Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya ššš.
Di salah satu ruangan yang ada di bengkel datuk merah, tampak seorang pemuda menggeliat dengan sangat buruk. Sekelilingnya begitu basah saat air keringatnya membanjiri tanah di sekitar. Sosok itu tidak lain Surya yang tengah berusaha untuk memiliki dua benih bela diri di dalam tubuhnya. āArghhhh, sial!ā āAku harus segera membaca ukiran itu!ā teriak Surya dengan bertekad. Dengan itu Surya mulai memfokuskan dirinya untuk bisa melihat ke dalam pikirannya. Setelah beberapa waktu yang susah payah, Surya akhirnya melihat suatu benda yang akrab. Benda itu tidak lain adalah ukiran di dinding teko sebelumnya yang telah masuk ke dalam tubuh Surya. Melihat hal ini Surya langsung saja membacanya dengan cepat mencari sesuatu. Setelah dengan susah payah mengkonsentrasikan dirinya meski menderita sakit yang begitu dahsyat di akibatkan keuda benihnya yang bertabrakan, Surya akhirnya menemukan titik terang. Dia mulai melihat ke sebuah tempat dan menggumamkan satu hal. āAjian teko panas dingin!
āAhhh sial apakah ini penipuan?ā teriak seorang pemuda sembari menatap ke arah tangannya. Pemuda itu tidak lain adalah Surya, dia baru saja selesai dengan semua rasa sakit untuk menanam benih keduanya. Namun yang membuatnya jengkel adalah benih api yang baru saja dia tanam tidak sesuai dengan ekspektasinya. āSial dimana semua panas mistis yang aku lihat waktu itu?ā tanya Surya dengan mengutuk. Jelas Surya ingat saat terakhir kali datuk merah memamerkan kebolehan api ini saat sedang menempa sebuah benda. Namun kini api yang ada di hadapannya hanyalah api kecil yang biasa. āArgh sialan!ā Surya menjadi geram setelah mengingat rasa sakit yang dialaminya sebelumnya. Namun meskipun begitu, Surya terus saja berusaha untuk mengeluarkan api mistis itu bagaimanapun caranya. Namun setelah lama mencoba, sepertinya ini benar-benar takdir Surya. dia hanya bisa kelelahan sebelum bisa mendapatkan api mistis yang dia inginkan. Dengan itu Surya gusar dan mulai kejang-kejang mengekspresikan ketid
Di sebuah area hutan yang ada di sekitaran gunung Agung, tampak seorang pemuda tengah berjalan sembari memegang dagunya. Pemuda itu tidak lain adalah Surya. dia tampaknya begitu banyak berpikir kali ini. Dia bahkan masih bisa berjalan dengan santai menuju gua-nya meski langit saat ini sudah sangat gelap. āAku tidak habis pikir bahwa hal yang tadi aku lihat adalah kebenaran,ā kata Surya dengan penuh pemikiran. Pemuda itu baru saja pulang dari bengkel datuk merah. Dari terang hingga gelap seperti ini, Surya hanya melakukan satu hal di bengkel datuk merah. Yaitu menanam benih keduanya. Pada awalnya dia berpikir bahwa dia telah ditipu oleh pihak lain karena benihnya begitu cacat. Namun setelah penjelasan dan demonstrasi yang ditunjukkan oleh datuk merah, Surya akhirnya percaya bahwa dialah yang tidak bisa menerima kebesaran dunia ini. Lagi-lagi Surya teringat tentang perkataan guru pertamanya sebelum pergi. āAlam takambang manjadi guru...ā Memikirkan hal ini Surya hanya bisa berta
Di sebuah area yang kacau dan juga sedikit becek, terlihat selusin orang tengah terkejut Ketika melihat apa yang ada di hadapan mereka. āI-ini apa maksudnya monster balang?ā tanya Rizal waspada. Jelas Rizal takut Surya akan melakukan hal yang aneh. Pemuda itu merasa tidak baik Ketika mengingat tatapan Surya terakhir kali saat memintanya untuk mengumpulkan orang-orang. āApakah dia ingin menjadikan kami karung tinju?ā curiga Rizal dalam hati. Sementara itu, Surya yang mendengar pertanyaan Rizal hanya bisa tersenyum penuh arti. Di hari sebelumnya, dia memikirkan untuk melatih orang-orang ini untuk bisa menjaga gunung dan juga datuk merah Ketika dia pergi. Dengan itu Surya tidak lagi khawatir. Di tambah, Surya juga memiliki sekelompok anjing yang cakap bersamanya. Akan sia-sia jika dia tidak memanfaatkan mereka. Di sisi lain, sebuah kebetulan datang. Sungai yang hancur karenanya jelas harus diperbaiki. Namun Surya jelas tidak ingin direpotkan dengan hal itu sekarang. Dengan itu Sury
Di sebuah area yang kacau, tampak selusin pemuda tengah bermain lumpur dengan wajah ceria. āSial, apakah begini melakukan pelatihan?ā āYa benar, meskipun aku tidak tahu bagaimana perguruan lain melatih muridnya, jelas ini adalah metode paling bodoh yang pernah aku tahu.ā Kata yang lain sedikit emosi. āTampaknya kita benar-benar terjebak kali ini,ā balas yang lain dengan pasrah. Sementara itu, Rizal yang telah menjadi penentu keputusan hanya bisa terus diam tanpa berkata apa-apa. Jelas dia sama tidak terimanya seperti kelompok pemuda yang lain, tapi entah mengapa dia merasa bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuk mengikuti Surya meskipun dia tidak tahu mengapa. Dengan begitu Rizal hanya melanjutkan perbaikan sungai yang dia dan teman-temannya lakukan. āHeyy hey jangan melempar,ā āHahaha dasar bodoh coba serang aku.ā Dengan itu pemuda lain dengan semangat melempar ke arah sosok yang menantang. āAhh sial tidak kena!ā keluh sosok itu. āHahah dasar lemah.ā Sosok menantang itu
Di sebuah area yang ada di dekat bengkel datuk merah. Tampak seorang remaja tengah melakukan senam dengan cukup susah payah. Butiran keringat mulai bercucuran di tubuh pemuda itu ketika dia terlihat tengah berlatih senam yang berfokus pada aspek peregangan tubuh. āArghhhh sial! Ini lebih sulit dari terakhir kali.ā Surya mengeluh dengan banyak. Namun meskipun begitu Surya terus saja melakukan gerakan set yang ada di buku itu hingga tuntas meski memakan waktu yang lama. Di dalam set kali ini hanya terdiri delapan gerakan tidak seperti set sebelumnya yang memiliki jumlah gerakan yang lebih banyak. Namun meskipun terlihat memiliki gerakan yang lebih sedikit, namun set kali ini lebih susah dari set terakhir kali. Set terakhir kali menurut pandangan Surya adalah proses menempa dalam artian sebenarnya. Tubuhnya akan dibuat menjadi sekokoh mungkin untuk tahan dalam benturan. Namun untuk bab kali ini, Surya dituntut untuk memiliki fleksibilitas yang jauh dari orang-orang normal. Ini sama
Di sebuah area yang ada di dekat bengkel datuk merah, tampak seorang pemuda tengah mencelupkan salah satu kakinya ke dalam sebuah tong yang berisi cairan mendidih. Dengan menutupkan matanya, Surya menenggelamkan salah satu kakinya masuk ke dalam ramuan obat itu. Alangkah terkejutnya Surya Ketika merasakan bahwa kakinya baik-baik saja. Dengan ini Surya mulai membuka matanya untuk melihat ke arah di mana kakinya berada. Pemuda itu melihat dengan tatapan tidak percaya. āApakah aku sedang bermimpi?ā tanya Surya bingung. Bagaimana dia tidak bingung, pemuda itu akan selalu merasakan sakit yang begitu dahsyat saat mandi obat, namun kali ini dia bahkan tidak merasa sedang direbus sedikit pun. Surya sedikit mulai menjadi waspada, dia mulai memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. āSial aku tidak ingin terjebak kali ini!ā teriak Surya mengingat satu hal. Pemuda itu mengingat tentang penanaman benih saat bersama datuk merah sebelumnya. Dia sudah sangat bersyukur bahwa itu nyaman alih-ali
Di sebuah gua yang ada di kota Dataran tinggi, tampak seorang pemuda tengah melamun memikirkan sesuatu. āSial mengapa ini begitu mengganguku?ā tanya pemuda itu dengan kesal. Surya baru saja pulang dari bengkel datuk merah setelah menyelesaikan mandi obatnya hari ini, namun meskipun selesai tanpa sedikitpun rasa sakit, Surya malah tidak senang dengan perkembangan yang telah dia dapatkan. āApa yang harus aku lakukan?ā tanya Surya bingung. Tampilan sosoknya yang kekar namun feminim masih saja tertanam jelas di kepalanya. āArghhhh sial itu begitu menjijikan!ā teriak Surya ketika mengingat penampilan itu. Sebenarnya, Surya bisa merasakan bahwa hasil dari pelatihan bab keduanya itu sangat membantu. Seluruh sendinya seolah telah diberi pelumas agar licin dan bisa bergerak dengan leluasa. Surya juga bisa merasakan bahwa setiap bagian tubuhnya telah diberi nutrisi yang cukup untuk terus berkembang menjadi kuat. Namun efek samping Surya lihat membuat seluruh kegunaan itu hilang di depan