Share

Bab 34. Permulaan

Penulis: Strrose
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-29 18:00:56

“Enghh... Ahhh......”

Puncak kenikmatan mereka datang secara bersamaan, sebuah ledakan gairah yang menyatukan mereka dalam satu gelombang kepuasan yang intens. 

Tubuh mereka lemas,  berpelukan erat di atas ranjang.  Napas mereka memburu, campuran desahan dan bisikan memenuhi kamar luas yang sebelumnya sunyi. 

Marco mencium dahi Hiriety,  sentuhannya lembut,  berbeda dengan dominasinya beberapa saat yang lalu.

Setelah beberapa saat,  mereka memisahkan diri.  Marco menyandarkan tubuh Hiriety pada dadanya, membiarkan wanitanya itu merasakan detak jantungnya yang masih berdebar kencang. 

"Itu... luar biasa"  bisik Hiriety,  suaranya masih bergetar.

Marco tersenyum,  mengusap rambut Hiriety dengan lembut.  "Baru permulaan" katanya,  suaranya rendah dan penuh arti.  "Kita masih punya satu bulan lagi."

Hiriety mendelik “Jika kau terus melakukan ini s

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 35. Cairan yang keluar

    “Kenapa ini semakin basah saat lidahku masuk, Mia cara” Marco bergumam tepat didepan liang itu, dia dengan sengaja meniup selangkangan Hiriety hingga membuat sang empunya merinding“Semakin banyak cairan yang keluar...” Marco kembali bergumamHiriety mengerang pelan, tubuhnya bergetar menahan kenikmatan yang tak tertahankan. Sentuhan Marco begitu tepat. Lidah Marco masih berkeliaran di sekitar selangkangannya, membuat Hiriety semakin basah. Dia menggeliat, mencoba menjauhkan diri namun tangan Marco menahannya."Jangan bergerak, Mia cara" bisik Marco, suaranya berat dan sensual. "Rasakan ini."Lidah Marco bergerak lebih dalam, membuat Hiriety mendesah keras kali ini. Tangannya terkepal erat, kuku-kukunya menancap ke kasur. Dia merasa seluruh tubuhnya terbakar oleh hasrat. Sensasi yang luar biasa memenuhi seluruh pori-porinya.Marco semakin berani, eksplorasinya semakin dalam dan intens. Hiriety meronta-ronta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-30
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 36. Trauman

    PRANG!Suara piring yang jatuh dan pecah menggema di ruangan, menandai kemarahan Hiriety yang meledak. Potongan-potongan porselen berserakan di lantai, mencerminkan betapa hancurnya suasana menyenangkan yang baru saja tercipta. Hiriety berdiri dengan cepat, wajahnya memerah menahan amarah."Kau baru saja mengatakan akan kembali ke Washington, dan sekarang kau malah bicara tentang pernikahan denganku?" suaranya bergetar menahan amarahMarco terkesiap, tidak menyangka reaksinya akan sekeras itu. Ia berdiri dan berusaha menenangkan Hiriety. "Mia cara, tenanglah" katanya, suaranya lembut. "Aku hanya bercanda.""Bercanda?" Hiriety membentak. "Ini bukan masalah bercanda, Marco! Kau tidak bisa seenaknya bicara tentang pernikahan! KAU!! KAU--" Napasnya tersendat, wajahnya memerah, rasanya seperti Hiriety akan kehabisan pasokan oksigen saat itu jugaMelihat Hiriety yang hampir tak terkendali, rasa panik mulai menjalar di hati Marco. Ia menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-30
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 37. Perasaan Marco

    Washington, D.C -- USAHujan turun rintik di luar jendela kantor Marco. Langit kelabu tampak menyesakkan, seolah menyatu dengan suasana hatinya yang sedang tak karuan. Jam di dinding menunjukkan pukul 8 malam, namun ia masih duduk di balik meja kerja, menatap layar ponselnya yang menyala—lagi-lagi panggilan tak terjawab.Hiriety.Nama itu muncul di layar seolah mengejeknya. Sudah lima kali ia mencoba menelepon. Lima kali. Dan tak satu pun diangkat. Padahal biasanya Hiriety cepat merespons jika Marco menghubunginya. Entah dengan tawa, umpatan, atau godaan yang jadi kebiasaannya.Tapi malam ini... hening. Tidak ada suara Hiriety. Tidak ada pesan. Tidak ada balasan. Dan ketenangan itulah yang justru membuat Marco menggertakkan gigi."Kenapa kau diam, huh?" gumamnya, hampir seperti menggeram “Kau kekasihku atau bukan..”Dia melemparkan ponsel ke sofa di sudut ruangan. Kedua tangannya mengusap wajahnya kasar, lalu bangkit

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-01
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 38. Takhta Valley

    Langit Washington sudah cerah sempurna saat mobil hitam Marco meluncur menuju kediaman sang kakek. Di dalam mobil, suasana sunyi. Hanya deru mesin dan sesekali bunyi pelan dari sistem navigasi yang terdengar. Marco duduk di belakang, menatap keluar jendela, wajahnya terpulas dengan ekspresi tak terbaca.Mobil itu memasuki halaman sebuah mansion luas—bangunan bergaya kolonial dengan dinding batu pucat dan jendela tinggi yang berjajar rapi. Taman di sekelilingnya tertata seperti labirin kecil, dan air mancur berbentuk singa menyemburkan air di tengah halaman bundar.Begitu mobil berhenti, seorang pelayan paruh baya segera keluar dari pintu utama dan membungkuk menyambut kedatangan Marco.“Selamat datang, Tuan Marco. Tuan besar telah menunggu” ucap pelayan itu sopan, dengan tangan terlipat di depan tubuhnya.Marco hanya mengangguk singkat dan melangkah turun dari mobil. Langkah-langkahnya mantap menapaki anak tangga marmer menuju serambi. P

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-01
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 1. Sang penggoda

    Hiriety Berdine Walton.Banyak wanita yang ingin menjadi dirinya, dan banyak pria yang memujanya.Dengan rambut cokelat gelap panjang yang lembut, mata abu-abu yang tajam seperti elang, serta bibir merah yang sering melengkung dalam senyum penuh kepercayaan diri, Hiriety bukan hanya sekadar cantik—dia adalah pusat perhatian di mana pun ia berada.Tapi dia bukan sekadar sosialita yang hidup di bawah bayang-bayang nama besar Walton. Hiriety adalah wanita yang tahu apa yang ia mau, dan ia tidak ragu untuk mendapatkannya. Termasuk ketika seseorang mencoba menyentuh dunianya tanpa izin.Seperti pria itu.Marco Valley.Pria yang dikenal dingin, tidak kenal takut, dan penuh kebencian pada keluarganya.Namun bagi Hiriety, Marco bukan ancaman—dia adalah tantangan yang menarik.“Dia benar-benar berani, ya?” Hiriety berbisik dengan nada geli sambil menyesap sampanye dari gelas kristal yang ia pegang. Ia berdiri di sudut ruangan, mengamati pria berjas hitam yang baru saja tiba di pesta malam itu.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 2. Lust

    Hiriety menapakan kakinya di halaman luas, rerumputan yang tertata rapi terinjak oleh hak tingginya yang elegan. Udara malam terasa dingin, namun bukan itu yang membuat bibirnya melengkung dalam seringai kecil—melainkan fakta bahwa Marco Valley benar-benar membawanya ke sini.Sebuah mansion berdiri megah di depannya, arsitekturnya khas gaya klasik dengan pilar-pilar tinggi dan jendela besar yang diterangi cahaya lampu dari dalam. Ini bukan tempat yang asing bagi Hiriety.“Jadi, kau benar-benar membawaku ke sarang singamu sendiri?” katanya santai, melirik Marco yang berdiri di sisinya.Pria itu tidak langsung menjawab. Sebaliknya, ia menatap Hiriety sejenak sebelum mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada anak buahnya agar pergi. Beberapa pria yang sejak tadi mengawal mereka segera mundur, meninggalkan keduanya di depan mansion besar itu.Marco kemudian berjalan lebih dulu, membukakan pintu besar di hadapan mereka. “Masuk.”Hiriety menyisir rambutnya dengan jari sebelum melangkah a

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 3. OCD?

    Hiriety beranjak masuk ketika selesai dengan ucapannya yang provokatif, yang tak ia duga adalah ketika Marco secara tiba-tiba menghantamkan tubuhnya ke dinding ruang tengah dengan keras, udara seakan terhenti sesaat saat jari-jari Marco melingkar erat di lehernya. Tatapan pria itu gelap, penuh amarah yang sudah sejak tadi ia tahan.“How rude...” Hiriety bergumam dengan seringai tipis. Meskipun udara yang bisa ia hirup mulai menipis"shut up your fuckin mouth! Aku sudah muak dengan permainanmu, Walton" geram Marco, jemarinya menekan kulit leher Hiriety, cukup kuat untuk memperingatkan tapi tidak sampai menghancurkannya.Hiriety hanya terkekeh kecil, meski napasnya mulai terasa berat. Mata abu-abunya menatap Marco tanpa sedikit pun ketakutan, seolah pria itu hanyalah hiburan yang menyenangkan baginya."Apa ini yang bisa kau lakukan, Valley?" suaranya terdengar parau, namun masih dipenuhi nada mengejek. "Aku pikir kau lebih dari sekadar pria yang frustrasi atau mungkin ini pelampiasanmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 4. Mask

    Hiriety melangkah santai di dalam rumah besar itu, seolah-olah dia adalah pemiliknya, bukan seseorang yang baru saja diculik.Rumah Marco Valley ternyata lebih megah daripada yang dia bayangkan—langit-langit tinggi dengan lampu gantung kristal, lorong panjang dengan lukisan-lukisan mahal, dan aroma kayu mahoni yang khas memenuhi udara. Bukan aroma kematian atau penyiksaan seperti yang mungkin dibayangkan kebanyakan orang tentang tempat persembunyian seorang pria seperti Marco ValleyHiriety tersenyum kecil. "Cukup nyaman. Sudah kutebak dia itu gila kebersihan" gumamnya sambil menyentuh pilar di sepanjang lorong.Sejauh ini, Hiriety tak menemukan setitik debupun dirumah besar ini dan melihat respon Marco, sepertinya benar jika pria itu OCD. Namun dia nampak tak masalah jika ada orang lain.“Mungkin kau hanya lemah pada sentuhan..” Hiriety kembali bergumamBeberapa pelayan yang lewat tampak terkejut melihatnya berkeliaran tanpa pengawalan, namun mereka tidak berani mengatakan apa pun. S

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 38. Takhta Valley

    Langit Washington sudah cerah sempurna saat mobil hitam Marco meluncur menuju kediaman sang kakek. Di dalam mobil, suasana sunyi. Hanya deru mesin dan sesekali bunyi pelan dari sistem navigasi yang terdengar. Marco duduk di belakang, menatap keluar jendela, wajahnya terpulas dengan ekspresi tak terbaca.Mobil itu memasuki halaman sebuah mansion luas—bangunan bergaya kolonial dengan dinding batu pucat dan jendela tinggi yang berjajar rapi. Taman di sekelilingnya tertata seperti labirin kecil, dan air mancur berbentuk singa menyemburkan air di tengah halaman bundar.Begitu mobil berhenti, seorang pelayan paruh baya segera keluar dari pintu utama dan membungkuk menyambut kedatangan Marco.“Selamat datang, Tuan Marco. Tuan besar telah menunggu” ucap pelayan itu sopan, dengan tangan terlipat di depan tubuhnya.Marco hanya mengangguk singkat dan melangkah turun dari mobil. Langkah-langkahnya mantap menapaki anak tangga marmer menuju serambi. P

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 37. Perasaan Marco

    Washington, D.C -- USAHujan turun rintik di luar jendela kantor Marco. Langit kelabu tampak menyesakkan, seolah menyatu dengan suasana hatinya yang sedang tak karuan. Jam di dinding menunjukkan pukul 8 malam, namun ia masih duduk di balik meja kerja, menatap layar ponselnya yang menyala—lagi-lagi panggilan tak terjawab.Hiriety.Nama itu muncul di layar seolah mengejeknya. Sudah lima kali ia mencoba menelepon. Lima kali. Dan tak satu pun diangkat. Padahal biasanya Hiriety cepat merespons jika Marco menghubunginya. Entah dengan tawa, umpatan, atau godaan yang jadi kebiasaannya.Tapi malam ini... hening. Tidak ada suara Hiriety. Tidak ada pesan. Tidak ada balasan. Dan ketenangan itulah yang justru membuat Marco menggertakkan gigi."Kenapa kau diam, huh?" gumamnya, hampir seperti menggeram “Kau kekasihku atau bukan..”Dia melemparkan ponsel ke sofa di sudut ruangan. Kedua tangannya mengusap wajahnya kasar, lalu bangkit

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 36. Trauman

    PRANG!Suara piring yang jatuh dan pecah menggema di ruangan, menandai kemarahan Hiriety yang meledak. Potongan-potongan porselen berserakan di lantai, mencerminkan betapa hancurnya suasana menyenangkan yang baru saja tercipta. Hiriety berdiri dengan cepat, wajahnya memerah menahan amarah."Kau baru saja mengatakan akan kembali ke Washington, dan sekarang kau malah bicara tentang pernikahan denganku?" suaranya bergetar menahan amarahMarco terkesiap, tidak menyangka reaksinya akan sekeras itu. Ia berdiri dan berusaha menenangkan Hiriety. "Mia cara, tenanglah" katanya, suaranya lembut. "Aku hanya bercanda.""Bercanda?" Hiriety membentak. "Ini bukan masalah bercanda, Marco! Kau tidak bisa seenaknya bicara tentang pernikahan! KAU!! KAU--" Napasnya tersendat, wajahnya memerah, rasanya seperti Hiriety akan kehabisan pasokan oksigen saat itu jugaMelihat Hiriety yang hampir tak terkendali, rasa panik mulai menjalar di hati Marco. Ia menyadari

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 35. Cairan yang keluar

    “Kenapa ini semakin basah saat lidahku masuk, Mia cara” Marco bergumam tepat didepan liang itu, dia dengan sengaja meniup selangkangan Hiriety hingga membuat sang empunya merinding“Semakin banyak cairan yang keluar...” Marco kembali bergumamHiriety mengerang pelan, tubuhnya bergetar menahan kenikmatan yang tak tertahankan. Sentuhan Marco begitu tepat. Lidah Marco masih berkeliaran di sekitar selangkangannya, membuat Hiriety semakin basah. Dia menggeliat, mencoba menjauhkan diri namun tangan Marco menahannya."Jangan bergerak, Mia cara" bisik Marco, suaranya berat dan sensual. "Rasakan ini."Lidah Marco bergerak lebih dalam, membuat Hiriety mendesah keras kali ini. Tangannya terkepal erat, kuku-kukunya menancap ke kasur. Dia merasa seluruh tubuhnya terbakar oleh hasrat. Sensasi yang luar biasa memenuhi seluruh pori-porinya.Marco semakin berani, eksplorasinya semakin dalam dan intens. Hiriety meronta-ronta

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 34. Permulaan

    “Enghh... Ahhh......”Puncak kenikmatan mereka datang secara bersamaan, sebuah ledakan gairah yang menyatukan mereka dalam satu gelombang kepuasan yang intens.Tubuh mereka lemas, berpelukan erat di atas ranjang. Napas mereka memburu, campuran desahan dan bisikan memenuhi kamar luas yang sebelumnya sunyi.Marco mencium dahi Hiriety, sentuhannya lembut, berbeda dengan dominasinya beberapa saat yang lalu.Setelah beberapa saat, mereka memisahkan diri. Marco menyandarkan tubuh Hiriety pada dadanya, membiarkan wanitanya itu merasakan detak jantungnya yang masih berdebar kencang."Itu... luar biasa" bisik Hiriety, suaranya masih bergetar.Marco tersenyum, mengusap rambut Hiriety dengan lembut. "Baru permulaan" katanya, suaranya rendah dan penuh arti. "Kita masih punya satu bulan lagi."Hiriety mendelik “Jika kau terus melakukan ini s

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 33. Gairah berbahaya

    “Biar kukeringkan rambutmu.”Hiriety menatap Marco, tubuh pria itu hanya terbungkus bathrobe dengan bagian dada terbuka. Uap hangat dari kamar mandi masih menguar di sekitar mereka, membuat suasana terasa lebih intim.“Aku bisa melakukannya sendiri” sahutnya, meski tidak bergerak untuk mengambil handuk dari tangan Marco.Marco tersenyum kecil, lalu tanpa menunggu persetujuan lebih lanjut, ia mulai dengan lembut mengusap rambut Hiriety menggunakan handuk. Gerakannya hati-hati, seakan takut menyakitinya.Marco tidak tahu.Dia tidak tahu bahwa gerakan lembutnya, perhatiannya, semua itu bukan sesuatu yang baru bagi Hiriety. Bahwa sebelum ini, ada tangan lain yang pernah melakukan hal serupa—tangan Erasmus.Hiriety menatap bayangan mereka di cermin, matanya kosong. Ia membiarkan Marco mengeringkan rambutnya, tetapi di dalam kepalanya, pikirannya melayang ke tempat lain.“Apa kau selalu seperti ini?&rdquo

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 32. Mr and Mrs

    Srakk...Gaun hitam Hiriety dirobek paksa oleh Marco, pria itu menciumnya dengan penuh gairah, tangannya menjelajahi tubuh Hiriety dengan penuh hasrat.“Sabar Valley...” Hiriety bergumam disela cumbuannyaHiriety mendesah, bukan karena rasa sakit, melainkan karena kenikmatan yang membuncah. Sentuhan Marco, meskipun kasar, membangkitkan sensasi yang tak tertahankan. Ia membalas ciuman Marco, tangannya meraih rambut Marco dan menariknya lebih dekat. Tubuhnya melengkung mengikuti ritme ciuman mereka, menyesuaikan diri dengan gairah yang membara.Kain sutra gaunnya yang tersisa kini hanya menutupi sebagian tubuhnya, mengungkapkan kulitnya yang halus dan lembut. Marco tak mampu menahan diri, jari-jarinya menjelajahi tubuh Hiriety dengan penuh gairah, menelusuri lekuk tubuhnya yang indah.Ia mencium leher Hiriety, meninggalkan jejak basah di kulitnya yang halus. Hiriety menggerakkan pinggulnya, menyesuaikan diri dengan sentuhan Marco, meningk

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 31. Im Yours

    Sepuluh menit berlalu sejak Hiriety masuk melalui pintu samping restoranMarco menatap arlojinya dengan sabar, meskipun dalam hatinya, dia tahu kalau Hiriety sengaja memperlama waktu. Wanita itu suka bermain-main dengan kesabaran orang lain, dan dia menikmatinya.Hiriety itu cantik dan menarikMeskipun hanya mengenakan crop top dan celana jeans pendek, aura wanita itu tak bisa ditutupiDia adalah keturnan Caid dan Relova, tentu saja fisiknya akan luar biasa rupawanSebenarnya Marco tak masalah jika Hiriety tak berniat mengganti pakaian, dia pun menyediakan gaun itu untuk Hiriety gunakan besok, setelah mereka melakukan kegiatan panas malam harinya.Namun, ketika pintu terbuka dan Hiriety melangkah keluar dari pintu samping restoran, Marco mendapati dirinya menahan napas sesaat.Wanita itu benar-benar tahu cara mencuri perhatian.Gaun hitam satin itu melekat sempurna di tubuhnya, dengan belahan tinggi yang memperlihatkan kaki jen

  • Tawanan Cinta Sang Penguasa   Bab 30. Alpha male yang terluka

    Brakk!“Setidaknya kau bisa memintaku untuk masuk mobil sendiri daripada memaksaku masuk dengan kasar”Pintu mobil tertutup dengan keras, membuat Hiriety menyeringai.Matanya mengikuti Marco yang memutari depan mobil dan masuk ke sisi pengemudi, menyalakan mesin tanpa menjalankannyaHiriety miringkan kepala, menatap pria itu dengan senyum miring. "Kau benar-benar dalam mode 'alpha male yang terluka' sekarang, Valley" katanya santai.Marco mengepalkan tangan di atas kemudi, matanya gelap, rahangnya mengeras. "Kau pikir ini lucu?""Aku pikir ini sangat lucu" balas Hiriety tanpa rasa takut. "Kau datang jauh-jauh ke Milan hanya untuk menculikku dan bersikap seperti suami yang dikhianati."Marco mengerang pelan, membanting tangan ke setir. "Berhenti menyebalkan, Walton."Hiriety tertawa pelan, tetapi tawanya terputus ketika Marco tiba-tiba membungkuk ke arahnya, tangannya mencengkeram dagunya dengan kuat."Aku ser

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status