“Kaboom!”Sebuah suara ricuh terdengar dengan keras menggetarkan area di sekitar.Baru saja Surya menebas ke satu arah yang kosong. ini dia lakukan karena indranya dapat mengetahui bahwa ada seorang sosok yang datang dengan cepat ke arahnya.Dengan ini Surya pun berpikir bahwa ini adalah Luruih yang lagi-lagi ingin mengacaukan pembunuhannya.Karena sudah terlalu kesal, pemuda itu akhirnya berniat untuk memberikan sosok Luruih itu sedikit pelajaran untuk dikenang.Setelah Surya menebas itu, dia sedikit mundur kebelakang. Dengan ini dia menjadi heran saat bergumam dalam hati.“Ahhh ternyata pemuda itu begitu kuat, dia bahkan bisa memukul diriku mundur meski aku sudah mengeluarkan semua yang ku punya.Surya pun menstabilkan dirinya dengan tenang saat melihat getaran kecil yang ada di ujung tangannya.Jelas tangan Surya menjadi kebas akibat dampak dari tabrakan kedua serangan itu.Karena penasaran dengan kondisi Luruih, Surya pun mulai mengarahkan pandangan ke arahnya.Saat Surya menoleh,
Di sebuah area kacau, tampak sekelompok orang tengah terpana saat mendongakkan kepala mereka melihat ke atas..Kelompok orang itu bisa melihat dengan jelas seorang paruh baya sedang berdiri tegak melihat ke bawah. Sosok itu tampil begitu keren saat dia mengambang di udara menggunakan ombak air miliknya.Surya yang melihat hal ini juga tanpa sadar menatap sosok itu dengan tampilan berbinar, jelas bahwa Surya sedang berkhayal bahwa paruh baya itu adalah dirinya.Surya sangking senangnya dia bahkan lupa bahwa dirinya hampir saja mati karena manifestasi sosok tak dikenal sebelumnya.Dengan ini Surya dan kelompok orang di sekitar terus saja menatap dengan sangat menanti ke arah paruh baya yang mengambang di udara itu .Di sisi lain, sosok yang menyerang Surya sebelumnya tampak sedikit tak enak saat melihat ke arah sosok yang mengambang di udara.“Heyy tetua Ommbak, apa yang kau lakukan. Jangan coba-coba campuri urusan ku!” kata sosok tak jelas itu marah.Kepala keluarga Ommbak yang mendeng
“SWOR... SWORR.”Suara ombak yang menggelegar terdengar cukup kacau di sebuah area yang juga tak kalah kacaunya.Suara suara itu dihasilkan oleh gelombang air bandang yang terus saja menggulung di udara.Langit perlahan mulai gelap akibat dari gelombang air yang dipanggil oleh tetua Ommbak, hal biru itu telah menutupi sebagian langit sampai-sampai membuat sinar mata hari menjadi sulit untuk menembus area itu.Sosok pangeran beruang yang melihat tampilan kepala keluarga Ommbak hanya bisa kesal dibuatnya. Dirinya hanya bisa menggertakkan giginya begitu banyak saat bersiap untuk menyerang.Dengan ini kaki dari manifestasi beruang hitam itu mulai menekuk layaknya pegas sebelum akhirnya menerjang ke udara.Kepala keluarga Ommbak yang melihat hal ini juga tak mau kalah, dia tampak melambaikan tangannya kedepan sebagai perintah agar air bisa bergegas ke bawah.Dengan ini sosok beruang dan juga tsunami bandang mulai menuju satu sama lain dengan kecepatan yang cepat.Surya yang melihat hal in
Hai assalamualaikum semua! Apa kabar? Semoga baik baik saja ya! Batam, 31 Agustus 2022 Saya Ampas tahu selaku author dari novel yang berjudul [Taring Putih Dari Barat] ingin menyampaikan beberapa hal yang mungkin harus diketahui pembaca. Novel ini merupakan karangan dan imajinasi author, sehingga teman-teman pembaca harus bijak dalam menyikapi segala macam hal-hal yang ada di dalam novel ini. sekiranya pembaca dapat mengambil pelajaran yang baik dan buang hal-hal yang buruknya. Tidak terasa saya telah menulis di Good novel ini selama kurang lebih tiga bulan lamanya. Di bulan Agustus ini saya telah menulis bab sebanyak 104 bab dengan jumlah kata kurang lebih 86632 kata. Terima kasih yang sebesar-besarnya author ucapkan kepada pembaca yang sudah setia menunggu kelanjutan cerita dari novel ini. Author juga berterima kasih kepada para pembaca yang sudah vote novel ini. Ada 107 gem yang telah di vote oleh pembaca sekalian di bulan ini sebagai dukungan untuk author agar terus semanga
Di sebuah area tebing di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah ramai berbicara satu sama lain. Area itu tampak begitu padat saat orang-orang berinteraksi satu sama lain dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil berisikan beberapa orang. Di salah satu sudut area tebing, ada seorang pemuda yang sedang berbaring di sebelah sejumlah orang yang tengah fokus berdiskusi. Sosok yang berbaring itu adalah Surya, dia masih saja memulihkan diri dari efek mabuk yang telah melandanya. Sementara itu, di sisi kanan Surya ada kelompok perguruan belati bengkok yang sedang saling berbicara. Kelompok itu berbicara begitu serius ketika seorang paruh baya tampak mengencangkan otot lehernya saat mengucapkan kata-kata. “Jangan asal menyerang orang. Jika kita tidak tahu siapa yang kita lawan, lebih baik menghindar. Kalian boleh bertarung jika itu adalah membela diri. Kita tak pernah tahu jenius apa yang datang ke tempat kali ini.” kata tetua pertama mengingatkan. Dengan ini sekelompok pemuda y
Di salah satu area yang ada di tebing kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah tampil terkejut saat melihat ke satu arah. Sosok pemuda yang memiliki rambut lurus hanya bisa bingung saat bertanya. “Ada apa?” Kelompok orang yang jelas-jelas berjarak sangat dekat dengannya sama sekali tak berniat untuk menjawab. Kelompok itu terus saja mematung sambil menatap ke arah yang ada di dekatnya dengan tampilan aneh.. Sosok berambut lurus itu berpikir bahwa dia telah salah berbicara pada saat sebelumnya. Dengan ini dia mulai mengintropeksi diri, namun setelah merenung susah payah, sosok itu sama sekali tidak menemukan adanya kesalahan di ucapannya yang barusan. Dengan ini sosok berambut lurus itu melihat setiap patung orang itu dengan begitu seksama. Pada awalnya dia berpikir bahwa kelompok orang itu menatap ke arahnya, namun setelah sosok berambut lurus itu melihat dengan begitu seksama, dia akhirnya sadar bahwa yang dilihat kelompok itu bukanlah dirinya melainkan sudut yang ada di
Di tempat yang ramai, seorang gadis tengah melihat ke satu arah dengan emosi yang memuncak. Ada kilauan kebencian yang tajam keluar dari mata gadis itu ketika menatap. Tampak begitu terburu-buru, gadis itu mulai bergerak ke satu arah dengan cukup cepat. Kelompok orang sekitar yang menghalangi jalannya hanya bisa mengeluh secara internal. Jelas mereka tak bisa menyinggung sosok berambut merah itu bagaimanapun mereka mau. Dengan ini kerumunan itu mulai menyebar saat dirinya sedang mencari-cari. Setelah beberapa kali melihat ke kanan dan ke kiri, gadis itu hanya bisa mengutuk kesal. “Sial! Mengapa dia begitu cepat menghilang!” Kelompok orang di sekitar yang melihat tampilan marah dari gadis itu hanya bisa menaikkan alis mereka dengan cukup banyak. Jelas bahwa kelompok itu penasaran tentang hal apa yang bisa membuat sosok tirani itu sampai marah seperti ini. Setelah memikirkan hal ini, kelompok orang itu perlahan menjadi sedikit takut. Mereka takut bahwa tindakan yang tak mereka sada
Di sebuah area yang sepi, tampak seorang gadis berambut merah tengah menatap tajam ke satu arah. Surya yang menjadi sasaran dari tatapan itu hanya bisa diam karena tak mengerti apa yang harus dia lakukan sekarang.Tatapan gadis itu begitu ganas seolah hanya dengan tatapannya saja sudah bisa membelah tubuh Surya menjadi dua.Merasa kebingungan yang mendalam saat terus ditatap, Surya pun mulai berkata dengan pelan.“Ada apa?”“...”Pihak lain sama sekali tidak bersuara saat melihat ke arah Surya. dengan ini dia menjadi lebih tak enak hati dibuatnya.Karena sudah seperti ini, Surya hanya berpikir untuk melarikan diri sekarang. Dengan ini pemuda tegap itu langsung saja berbalik badan tanpa menghiraukan sosok gadis yang telah lama menatap ke arahnya.Sosok anak berambut pink yang sudah lama melihat ke arah Surya hanya bisa berteriak dengan tidak terima.“Uni Mawar, jangan biarkan bajingan itu pergi, di telah melukai anak kecil seperti ku tanpa tahu malu, dia juga mengejek kalian lima anak