Tepat di pusat kerumunan, terdapat sebuah sosok besar berwarna biru yang tampil agung dengan pelangi dan ombak yang mengalir di sekitar sisi tubuhnya.Kelompok di sekitar sedikit takjub saat melihat tampilan memukau dari hal biru itu.“Sial apakah ini yang disebut Pseudo manifestasi? Bukankah ini terlalu curang?!” tanya salah seorang di kerumunan.“Ya benar, aku akan percaya jika benda biru itu mereka sebut manifestasi bentuk yang biasanya menjadi kunci pesilat segitiga bintang dua!”Mendengar perkataan orang sebelumnya, kelompok orang di sekitar mulai berpikir akan satu hal.“Jika saja ini adalah hampir setengah dari manifestasi bentuk yang sebenarnya, lalu sekuat apa tampilan sosok itu jika memiliki manifestasi bentuk sebenarnya?” kelompok itu bertanya hal yang kurang lebih sama di dalam hati mereka.Dengan ini kelompok itu mulai menatap ke arah luruih dengan tampilan yang takjub sekaligus iri.Jelas siapa pun yang bisa menggunakan hal ini, mereka akan menjadi yang teratas di antara
Di sebuah area kacau yang ramai dengan orang, sebuah manusia besar berwarna biru melihat ke satu arah dengan tampilan wasap.Sosok besar biru itu adalah Luruih yang telah berubah menjadi pseudo manifestasi dari kemampuan segitiga bintang satu miliknya.Sebelumnya sosok itu telah diremehkan begitu buruk oleh orang yang kini berada tidak jauh darinya. Namun selang beberapa saat, sosok itu berubah dan membalik keadaan.Luruih begitu santai dan senang pada awalnya saat melihat tampilan buruk pihak lain yang dengan mudah bisa dilemparkannya.Namun sosok Luruih itu menjadi sedikit waspada saat melihat senyum puas yang tergantung di sudut mulut Abar sekarang.Jelas Luruih ingat bahwa sosok yang sedang di lawanya ini adalah sosok yang tidak tahu malu yang kekurangan akal dan penuh dengan berbagai macam skema buruk bersamanya.Dengan ini Luruih mulai bersiap untuk mengangkis serangan yang mungkin akan datang dari bawah dan juga dari arah Abar berdiri sekarang.Namun setelah beberapa saat menun
Di sebuah area yang kini ricuh akibat banyaknya orang yang sedang berlari kesana dan kemari hanya mencoba untuk menghindari gempa, seorang pemuda yang ada di pusat dari guncangan itu malah tersenyum puas saat melihat ke arah yang ada tidak jauh darinya.Sosok yang tersenyum puas itu tidak lain adalah Abar, dia baru saja menjebak Luruih yang sudah berubah menggunakan bentuk pseudo manifestasinya.Dengan ini, Luruih sekarang sedang melayang jatuh ke arah lubang yang berisikan banyak paku bumi di dalamnya, dan Luruih kini juga sedang menantikan batu berbentuk seperti tangah beruang yang jatuh ke arahnya.Posisi Luruih sungguh tak menguntungkan sekarang, pergerakan Luruih benar-benar terkunci akibat dua serangan krusial yang dilancarkan Abar di saat sebelumnya.Luruih yang melihat hal ini hanya bisa menjadi sakit kepala saat dia mengeluh.“Sial hal ini begitu tidak masuk akal!”Jelas pemuda jenius itu bingung bagaimana pihak lain bisa memikirkan rencana buruk seperti ini dalam waktu singk
Di sebuah area yang benar-benar kacau, tampak sekelompok orang tengah dengan susah payah mengatur nafas mereka.Di antara orang yang masih mencoba untuk tenang, Surya malah tengah terpaku melihat ke arah satu orang.Sosok yang sedang Surya lihat itu adalah Abar yang merupakan dalang dari kehancuran yang terjadi di tempat ini.Surya menatap ke arah anak itu dengan tampilan yang sedikit tidak enak.Jelas perkataan kelompok orang di sekitar masuk ke dalam telinganya meski tak di minta. Dia begitu terbawa suasana saat mendengar perkataan orang di sekitar.Tanpa sadar Surya juga menjadi gelisah tentang sesuatu hal yang tidak perlu.Dengan ini Surya hanya bisa menyimpulkan bahwa sosok pemuda yang kini ada di pandangannya merupakan orang gila. Surya mencatat tampilan pihak lain dengan baik agar tidak membuat masalah dengannya di masa depan.Jelas Surya masih tidak jelas dengan kekuatan pihak lain, mungkin saja Abar masih menyembunyikan kekuatan sebenarnya di dalam lengan bajunya? Kita tidak
“hahahahahah”Tawa yang aneh terus saja merendam area di sekitar dengan horor.Kelompok orang di sekitar yang mendengar tawa ini entah mengapa sedikit waspada di buatnya.Setelah beberapa saat, suara tawa itu pun berhenti ketika sosok yang tertawa itu tersengal-sengal kehabisan nafas.Meski tampilan sosok itu tidak keren sekarang, kelompok orang di sekitar tak ada yang berani meremehkannya.“Aku sangat terhibur dengan pertunjukan kali ini, bahkan kau masih bisa berdiri setelah menerima serangan yang telah aku rencanakan. Memang sebutan jenius di nama mu bukan lah sebuah omong kosong...”Abar terus saat mengoceh saat bergerak menatap ke arah Luruih.Sementara Abar sedang mengoceh, Luruih kini menatap ke arah sosok itu dengan tampilan yang sedikit kompleks.Jelas dia begitu kesal dengan pihak lain, namun apa yang bisa dia lakukan? Dia telah menjadi bubur olah serangan pihak lain. sukur-sukur Luruih masih bisa berdiri setelah serangan yang sebelumnya.Luruih jelas mengeluarkan banyak us
Sebuah area kacau yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah menatap ke satu arah. Kelompok itu kini sedang menatap ke arah dua sosok pemuda yang sedang bermain dengan diri mereka sendiri di pusat area itu. Salah satu pemuda meninju, sementara pemuda yang lainnya menjadi karung tinju. Bisa dipastikan bahwa hal yang terjadi saat ini bukanlah lelucon atau sekedar permainan, hal ini bisa kita pastikan ketika melihat tampilan negeri dari kelompok orang di sekitar. Dan lagi, sejumlah darah yang keluar dari tubuh salah seorang pemuda itu begitu nyata untuk di buat-buat. Tampilan kedua anak yang sedang ‘bermain’ itu terlihat begitu kontras. Abar tampil begitu agung, rapi dan bahkan tak ada satupun noda debu yang hinggap di bajunya. Sementara itu, sosok Luruih begitu kacau layaknya pengemis yang baru saja di pukuli satu kota akibat mencuri sesuap nasi untuknya makan. Bahkan baju sosok itu tampak berubah warna ketika terlumur dengan arah. Setelah beberapa saat di hujani
Di sebuah area yang tampil kacau di kota Bukit curam, tampak kerumunan orang tengah berkumpul dengan tidak teratur ketika mereka melihat ke satu arah.Area di sekitar begitu sunyi seolah ada hal yang sangat penting terjadi, dan orang di sekitar sama sekali tidak ingin mencoba mengacaukan kejadian penting itu.Di tengah-tengah kelompok orang yang tengah diam. Terdapat sebuah adegan yang begitu menarik untuk dilihat.Ada seorang pemuda yang terbaring dengan lemas di tanah. Selain itu ada juga seorang paruh baya yang berdiri dengan santai saat seorang pemuda lainnya mengarahkan serangan ke arahnya.Kejadian itu terlihat begitu mistis, seperti sosok paruh baya yang berdiri tenang itu tengah memberhentikan waktu. Serangan Abar tampak terhenti oleh setetes air yang terus saja bergelombang seolah itu adalah miniatur dari ombak yang menggulung.Abar kini menjadi putus asa saat serangannya sama sekali tidak berdampak ke arah pihak lain, dengan ini pemuda itu hanya bisa mengutuk di dalam hatiny
Di sebuah area kacau yang ada di kota Bukit curam, tampak sekelompok orang tengah melihat ke satu arah dengan tampilan seksama.Arah yang kelompok orang itu lihat menampilkan seorang paruh baya yang sedang melihat ke arah sosok pemuda yang terbaring dengan buruk di tanah.Saat paruh baya itu menatap tanpa ekspresi ke arahnya, sosok pemuda yang terbaring di tanah itu malah membuka mulutnya dengan susah payah untuk mengeluarkan sebuah suara.“Ma..aaf... ayah.”Meskipun suara itu lemah dan juga begitu pelan, namun kelompok orang di sekitar bisa dengan jelas mendengarnya. Ini semua karena setiap orang di tempat itu begitu diam hingga membuat keheningan ekstrim terjadi di tempat itu.Setelah mendengar perkataan pemuda lemah itu, kelompok orang di sekitar menjadi menahan nafas sesaat setelah mendengarnya.“Ayah Luruih? Apakah dia pemimpin keluarga ommbak?”“Ahhh apakah benar begitu?”Dengan ini kerumunan di sekitar menjadi ricuh setelahnya.Surya yang juga berada di kerumunan mulai menatap