Home / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 13. Cahaya Harapan

Share

13. Cahaya Harapan

Author: Ampas tahu
last update Last Updated: 2022-04-08 14:59:21
Suatu sudut di sungai gunung agung, tampak sosok manusia harimau sedang mengangkat batu besar ke tepi sungai.

Dengan desahan nafas puas, sosok itu pun berkata.

“Ahhh, akhirnya selesai juga.” Melekatkan batu dengan gembira.

Kini sungai yang pada awalnya tampak kacau sudah mulai terlihat seperti bentuk aslinya, meskipun ada beberapa hal yang terlihat tidak maksimal, seperti pohon yang masih kecil, maupun air yang masih keruh. Tapi tetap saja, seiring berjalannya waktu semua itu akan benar-benar Kembali seperti semula.

Kegiatan perbaikan itu telah dilakukan Surya selama lebih dari sebulan. Selain dia bisa merasa tenang setelah memperbaiki semuanya. Kini dia juga sudah bisa mengontrol energi rimaunya dengan cukup baik. Pada awalnya dia hanya bisa mempertahankan perubahan manusia harimau selama 5 menit saja, namun kini dia bisa bertahan selama 20 menit.

Setiap kali Surya berubah menjadi harimau biasa, dia akan duduk bersila untuk membuat energi di tubuhnya stabil Kembali. namun setiap
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Basri
lanjut.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Taring Putih Dari Barat   14. Tubuh Manusia Kembali

    Di sebuah area gua yang biasanya lembab dan gelap, kini gua itu tiba-tiba dipenuhi cahaya terang yang tampak hangat. Seorang remaja laki-laki yang tampak kacau tiba-tiba terungkap Ketika cahaya menyilaukan itu padam. Sosok remaja kacau layaknya pengemis itu duduk dengan canggung. Rambutnya berwarna hitam ikal yang panjangnya tidak lebih dari sebahu, matanya berwarna coklat terang. Tubuhnya berotot tapi tidak berlebihan, lalu ada bekas sayatan pedang yang panjang di dada dan punggung. Sosok itupun tiba-tiba berdiri, melihat tangan kanan dan tangan kirinya. Sosok itu tampak tidak percaya. Dengan melihat kaki dan seluruh bagian tubuhnya, sosok itu pun mulai berteriak kegirangan. “Hahahaha, akhirnya tubuh manusia normal ku Kemba—” Tidak sampai sosok berantakan itu menyelesaikan perkataan. Tiba tiba cahaya putih sekali lagi memenuhi gua itu. Sosok pemuda kacau itu hilang di telan oleh silaunya cahaya putih. Ketika cahaya itu akhirnya mereda, bukan sosok pemuda itu lagi yang terlihat

    Last Updated : 2022-04-08
  • Taring Putih Dari Barat   15. Merawat Diri Setelah Lama

    Di sungai gunung agung. tampak seorang lelaki berusia 18 tahun sedang berenang ringan membasuh tubuhnya dengan seksama. “Huuu, akhirnya hari ini aku bisa hidup secara normal.” Berenang ke tepi untuk menyudahi aktivitas main airnya. Setelah Surya sampai di pinggir sungai. Dia kemudian mengambil sebuah pedang besar yang tergeletak kotor di tanah. “Siapa sangka, pedang milik orang bodoh itu sangat berguna,” katanya cukup puas. Bagaimana mungkin pedang itu tidak berguna. Surya melakukan semua hal dasar menggunakan pedang besar itu. mulai dari menggali, memukul sesuatu, menebang pohon, dan lain lain. Dengan membelai bilah pedang yang kotor, Surya pun mulai membasuhnya dengan air. Surya menggosokkan segenggam tumbuhan yang dia dapat di sekitar area sungai. pedang itu Surya mandikan dengan teliti, mulai dari bilah yang lebar, hingga gagangnya yang cukup besar tampak memiliki ukiran yang rumit. Setelah beberapa waktu, akhirnya pedang itu pun selesai dimandikan. Meskipun sudah lebih baik

    Last Updated : 2022-04-08
  • Taring Putih Dari Barat   16. Ziarah

    Di salah satu sudut area hutan gunung Agung. Tampak seekor harimau sedang menggigit sebuah kain besar berwarna hitam yang berhiaskan tepi berwarna emas. meskipun dia telah mendapat apa yang di inginkan, sosok itu Tidak lupa untuk membawa pedangnya yang tergeletak di salah satu sudut hutan itu dengan mulutnya. setelahnya harimau gendut itu mulai melihat ke satu arah. “Cih dasar gadis tak tahu malu, bagaimana bisa dia tersenyum Bahagia setelah mengambil emas yang bahkan tidak dia inginkan.” Mengejek jijik ke arah gadis itu. Memalingkan wajahnya ke arah kain yang kini dibawanya, Surya sedikit bersyukur dan senang. Kain itu sangat cocok dengan seleranya. “Huuu, setidaknya dia tidak memeberikan ku kain yang jelek.” Katanya dengan angkuh. Dengan itu, sosok harimau gendut itu pun mengaum sebelum melompat menuju satu tempat. “AUMM!” Langkah demi Langkah Surya lalui, kini langit tampak merah karena waktu sudah menunjukan jam 6 Sore. Melihat ke atas, Surya pun mempercepat jalanya. Setelah

    Last Updated : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   17. Memutuskan

    Di sebuah rumah makan yang ada di desa bawah gunung. Tampak seorang remaja dengan lahap menyantap makanannya. Sosok itu tampak sangat rakus, layaknya orang yang tidak pernah memakan apa-apa selama bertahun-tahun. “Lihat pemuda itu, dia sangat rakus!” kata seorang lelaki kepada temannya dengan suara pelan. “Benar, aku juga baru pertama kali melihat pemuda itu di desa kita. Apakah dia bandit?” tanya sosok itu cemas. “Tidak mungkin, kita masih memiliki penjaga gunung bersama kita,” katanya dengan percaya diri. “Baiklah, semoga tak ada hal-hal yang buruk terjadi.” Sementara itu pemilik rumah makan sendiri sedang melihat Surya dengan heran. Dia sudah mengantarkan selusin piring hanya untuknya. Hati kecil pemilik rumah makan itu sudah sangat menggebu-gebu untuk mengusir remaja itu. Melihat ke arah tanganya, sosok pemilik rumah makan hanya bisa menghela nafas untuk mengurungkan niatnya setelah benar-benar memastikan bahwa benda yang ada di tangannya adalah emas. Yaa, siapa orang yang

    Last Updated : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   18. Datuk Merah

    Seekor harimau tampak cemas berjalan di area hutan. Sosok itu membawa berbagai macam barang di mulutnya. Melihat kanan dan kekiri, sosok itu mulai tenang Ketika tidak ada seorangpun yang melihatnya. Harimau itu tampak aneh dengan berbagai macam kain di tubuhnya. Sosok harimau itu tidak lain adalah Surya. meskipun dia telah berubah dari manusia menjadi harimau, pakaiannya tidak rusak sama sekali, hal itu terjadi karena tidak ada jahitan yang menyambungkan sisi setiap kain. namun surya akan selalu kedinginan karena pakaian yang ia gunakan terlalu terbuka. “Huuu hampir saja. Ini semua karena terlalu asyik makan, bagaimana bisa aku lupa bahwa setiap tiga jam aku akan berubah menjadi harimau.” Tampak sedikit lega, sosok harimau itu mulai berjalan ke satu arah sebelum duduk bersila. Dengan mengontrol nafasnya, sosok itu pun berubah Kembali menjadi manusia setelah beberapa saat. “Huuu akhirnya. Untung Langkahku cepat, jika tidak pasti aku akan sangat repot” Sembari merapikan pakaiannya,

    Last Updated : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   19. Hari Pertama Hidup Normal

    Di depan bengkel pandai besi. Tampak seorang kakek dengan anak muda sedang berbicara. “Bagaimana kakek, apakah aku diterima menjadi pandai besi di tempat ini,” tanya Surya memecah keheningan. Datuk merah yang sedari tadi tengah fokus mengamati pedang yang dibawa Surya hanya bisa kaget. “Bukankah anak ini terlalu tidak sabaran? Apakah dia terjerat masalah sehingga membutuhkan tempat persembunyian?” Prasangka-prasangka buruk mulai menumpuk di benak datuk merah. Melihat ke arah Surya. datuk merah hanya mendapati ekspresi polos bersemangat milik anak laki-laki itu. Menghela nafas, sosok itu pun mengembalikan pralaya kepada Surya. “Baiklah, kau bisa menjadi pandai besi magang di bengkel ku ini,” katanya pasarah. Mengambil pedangnya, Surya pun seketika senang mendengar perkataan datuk merah itu karena telah mengijinkannya menjadi pandai besi di bengkelnya. “Yeay, terima kasih kakek,” kata Surya bersyukur. “Eitts, tapi ingat. Kamu hanya sementara. Jika kerjamu buruk, kau tidak akan

    Last Updated : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   20. Mencari Bijih Besi

    “Sinta kesini cepat, kenalkan ini orang baru di bengkel datuk merah.” Menarik sosok Sinta agar segera berkenalan dengan Surya. Langkah demi Langkah gadis itu mulai menjadi lebih cepat. Surya menjadi sangat tidak karuan. Keringat di dahi dan sekitar lehernya mulai menggumpal menjadi butiran keringat yang mulai meleleh. Akhirnya sosok gadis polos itu benar-benar berada di hadapan Surya. “Hallo, saya Sinta. Samal kenal.” Tersenyum ramah ke arah Surya. “Eh—” Surya tidak mengharapkan itu terjadi. Dengan kikuk Surya tersenyum. “Saya Surya, salam kenal.” Melihat ekspresi Surya yang tidak karuan, gadis itu hanya bisa heran di dalam hati. “Apa yang salah dengan Surya? apakah dia kebelet pipis.” Sosok gadis itu mulai memerah sebelum menggelengkan kepalanya. “Tidak tidak, mengapa pikiranku menjadi kacau.” Surya yang melihat ekspresi Sinta merasa tidak nyaman, begitu juga ayah sinta menjadi aneh Ketika melihat putrinya sendiri. Merasa memiliki kesempatan untuk kabur, Surya pun mulai

    Last Updated : 2022-04-09
  • Taring Putih Dari Barat   21. Dua Orang Misterius

    Di bukit besi, kota dataran tinggi. Dua orang tampak menghentikan pertarungannya hanya untuk melihat ke satu arah. mereka cukup penasaran tentang suara dan cahaya yang baru saja mengacaukan fokus mereka. Sementara tempat dimana kedua orang itu menatap, ada sosok harimau gendut yang tampak bodoh dan polos sedang berjongkok. “Sial, apa yang aku harus lakukan?” Surya panik karena ketahuan mengintip. Kedua orang itu tampak kuat, bagaimana bisa Surya tidak panik Ketika orang yang sedang bertarung memiliki level yang sama dengan dirinya. Ini sama saja seperti melawan dua kali dirinya! Memutar otak untuk mengalihkan kedua orang asing ini Surya pun mulai berakting. “Meow!” Kedua orang itu melihat harimau besar gendut yang sedang mengeong. “Oh ternyata itu hanya kucing.” Kedua orang itu mengangguk paham dengan menutup mata. Semntara itu Surya yang seudah terlihat jelas oleh orang orang itu hanya bisa mengutuk dalam diam. “Sial mengapa aku mengeong arghhh.” Kedua orang itu tiba-tib

    Last Updated : 2022-04-09

Latest chapter

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status