Share

Rencana Bayu

Penulis: Mayangnoura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-20 02:06:23

Robi menunduk hormat pada Bayu. "Maaf Tuan Arthur jika saya mengganggu."

Melihat Robi menunduk, Bayu langsung melayangkan pandang ke sekitar. Dia takut ada yang melihatnya. Lalu pandangannya kembali pada Robi dengan tatapan kesal. "Apa-apaan kamu hormat begitu?" ucap Bayu setengah berbisik. Menurutnya, dinding pagar juga bisa mendengar. "Aku sudah bilang bukan, jangan hormat padaku di sembarang tempat!"

"Iya tuan, saya mengerti. Tapi setiap bertemu tuan, tetap saja saya tidak enak jika tidak bersikap hormat karena..."

"Sudah jangan diteruskan! Kamu mau melaporkan apa?" sela Bayu tidak sabar.

"Ini tuan, mengenai Pak Leo yang melakukan kecurangan di perusahaan. Saya sudah mendapatkan bukti-buktinya. Hanya kurang beberapa lagi. Kapan anda akan ke perusahaan dan memeriksa bukti-bukti itu?"

Bayu terdiam. Sudah lima hari dia tidak berangkat ke perusahaan karena membantu Leo mengurus pernikahannya dengan Astrid. Sebagai orang yang menyamar menjadi supir dan assisten Leo, maka dia tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
semoga rencana bayu berjalan lancar untuk merebut moza dr leo dan bisa membahagiakannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Yang Tersakiti   Sebuah Janji

    Mengetahui Leo akan pulang, Moza langsung menyiapkan makan siang buat suaminya itu. Sup yang tadi pagi dia masak dan sudah dingin, dia hangatkan lagi. Kalau Leo meminta Bayu untuk menjemputnya, itu artinya suaminya pulang sendirian. Karena kalau pulang bersama Astrid, Leo tidak akan meminta Bayu menjemput. Astrid mempunyai mobil sendiri sehingga tidak memerlukan mobil yang lain. Tapi mobil yang dimiliki wanita itu bukan mobil yang didapat dari jerih payah sendiri, melainkan mobil peninggalan orang tua yang sekarang sudah meninggal.Makan siang sudah siap di atas meja makan ketika Moza mendengar suara deru mobil memasuki halaman rumah. Moza langsung melangkah keluar menuju teras. Tepat pada saat itu, Leo keluar dari mobil. Seperti dugaannya, Leo sendirian. Dia tidak bersama Astrid. Moza pun melangkah mendekati Leo dengan senyum yang mengembang. Dengan penuh hormat, dia meraih tangan Leo dan mengecupnya.Melihat senyum itu, Leo pun merasa lega. Ternyata benar apa kata Bayu bahwa Moza ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Istri Yang Tersakiti   Mengingkari Janji

    Leo menatap benda pipih yang disodorkan Astrid kepadanya. Sebenarnya dia tadi mendengar nama Astrid disebutkan tapi pura-pura tidak mendengar dan masih bertanya pada Moza siapa yang menelpon. "Kenapa mas bengong? Astrid yang telpon mas." Moza menegaskan jawabannya. Leo melihat ketidakberesan di wajah Moza. Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Astrid kepada istri pertamanya itu?"Oh, iya." Leo mengambil ponsel dari tangan Moza dan kemudian menatap Moza lekat. "Apa boleh mas bawa ponselnya keluar?"Moza balas menatap Leo. Wanita itu merasa aneh dengan pertanyaan Leo. Membawa ponsel keluar? Adakah ada rahasia yang tidak boleh dia dengar? Bukankah Astrid sudah menjadi istri Leo sehingga hubungan mereka tidak perlu di sembunyikan?Tapi Moza tidak ingin berdebat. Dia masih syok dengan ucapan kasar Astrid tadi. "Ya, bawalah."Leo memegang bahu Moza. "Terima kasih ya." Tanpa menunggu balasan dari Moza lagi, Leo membawa ponsel Moza keluar. Di sana dia bicara setengah berbisik."Halo Astrid! Ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Istri Yang Tersakiti   Kesempatan

    Arthur adalah pria berusia 32 tahun. Kelebihannya selain mempunyai wajah yang tampan dan tubuh yang athetis, dia juga kaya raya. Namun dengan kelebihannya sekarang ini, sangat disayangkan dia masih sendiri.Beberapa kali Arthur menjalin kasih dengan seorang wanita. Tapi tak ada yang membuatnya ingin membawa kekasihnya itu ke pelaminan. Pasalnya, para kekasihnya terlalu gampangan. Sekali ditawarkan naik ke atas tempat tidur, mereka langsung mau. Sama sekali tidak menjaga harga dirinya sebagai seorang wanita.Selain itu, mereka juga matrelialistis. Matanya langsung ijo melihat barang-barang mewah seperti berlian, mobil, tas, pakaian, dan lainnya.Hal yang berbeda terlihat dari seorang Moza. Wanita itu sangat menjaga diri dari sentuhan pria lain selain suaminya. Wanita itu juga tampak sederhana dengan pakaian sopan yang dikenakannya. Tak ada berlian di tubuhnya. Wanita itu juga hanya punya satu dua tas bagus. Itu pun yang harganya standar. Arthur tahu betul bagaimana Moza menolak setiap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Istri Yang Tersakiti   Kecemburuan Leo

    Moza Bella adalah wanita cantik yang kini berusia 25 tahun. Ketika menikah dengan Leo, dia masih berusia 20 tahun. Sebelum menikah, banyak pria yang berusaha mendekatinya. Tapi Moza tertarik dengan pria yang bernama Arif. Arif adalah kakak tingkat ketika dia masih kuliah.Arif sendiri juga merasakan hal yang sama pada Moza. Keduanya terlibat dalam sebuah organisasi keislaman. Mereka sering mengobrol dan saling tahu menyukai satu sama lain. Akan tetapi, tak ada yang mengungkapkan isi hati di antara keduanya. Cinta memang begitu. Meski tidak dilafadzkan dengan kata-kata, pandangan mata saja sudah mencerita semua isi hati.Tepat seminggu setelah Moza bertunangan dengan Leo, Arif datang pada Moza. Dia mengatakan bahwa dirinya ingin melamar Moza. Pada saat itu, Moza seperti menyesalkan takdirnya. Dia sangat menyukai Arif, tapi sayang dia sudah dijodohkan dengan Leo. Dia berandai-andai jika tidak ada perjodohan di antara dirinya dan Leo, pasti dia akan dengan senang hati menerima lamaran Ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Istri Yang Tersakiti   Video Lucu

    Leo memejamkan matanya sembari mengatur emosi yang merangkak naik. Baru saja dia ketus kepada Astrid. "Maaf, aku hanya merasa tidak senang melihat kebersamaan mereka berdua.""Kalau mas tidak senang, kenapa mas suruh Bayu menemani Moza? Suruh dia di rumah saja seperti biasa dan jangan kemana-mana.""Aku kasihan dengan Moza, Astrid. Dia juga butuh hiburan."Astrid menghela nafas berat. "Ya sudah. Terserah mas saja."Astrid kembali menikmati makan siangnya. Dia sudah tidak lagi perduli dengan Leo yang terus memperhatikan Moza dan Bayu.Sementara itu, pesanan makanan Moza dan Bayu baru saja datang. Dengan antusiasnya, Bayu mengambilkan Moza makanan dan menaruhnya di piring wanita itu."Apa daging kepitingnya mau aku bantu dikeluarkan dari cangkangnya, nona? Ini keras sekali lho," tanya Bayu. Suaranya agak dikeraskannya dengan harapan Leo dapat mendengarnya. Dari sudut matanya, Bayu tahu Leo tengah memperhatikannya dan Moza."Hm, gimana ya... tapi boleh, deh," jawab Moza. Dia hanya berfik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Istri Yang Tersakiti   Cemburu

    Melihat Moza yang tertawa-tawa bersama Bayu, Leo bergerak mendekati. Sungguh dia tidak terima melihat Moza tampak bahagia dengan pria lain. Melihat Bayu yang berbalik arah, Astrid menggeram kesal. Lagi-lagi Leo memberikan perhatian pada Moza. Dengan malasnya, dia pun mengikuti langkah kaki Leo di belakang.Begitu sampai di depan Moza, tanpa kata Leo menggenggam tangan wanita dengan tinggi 163 itu. "Moza, sebaiknya kamu berjalan bersamaku saja, soalnya kamu sangat lama jika aku biarkan jalan sendiri tanpa dipegang." Bayu menarik tangannya.Tapi Moza mencoba untuk bertahan di tempatnya. Otomatis itu membuat Leo menatap Moza tajam. "Kenapa Moz?"Dengan bibirnya, dia menunjuk ke depan. "Tuh!"Leo menoleh ke belakangnya. Dia melihat Astrid tengah berjalan mendekat pada mereka. Leo langsung menipiskan bibirnya, kesal."Mas, kenapa malah balik lagi ke sini?" tanya Astrid begitu sampai di dekat mereka. Wanita itu langsung merangkul tangan Leo. "Kita jadi 'kan mau naik wahana roller coaster it

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Istri Yang Tersakiti   Antara Moza Dan Astrid

    "Ya karena aku kesal, mas!""Kalau kamu kesal denganku, ya siram aku! Bukan dia! Lihat! Dia jadi basah!""Mas belain dia?!"Moza berdiri. "Mas, begini saja deh. Mas tidak usah pulang ke rumah dulu. Aku tidak mau bertengkar. Aku sudah capek mas buat sakit hati dengan pernikahan mas dengan Astrid! Aku tidak mau lagi capek karena harus bertengkar!"Mata Leo melebar. Leo tak menyangka Moza berani mengungkapkan sakit hatinya akan pernikahan dirinya bersama Astrid di tempat umum seperti ini. "Moza kamu..."Moza menoleh pada Bayu. "Mas! Ayo antar aku pulang sekarang!"Bayu mengangguk. "Baik, Non." Dia kemudian berdiri dan membungkuk sedikit pada Leo. "Tuan, saya mau mengantar Non Moza pulang dulu."Leo tak menjawab. Dia terdiam karena bingung. Akhirnya, dalam diam dia hanya bisa memandangi kepergian Moza bersama Bayu. ***Moza mengeringkan wajahnya yang basah dengan tisu yang memang selalu tersedia di dalam mobil. Hatinya bergemuruh dengan rasa marah yang ditahan dan pedihnya luka yang sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Istri Yang Tersakiti   Perbedaan Moza Dan Astrid

    Beberapa saat sebelumnya.Hyundai Ioniq Electrik silver memasuki halaman sebuah rumah mungil tapi mewah. Dua orang keluar dari dalamnya. Mereka adalah Moza dan Bayu."Mas, jangan langsung pulang ya!" ucap Moza langsung sembari menutup pintu mobil bagian belakang.Bayu tersenyum. "Memangnya kenapa, non?""Aku buatkan minum dulu. Baru setelah itu mas pulang."Bayu pura-pura tersipu. "Wah, kok dibuatkan minum segala, non?""Ya tidak apa-apa. Mas sudah menemani aku seharian ini, jadi apa salahnya aku berterima kasih dengan membuatkan mas minum.""Tapi itu 'kan memang kewajiban saya sebagai supir, non.""Kewajiban aku juga berterima kasih pada orang yang sudah baik kepadaku.""Ya ... kalau non memaksa mau bagaimana lagi."Moza tersenyum geli dengan wajah Bayu yang sok teraniaya. "Bisa aja mas ini. Ya sudah, mas duduk di teras sekarang. Aku buatkan mas minum dulu.""Oke."Keduanya lalu melangkah menjauhi mobil. Moza masuk ke dalam rumah, sedangkan Bayu duduk di teras seperti perintah Moza.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24

Bab terbaru

  • Istri Yang Tersakiti   Terbongkarnya Siasat Busuk Rebeca

    "Maksud kamu apa sih?" tanya Haris dengan tatapan penuh selidik. Arthur tersenyum geli. Dia merasa lucu dengan drama ini. Dia lalu mencondongkan wajahnya pada Haris. "Paman mau tau apa yang sebenarnya sudah terjadi?"Haris tidak bereaksi. "Oke, lihat apa yang aku lakukan ya?"Dengan angkuhnya, Arthur mendekati tempat pembaringan Rebeca. Dia lalu duduk di samping Rebeca dekat kepala wanita itu. Dia menatap wajah Rebeca yang tampak lesu tidak berdaya."Oma," Arthur mulai berbisik di dekat telinga Rebeca. Tapi suaranya bisa di dengar oleh semua orang yang ada di dalam ruangan itu. "Kenapa Oma tidak bangun saja? Memangnya Oma tidak pegal berpura-pura sakit?"Deg.Saat itu juga, jantung Rebeca berdegup kencang. Apa maksud dari ucapan Arthur? Mungkinkah pria itu sudah mengetahui kepura-puraannya?"Sudahlah, Oma. Aku sudah tau kok kalau Oma itu sehat walafiat. Dan sakit Oma ini hanyalah sandiwara saja agar aku mengikuti keinginan Oma untuk menikah dengan Isyana."Melihat itu, Haris geram.

  • Istri Yang Tersakiti   Jebakan

    Akhirnya setelah dipikirkan dan setelah meminta pendapat Amelia, Moza ikut pulang bersama Arthur meski hatinya masih berkecamuk. Tapi dia memberi penegasan kapada suaminya itu bahwa di rumah nanti, dia ingin berpisah kamar dulu seperti yang pernah dia lakukan sampai tiga hari sesuai dengan kesepakan mereka. Arthur setuju dan akan secepatnya menyelesaikan masalah ini tanpa harus menyakiti hati siapa pun."Kamu tenang saja, ya. Masalah ini pasti akan selesai dengan baik. Aku butuh dukungan kamu untuk sabar dan jangan lagi melarikan diri. Kamu boleh marah padaku. Marah saja. Tapi jangan lagi melarikan diri. Aku sedang mencari jalan yang terbaik," ucap Athur sembari menggenggam tangan Moza. Moza mengangguk. "Iya, mas. Tapi waktu itu ketika aku marah dan tidak mau dikecup sama mas, mas balik marah sama aku dan langsung memaksaku."Glek.Arthur menelan salivanya. "Oh, kalau yang waktu itu sih aku sedang khilaf. Aku syok karena tiba-tiba kamu menolak.""Tapi tetap saja namanya mas tidak te

  • Istri Yang Tersakiti   Moza Yang Lelah

    "Aku lelah hidup seperti ini, Mel. Mengapa masalahku selalu ada orang ketiga? Mas Arthur memang berkata bahwa dia tidak akan menduakan aku dan lebih memilih diriku daripada keluarganya. Akan tetapi aku tidak nyaman dengan keadaan ini. Aku tidak mau dia berdosa mengabaikan keinginan almarhum kakek dan oma-nya. Gara-gara kehadiranku, oma-nya sampai sakit. Aku sepertinya jadi beban keluarganya."Amelia menghela nafas panjang. "Aku bingung mau memberi solusi apa, Moz. Aku merasa pendapat kalian berdua sama-sama benar. Kamu yang tidak nyaman di posisi ini lalu merasa lelah dan Mas Arthur yang lebih memilih kamu daripada keluarganya. Dia tidak mau dipaksa menikah dengan wanita yang tidak dia cinta.""Iya, bagaimana kalau oma-nya meninggal gara-gara ini? Aku merasa serba salah. Aku sudah capek dengan yang terjadi. Karena itu, aku merasa ingin menyerah saja. Aku tidak apa-apa kok hidup tanpa Mas Arthur.""Yakin kamu bisa hidup tanpa dia? Kamu itu sedang hamil anak dia. Jadi tentu saja kamu me

  • Istri Yang Tersakiti   Dilema

    Di ruangannya Arthur tampak gelisah. Apa yang terjadi semalam membuatnya tidak lagi fokus dengan pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan saat ini. Rasanya pikirannya yang ruwet ini tidak bisa di ajak untuk bekerja. Roby yang sejak tadi ada bersama Arthur, sejak tadi memperhatikan atasannya tersebut. Dia ikut prihatin dengan masalah pelik yang menimpa Arthur. Dia ingin membantu jika memang memiliki cara yang tepat. Tiba-tiba saja, dia berfikir tentang sesuatu. Ini memang bukan untuk menyelesaikan masalah. Tapi ini adalah sesuatu yang membuat masalah menjadi jelas dan Arthur bisa mengambil keputusan dengan baik."Tuan." Panggilan itu cukup mengejutkan Arthur. Pria itu langsung menoleh pada Roby. "Ya, ada apa?""Ada yang ingin saya sampaikan.""Sampaikanlah saja."Roby mendekati Arthur dan membisiki sesuatu. Arthur angguk-angguk. Dia tampak setuju dengan apa yang disampaikan oleh Roby."Bagus itu. Aku setuju jika kamu mau melakukan itu. Aku akan mendukungnya. Kerjakan sekarang juga dan

  • Istri Yang Tersakiti   Penyebab Oma Tak Sadarkan Diri

    "Kamu keterlaluan Ar! Bisa-bisanya kamu menolak keinginan terakhir Oma! Kamu debat keinginan oma dan kakek kamu sendiri hanya demi seorang wanita! Kami ini keluargamu! Harusnya kamu mendengarkan keinginan kami juga! Lihat, Yana kamu buat tersinggung! Dan sekarang Oma jadi tidak sadarkan diri gara-gara kamu! Puas kamu!"Kalimat penuh amarah Haris terus berdengung di telinganya. Dia tidak menyangka kalau gara-gara penolakannya, Rebeca akhirnya tidak sadarkan diri. Semua keluarga sekarang menyalahkan dirinya. Mereka menganggap bahwa dirinya terlalu keras karena mempertahankan pendapatnya untuk tidak menyakiti istrinya dengan menikah lagi tapi menganggap tak punya hati kepada oma-nya sendiri.Akhirnya karena perdebatan itu, Rebeca pingsan dan akhirnya tidak sadarkan diri."Tuan masih memikirkan kejadian di rumah sakit tadi?" tanya Roby yang sejak tadi memperhatikan Arthur dari kaca tengah mobil."Ya, tentu saja aku memikirkannya. Kamu tau bukan kalau aku tidak mungkin mengingkari janjiku

  • Istri Yang Tersakiti   Keinginan Kakek

    Arthur mengalihkan pandangan dari layar tipisnya ke Candra yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Setiap kali melihat orang-orang Rebeca, hatinya langsung merasa tidak enak. "Maaf tuan saya mengganggu," ucap Candra setelah mengangguk hormat. Arthur menatap tajam pada Candra. "Ada perlu apa kamu datang kemari? Apa kamu dapat perintah dari Oma untuk membujukku bertunangan dengan Isyana?""Tidak tuan. Saya tidak datang untuk itu.""Lalu?""Saya datang untuk memberi kabar yang kurang baik kepada anda."Kening Arthur mengerut. "Memangnya kabar apa?"Candra menunduk seolah sedih. "Nyonya...nyonya Rebeca drop. Dia sekarang terbaring di rumah sakit. Dia ingin bertemu dengan cucu-cucunya. Karena itu saya datang kesini tuan. Saya harap secepatnya anda mengunjungi Nyonya Rebeca. Karena walaupun anda tidak menyukainya, dia tetaplah nenek anda yang harus anda hargai dan hormati. Apalagi saat ini keadaan Nyonya sangat memprihatikan."Arthur terdiam. Selama ini setahunya Rebeca memang kerap drop.

  • Istri Yang Tersakiti   Kembali Seperti Dulu

    Seperti biasa, Moza akan membersihkan dirinya sebelum tidur. Begitu pun dengan malam ini. Kebiasaan itu sudah dia terapkan sejak remaja. Moza tidak suka dengan make up tebal tapi membersihkan diri adalah kewajiban baginya.Setelah membersihkan diri dan menggosok gigi, Moza keluar dari dalam kamar mandi. Tak langsung naik ke atas tempay tidur, wanita itu melakukan perawatan wajah sebelum tidur yang rutin dia lakukan. Perawatannya simpen kok. Hanya meneteskan beberapa tetes serum ke kulit wajahnya. Sudah itu saja. Menurutnya, serum baik untuk menjaga kesehatan kulit wajah agar tetap sehat dan kenyal. Setelah perawatan wajahnya yang simpel itu selesai, Moza mematikan lampu kamar dan hanya membiarkan lampu tidur untuk tetap menyala. Tidur dalam keadaan gelap membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Paginya, biasanya tubuhnya akan terasa fit dan semangat pergi bekerja.Usai kamar agak gelap dan hanya remang-remang saja, Moza naik ke atas tempat tidur. Dia membaringkan tubuhnya di atas

  • Istri Yang Tersakiti   Merayu Moza

    Pagi ini Moza senang sekali karena bisa ke perusahaan lagi. Dia sengaja berangkat pagi dan tidak pamitan pada Arthur karena takut dilarang oleh suaminya itu. Jadi daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, lebih baik dia pergi sendiri menggunakan taksi. Sehari Moza tidak bekerja saja, Aditya merasa ada yang kurang. Dia kehilangan orang yang bisa dia ganggu. Akhirnya, ketika melihat Moza berangkat, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bercengkrama dengan wanita itu. Dia bercerita mengenai masa kecilnya yang dikejar-kejar induk ayam lantaran mengganggu anak-anaknya. Karena merasa ceritanya sangata lucu, Moza pun tertawa terpingkal-pingkal. Mereka berdua tidak sadar kalau Arthur sudah berdiri di dekat mereka."Ehem! Ehem!" Arthur berdehem kencang sekali. Jelas sekali itu adalah deheman yang dibuat-buat dan bukan karena batuk. Mereka berdua langsung menoleh dan terkesiap begitu tahu kalau Arthur telah berdiri di dekat mereka. Wajah pria itu tampak tidak senang.Tawa Moza dan

  • Istri Yang Tersakiti   Tempat Tidur Yang Lengang

    Mendengar Arthur menyetujui dirinya untuk pisah kamar, Moza langsung berdiri dan menyodorkan tangan kanannya pada Arthur. "Kalau begitu mana kuncinya?"Alis Arthur terangkat ke atas. "Semangat sekali sih untuk pisah kamar sama aku.""Aku mau cepat makan, mas. Aku lapar.""Lalu apa hubungannya makan dengan kunci kamar?""Aku tidak mau makan kalau mas belum beri kunci kamar tamu. Aku takut mas mengingkari janji mas untuk meminjamkan kamar kalau aku makan duluan."Arthur tersenyum. Pria itu langsung berdiri. "Kalau aku mengingkari janji aku, ya sudah. Tidur di kamar ini saja. Begitu saja kok repot.""Oh, oke. Kalau begitu aku tidak akan makan. Biar saja aku dan anakku sama-sama kelaparan."Arthur menipiskan bibir. Sepertinya bayi dalam perut dijadikan senjata bagi Moza untuk mengancamnya. Dasar."Ya, sudah. Aku ambil kunci dulu."Arthur beranjak dari duduknya dan langsung keluar kamar. Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa sebuah kunci. Kedatangan Arthur sudah ditunggu-tunggu ol

DMCA.com Protection Status