Share

Hati Yang Hancur

"Assalamu'alaikum warahmatullah... Assalamu'alaikum warahmatullah..."

Tok! Tok! Tok!

Moza yang baru selesai sholat, menoleh ke arah pintu. "Siapa lagi, sih?"

Moza bangun dan melipat sajadahnya.

"Moza! Moza! Apa kamu sudah bangun?!"

Moza terhenyak. Itu adalah suara Arthur. 'Kenapa lagi pria itu pagi-pagi sudah ribut?"

Tanpa membuka mukenanya, Moza membuka pintu kamar. Seperti semalam, hanya melongokkan kepala saja. "Ada apa, mas?"

"Aku mau mengantarkan barang-barang kamu, nih." Arthur menyodorkan koper ke hadapan Moza.

Moza melirik koper tersebut. "Oh, ya. Terima kasih." Moza pun membuka pintu kamar lebih lebar dan kemudian menarik kopernya.

"Moza."

"Ya."

"Mau ikut olahraga tidak? Tidak jauh. Hanya di sekitar halaman rumah kok."

Moza menggeleng. "Tidak mas. Mas saja."

"Kenapa? Biar badan sehat lho."

"Bukan aku tidak mau olahraganya tapi aku tidak mau terlalu sering bersama mas."

Kening Arthur mengerut. "Kenapa? Kamu masih marah karena apa yang aku lakukan semalam?"

"Kalau itu jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
duuuuuh kasian kasian kasian.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status