Beranda / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 93.Walikota Tanah Datar Khawatir

Share

93.Walikota Tanah Datar Khawatir

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-03 21:47:08
“KABOM!”

Sebuah awan jamur mulai terbentuk Ketika suara besar terdengar di salah satu daerah yang ada di kota Tanah Datar.

Ledakan besar itu sungguh sangat banyak menggetarkan bumi. Kali ini warga sekitar mau tidak mau menjadi lebih panik dari sebelumnya.

“Coba liat itu!” kata seseorang menunjuk ke satu arah.”

“Sial ledakan apa itu?” tanya orang yang melihat awan jamur yang terlihat dari kejauhan.

Saat mereka sedang memperhatikan, sejumlah getaran dan angin kencang mulia menerjang ke arah sekelompok warga itu.

Akibat dari gelombang kejut yang baru saja muncul, sekelompok warga mulai berjatuhan menahan diri mereka agar tidak terseret akibat hantaman gelombang itu.

Ada warga yang memegang tiang bangunan agar tidak terseret gelombang angin yang ganas itu. ada juga kelompok orang yang berkumpul memeluk satu sama lain. Bahkan ada juga warga yang berusa menahan gelombang udara itu dengan dirinya sendiri Ketika menempatkan tangannya ke depan untuk menghalau udara yang datang.

Mereka s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   94. Ledakan Kedua?

    Di salah satu area di kota tanah datar, tampak sebuah sosok hitam melihat ke satu arah dengan sedikit mematung. Ada sejumlah emosi ketakutan tergambar dari wajah sosok itu. Di hadapannya, ada sosok merah menjijikan yang dapat dikenal. Namun tidak seperti sebelumnya, mata di salah satu tangan sosok merah itu kini hilang. Kini sosok merah itu hanya menyisakan satu bola mata saja di tangannya. Sementara Surya masih dalam keadaan linglung, sosok merah yang merupakan perwujudan siluman Anjing gilo itu pun berlari mendekat ke arah Surya. Dia meninju Surya dengan serangan yang tidak lemah. Surya yang menjadi sasaran pun tidak tinggal diam. Dia langsung menangis kemudian membalas pukulan pihak lain. Kini dua buah sosok siluman berkaki empat tengah bertarung satu sama lain, mereka dari jauh terlihat seperti dua anjing yang tengah merebutkan sebuah tulang. Dari dekat, sejumlah fluktuasi energi berwarna hitam dan merah mulai bertabrakan satu sama lain. Kedua sosok itu bertarung dengan seimb

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Taring Putih Dari Barat   95. Anjing Baik

    Sosok makhluk hitam yang aneh melihat ke arah benda logam yang tumbuh di tangannya dengan sangat bingung. “Apa yang terjadi?” tanya Surya dalam hati. Sosok siluman hitam itu mulai bertanya tanya Ketika melihat bola cahaya yang seharusnya meledak, namun malah menyusut setelah di tusuk dengan logam misterius itu. Jelas ada hal yang salah dengan fenomena di depannya. Sosok siluman hitam itu hanya bisa terus melihat dengan seksama. Dia masih trauma dengan ledakan yang telah ditimbulkan benda ini sebelumnya. Namun setelah berjalan beberapa saat, tampaknya kekhawatiran Surya jelas tidak perlu. Bola cahaya yang sudah besar sebelumnya itu kini mulai menyusut dengan banyak. Bahkan sekarang besarnya tidak sampai segenggaman tangan orang dewasa. Setelah beberapa saat, bola cahaya itu benar-benar hilang dari hadapan. Yang tersisa hanya dua makhluk siluman yang melihat ke satu arah dengan tatapan tidak percaya. “...” “Ini— sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang dilakukan anak itu?” tanya Anji

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Taring Putih Dari Barat   96. Hal Aneh

    Di salah satu area di kota tanah datar. Tampak sekelompok orang tengah berlari ke satu arah dengan sangat terburu buru. “Hey apakah kalian tau apa yang sebenarnya terjadi?” tanya seorang di kelompok. “Tidak, kami tidak tahu. Bukankah kalian orang orang keluarga kunik? Bagaimana kalian bertanya kepada kami?” tanya sosok itu balik. “Heheheh kami lebih mementingkan nyawa keluarga kami dulu.” “Ahhh kalian orang-orang keluarga kunik selalu saja pencitraan.” Kata sosok itu dengan mengejek. Sementara itu, sosok yang ada di sebelah malah bertanya Kembali. “Lalu bagaimana dengan keluarga kalian Ruku-ruku? Apakah tetua mu baik baik saja.” Dia bertanya namun seolah mengejek. “Hahahaha” kelompok orang di sekitar menjadi tertawa. Orang yang mendapat pertanyaan mengejek itu hanya bisa mengalihkan perhatian. “Apakah wali kota tidak bertindak atas kejadian ini?” tanya sosok itu mengalihkan perhatian kerumunan. Dengan begitu sekelompok orang dari berbagai keluarga itu pun berbicara sambal ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • Taring Putih Dari Barat   97. Ulah Pralaya!

    Di sebuah rumah yang terlihat bobrok, tampak sesosok mahluk sedang terbaring lemah di lantai. Saat itu mahluk siluman hitam tampak lelah Ketika dadanya naik turun secara perlahan. Dia baru saja merilekskan tubuhnya setelah terhindar dari pertarungan hidup dan mati. Namun Ketika sosok mahluk itu baru saja mulai untuk bersantai, sebuah perasaan aneh mulai muncul di tubuhnya. Dengan begini sosok itu mulai menggerutu. “Sial apa lagi ini!” Jelas sosok siluman itu sangat tidak senang dengan fenomena yang terjadi, dia tidak kunjung mendapatkan waktu untuk istirahat. Sementara itu, di sekitar siluman hitam itu tampak selusin anjing yang menatap ke arahnya dengan sedikit khawatir. “oukk oukk” mereka menggonggong seolah bertanya. Surya yang melihat hal ini hanya bisa berkata dengan cuek. “Sudah tenang saja, aku sudah terbiasa berhadapan dengan situasi aneh seperti ini.” katanya menenangkan sekelompok anjing itu. Saat Surya mengatakan hal itu, sejumlah benda yang tampak cair namun lengk

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Taring Putih Dari Barat   98. Terperosok

    Di salah satu tempat yang bobrok, terlihat seorang pemuda kacau tengah melihat ke satu arah dengan mengernyit. Seolah-olah pemuda itu berharap tidak ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi. Sementara itu, hal yang dilihat pemuda itu sedang bergerak ke satu arah dengan perlahan. Benda itu tidak lain adalah pralaya, yang merupakan pedang milik pemuda kacau itu. Pedang itu tanpa bergerak ke satu arah dengan tenang tanpa sedikitpun menghiraukan ekspresi terkejut setiap makhluk yang ada di area sekitar. Atau mungkin memang benda itu tidak bisa melihat. Namun saat Surya, pemuda kacau itu melihat. Ada bentuk bulat yang aneh tidak pernah dilihatnya dari pedang itu. Benda bulat itu berwarna putih, meskipun tidak pernah melihat benda itu pada Pralaya sebelumya, entah mengapa Surya merasakan bahwa benda itu terlihat akrab. “Mata itu!” berteriak ingat. Setelah berpikir beberapa saat, Surya akhirnya ingat dengan benda yang telah hilang sebelumnya. Benda itu adalah mata yang dilemparkan siluma

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Taring Putih Dari Barat   99. Retriever ketakutan

    Di suatu area yang tidak diketahui, tampak seorang pemuda yang kacau duduk terjatuh di lantai. Tatapan sosok itu mendadak kaku Ketika melihat ke segala arah. Apa yang dilihat Surya adalah sebuah ruangan berdebu yang memiliki sejumlah barang aneh di dalamnya. Dia menjadi terkejut karena barang-barang yang ada di tempat itu terlihat mencolok dan mewah. “Tempat apa ini?” tanya Surya kebingungan. Sementara Surya kebingungan, anjing yang membawanya ke tempat itu mulai menggonggong dengan semangat. Seolah-olah anjing itu berkata seperti meminta untuk di banggakan. “Ayo puji aku, bukan kah aku sudah membawamu ke tempat penting. Ayo puji aku.” Begitulah sekiranya gonggongan anjing itu jika di terjemahkan. Melihat anjing yang terlalu girang itu, Surya hanya bisa menatapnya dengan tatapan aneh. Dengan begitu Surya mulai memikirkan kemungkinan tentang tempat apa ini. Saat Surya tengah berpikir, dia akhirnya ingat bahwa anjing-anjing itu adalah hewan pendamping dari kelompong penyerangnya s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Taring Putih Dari Barat   100. kelelahan

    Di salah satu area yang cukup gelap di kota Tanah datar. Tampak segerombolan orang yang dipimpin satu pemuda tengah berlari menuju satu arah dengan cukup semangat. Pemuda yang memimpin itu terlihat Bahagia karena satu alasan. Dia terus saja berlari tanpa lelah menuju ke satu arah. Sosok itu tidak lain adalah Taji, di sebelumnya bertemu dengan Retriever yang berada di dalam kondisi buruk. Dia masih tidak percaya bahwa orang udik yang ditemuinya beberapa saat lalu bisa menjadi bencana bagi bandit yang telah lama dipelihara tuan mudanya. Dengan pembantaian itu jelas dia dan bosnya adalah orang yang dirugikan. Mereka akan kesulitan untuk melakukan hal-hal kotor di masa yang akan datang. Dengan begitu Taji menjadi sedikit dendam kepada pihak lain. Meskipun begitu, Taji tidak menunjukan ekspresi kaku sama sekali, malahan dia hanya tersenyum berarti sejak tadi. Akibat permusuhan yang begitu kental, hal yang paling dipikirkan Taji saat ini adalah bagaimana caranya menyiksa pihak lain den

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • Taring Putih Dari Barat   101. Ruang Berantakan

    Di salah satu rumah gadang yang ada di kota Tanah datar, tampak seorang pemuda sedang mendengarkan perkataan pemuda lain yang ada di ruangan dengan seksama. “Apa! Apakah kau tidak bercanda!” teriak pemuda itu dengan terkejut. “Tidak tuan mudo, ini semua sama seperti apa yang telah saya beritahukan,” kata sosok lain dengan sedikit takut. “Argh sial!” pemuda yang dipanggil tuan mudo itu marah. Masiak tidak pernah habis pikir bahwa anak buahnya yaitu kelompok Anjing liar rakus bisa dibersihkan dengan tuntas oleh pihak lain. Dia bahkan lebih terkejut Ketika mengetahui bahwa mereka juga telah di rampok. Dengan begitu dia semakin memerah karena marah. “Sial! Aku sudah sangat berhemat selama ini, tapi harta yang aku kumpulkan bertahun-tahun hilang begitu saja hanya dalam satu malam? Sungguh bajingan!” Masiak kini tidak bisa lagi mengontrol amarahnya, pemuda itu tidak tahu lagi harus berekspresi seperti apa Ketika anak buah dan gudang hartanya telah hilang. dia dengan emosi memukul kur

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status