Beranda / Romansa / Tawanan Cinta Sang Penguasa / Bab 9. Tawanan istimewa

Share

Bab 9. Tawanan istimewa

Penulis: Strrose
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-17 14:00:20

“Astaga... bisa-bisa lengan kananmu cacat permanen”

Hiriety hanya terkekeh saat dokter wanita bernama Alice ini mengomelinya

“kau juga, bisa-bisa bermain dengan anak muda polos ini hingga tangannya patah” Alice mengomeli Marco

“Dia tak sepolos itu” Sanggah Marco

Alice menghela napas panjang “Kapan kau akan berhenti menjadi maniak, Marco? Apa kau tak puas hanya dengan satu wanita?” Alice bertanya setelah selesai memperbaiki perban di lengan kanan Hiriety

“Alice!”

“Apa Marco?! Apa kau pikir situasi ini nyaman bagiku? Kau tahu aku menyukaimu tapi kau memintaku merawat wanita yang sudah tidur denganmu?”

Hiriety menutup mulutnya, matanya menatap drama di depannya dengan binar kesenangan. Ia telah menduga bahwa Alice menyukai Marco, tetapi Marco sendiri tampak acuh tak acuh terhadap perhatian Alice. Ini lebih menarik daripada yang ia bayangkan.

Alice menatap Marco

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 10. Manipulation

    “Jangan pergi kemanapun, tetap diranjang dan sambut aku dengan kedua kakimu yang sudah terbuka”Nada suaranya datar, tanpa sedikit pun menunjukkan emosi, namun di balik kata-kata tersebut tersirat sebuah dominasi yang kuat. Sebuah perintah yang tak bisa dibantah, yang menunjukkan siapa yang berkuasa di sini. Nada suaranya datar, tanpa sedikit pun menunjukkan emosi, namun di balik kata-kata tersebut tersirat sebuah dominasi yang kuat. Sebuah perintah yang tak bisa dibantah, yang menunjukkan siapa yang berkuasa di sini.Hiriety terkikik pelan lalu mengangguk“Cepatlah kembali, Valley” ujarnya, suara lembut dan menggoda itu diiringi dengan sebuah ciuman jauh yang dilemparkannya ke udara, seolah-olah ciuman itu ditujukan langsung pada Marco yang tengah menjauhSetelah kepergian Marco, Hiriety tidak langsung bergerak. Hiriety menikmati keheningan sesaat, merasakan sisa-sisa sentuhan Marco di kulitnya. Ia tersenyum, senyum yang pen

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 11. Untouchable man

    Berbeda dengan para mafia yang cenderung begerak di dunia gelap, Marco Valley adalah seorang CEO muda dengan aura kepemimpinan yang kuatPria itu tak tertarik dengan perkelahian ataupun aksi ilegal dalam bentuk apapunKekuasaannya bukan didapat dari senjata api atau ancaman kekerasan, melainkan dari strategi bisnis yang cermat dan visi yang tajam. Ia memimpin perusahaan teknologi terkemuka, ValleyTech, dengan tangan besi yang terbalut sutra. Keputusan-keputusannya tegas, namun selalu didasari oleh perhitungan yang matang dan analisis yang mendalam.Marco bukanlah tipe orang yang gemar pamer kekayaan. Kemewahan yang ia miliki tersembunyi di balik kesederhanaan penampilannya. Jas mahalnya selalu rapi, namun tak pernah mencolok.Arloji mewah di pergelangan tangannya hanya terlihat sekilas, namun cukup untuk menunjukkan statusnya. Ia lebih suka menghabiskan waktu di kantornya, bergelut dengan angka-angka dan strategi bisnis, daripada menghadiri pesta-pesta me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 12. Kontrol Hiriety

    Marco melonggarkan dasinya, dia sudah cukup menahan emosi berhadapan dengan seorang pelayan yang tak tahu diri.Bukan hanya sekali dua kali ada pelayan yang melemparkan diri padanya. Ini sudah hampir yang ke sepuluh kalinya dan alhasil Marco harus mengganti pelayannya dengan yang baruSetelah memberikan perintah pemecatan dan mencari orang baru pada Ducan, kepala pelayannya. Marco berjalan menuju kamarnyaKetika ia membuka pintu kamar, pandangannya langsung tertuju pada Hiriety yang sudah ada di atas ranjang"Bagaimana rapatnya, Valley?" tanya Hiriety, suaranya manis dan menggoda.Marco terdiam sejenak, memandangi Hiriety. Ia merasa terkejut, tapi juga… tertarik. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi ia juga tidak ingin menghindarinya.Marco hampir lupa dengan keberadaan wanita itu di rumahnya. Hiriety sungguh berada di atas ranjangnya hanya dengan pakaian dalam yang transparan“Aku mendapatkan ini dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 13. Kecanduan

    Berbagai macam gaya dan lokasi sudah direalisasikan oleh Marco. Selama seminggu penuh, setelah kegiatan mereka di dalam kamar mandi, Marco terus memasuki Hiriety. Tak peduli di mana pun, kapan pun, bahkan siapa yang ada di sana—batas-batas ruang dan waktu seolah sirna, hanya tersisa gairah yang membara di antara mereka.Marco terus memuaskan gairahnya, tak pernah terhenti saat bersama Hiriety. Intensitasnya meningkat setiap hari, menunjukkan betapa dalam dan tak terduga pengaruh Hiriety terhadapnya.Marco mengakui, jika Hiriety adalah wanita pertamanya dalam arti yang sesungguhnya. Selama 28 tahun hidupnya, baru kali ini dia begitu haus akan seks, haus yang bukan sekadar hasrat fisik, tetapi juga sebuah kebutuhan emosional yang mendalam.Marco sadar jika dia telah kehilangan kendali atas dirinya sendiri, bahwa ia telah terjebak dalam permainan Hiriety. Ia mulai mempertanyak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 14. Kalut

    Marco meraba samping tempat tidurnya. Begitu menyadari ranjang itu kosong, mata gelapnya terbuka sempurna. Amarah meledak, sebuah gelombang panas yang membakar dari dalam.Hiriety tak ada disanaWanita itu, yang telah mengacaukan hidupnya, telah menghilang. Ia melompat dari ranjang, tubuhnya menegang karena amarah yang menggebu.Setelah mengenakan celananya yang berserak di lantai, Ia berteriak, suaranya menggema di ruangan mewah itu, suara yang penuh dengan kekuasaan dan kemarahan yang tak terkendali."Hiriety!" teriaknya, suaranya pecah karena kemarahan. "Di mana kau?!"Keheningan.Hanya keheningan yang menjawab teriakannya. Amarahnya semakin membuncah. Ia mengacak-acak rambutnya, menghancurkan kesempurnaan penampilannya. Ia mencari, mencari di setiap sudut kamar, 

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 15. Marco cemburu

    Hiriety mengerang pelan, rasa nyeri yang tajam menjalar dari lengannya yang sudah cedera sejak awal. Dia menggigit bibir, mencoba menahan rasa sakit yang tiba-tiba menghantamnya seperti gelombang pasang.Marco, yang masih berada di atasnya, menegang. Tatapan gelapnya yang penuh gairah berubah, seketika dipenuhi ketegangan dan… kekhawatiran?"Aku tak sengaja" gumamnya, suaranya sedikit bergetar.Hiriety terkekeh kecil meskipun wajahnya sedikit pucat. "Kau terlalu ganas, Valley."Marco segera bangkit dari atas tubuh Hiriety, menarik selimut untuk menutupi tubuh Hiriety sebelum dengan cepat meraih pergelangan tangan wanita itu dengan hati-hati. Setelah gips itu terbuka, Marco melihat betapa buruknya kondisi lengan Hiriety—kulitnya memerah, tampak lebih bengkak dari sebelumnya—rahangnya mengeras.“Kenapa kau tak kau katakan jika ini sakit?”Hiriety menatap dengan bingung “Aku tak merasakan sakit”

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 16. Posesif

    Marco mendekati Hiriety yang masih duduk dengan santainya di sofa. Ia tampak tenang, bahkan hampir acuh tak acuh terhadap aura bahaya yang dipancarkan Marco.Tatapan pria itu tajam, rahangnya mengeras, dan auranya mengancam, menciptakan suasana tegang yang mencekam di ruang tamu yang luas itu. Keheningan menyelimuti mereka, keheningan yang dipenuhi dengan emosi yang tak terucapkan.Marco berhenti beberapa langkah di depan Hiriety, menatapnya dengan intens. Ia berusaha untuk mengendalikan amarahnya, tetapi emosinya masih bergejolak di dalam dirinya"Apa yang kau lakukan tadi?" geram Marco, tatapannya tajam.Hiriety mengedip manja, tangannya yang bebas menelusuri dada Marco dengan santai. "Aku hanya menggodanya sedikit. Kau marah?"Marco menahan rahangnya yang menegang. "Hiriety, aku memperingatkanmu..."Hiriety terkekeh, lalu dengan sengaja menarik Marco lebih dekat. "Dan jika aku memang sengaja membuatmu cemburu, lalu apa?"Hiriety be

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 17. Masih Tawanan?

    "Selamat pagi, tawananku" sapa Marco, suaranya datar, namun ada sesuatu yang berbeda di dalamnya. Ada kegelisahan, ada ketakutan yang ia coba sembunyikan di balik penampilannya yang tegas.Hiriety terkekeh lucu, mata abu-abunya menatap kedua pergelangan kakinya yang diborgol dengan rantai panjang yang tertambat pada tiang pilar ranjang. Rantai besi itu berkilau di bawah sinar matahari pagi yang menerobos jendela kamar tidur yang mewah itu."Kau benar-benar melakukannya" Hiriety mendesah dramatis, menatap borgol di kakinya dengan ekspresi terhibur. "Aku harus mengakuinya, Valley. Kau lebih gila dari yang kukira."Marco berdiri sambil menyandarkan bahunya ke dinding dengan tangan terlipat di dada. "Aku hanya memastikan kau tetap di sini."Hiriety mengangkat sebelah alis, lalu dengan santai menjulurkan kakinya yang terikat rantai. "Dan kau pikir ini akan menghentikanku?"Marco menyeringai kecil. "Kau tidak bisa pergi jauh dengan itu, Walton." Tatapann

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21

Bab terbaru

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 26. Aggrement

    “Aku ingin menawarkan kesepakatan”Hiriety meletakan sendoknya, mereka masih berada di kamar hotel yang saat ini dalam kondisi sangat berantakan akibat ulah keduanya semalam"Kesepakatan?" tanyanya, alisnya terangkat sedikit, seolah menantang Marco untuk menjelaskan lebih lanjut.Marco mengangguk, matanya tetap tertuju pada Hiriety. "Aku ingin menawarkanmu sebuah kesepakatan, Hirie. Sesuatu yang lebih dari sekadar satu malam. Aku tahu kau bukan wanita yang mudah dijinakkan, tetapi aku ingin mencoba. Aku ingin memiliki dirimu, bukan hanya tubuhmu."Hiriety menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya terkekeh pelan. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi, menyilangkan kakinya dengan anggun. "Milikkmu?" ulangnya dengan nada geli. "Kedengarannya seperti tawaran yang sangat klise."Marco tidak tersenyum. "Aku serius."Hiriety terkekeh pelan, suaranya masih bergema dengan kelembutan sisa kenikmatan. Ia menarik tangannya dari genggama

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 25. Obsessed

    Kurang dari 10 menit mobil mewah itu melaju menuju hotel bintang lima di pusat kota Washington. Sepanjang perjalanan, Marco harus menahan geraman dan hasratnya karena Hiriety yang dengan sengaja menggodanya.Entah itu mengusap pangkal pahanya, mengecup lehernya atau bahkan melebarkan selangkangannya menghadap pada MarcoIni pertama kali Marco berurusan dengan wanita secara langsung dan dia langsung dihadapkan pada ratunyaHiriety adalah sosok yang penuh daya tarik, dan setiap gerakan yang dilakukannya hanya semakin membuat Marco tertegun. Dia berusaha untuk tetap fokus pada jalan, tetapi perhatian dan pikirannya terus teralihkan oleh godaan Hiriety.“Kau tak mau menyentuhnya, Valley?” bisikan penuh godaan itu membuat Marco mencengkram kemudi dengan kuat"Aku sedang mengemudi, Hirie" jawabnya, suaranya sedikit serak. Ia berusaha untuk terdengar tenang, tetapi gemetaran di tangannya mengkhianatinya.Hiriety terkekeh pelan, suaranya

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 24. Bersetubuh atau bercinta

    Hiriety berjalan keluar dari lobi utama gedung pencakar langit dengan langkah tegas.Suara high heels-nya terdengar jelas di atas lantai marmer, menciptakan ritme yang kontras dengan malam yang hening. Udara dingin menyambutnya saat ia melangkah keluar, tapi perhatiannya langsung tertuju pada sosok yang sudah menunggunya di depan.Marco Valley.Pria itu bersandar santai di mobil rolls royce hitamnya, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, ekspresi wajahnya tenang seperti biasa. Namun, ada sesuatu dalam tatapannya yang membuat Hiriety tahu dia tidak sekadar lewat.Hiriety menghentikan langkahnya beberapa meter darinya, lalu menyilangkan tangan di depan dada, menaikkan sebelah alis. "Tak lelah mengintaiku, Valley?" suaranya terdengar ringan, tapi matanya meneliti Marco dengan penuh kewaspadaan.Marco tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Hiriety lama, seolah sedang menilai reaksinya. Lalu, dengan langkah santai, dia mendorong tubuhnya dari mobil

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 23. To X

    Hiriety berdecak kesal, dia memang sering mendapatkan perintah dari papanya untuk melakukan transaksi namun untuk transaksi kali ini Hiriety tak menyukainya.Masalahnya pria yang melakukan transaksi dengannya adalah salah satu pria yang pernah Hiriety campakkan dan mereka putus tanpa kejelasan“Kau masih sama cantiknya seperti sepuluh bulan lalu” Cary, pria tampan dengan rambut blonde itu menyapa dengan wajah tengilnyaHiriety menghela napas panjang, menatap Cary dengan ekspresi malas. "Dan kau masih sama menyebalkannya seperti sepuluh bulan lalu" balasnya cepat.Cary tertawa kecil, jelas tidak tersinggung. "Ah, Hirie, kau tidak berubah. Selalu blak-blakan."Hiriety menatap pria itu dengan bosan. Dia tidak punya waktu untuk basa-basi dengan seseorang yang masa berlakunya sudah kadaluarsa dalam hidupnya. "Kau ingin menyelesaikan transaksi ini atau hanya ingin mengulang drama lama?"Cary menyeringai, lalu bersandar santai di kursin

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 22. Like mother like daughter

    “Apa saat ini mama akan jadi seperti papa?” Tanya Hiriety setelah terdiam beberapa saat, ditatapnya netra coklat Lova dari bawahLova tersenyum tipis, tetapi tatapannya tetap tajam. “Seperti papa bagaimana maksudmu?”Hiriety mengangkat bahu, masih menyandarkan kepalanya di pangkuan ibunya. “Seperti Matthias dan Papa, yang terus memperingatkanku tentang Marco Valley seolah aku ini anak remaja yang baru mengenal lelaki” gerutunyaDisaat seperti ini, saat bersama Lova, Hiriety bisa bertingkah manja, menikmati posisinya sebagai anak bungsu dan putri tunggal keluarga Walton"Dan kau ingin mama berbeda?" Tanya LovaHiriety mengangkat sedikit kepalanya, menatap Lova dengan mata berbinar jahil. "Tentu saja. Mama selalu berbeda, kan?"Lova tersenyum tipis. "Benar. Tapi itu bukan berarti mama akan selalu membiarkanmu melakukan apapun sesuka hati."Hiriety mendesah dramatis, menjatuhkan kepalanya kembali ke pa

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 21. Walton family

    Hiriety duduk dengan tenang, mengabaikan kakak dan papanya yang menatapnya dengan tatapan tajam“Papa sudah mendengar semuanya dari Matthias. Kali ini penjelasan apa yang kau berikan Hirie?” Caid bertanya dengan nada beratHiriety menghela napas pelan lalu mendongak dengan ekspresi polos. "Penjelasan tentang apa, papa?" tanyanya ringanMatthias, yang sedari tadi diam, akhirnya menegakkan tubuhnya. "Kau tahu apa," suaranya dalam "Kenapa kau bersama Marco Valley?"Hiriety tersenyum kecil "Kau membuatnya terdengar seolah-olah aku melakukan kejahatan, Mattie.."Matthias mendecak pelan, jelas tidak terhibur dengan nada santai adiknya. Caid, di sisi lain, hanya menatapnya dalam, ekspresinya sulit ditebak."Kau tahu siapa Marco Valley, Hiriety" ujar Caid, suaranya lebih tenang tetapi penuh tekanan. "Dan kau juga tahu hubungan keluarga kita dengan keluarganya."Hiriety memutar gelas wine di tangannya, ekspresinya tetap santai. "Te

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 20. He Knows

    Marco mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan malam Washington dengan brutal.Tangannya mencengkeram setir erat, buku-buku jarinya memutih. Rahangnya mengatup, napasnya berat, dan pikirannya dipenuhi hiruk-pikuk emosi yang sulit ia kendalikan.Sialan.Dia tidak bodoh. Dia tahu Hiriety memainkan sesuatu. Dia tahu wanita itu menikmati membuatnya frustasi. Tapi tetap saja...Tetap saja, melihatnya tersenyum seperti itu pada pria lain—melihatnya membiarkan Erasmus menyentuhnya seperti itu—mengguncangnya dengan cara yang tidak bisa ia jelaskan.Dia melajukan mobilnya lebih cepat. Jalanan malam yang sepi memudahkan amarahnya tersalurkan lewat cara yang lebih aman daripada menghancurkan sesuatu dengan tangannya sendiri.Setengah jam kemudian, dia sampai di penthouse pribadinya. Sebuah apartemen luas di pusat kota yang biasanya menjadi tempatnya berpikir dengan tenang. Tapi malam ini? Tidak ada ketenangan.

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 19. Diantara dua pria

    “Bagaimana perasaanmu melihat wanita yang kau cintai dinikahi oleh pria lain?” Hiriety bertanya dengan jahilnya ketika Matthias dan Selena mengucapkan janji suci mereka“Apa saat ini jantungmu terasa sesak?” Hiriety kembali berbicaraMarco menghela napas panjang, menatap pasangan di altar tanpa ekspresi yang jelas. Matanya tetap terkunci pada pasangan yang tengah mengucapkan janji suci mereka di altar—Matthias dengan setelan tuksedo hitam yang sempurna, dan Selena dalam gaun putih yang membuatnya tampak begitu anggun.Jika ini adalah dirinya yang dulu, dia pasti sudah merencanakan sesuatu. Dia pasti akan melakukan sesuatu untuk menghentikan pernikahan itu. Tapi sekarang?Marco justru merasa kosong.Hiriety, di sampingnya, masih menatapnya dengan senyum jahil, menunggu reaksinya seperti seorang penonton yang menikmati drama favoritnya."Sesak?" Marco mengulang pertanyaannya dengan nada datar. "Tidak. Mungkin lebi

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 18. Mistake

    Phantom Rolls-Royce itu melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan Washington dengan brutal. Kedua tangan Marco mencengkeram kemudi erat-erat, rahangnya mengeras, dan matanya dipenuhi kemarahan.Pikirannya kacau.Sialan.Dia sudah bilang pada Hiriety bahwa dia tak akan menyentuh Selena lagi. Dia bahkan sudah mulai… melepas obsesi itu. Tapi sekarang, Yurid malah membuat semuanya semakin buruk.Dan yang lebih parah—bagaimana reaksi Hiriety setelah ini?Marco memukul setir dengan keras.Brengsek!Di kursi penumpang, ponselnya bergetar lagi. Nama Yurid tertera di layar, tapi Marco menolak menjawab.Dia menekan pedal gas lebih dalam. Rumah Lily berada di pinggiran kota, sebuah tempat yang cukup tersembunyi dan jauh dari pusat keramaian. Di sana, dia pernah menyembunyikan banyak orang… tapi dia pernah berpikir akan menyembunyikan Selena di tempat itu.Ketika kepalanya hanya dipenuhi dengan Selena

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status