Beranda / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 21. Dua Orang Misterius

Share

21. Dua Orang Misterius

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-09 15:10:28
Di bukit besi, kota dataran tinggi.

Dua orang tampak menghentikan pertarungannya hanya untuk melihat ke satu arah. mereka cukup penasaran tentang suara dan cahaya yang baru saja mengacaukan fokus mereka.

Sementara tempat dimana kedua orang itu menatap, ada sosok harimau gendut yang tampak bodoh dan polos sedang berjongkok.

“Sial, apa yang aku harus lakukan?” Surya panik karena ketahuan mengintip.

Kedua orang itu tampak kuat, bagaimana bisa Surya tidak panik Ketika orang yang sedang bertarung memiliki level yang sama dengan dirinya.

Ini sama saja seperti melawan dua kali dirinya!

Memutar otak untuk mengalihkan kedua orang asing ini Surya pun mulai berakting.

“Meow!”

Kedua orang itu melihat harimau besar gendut yang sedang mengeong.

“Oh ternyata itu hanya kucing.”

Kedua orang itu mengangguk paham dengan menutup mata.

Semntara itu Surya yang seudah terlihat jelas oleh orang orang itu hanya bisa mengutuk dalam diam.

“Sial mengapa aku mengeong arghhh.”

Kedua orang itu tiba-tib
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   22. Kebengisan Surya

    Di tempat yang dihiasi dengan bebatuan. Tampak sosok harimau sedang mencabik-cabik tubuh seseorang dengan marah. Sosok harimau itu adalah Surya yang sedang hilang akal melampiaskan kekesalan kepada mayat di hadapannya hanya karena melihat bekas melepuh yang tampak acak. Setelah dia cukup puas mencabik-cabik sosok itu, Surya mulai melangkah ke arah mayat tanpa kepala di seberangnya. Tatapan Surya menjadi bijaksana setelah mencari beberapa saat. Tanda yang sama juga ada di sosok itu! Hal ini membuat pertanyaan besar di dalam kepala harimau gendut itu. bagaimana bisa secara kebetulan dua orang yang ditemuinya memiliki tanda yang sama. Surya melihat tanda itu dengan seksama. Di tubuh orang yang terbaring, terdapat luka melepuh di kulitnya. Itu tampak tidak jelas pada awalnya. Namun, jika kita memperhatikannya secara seksama dan teliti, dapat disimpulkan itu adalah sebuah tanda. Tanda melepuh itu berbentuk setengah lingkaran dengan urat-urat melepuh bekas api di pinggirnya yang menyi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   23. Menempa Plat Besi

    Malam hari di depan sebuah gua. Sosok anak remaja sedang membaca buku diterangi dengan cahaya lilin. Dia duduk menatap beberapa buku dengan nafas teratur menunjukan konsentrasi. “Huuuu, kedua buku ini terlihat mirip dan aku bisa memahami beberapa isi di dalamnya, sementara buku yang satunya lagi begitu aneh.” Surya membolak balikan setiap lembar kertas di hadapannya. Karena bingun dengan buku yang satu lagi, Surya hanya bisa menyimpannya, kemudian membaca buku yang lain. Dia berharap agar buku aneh itu bisa dia mengerti di waktu selanjutnya. Mulai fokus Kembali terhadap kedua buku di hadapannya, Surya mulai bergeming. “Judul kitab ini tidak sesuai dengan orang orang bejat itu.” melihat ke arah sampul kitab. Bagaimana Surya tidak heran, kelompok orang yang memiliki kitab ini sebagai pedoman beladiri mereka adalah sosok iblis yang bisa membantai banyak orang tanpa tau tujuannya. Namun, buku yang ada di hadapan Surya malah menunjukan sesuatu yang kontras. Buku buku itu malah berju

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   24. Perguruan Belati Bengkok

    Malam hari, di bengkel pandai besi yang tampak tua. Seorang kakek sedang meraba beberapa plat besi dengan seksama. Lempengan lempengan besi yang ada di hadapannya memiliki 3 kelompok warna berbeda. Yang pertama memiliki warna hitam ke abu-abuan, itu adalah besi normal yang tidak spesial namun mudah untuk di tempa. Yang kedua adalah besi dengan warna hitam dengan sedikit warna biru samar di dalamnya, itu adalah biji besi air yang lebih lentur namun tidak terlalu kuat. yang terakhir adalah lempengan besi dengan sedikit warna merah yang sulit dilihat dengan mata telanjang, itu adalah lempeng besi lilin yang panas jika dialiri energi dari benih. Pada awalnya datuk merah hanya bisa menganggap Surya seorang yang tidak berbakat menempa karena dia terlalu lama dalam menempa bijih. Namun kini dia sadar bahwa dirinya salah. Bukan saja tidak berbakat, namun anak ini sangat berbakat! Bagaimana bisa dia mengelompokan material yang sama di satu plat. Ini adalah keajaiban pemula. Dengan se

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   25. Belati Bengkok Yang Arogan

    Di depan gerbang perguruan belati bengkok. “Hiyaaaaa!” teriakan semangat mulai terdengar. Sementara itu sosok anak berusia 18 tahun sedang berdiri termenung Ketika suara itu di pancarakan. Meskipun dia tau bahwa pukulan itu mengarah ke arahnya, dia hanya terkejut dan tidak berniat untuk menghindar sama sekali. Orang-orang di sekeliling tampak bersemangat, mereka jelas mengharapkan sebuah pertunjukan yang bagus. Bagaimanapun mereka adalah seorang pesilat yang haus akan rasa hormat dan nama besar. Mereka sudah lama ingin bertarung dengan siapapun, namun aturan perguruan sangat ketat untuk setiap murid yang ceroboh. Ini semua tidak bisa disalahkan kepada perguruan sendiri, sebenarnya bertarung tanpa ada aturan dan tujuan yang jelas dapat membuat kestabilan dari perguruan tersebut terancam. Ingat sekali lagi yang dipentingkan oleh perguruan agar bisa bertahan adalah nama baik di masyarakat. Kepalan tinju semakin dekat ke arah Surya. orang di sekitar sudah tersenyum puas berpikir bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   26. Kepala Keluarga Lado Marah

    Di rumah gadang salah satu keluarga di kota dataran tinggi. Sosok lelaki paruh baya sedang duduk tenang sembari membaca beberapa kertas. Fokus menatap ke arah kertas kertas di hadapannya, sosok itu melai menyesap kopi dengan tarikan yang panjang. “Ahhhh.” Suara kenikmatan pun terdengar sesaat setelah sosok itu menyeruput kopinya. Meletakkan Kembali cangkir yang ada di tangannya ke meja, sosok itu melanjutkan membaca. Beberapa saat yang tenang berlalu, area itu sepi pada awalnya. Namun tiba-tiba ada suara Langkah kaki yang terdengar ricuh berlari ke arahnya. “Sumando, sumando!” teriakan memenuhi ruangan Ketika Langkah kaki semakin mendekat. Sosok yang berusia 25 tahun masuk dan menghampiri paruh baya yang sedang duduk. “Ada apa kamu ni, kenapa lari lari di rumah.” Kata paruh baya itu dengan logat minang yang khas. “I-ini, sumando si Awan lado terluka sumando ...” sosok itu berkata dengan sedikit takut. “Awan lado terluka? Yang benar saja kamu ni. Bagaimana pula bisa di terlu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   27. Pesona Keluarga Bareh

    Di sebuah bengkel pandai besi yang ada di kota dataran tinggi. “Tuk tuk, ini Surya bawakan lontong,” Katanya riang. “Baiklah, letakan di meja.” Kakek itu sedang sibuk menajamkan sebuah senjata di hadapannya. Itu adalah bilah pedang yang cukup panjang. Dengan maju mundur sosok datuk merah itu mengasah bilah pedang sembari sesekali membasahi pedang itu dengan sedikit air. Surya melihat sosok datuk itu dengan perlahan. Dia cukup serius ketika memperhatikan setiap Gerakan dari kakek tua itu. Setelah beberapa saat, suara gesekan pun akhirnya berhenti. Datuk merah mulai bangkit dan berkata. “Surya, mulai lah menempa sebuah pisau,” Katanya berjalan ke arah meja. “Baik tuk.” Kata Suraya dengan nurut. Datuk merah yang sudah ada di kursinya mulai tersenyum Ketika melihat sebungkus lontong dan beberapa makanan lainya di meja. Sementar itu, surya mulai menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menempa. Sudah beberapa hari Surya mengamati datuk merah melakukan pekerjaannya dalam menempa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   28. Gadis Yang Ada Dimana-Mana

    Di sebuah kedai beras, kota dataran tinggi. Tampak tiga sosok melihat satu sama lain dengan tidak percaya. Surya sedang menggenggam tangan tuan muda kedua keluarga bareh yang memiliki kelembutan yang mengerikan, sementara itu Sinta sedang melihat ke arah mereka dengan terkejut. Reflek Surya langsung menarik tangannya dari sosok lelaki cantik itu. “E—eh Sinta, sejak kapan ada di sini?” bertanya dengan patah-patah. “Baru juga sampai,” katanya memperbaiki ekspresi. Setelah jawaban itu. suasana kedai itu menjadi sunyi dengan canggung. Merasakan ketidaknyamanan yang teramat tinggi, Surya memutuskan untuk mengangkat beras yang ada di hadapannya sebelum pamit ke arah Sinta. “Oh, yaudah Sinta, aku duluan ya. Datuk merah pasti udah nunggu.” Dengan tatapan bingung, Sinta pun menjawab. “Eh iya hati-hati ya.” Dengan itu Surya bergegas menarik gerobaknya sebelum jejaknya benar-benar hilang di kejauhan. Dengan itu, sosok Sinta di tinggalkan dengan Gading dalam posisi yang canggung Ketika

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   29. Keraguan Keluarga Lado

    Rumah gadang keluarga lado, kota dataran tinggi. Tampak sosok paruh baya sedang marah karena satu hal. Memikirkan Kembali kondisi putranya, sosok itu hanya bisa mendesah lemah. “Hehhh ...” Sosok itu adalah kepala keluarga lado, anaknya yang terbaring lemah membuatnya juga menjadi lemah. Bagaimana bisa ada orang yang berani melakukan ini semua secara langsung kepada anggota keluarganya. Ini adalah penghinaan secara terang-terangan! Meskipun kini dia sangat marah, dia masih sedikit lega karena berpikir orang-orang nya telah mengikuti sosok sombong itu. Angin tiba-tiba menerpanya, ruangan yang awalnya tenang itu kini terasa penuh meskipun tidak ada orang yang tampak memasuki ruangan itu. “Cepat bicara,” kata kepala keluarga lado. “I-ini sumando, kami kehilangan jejak bocah itu,” jawab sosok itu malu dengan prestasi nya. “Apa katamu!” berteriak marah. “T-tampaknya dia memiliki sedikit rahasia ...” mencari alasan karena ketidak kompetan dirinya. Sosok kepala keluarga itu juga men

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-09

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status