Share

Ben, Ya! Ben…

“Jangan panggil Tuan. Ben, panggil aku dengan nama itu.” suruh Benjamin.

Rhea menutup wajahnya, entah mengapa dia merasa sangat malu sekarang. Mengapa dia melakukan ini dengan pria sialan ini?

“Mh!! Hh!!”

Desis Rhea.

“Panggil aku dengan nama.” suruhnya lagi. “Jangan menutupi wajahmu dan lihat aku.” Benjamin menyentuh wajah Rhea melarangnya memalingkan wajah.

“Ben, Ya! Ben…”

“Aku tak bisa berpikir jernih.” benak Rhea, dia melingkarkan tangan dibelakang leher Benjamin, mengikuti permainannya.

“Benar seperti itu.” Benjamin kembali mencumbu bibir manis Rhea.

Lantas Benjamin perlahan merebahkan tubuh Rhea kekasur, sembari terus menjamahnya.

Serangkaian adegan-adegan panas terjadi antar keduanya.

Selesai bercengkerama dengan gelora gairah. Benjamin memandangi wanitanya yang tertidur kelelahan.

“Aku tak menyangka akan melakukannya lagi denganmu dan kau tak menolak ku. Matamu yang indah tak lagi terlihat menatapku dengan keji.” terbesit senyum puas dibibir Benjamin, dia mencium kening istriny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status