“Sihhh... siapa pun yang mendapat bunga Teratai kuning itu, tetap saja akan membuat banyak penjagalan di tempat ini...” desah sosok pemuda dengan begitu malas. Meskipun Abar sebenarnya tak mengetahui se luar biasa apa Teratai kuning itu, namun jelas bahwa indranya bisa merasakan bahwa hal itu tak biasa sama sekali. Namun itu saja, Abar sama sekali tak berharap akan banyak orang yang datang untuk saling bertarung hanya agar mendapat bunga tak dikenal itu. Selain Abar tidak tahu benda apa teratai kuning itu sebenarnya, dia juga begitu yakin bahwa orang-orang di sekitar juga tidak tahu. Bagaimana mungkin orang seperti dia tidak lebih berpengalaman dari pesilat rata-rata, dan juga jaringan intelijen Abar begitu kuat karena pengaruh ayahnya yang merupakan salah satu si bengis. Dengan ini jelas akan aneh jika dia lebih bodoh dari orang kebanyakan. Di saat Abar tengah termenung itu, tiba-tiba saja wajahnya yang sudah lama mengkerut tiba-tiba menjadi tegang. Setelah perubahan ekspresi ya
Di sebuah area danau yang luas, tampak sekelompok orang tengah mematung dengan ngeri saat melihat ke satu arah. Kelompok orang itu baru saja melihat hal yang begitu brutal untuk mereka, meskipun kelompok orang itu adalah pesilat yang sering berurusan dengan darah dan kematian, namun mereka sama sekali tak pernah membayangkan hal yang barusan terjadi adalah sesuatu yang biasa. Dengan ini kelompok itu hanya bisa melihat lekat-lekat ke arah seorang pemuda yang berada tidak terlalu jauh dari mereka. Sementara kelompok orang di sekitar tampak khawatir, sosok Abar malah menjadi senang. Dia hampir saja lupa tampilan ketakutan dari orang-orang setelah melihat kemampuannya. Akhir-akhir ini pemuda tak masuk akal itu hanya mendapatkan tatapan ejekan dan tatapan jijik. Jelas dia begitu tertekan pada masa-masa ini. Namun melihat sekelompok orang yang ada di sekitarnya, Abar kembali ingat tentang identitasnya. “Hahahaha benar! Aku Abar, aku tak takut pada siapapun, dan aku senang akan kekacaua
Di sebuah area pantai danau luas yang tenang, sejumlah kekacauan berdarah tampak cukup mempengaruhi keadaan area sekitar.Air danau yang awalnya jernih kini begitu keruh kemerahan karena satu alasan. Tidak sampai disitu saja, suara-suara ricuh masih saja terdengar kacau di tempat itu seolah telah terjadi perang antara dua faksi yang sedang merebutkan kehormatan.Meskipun terlihat begitu menakutkan dan juga melihatkan dua faksi besar, nyatanya kekacauan itu hanya disebabkan oleh seorang pemuda yang sedang tertawa di sudut area berdarah itu.“Ah Ah Ah lagi-lagi!” tawa Abar saat menatap langit setelah melihat ke area sekelilingnya.Ada sekelompok orang yang sedang menyerang sejumlah kepala batu beruang, sementara itu ada juga kelompok orang yang hanya melihat dari kejauhan.Kelompok orang yang sedang bertarung itu begitu murung saat merasakan pahit di hati mereka. Kelompok itu begitu bangga pada waktu sebelumnya dan berharap mereka bisa mempermalukan pihak lain dengan kekuatan jumlah mer
Abar tak pernah mengira bahwa sosok pengantar pesan yang merupakan bawahan si bengis yang sedang melakukan misi di tempat ini memberikan informasi yang begitu berharga baginya.Di katakana bahwa sosok yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang yang dicari Abar tengah terluka akibat pertempuran dengan monster burung. Sosok itu kini sedang bersembunyi memulihkan dirinya di satu tempat.Mendengar hal ini Abar langsung saja senang, memikirkan wajah terpuruk Surya, Abar langsung saja tersenyum puas seolah telah mengkonsumsi narkoba yang membuat kecanduan.Karena begitu bersemangat, sosok pemuda tak masuk akal itu langsung saja memerintahkan pengirim pesan itu untuk segera membimbingnya.Dengan ini pemuda brutal yang sebelumnya menimbulkan kekacauan pergi dengan penuh semangat saat mengikuti orang misterius yang baru saja datang.Kelompok orang yang sedang bersembunyi hanya bisa menghela nafas lega saat melihat punggung sosok brutal itu.Meskipun kelompok mereka telah jelas menentukan g
Surya yang baru saja mendengar hal memekakkan telinga sebelumnya masih diam mematung.Pemuda itu jelas merasakan bahwa ada kelompok orang yang telah memata-matainya, dengan ini dia membuat penghalang hanya untuk antisipasi.Pemuda berbadan tegap itu tak pernah berharap bahwa kelompok orang yang memata-matainya begitu putus asa sampai-sampai mengeluarkan dampak yang begitu besar hanya karena kehilangan jejaknya.Surya dengan ini mulai menjadi paranoid. Jelas bahwa pihak lain begitu percaya diri dengan kemampuan mereka sampai-sampai tak lagi menggunakan metode sembunyi-sembunyi yang aman.Surya menjadi pusing setelah memikirkan hal-hal yang jelas tak bisa dipikirkan.Sementara itu, kelompok murid belati bengkok tanpa samar-samar bergetar sejak suara menggelegar sebelumnya terdengar.Murid-murid itu sama sekali tidak siap untuk bertarung mengingat kondisi mereka yang begitu buruk.Surya begitu jelas dengan hal ini, dengan ini pemuda berbadan tegap itu melihat ke arah murid-murid dengan t
Tak pernah terbayangkan bagi Surya bahwa kelompok orang yang tengah di carinya tiba-tiba saja muncul tepat di depan matanya.Surya begitu kesal saat memikirkan berbagai macam masalah yang kelompok orang itu timbulkan pada saat sebelumnya.Selain membantai warga desa dan juga kedua orang tua Surya, kelompok orang ini ternyata melakukan hal busuk lain yang jelas membuat Surya semakin kesal dan muak terhadap mereka.Dengan ini Surya mau tak sedikit mendengarkan apakah ada berita dari kelompok orang-orang ini saat berpergian sebelumnya.Namun sayangnya Surya sama sekali tak menemukan jejak dari kelompok itu. Meskipun tak secara langsung mencari, Surya tetap saja kesal karena tak mendengar berita kelompok itu.Pemuda berbadan tegap itu hanya bisa bertanya dengan nada mengejek sebelumnya, bagaimana bisa kelompok yang begitu brutal dan merugikan tak pernah dia dengar bahkan setelah pergi ke banyak tempat persilatan. Pasti ada yang aneh dengan hal ini.Karena begitu buntu dalam mencari, Sury
Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga
Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena