Share

366. Abar Penurut

“Sihhh... siapa pun yang mendapat bunga Teratai kuning itu, tetap saja akan membuat banyak penjagalan di tempat ini...” desah sosok pemuda dengan begitu malas.

Meskipun Abar sebenarnya tak mengetahui se luar biasa apa Teratai kuning itu, namun jelas bahwa indranya bisa merasakan bahwa hal itu tak biasa sama sekali.

Namun itu saja, Abar sama sekali tak berharap akan banyak orang yang datang untuk saling bertarung hanya agar mendapat bunga tak dikenal itu.

Selain Abar tidak tahu benda apa teratai kuning itu sebenarnya, dia juga begitu yakin bahwa orang-orang di sekitar juga tidak tahu.

Bagaimana mungkin orang seperti dia tidak lebih berpengalaman dari pesilat rata-rata, dan juga jaringan intelijen Abar begitu kuat karena pengaruh ayahnya yang merupakan salah satu si bengis. Dengan ini jelas akan aneh jika dia lebih bodoh dari orang kebanyakan.

Di saat Abar tengah termenung itu, tiba-tiba saja wajahnya yang sudah lama mengkerut tiba-tiba menjadi tegang.

Setelah perubahan ekspresi ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status