    Pandora tidak tahu harus terpaku pada yang mana. Bayi-nya yang tenang saat dimandikan, atau suami-nya yang panas ketika sedang menggosok sabun nyaris tak berbusa di tubuh mungil Luca. Gerakan tangan Kingston luwes, menegaskan betapa pria itu mahir menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Dia telah, pernah, terbiasa memandikan Aceli sewaktu gadis kecil itu masih begitu bayi. Dan sekarang mempraktikkannya kepada anak sendiri, sementara Pandora ... sambil – sambil belajar dia menunggu Kingston selesai.“Handuk, Kucing manis.”Pandora mengerjap cepat setelah mengguncang dirinya keluar dari lamunan. Dia menyerahkan kain yang sama mungilnya di dekat tangan Kingston. Pria itu menerima dengan tenang; mengeringkan tubuh Luca, lalu membawa bayi mungil mereka keluar dari kamar mandi.“Kapan kau akan memberiku giliran?”Mengambil posisi duduk di pinggir ranjang sambil mengamati Kingston memoles minyak di beberapa bagian tubuh Luca, termasuk di puncak kapal yang lembut itu, membuat Pandora sedik

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menyusui

    Tengah malam suara tangis menggelegar menjadi salah satu hal paling baru yang pernah Pandora hadapi. Dia mengerjap sebentar untuk menatap langit – langit kamar temaram. Sesaat Pandora bergeser, begitu hati – hati tidak ingin membangunkan Aceli di tengah – tengah ranjang. Tubuhnya sudah bersiap akan bangun menuju keranjang bayi, tetapi satu cekalan hangat benar – benar baru menghentikan apa yang nyaris Pandora lakukan.“Biar aku saja, Kucing manis. Sebaiknya kau kembali tidur.”Sayup – sayup suara dalam Kingston diliputi langkah kaki meninggalkan ranjang. Bayangan tubuh pria itu terus berjalan, kemudian berhenti di satu titik persis perhatian Pandora tak terenggut di sana.Gerakan Kingston luwes mendekap bayi mungil mereka. Lekuk tubuh pria itu terlihat menyisir di depan meja. Kingston mungkin akan menunggu beberapa saat sampai susu perah yang disimpan di satu perangkat khusus untuk mengisi penuh ke dalam susu botol.“Bawa Luca ke sini, King.”Namun, Pandora merasa terlalu lama, sement

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Harmonis

    Hari di mana dia dipersilakan pulang, Pandora melangkahkan kaki pelan – pelan masuk ke dalam gedung mentereng. Dia sedikit terkejut ketika menemukan Chris sudah berdiri menyambut dengan hangat, lalu pria itu segera mendekat diliputi satu – satunya perhatian tertuju pada bayi mungil dan kebiasaan tidur yang begitu panjang.“Kenapa tidak memberitahuku saat kau akan melahirkan, Panda?”Mendapati Chris mengajukan pertanyaan sambil tersenyum kepada Luca. Pandora segera memindahkan perhatiannya lurus – lurus memberi Kingston isyarat. Apa yang harus mereka katakan?Kejujuran sudah dipastikan tidak akan terjadi, karena itu akan sanggup membuat Chris berpikir betapa Pandora benar – benar telah membahayakan nyawanya.“Saat aku akan melahirkan, semuanya terjadi secara tiba – tiba, Dad. Jadi baru bisa memberitahumu belakangan.”Pandora meringis usai menceritakan separuh kebenaran. Memang Luca ingin dilahirkan secara tiba – tiba. Tiba – tiba kontraksi dan tiba – tiba dia harus menghadapi peristiwa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bayi Luca

    Pintu kamar rawat terbuka perlahan; di mana Kingston terlihat membungkuk menurunkan tubuh Aceli dari balik punggung pria tersebut. Gadis kecil yang sepertinya malas berjalan, sehingga butuh sentuhan ajaib dari sang paman untuk membuat mereka terlihat harmonis.“Mommy Panda!”Pandora tetap menjatuhkan perhatian; mengamati derap langkah Aceli terburu mendekatinya. Kursi yang diseret menimbulkan suara gemerisik, kemudian wajah Aceli muncul setelah gadis itu menaiki kursi sekadar menunjang tubuhnya yang pendek.“Aceli sangat merindukan Mommy Panda.”Senyum menggemaskan itu tidak pernah berubah. Pandora hampir tertawa menanggapi ungkapan kalimat demikian, tetapi dia tak bisa bohong; perasaan haru yang mendesak sedikit mengguncang sisi emosional-nya. Pandora sangat – sangat merindukan Aceli. Sengaja merentangkan tangan untuk melihat bagaimana reaksi gadis kecil Kingston.Aceli antusias ingin merangkak ke atas blankar, kemudian tubuh kecilnya langsung ditangkap. Bukan Pandora. Kingston-lah s

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menuju Akhir

    Iris hijau Pandora sekelebat menerima siraman lampu terang, dia mengerjap beberapa kali untuk membiaskan diri. Lurus – lurus mengamati, baru kemudian keningnya bertaut menyadari dia sedang berada di satu tempat berbeda. Seingatnya, hal paling terakhir bisa dia lihat adalah wajah Kingston yang begitu khawatir. Ya, pria itu yang paling terakhir ada bersamanya. Dan tiba – tiba saat dia merasa dunia kembali memberi sebuah kesempatan. Kingston pula yang sekarang sedang menawarkan tatapan lembut. Melebihi sebuah kemurnian yang pernah Pandora miliki.. Sorot mata itu teduh. Teduh sekali ke satu titik, turun sedikit di samping Pandora.“King ...,” panggil Pandora, tidak tahu mengapa akhirnya membuat Kingston seperti tersentak. Barangkali Kingston sedang melamunkan sesuatu, tetapi reaksinya begitu tak terduga ketika pria itu diam, seolah berjuang mengumpulkan informasi, yang salah – salah tidak pernah dipikirkan sebelumnya.Untuk waktu cukup lama Pandora masih harus menunggu. Tak sadar di satu

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pertemuan Baru

    “Tuan ....”“Maaf, Tuan. Tubuh Anda tidak bisa menerima jarum suntik.”Kata – kata sang perawat menyeret perhatian Kingston untuk terguncang. Saat memikirkan bagaimana keadaan Pandora, itu membuatnya hilang cukup lama. Sekarang, setelah menyadari wanita yang ingin mengambil darahnya hanya melakukan hal sia – sia. Kingston tidak mengatakan apa pun, selain membiarkan kebekuan di urat nadi tangannya; yang tak terjamah, benar – benar bisa menerima benda asing menerobos ke dalam.Jarum tajam mulai berfungsi. Kingston terus terpaku pada aliran darah yang bergerak melalui selang. Darahnya akan diberikan kepada Pandora. Ini memang sebuah keputusan penuh tekad. Tidak tahu bagaimana selanjutnya. Kingston berharap darah yang dia donorkan tidak akan mempengaruhi tubuh Pandora. Itu adalah kemungkinan paling kecil. Kalaupun ada harga yang harus diterima. Hanya diharapkan Pandora tidak akan menua. Itu saja.“Anda mungkin akan sedikit merasa pusing, Tuan. Beristirahatlah sebentar.”Wanita yang baru s

DMCA.com Protection Status